Anda di halaman 1dari 8

AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

KEAMANAN JARINGAN
1. Apa itu Keamanan Jaringan

Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak
ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan
komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan.
Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya
dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa
user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan
bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka
tidak memahami hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan
pada jaringan Anda.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
Tembok pengamanan, baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti
dan layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya,
untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.

Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini.


a. Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh
pihak yang memiliki wewenang.
b. Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang
memiliki wewenang.
c. Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki
wewenang ketika dibutuhkan.
d. Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi
dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
e. Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi
tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.

Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori


utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap
piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah
penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga

Keamanan Jaringan 1
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan
dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.

Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :
diam dan semua akan baik-baik saja
sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda
teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya aman

2. Kepedulian Masalah Jaringan

Overview
Pendefinisian keamanan (pada jaringan komputer) dapat dilakukan dengan
melihat target yang ingin dicapai melalui konsep 'aman'. Berikut adalah daftar fitur
yang dapat mencegah/mengantisipasi serangan dari pihak luar ataupun pihak dalam.

Security Policy
Sebelum melanjutkan implementasi ke tingkat yang lebih jauh sebaiknya
ditentukan dulu apa yang hendak dilindungi dan dilindungi dari siapa. Beberapa
pertanyaan berikut dapat membantu penentuan kebijakan keamanan yang diambil.
1 Informasi apa yang dianggap rahasia atau sensitif ?
2 Anda melindungi sistem anda dari siapa ?
3 Apakah anda membutuhkan akses jarak jauh?
4 Apakah password dan enkripsi cukup melindungi ?
5 Apakah anda butuh akses internet?
6 Tindakan apa yang anda lakukan jika ternyata sistem anda dibobol?
Serta masih banyak pertanyaan lain tergantung bentuk organisasi yang anda kelola.
Kebijaksanaan keamanan tergantung sebesar apa anda percaya orang lain, di
dalam ataupun di luar organisasi anda. Kebijakan haruslah merupakan keseimbangan
antara mengijinkan user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan tetap
menjaga keamanan sistem.

Keamanan Secara Fisik


Fisik dalam bagian ini diartikan sebagai situasi di mana seseorang dapat masuk ke
dalam ruangan server/jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal. Orang
yang tidak berkepentingan ini bisa saja seorang tamu, staf pembersih, kurir pengantar
paket, dan lainnya yang dapat masuk ke ruangan tersebut dan mengutak-atik piranti yang
ada. Apabila seseorang memiliki akses terhadap ruangan tersebut, orang tersebut bisa
saja memasang program trojan horse di komputer, melakukan booting dari floppy disk,
atau mencuri data-data penting (seperti file password) dan membongkarnya di tempat
yang lebih aman.
Untuk menjaga keamanan, taruhlah server di ruangan yang dapat dikunci dan
pastikan bahwa ruangan tersebut dikunci dengan baik. Untuk menghindari pengintaian,

Keamanan Jaringan 2
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

gunakan screen-saver yang dapat dipassword. Atur juga semua komputer untuk
melakukan fungsi auto-logout setelah tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.

BIOS Security
Sebenarnya seorang admin direkomendasikan men-disable boot dari floppy. Atau
bisa dilakukan dengan membuat password pada BIOS dan memasang boot password.

Password Attack
Banyak orang menyimpan informasi pentingnya pada komputer dan seringkali
sebuah password hal yang mencegah orang lain untuk melihatnya. Untuk menghindari
serangan password maka sebaiknya user menggunakan password yang cukup baik.
Petunjuk pemilihan password :
Semua password harus terdiri dari paling sedikit 7 karakter.
Masukkan kombinasi huruf, angka, dan tanda baca sebanyak mungkin dengan catatan
bahwa password tetap mudah untuk diingat. Salah satu caranya adalah
mengkombinasikan kata-kata acak dengan tanda baca atau dengan
mengkombinasikan kata-kata dengan angka. Contoh : rasa#melon@manis,
komputer0digital1, kurang<lebih>2001
Gunakan huruf pertama frasa yang gampang diingat. Contoh: dilarang parkir antara
pukul 7 pagi hingga pukul 8 sore dpap7php8s, tidak ada sistem yang benar-benar
aman dalam konteks jaringan tasybbadkj
Gunakan angka atau tanda baca untuk menggantikan huruf di password. Contoh :
keberhasilan k3b3rh45!l4n
Gantilah password secara teratur

Malicious Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm, biasanya berupa kode
instruksi yang akan memberatkan sistem sehingga performansi sistem menurun. Cara
mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh berikut :

1 berikan kesadaran pada user tentang ancaman virus.

2 gunakan program anti virus yang baik pada workstation, server dan gateway
internet (jika punya).

3 ajarkan dan latih user cara menggunakan program anti virus

4 sebagai admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database


virus

5 Biasakan para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun
dari floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb bersih.

6 Pastikan kebijakan kemanan anda up to date.

Keamanan Jaringan 3
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

Sniffer

Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan


memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer
terdiri dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis protokol
sehingga data biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi pengelola bisa untuk
pemeliharaan jaringan, bagi orang luar bisa untuk menjebol sistem.

Cara paling mudah untuk mengantisipasi Sniffer adalah menggunakan aplikasi


yang secure, misal : ssh, ssl, secureftp dan lain-lain

Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan pada port yang berbeda
juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130)
dan mendengarkan (listening) pada satu atau lebih port (antara 0 hingga 65535).
Keduanya membentuk apa yang dinamakan socket address yang mengidentifikasikan
secara unik suatu layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum
dipergunakan didefinisikan sebagai well-known number dalam konvensi UNIX dan
dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan
(service) apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host,
cracker harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker
sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan
kelemahan-kelemahan yang ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian
ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan
sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Mirip dengan port scanner pada bagian sebelumnya, network scanner memberikan
informasi mengenai sasaran yang dituju, misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan,
layanan jaringan yang aktif, jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi
jaringan. Terkadang, network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam
aplikasinya. Tool ini berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak
mungkin sebelum melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan
konfigurasi jaringan, seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Contoh scanner : Nmap, Netcat, NetScan Tools Pro 2000, SuperScan

Spoofing
Spoofing (penyamaran) biasa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab
untuk menggunakan fasilitas dan resource sistem. Spoofing adalah teknik melakukan
penyamaran sehingga terdeteksi sebagai identitas yang bukan sebenarnya, misal :
menyamar sebagai IP tertentu, nama komputer bahkan e-mail address tertentu.
Antisipasinya dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi firewall.

Denial of Service
Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi
aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas

Keamanan Jaringan 4
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

informasi atau sistem yang diserang. Hole yang memungkinkan DoS berada dalam
kategori C, yang berada dalam prioritas rendah. Serangan ini biasanya didasarkan pada
sistem operasi yang dipergunakan. Artinya, hole ini berada di dalam bagian jaringan dari
sistem operasi itu sendiri. Ketika hole macam ini muncul, hole ini harus diperbaiki oleh
pemilik software tersebut atau di-patch oleh vendor yang mengeluarkan sistem operasi
tersebut. Contoh dari serangan ini adalah TCP SYN dimana permintaan koneksi jaringan
dikirimkan ke server dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya server dibanjiri
permintaan koneksi dan menjadi lambat atau bahkan tidak dapat dicapai sama sekali.
Hole ini terdapat nyaris di semua sistem operasi yang menjalankan TCP/IP untuk
berkomunikasi di internet. Hal ini tampaknya menjadi masalah yang terdapat di dalam
desain suite TCP/IP, dan merupakan sesuatu yang tidak mudah diselesaikan.
Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan sesuatu yang mengganggu
kinerja dan operasi jaringan atau server. Akibat dari serangan ini adalah lambatnya server
atau jaringan dalam merespons, atau bahkan bisa menyebabkan crash. Serangan DoS
mengganggu user yang sah untuk mendapatkan layanan yang sah, namun tidak
memungkinkan cracker masuk ke dalam sistem jaringan yang ada. Namun, serangan
semacam ini terhadap server yang menangani kegiatan e-commerce akan dapat berakibat
kerugian dalam bentuk finansial.

3. Enkripsi Untuk Keamanan Data Pada Jaringan

Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk
menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan
perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa
dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah
sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk
mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim.
Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data
(stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible).
Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka
teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.

Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa
digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer dan network.

A. Enkripsi Konvensional.

Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|

Gambar 1

Keamanan Jaringan 5
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh
algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti
yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan
kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol
algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada
kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari
algortima enkripsi.

Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima
selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan
dan kunci yang sama.

Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama


algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi
cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma
enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya.
Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi
dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau
dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan
kerahasiaan kuncinya.

Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan


secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya
dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam
bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan
pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional,
prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.

Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data
encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977.
Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci.
Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode
menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk
mengubah kembali enkripsi.

B. Enkripsi Public-Key

Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya
untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang
tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi
yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode
ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun
1976.

Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B

Keamanan Jaringan 6
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

Private Key B ----|


|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 2

Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi
konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama.
Tetapi ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan
untuk membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan
pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk
menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi
ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik
berikut ini akan dapat dilakukan :

1. Masing - masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci
yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.

2. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key )
dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap
dijaga sebagai kunci pribadi ( private key ).

3. Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya


dengan kunci publik dari B.

4. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya


untuk mendeskripsi pesan dari A.

Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak
diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke
kunci publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan
sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing - masing
private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem
mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama.
Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan
dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang
lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode
publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah. Tabel berikut ini akan
memperlihatkan berbagai aspek penting dari enkripsi konvensional dan public key.

Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :

1. Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses
dekripsi - enkripsi.

2. Pengirim dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.

Keamanan Jaringan 7
AdityaDS 09031381320020 Sistem Informasi Bilingual 13

Yang dibutuhkan untuk keamanan :

1. Kunci harus dirahasiakan.

2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi
yang telah dienkripsi.

3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak
mencukupi untu menentukan kunc.

Enkripsi Public Key


Yang dibutuhkan untuk bekerja :

1. Algoritma yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci,
satu untuk enkripsi satu untuk dekripsi.

2. Pengirim dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.

Yang dibutuhkan untuk keamanan :

1. Salah satu dari kunci harus dirahasiakan.

2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi
yang telah dienkripsi.

3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak
mencukupi untu menentukan kunci.

Keamanan Jaringan 8

Anda mungkin juga menyukai