Kapal Feri
Kapal Feri
PENDAHULUAN
Dalam garis besar Haluan Negara yang merupaka TAP MPR No.
II/MPR/1993, disebutkan bahwa pelayaran nasional dalam negeri ditingkatkan
kemampuan dan diusahakan agar dapat saling mendukung dan membentuk kesatuan
armada angkutan yang tangguh sehinggaakan meningkatkan perdagangan antar pulau
dan menunjang perdagangan luar negeri. Khusus dalam masalah angkutan
penumpang laut diarahkan untuk menjamin tersedianya jasa angkutan dalam kualitas
kuantitas yang memadai sehingga dapat membantu mempercept pencapaian hasil
pembangunan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan
ketahanan nasionaldalam rangka mewujudkan wawasan nusantara.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kamar Penumpang
Kamar penumpang harus memiliki pencahayaan dan fentilasi yang cukup, serta
kebersihan kamar yang terjaga. Bila fentilasi secara alam tidak cukup, dapat dipakai
secara mekanis. Bila pencahayaan kurang, tidak diperbolehkan menggunakan lilin
ataupun lampu minyak karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
2. Toilet
3. Dapur
Pada ruangan dapur tersebut harus selalu bersih. Lantai, dinding dan langit
langit sebaliknya berwarna terang. Pipa pipa di langit-langit harus tidak berdebu
atau bocor. Fentilasi cukup, ruangan tidak gerah dan tidak berbau. Sebaliknya
penerangan berlebih agr kotoran yang mungkin ada akan segera kelihatan. Tempat
sampah harus tertutup dan tidak menarik bagi serangga dan tikus. Perabot perabot
harus selalu bersih sebelum dipakai dan disimpan ditempat yang terlindungi dari
debu, tikus, serangga, serta pencemaran lainnya. Alat alat makan dan minum harus
di disinfeksi dengan cara merendam dalam air mendidih selama lebih dari menit.
Cara kerja penjamah makanan harus hijenis. Personal hijenis para penjamah
makanan harus diperhatikan,antara lain kebersihan pakaian,rambut,muka,tangan dan
kuku,dan yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada penyakit seperti infeksi mulut
atau hidung,bisul,penyakit kulit,luka-luka. Bila terdapat carier colera,hepatitis dan
tifus mutlak dilarang bekerja sebagai panjamah makanan.
2.3 Kapal Feri
Kapal feri atau kapal penyeberangan adalah sebuah kapal transportasi jarak
dekat. Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota
pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil
dibandingkan jembatan atau terowong. Feri pejalan kaki dengan banyak
pemberhentian, seperti di Venesia, kadang kala dikenali sebagai bis air atau taksi air.
KataFeri diambil dari Bahasa inggris Ferry, yaitu merupakan transportasi
lewat laut dengan penumpang sebagai muatan utama, kadangkala disertai dengan
alat-alat atau kendaraan, dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Sebenarnya Feri dapat
berupa sampan, perahu atau kapal, namun di Indonesia tampaknya makna feri sedikit
menyempit karena kebanyakan berupa kapal, sehingga orang beranggapan bahwa
Feri harus berupa Kapal.
Berbagai macam kendaraan air digunakan sebagai feri, tergantung pada jarak
perjalanan, kapasitas kapal, kecepatan yang diperlukan dan keadaan air yang harus
dilalui.
a. Ujung-ganda
b. Hydrofoil
Hydrofoil digunakan karena kelebihannya untuk melaju pada kecepatan
tinggi, menggantikan hovercraft. Hydrofoil juga terbukti sebagai solusi praktis,
mudah, cepat dan ekonomis.
c. Hovercraft
e. Ferry Ro-ro
f. Feri kabel
Untuk Jarak yang dekat dapat digunnakan feri kabel, dimana feri digerakkan
dan di kendalikan dengan menggunakan kabel yang disambung di kedua sisi.
Kadangkala feri kabel digerakkan menggunakan tenaga manusia. Feri arus adalah feri
kabel yang menggunakan kekuatan arus sebagai sumber energi. Feri rantai dapat
digunakan di sungai yang berarus laju pada jarak pendek.
g. Feri meja-putar
Feri jenis ini memiliki platform yang dapat diputar untuk memuat kendaraan.
h. Feri kereta
Gambar 2.5 Train and car ferry between Calabria and Sicily, Italy
Feri kereta adalah sebuah kapal yang dirancang untuk membawa kereta,
biasanya memiliki rel kereta. Kapal feri seringkali berlabuh di tempat yang dibuat
khusus untuk meletakkan kapal dengan cepat dan untuk penurunan dan pengisian
yang mudah, dikenal sebagai slip feri. Jika feri membawa kendaraan atau kereta,
biasanya terdapat jambatan (ramp) yang disebut apron yang merupakan bagian dari
slip. Dalam kasus lain, jembatan apron merupakan bagian daripada feri itu sendiri.
2.5 Manfaat kapal Feri
Di Indonesia keberadaan kapal Feri menjadi salah satu andalan transportasi
dikarenakan banyaknya pulau di tanah air. Membangun jembatan antar pulau jelas
tidak memungkinkan apalagi lapangan udara untuk landasan pesawat terbang yang
memakan biaya banyak sekali. Kebutuhan akan kapal Feri akan terus meningkat
sesuai dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.
Sarana transportasi laut (kapal) mempunyai banyak jenis antara lain kapal
penumpang, kapal barang (niaga), kapal penyeberangan (ferry) dan jenis kapal
lainnya. Jenis kapal disesuaikan dengan jenis muatan yang akan diangkut, dan
didesain sesuai kebutuhan angkutannya.
Salah satu jenis angkutan yang banyak terdapat di negara-negara yang
memiliki perairan yang diantarai oleh banyak pulau, adalah jenis kapal ferry
(penyeberangan). Tidak terkecuali di perairan nusantara, jenis kapal ferry sudah
banyak yang beroperasi, baik type kecil, sedang maupun yang besar. Dioperasikannya
jenis kapal ferry ini dipandang lebih sesuai dengan kondisi perairan serta
operasionalnya juga lebih ekonomis dan dapat mengangkut penumpang, kendaraan
dan barang-barang lainnya.
Melihat perkembangan akan tuntutan pelayanan jasa kapal ferry saat ini, maka
para desainer dituntut pula untuk dapat mengikuti dan membuat suatu desain yang
sesuai dengan kebutuhan akan jasa pelayanan kapal ferry.
Bentuk lambung kapal coventional U atau V tidak selalu dapat diterapkan dalam
desain kapal ferry modern. Tuntutan untuk mengoptimalkan desain lambung kapal
ditinjau dari segi teknis dan operasional telah melahirkan inovasiinovasi baru dalam
desain bentuk lambung kapal ferry, seperti bentuk pram, terowongan, ataupun
lambung kapal dengan skeg ganda (gambar 1 pada lampiran).
Inovasi dalam desain dan pengkajian performance kapal ferry tidak dapat
lepas dari peran suatu laboratorium hidrodinamika. Jenisjenis pengujian model yang
pada umumnya dilakukan untuk pengkajian performance kapal ferry akan dibahas
dalam tulisan ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan
operasional kapal, kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain yang dilakukan
dengan bantuan uji model phisik di laboratorium hidrodinamika.
Data-data yang diperlukan dalam mendesain suatu kapal antara lain data jenis
dan volume muatan yang akan diangkut, route, kondisi perairan dimana akan
dioperasikan, dan data-data pendukung lainnya.
Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan
yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek
operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip di
laboratorium hidrodinamika. Dengan pengujian-pengujian yang lebih intensip
dilaboratorium hidrodinamika, maka dapat diperoleh suatu pengembangan dari
bentuk-bentuk badan kapal atau bentuk lambung kapal yang lebih optimal dan
bernilai lebih ekonomis.
Pengujian desain di laboratorium hidrodinamika dilakukan untuk dapat
diketahui karakteristik suatu kapal sebelum kapal tersebut dibangun, hal ini penting
bagi para calon pemilik kapal sebagai pegangan baik pada saat kapal tersebut
dibangun maupun pada saat operasi terutama dalam sea trial kapal.