Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alicya Lesmanadjaja

NIM : 00000005562

i. IDENTITAS
a. Nama : Ny. J
b. Usia : 50 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Pagedangan
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Nomor Rekam Medis : 4971
g. Tanggal pemeriksaan : 23 Febuari 2016

ii. ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien


sendiri

a. Keluhan Utama : Sakit pada sendi jempol kanan


sejak 2 minggu sebelum ke puskesmas

b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan


keluhan rasa sakit pada sendi jempol kanan sejak 2
minggu sebelum ke puskesmas. Sakit terasa seperti
ditusuk-tusuk, dan sendi jempolnya bertambah merah
seiring berjalannya waktu. Tidak ada penyebaran ke
tempat lainnya dan rasa sakit hilang timbul tidak menentu
(biasanya malam), serta konstan seiring berjalannya
waktu. Jika rasa sakit pada jempol timbul, pasien sering
kali terbangun dari tidurnya dan jempol terasa hangat.
Durasi sakit sekali timbul sekitar 30 menit sampai 1 jam.
Tidak ada hal yang memperingan rasa sakit. Hal yang
memperparah ketika pasien melakukan banyak aktivitas
berdiri dan saat itu rasa sakit jempolnya menyerang.
Pasien mengatakan sering mengkonsumsi kacang goreng
dan makanan laut. Rasa sakit pasien berskala 6 dari 10.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien memiliki riwayat
asam urat tinggi dan tidak memiliki riwayat hipertensi,
diabetes, hiperkolesterolemia ataupun batu ginjal. Pasien
tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah sakit
seperti ini sebelumnya.

d. Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada riwayat penyakit


keluarga

e. Riwayat Alergi : Tidak ada alergi yang dimiliki.

f. Riwayat Penyakit Lingkungan : Tidak ada yang mengalami


sakit yang sama.

g. Kebiasaan tertentu : pasien suka


mengkonsumsi masakan laut dan kacang-kacangan

iii. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Tingkat Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 154 cm

Tanda vital
Tekanan Darah : 120/80
Nadi : 65 bpm
RR : 16x/menit
Suhu tubuh : 37.0 derajat celcius
Kepala simetris, tidak ada bekas luka ataupun jahitan

Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,


gerakan bola mata mengikuti arah cahaya,
respon pupil mengecil bila ada cahaya

Hidung Pernafasan cuping hidung (-), tidak ada secret,


bentuk normal

Telinga Daun telinga simetris kiri-kanan, fungsi


pendengaran normal, tidak ada serumen

Mulut Mukosa tidak kering, tonsil normal, tidak ada


keluhan sakit gigi

Leher Pembesaran kelenjar limfe(-), pembesaran


kelenjar tiroid (-), deviasi trakea (-)

Thorax
Paru Inspeksi : bentuk dada normochest, gerakan
dada mengikuti pernafasan dan simetris, tidak
ada lesi kulit
Palpasi : pelebaran iga (-), ekspansi paru
normal, tactile fremitus normal
Perkusi : sonor pada lapang paru, batas
paru-hati normal
Auskultasi : suara nafas vesikuler di semua
lapang paru, ronki (-)(-), wheezing (-)(-)

Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung SI-S2 normal, gallop
(-), murmur (-), S3 (-), S4 (-)

Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen sedikit cembung, tidak
terdapat massa, tidak terdapat lesi kulit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus normal (12x)

Ekstremitas
Tangan : tidak terdapat lesi kulit, bengkak atau
perbedaan warna
Kaki : pembengkakan dan kemerahan
pada sendi jempol kanan (podagra), tidak terdapat
lesi kulit, terbatasnya gerakan sendi jempol kanan

Genitalia tidak dilakukan pemeriksaan

iv. RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri dan hiperemis pada jempol
kanan sejak 2 minggu yang lalu. Rasa sakit tidak menyebar,
hilang timbul sering kali waktu malam dan konstan seiring
berjalannya waktu. Durasi rasa sakit sekali timbul sekitar 30
menit hingga 1 jam dan membuat pasien terbangun dari tidur.
Faktor yang memperparah rasa sakit adalah ketika pasien
melakukan banyak aktivitas sambil berdiri. Pasien juga
mengatakan sendi jempol kanannya semakin sulit untuk
digerakkan. Skala sakit 6 dari 10.
Pasien memiliki riwayat hiperuricemia. Tidak ada riwayat
penyakit keluarga dan pasien memiliki hobi mengonsumsi
makanan laut dan kacang-kacangan. Pemeriksaan fisik
ditemukan bengkak dan kemerahan pada jempol kaki kanan
pasien, dan limitasi gerakan sendi jempol kanan.

v. Analisis
a. Diagnosis kerja : Gout
b. Diagnosis Banding : Rheumatoid arthritis, Osteoartritis
Gout
Gout adalah penumpukkan dan kristalisasi asam urat pada
salah satu sendi. Sendi yang umum terserang adalah sendi
jempol kaki sebelah saja. Gejala yang biasa dialami
penderita adalah podagra - rasa sakit seperti ditusuk-
tusuk, kemerahan, dan bengkak pada sendi jempol. Gout
sering didahului dengan hiperuricemia dan dapat
berkelanjutan hingga benar-benar melimitasi gerakan
sendi.

vi. TINJAUAN PUSTAKA


Gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukkan
dan kristalisasi asam urat pada salah satu sendi. Sendi yang
biasa terserang adalah sendi jempol unilateral. Secara
epidemiologi, gout sering menyerang wanita sekitar umur 40
tahun. Ciri khas dari gout adalah podagra rasa sakit seperti
ditusuk-tusuk, bengkak dan kemerahan pada sendi jempol yang
terserang. Gout juga dapat menyerang sendi lainnya, seperti
sendi jari tangan, lutut, ankle, sikut dan sebagainya, sehingga
terlihat gambaran tophi penumpukkan dan kristalisasi asam
urat pada sendi, biasaya sendi jari tangan. Serangan gout
biasanya menyerang saat malam hari dan seiring berjalannya
waktu membatasi pergerakkan sendi yang terserang. Penyebab
gout adalah tingginya kadar asam urat dalam darah sehingga
menyebabkan akumulasi pada sendi ekstremitas bawah
contohnya sendi jempol.
Tes yang biasa dilakukan adalah mengecek kadar asam
urat dalam darah untuk mengetahui apakah pasien
hiperuricemia sebagai faktor resiko penyakit gout. Bisa juga
dilakukan analisis cairan sendi yang terserang untuk mencari
adanya kristal-kristal asam urat untuk meyakinkan diagnosis
gout.
Obat-obatan yang dapat diberikan pada penderita gout
dapat berupa NSAIDS (ibuprofen (2x200mg)) untuk meredakan
rasa sakit dan mengurangi pembengkakan pada sendi terserang.
Allopurinol (1x300mg) untuk mengurangi kadar asam urat dalam
darah dan diminum secara rutin. Jika pasien mengeluhkan rasa
sakit yang tidak tertahankan, suntikan corticosteroid dapat
diberikan untuk memberikan reaksi menghilangkan rasa sakit
secara cepat. Pasien harus mengurangi konsumsi masakan laut
dan kacang-kacangan, tapi memperbanyak konsumsi sayuran
dan buah. Pasien juga harus menjauhi alkohol, banyak meminum
air dan mengurangi berat badan agar tidak memperbesar
kemungkinan serangan asam urat dan mencegah kerusakkan
ginjal.

Anda mungkin juga menyukai