Anda di halaman 1dari 20

A.

Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai. Konsep apapun itu
asalkan mempunyai nilai bisa disebut sebagai variabel, dan sebaliknya jika tidak ada
variasi nilainya dalam konsep tersebut maka bukan termasuk pada kategori variable.

Adapun variabel yang kami gunakan ada 2, yaitu variable bebas (independent
variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).Adapun Variabel bebas yaitu Gaya
belajar sedangkan variabel terikatnya yaitu prestasi akademik.Berikut defenisi
operasional masing-masing

1. Gaya Belajar

Menurut sebuah penelitian ekstensif, khususnya di Amerika Serikat, yang dilakukan


oleh Profesor Ken dan Rita Dunn dari Universitas St. John, di Jamaica, New York, dan
para pakar Pemrograman Neuro-Linguistik seperti, Richard Bandler, John Grinder, dan
Michael Grinder, telah mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yang berbeda:
1. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram.
Kita suka pertunjukkan, peragaan atau menyaksikan video.
2. Auditori. Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset
audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah) verbal.
3. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka
menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri (Rose,
Colin & Malcolm J. Nicholl:2002:130-131).
2. Prestasi Akademik
Untuk mengukur prestasi akademik siswa digunakan metode tes atau observasi. Tes
adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Tes prestasi dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan apa yang telah dikuasai siswa (Santrock, 2009). Tes prestasi
merupakan tes yang ertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan calon peserta
didik dalam menguasai materi yang menjadi dasar bahan ajar (Geiser & Studenly, 2002).

B. Definisi Konseptual

1
1. Gaya Belajar

Gaya bererti sikap, kesukaan dan cara berkelakuan yang menjadi ciri seseorang.
Pembelajaran pula bererti berusaha (berlatih dan sebagainya) untuk mendapat sesuatu
(kepandaian dan lain-lain) (Kamus Dewan, 2005). Menurut Subahir (1992) dalam Lee
(2001), gaya pembelajaran (learning style) merujuk kepada cara seseorang individu
menerima, mengumpul, memproses, mengingat dan menerangkan semula maklumat dan
menghubungkannya dengan alam sekitar.9

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti


berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh
karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami
sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang
khas bagi siswa (Winkel:2005:164).

Menurut Nasution gaya belajar atau learning style siswa yaitu cara siswa bereaksi
dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar
(Nasution:2008:93). Para peneliti menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa
yang dapat digolongkan menurut kategori-kategori tertentu. Mereka berkesimpulan,
bahwa :

1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut gaya belajar. Juga guru
mempunyai gaya mengajar masing-masing.
2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu.
3. Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.

Informasi tentang adanya gaya belajar yang berbeda-beda mempunyai pengaruh


atas kurikulum, administrasi, dan proses mengajarbelajar. Masalah ini sangat kompleks,
sulit, memakan waktu banyak, biaya yang tidak sedikit, frustasi (Nasution:2008:93).

Klasifikasi Gaya Belajar

Sejak awal tahun 1997, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan
mengkategorikan cara manusia belajar, cara memasukkan informasi ke dalam otak.
Secara garis besar, ada 7 pendekatan umum dikenal dengan kerangka referensi yang

2
berbeda dan dikembangkan juga oleh ahli yang berbeda dengan variansinya masing-
masing. Adi Gunawan adalah seorang pakar mind technology dan transformasi diri yang
dalam bukunya Born to be a Genius merangkum ketujuh cara belajar tersebut, yaitu:

1) Pendekatan berdasarkan pada pemprosesan informasi; menentukan cara yang


berbeda dalam memandang dan memproses informasi yang baru. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Kagan, Kolb, Honey dan Umford Gregorc, Butler, dan
McCharty.
2) Pendekatan berdasarkan kepribadian; menentukan tipe karakter yang berbeda-beda.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Myer-Briggs, Lawrence, Keirsey & Bartes,
Simon & Byram, Singer-Loomis, Grey-Whellright, Holland,dan Geering.
3) Pendekatan berdasarkan pada modalitas sensori; menentukan tingkat ketergantungan
terhadap indera tertentu. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bandler & Grinder, dan
Messick.
4) Pendekatan berdasarkan pada lingkungan; menentukan respon yang berbeda terhadap
kondisi fisik, psikologis, sosial, dan instruksional. Pendekatan ini dikembangkan oleh
Witkin dan Eison Canfield.
5) Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial; menentukan cara yang berbeda dalam
berhubungan dengan orang lain. Pendekatan ini dikembangkan oleh Grasha-
Reichman, Perry, Mann, Furmann-Jacobs, dan Merill.
6) Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan; menentukan bakat yang berbeda.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Gardner dan Handy.
7) Pendekatan berdasarkan wilayah otak; menentukan dominasi relatif dari berbagai
bagian otak, misalnya otak kiri dan otak kanan. Pendekatan ini dikembangkan oleh
Sperry, Bogen, Edwards, dan Herman (Adi W. Gunawan:2004:140).

Banyaknya pendekatan dalam mengklasifikasikan atau membedakan gaya belajar


disebabkan karena setiap pendekatan yang digunakan mengakses aspek yang berbeda
secara kognitif. Dari berbagai pendekatan tersebut yang paling terkenal dan sering
digunakan saat ini ada 3, yaitu pendekatan berdasarkan preferensi kognitif, profil
kecerdasan, dan preferensi sensori.

3
Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif dikembangkan oleh Dr.
Anthony Gregorc. Gregorc mengklasifikasikan gaya belajar menurut kemampuan mental
menjadi 4 kategori, yaitu: gaya belajar konkret-sekuensial, gaya belajar abstrak-
sekuensial, gaya belajar konkret acak, dan gaya belajar abstrak acak.

Pendekatan gaya belajar berdasarkan profil kecerdasan dikembangkan oleh Howard


Gardner. Menurut Gardner, manusia mempunyai 7 kecerdasan yaitu: linguistik,
logika/matematika, interpersonal, intrapersonal, musik, spasial, dan kinestetik. Teori
kecerdasan ganda ini mewakili definisi sifat manusia, dari perspektif kognitif, yaitu
bagaimana kita melihat, bagaimana kita menyadari hal.

Ini benar-benar memberikan indikasi yang sangat penting dan tidak dapat dihindari
untuk orang-orang preferensi gaya belajar, serta perilaku mereka dan bekerja gaya, dan
kekuatan alami mereka. Jenis-jenis kecerdasan yang dimiliki seseorang (Gardner
menunjukkan sebagian besar dari kita kuat dalam tiga jenis) tidak hanya menunjukkan
kemampuan orang, tetapi juga cara atau metode di mana mereka lebih suka belajar dan
mengembangkan kekuatan mereka dan juga untuk mengembangkan kelemahan-
kelemahan mereka.

Penjelasan dan pemahaman Tujuh Kecerdasan Gardner dapat lebih diterangi dan
diilustrasikan dengan melihat klasik kecerdasan lain dan model gaya belajar, dikenal
sebagai model gaya belajar Visual-Auditory-Kinestetik, biasanya disingkat VAK.
Konsep, teori dan metode pertama kali dikembangkan oleh psikolog dan spesialis
mengajar seperti Fernald, Keller, Orton, Gillingham, Stillman dan Montessori, dimulai
pada tahun 1920-an. Para VAK pendekatan multi-indera (preferensi sensori) untuk belajar
dan mengajar ini awalnya berkaitan dengan pengajaran anak-anak menderita disleksia
dan pelajar lain untuk metode pengajaran konvensional yang tidak efektif.

Dari tiga pendekatan tersebut yang dikenal luas di Indonesia adalah pendekatan
berdasarkan preferensi sensori (Adi W. Gunawan:2004:142). Macam-macam gaya belajar
berdasarkan preferensi sensori ini menurut Barbe dan Swassing (dikutip oleh Hartanti
dan Arhartanto) terdiri atas tiga modalitas (gaya belajar), yaitu: visual, auditorial, da
kinestetik. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Fleming (2002) bahwa terdapat 3

4
modalitas belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik (Hartanti dan Arhartanto:
2003:295-307). Namun akhir-akhir ini Fleming memperkenalkan modalitas tambahan
yakni modalitas read/write (baca/tulis).
2. Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah sebuah kalimat yang tediri dai dua kata yaitu prestasi dan
akademik, yang mana antara prestasi dan akademik mempunyai arti yang beda pula.
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestasie yng artinya hasil usaha. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan dikerjakan oleh seseorang (Baiti, 2010).

Sawiji (2008) memagi prestasi menjadi duan, yaitu prestasi akademik dan prestasi
non akademik. Prestasi akademik menurut Bloom merupakan hasil perubahan perilaku
yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor yang merupakan ukuran
keberhasilan siswa (Sugiyanto,2007). Ranah Kognitif meruntuk pakan kemampuan yang
selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada
tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan (Slameto, 1995).

Chaplin (2001) mengatakan prestasi akademik dalam bidang pendidikan akademik,


merupakan satu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian karya akademik yang dinilai
oleh guru-guru, lewat tes yang dibakukan, atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.
Menurut Winkel (1996) prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa
untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya
analisis, dan evaluasi. Prestasi setiap orang tidak sealu sama dalam beragai bidang.
Sedangkan akademik merupakan segala hal yang berkaitan dengan keilmuan.

Prestasi akademik dinyatakan sebagai pengetahuan yang dicapai atau keterampilan


yang dikembangkan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah, biasanya ditetapkan
dengan nilai tes (Suryabrata, Psikologi Pendidikan, 2010). Dapat disimpulkan bahwa
prestasi akademik adalah besarnya penguasan bahan pelajaran yang telah dicapai sisw
yang diwujudkan berupa nilai.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

5
Menurut Sobur (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik, yaitu:
1) Faktor Endogen
Merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri atau personal, meliputi:
a. Fisik
b. Psikis
Terdapat beberapa faktor psikis, yaitu:
a. Intelegensi atau Kemampuan
b. Perhatian atau minat
c. Bakat
d. Motivasi
e. Kematangan
f. Kepribadian
2) Faktor Eksogen
Merupakan faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan, meliputi :
i. Keluarga
ii. Faktor Sekolah
iii. Faktor Lingkungan lain
Tinggi rendahnya prestasi akademik menurut Kartono (dikutip oleh Tuu 2004,
dalam Fidelis. E. Waruwu, 2006) terdiri dari dari tujuh faktor, yaitu: (a) kecerdasan, (b)
bakat, (c) minat dan perhatian, (d) motif, (e) cara belajar, (f) lingkungan keluarga, dan (g)
sekolah.

C. Definisi Operasional

6
a. Gaya Belajar

Menurut sebuah penelitian ekstensif, khususnya di Amerika Serikat, yang dilakukan


oleh Profesor Ken dan Rita Dunn dari Universitas St. John, di Jamaica, New York, dan
para pakar Pemrograman Neuro-Linguistik seperti, Richard Bandler, John Grinder, dan
Michael Grinder, telah mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yang berbeda:
4. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram.
Kita suka pertunjukkan, peragaan atau menyaksikan video.
5. Auditori. Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset
audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah) verbal.
6. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka
menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri (Rose,
Colin & Malcolm J. Nicholl:2002:130-131)

Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik gaya belajar seperti


disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki, adalah sebagai berikut:

1) Gaya Belajar Visual (Visual learners)

Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri
perilaku sebagai berikut:
a) rapi dan teratur,
b) berbicara dengan cepat,
c) mampu membuat rencana dan mengatur jangka panjang dengan baik,
d) teliti dan rinci,
e) mementingkan penampilan,
f) lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar,
g) mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual,
h) memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik,
i) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika
sedang belajar,
j) sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi
secara tertulis),

7
k) merupakan pembaca yang cepat dan tekun,
l) lebih suka membaca daripada dibacakan
m) dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada,
membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain
yang berkaitan,
n) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretancoretan tanpa arti
selama berbicara,
o) lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain,
p) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak,
q) lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/ berceramah,
r) lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari pada musik,
s) sering kali menegtahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai
menuliskan dalam kata-kata,
t) kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.

2) Gaya Belajar Auditorial (Auditory Learners)

Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai


dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
a) sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar),
b) mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik,
c) menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca,
d) lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca,
e) jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras,
f) dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara,
g) mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai
dalam bercerita,
h) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik,
i) berbicara dengan sangat fasih,
j) lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya,
k) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada apa yang dilihat,

8
l) senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar,
m) mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang
berhubungan dengan visualisasi,
n) lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada
menuliskannya,
o) lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku
humor/komik.

3) Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learners)

Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai


dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
a) berbicara dengan perlahan,
b) menanggapi perhatian fisik,
c) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka,
d) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain,
e) banyak gerak fisik,
f) memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar,
g) belajar melalui praktek langsung atau manipulasi,
h) menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung,
i) menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang
membaca,
j) banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal),
k) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama,
l) sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut,
m) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi,
n) pada umumnya tulisannya jelek,
o) menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik),
p) ingin melakukan segala sesuatu (DePorter, Bobbi & Hernacki,
Mike:2000:110-112)

b. Prestasi Akademik

9
Untuk mengukur prestasi akademik siswa digunakan metode tes atau observasi. Tes
adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Tes prestasi dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan apa yang telah dikuasai siswa (Santrock, 2009). Tes prestasi
merupakan tes yang ertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan calon peserta
didik dalam menguasai materi yang menjadi dasar bahan ajar (Geiser & Studenly, 2002).

Ada beberapa fungsi penilaian dalam bidang akademik (Djiwandono, 2002) antara
lain :

1. Untuk mengetahui taraf kesiapan siswa untuk menempuh tingkat


pendidikan tertentu.

2. Untuk mendapatkan informasi dalam memberikan bimbingan tentang


jenis pendidikan yang cocok untuk siswa tersebut.

3. Untuk memndingkan apakah prestasi yang dicapai oleh siswa sesuai


dengan kapasitasnya.

4. Untuk mengetahui apakah siswa cukup matang melanjutkan ke lemaga


pendidikan lebih tinggi.

5. Untuk mengadakan seleksi

D. Kisi kisi Instrumen

Kisi kisi Gaya Belajar


Jenis Indikator No. Butir Jumlah

10
Rapi dan teratur. 1 1
Berbicara cepat. 2 1
Teliti dan rinci. 3 1
Mementingkan penampilan 4, 6 2
Visual Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa
5, 9, 7 3
yang didengar
Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada
8, 28 2
berpidato atau berceramah
Lebih senang mendengarkan daripada membaca sendiri. 11, 30 2
Jika membaca maka cenderung dengan suara keras 12 1
Berbicara dalam irama yang terpola dengan baik 13, 14 2
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
Auditoria 15, 18, 20 3
didiskusikan daripada apa yang dilihat
l Senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu
16, 19, 10 3
secara panjang lebar
Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-
17 1
tugas yang berhubungan dengan visualisasi
Berbicara dengan perlahan 21 1
Berorientasi pada fisik dan banyak gerak 22, 26, 27 3
Belajar melalui praktek langsung atau manipulasi 23 1
Menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat
Kinestetik 24 1
langsung
Menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca
25 1
ketika sedang membaca
Kurang rapi 29 1

Keterangan : Butir yang tercetak miring merupakan butir yang gugur (tidak valid).

E. Hasil Angket Gaya Belajar


No. Respon Gaya Belajar
1 Kinestetik
2 Kinestetik
3 Auditori
4 Auditori
5 Auditori
6 Kinestetik
7 Kinestetik
8 Auditori
9 Auditori
10 Auditori
11 Visual

11
12 Visual
13 Auditori
14 Kinestetik
15 Kinestetik
16 Auditori
17 Visual
18 Visual
19 Kinestetik
20 Auditori
21 Visual
22 Kinestetik
23 Auditori
24 Kinestetik
25 Auditori
26 Auditori
27 Visual
28 Auditori
Gaya belajar yang lebih dominan adalah gaya belajar kinestetik.

12
Uji Angket
Total
No.
Nomor Butir Soal Skor
Resp
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3
on
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 24 5 6 7 8 29 0
1 5 3 4 5 3 4 3 5 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 3 5 4 123
2 5 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 102
3 5 2 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 2 5 4 2 4 2 3 3 4 2 3 3 96
4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 1 3 3 86
5 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 2 3 4 5 2 2 4 102
6 5 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 119
7 5 4 1 1 3 2 2 4 1 1 2 4 2 1 1 1 4 5 1 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 1 75
8 5 4 1 4 2 3 2 5 1 4 4 4 3 4 3 4 2 5 3 4 4 2 5 4 1 4 3 4 1 3 98
9 5 3 4 4 3 4 3 5 1 3 3 1 4 3 5 3 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 1 5 103
10 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 1 4 93
11 5 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 99
12 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 1 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 101
13 5 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 1 3 2 5 95
14 5 4 2 5 3 4 3 3 1 3 3 2 5 3 3 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 3 3 4 110
15 5 4 2 5 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 102
16 5 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 105
17 5 3 4 4 1 4 3 1 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 4 3 4 3 2 4 86
18 5 3 3 5 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 1 4 2 4 3 2 3 4 2 4 4 2 1 5 91
19 5 2 3 4 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 102
20 5 5 3 5 1 3 4 3 1 3 4 5 4 4 5 4 1 5 3 5 3 5 4 3 3 4 5 4 3 3 110
21 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
22 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 3 3 3 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 122
23 5 5 4 4 4 2 3 4 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 3 1 4 119
24 5 3 4 5 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 116
25 4 3 3 5 4 3 3 5 3 3 5 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 108
26 5 3 2 5 2 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 1 4 4 4 3 2 4 5 3 4 4 118
27 5 4 4 5 3 4 4 5 2 3 4 2 5 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 1 2 4 5 4 4 4 114
28 5 3 3 4 3 5 3 4 2 2 3 3 3 3 5 3 5 5 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 5 105

13
Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabeluntuk mengetahui butir
yang valid dan tidak valid dengan jumlah responden 28 dengan taraf signifikan 5%. Apabila
rhitung lebih besar atau sama dengan rtabelpada taraf signifikan 5%, maka pernyataan tersebut valid.
Namun, jika rhitung lebih kecil maka butir pernyataan tidak valid.

No. Item r hit r tabel 5% (28) Keterangan


1 0.175 0.374 Tidak Valid
2 0.288 0.374 Tidak Valid
3 0.363 0.374 Tidak Valid
4 0.539 0.374 Valid
5 0.211 0.374 Tidak Valid
6 0.340 0.374 Tidak Valid
7 0.456 0.374 Valid
8 0.472 0.374 Valid
9 0.316 0.374 Tidak Valid
10 0.462 0.374 Valid
11 0.607 0.374 Valid
12 0.315 0.374 Tidak Valid
13 0.567 0.374 Valid
14 0.444 0.374 Valid
15 0.529 0.374 Valid
16 0.743 0.374 Valid
17 0.202 0.374 Tidak Valid
18 0.146 0.374 Tidak Valid
19 0.762 0.374 Valid
20 0.297 0.374 Tidak Valid
21 0.534 0.374 Valid
22 0.414 0.374 Valid
23 0.737 0.374 Valid
24 0.298 0.374 Tidak Valid
25 0.263 0.374 Tidak Valid
26 0.743 0.374 Valid
27 0.704 0.374 Valid
28 0.593 0.374 Valid
29 0.417 0.374 Valid
30 0.308 0.374 Tidak Valid

Jadi, dari tabel di atas diperoleh 12 butir item yang tidak valid yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 9, 12,
17, 18, 20, 24, 25, dan 30.

14
Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics
Cronbachs
Alpha N of items
,883 17

Dari tabel output di atas, diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,883, kemudian nilai ini
kita bandingkan dengan nilai rtabel = 0,374. Kesimpulannya, Alpha = 0,883 rtabel =
0,374 artinya item-item angket Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
dapat dikatakan reliabel.

ANGKET PENELITIAN

Identitas Responden

Nama :

NIM :

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda ( ) pada masing-masing pernyataan yang paling sesuai dengan pilihan Anda

disalah satu kolom yang telah tersedia dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju

15
TD : Tidak Setuju
STD : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TD STS
.
1. Saya menyukai ruang belajar yang teratur.
2. Dalam berbicara, saya selalu berbicara dengan
tempo yang cepat.
3. Saya selalu menyusun jadwal belajar minimal
untuk satu minggu kedepan.
4. Saya tertarik pada buku yang di desain menarik
sehingga mendorong minat saya untuk membaca.
5. Saya lebih mudah mengingat pelajaran dengan
membaca buku daripada mendengarkan
penjelasan dosen.
6. Saya membuat catatan sekolah dengan penuh
gambar agar lebih mudah mengingat pelajaran.
7. Saya dengan cepat dapat mengerti isi bacaan buku
pelajaran.
8. Saya lebih menyukai pelajaran praktek daripada
teori.
9. Suara bising di sekitar saya tidak mengganggu
konsentrasi belajar saya.
10. Saya selalu aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh teman lain.
11. Saya lebih suka mendengarkan penjelasan dari
orang lain daripada membaca sendiri.
12. Saya belajar dengan cara membaca dengan keras.
13. Saya memiliki kemmapuan komunikasi yang
baik.
14. Saya percaya diri saat berbicara didepan umum.
15. Saya lebih mudah mengingat materi pelajaran
dengan cara mendiskusikannya dengan teman
atau dosen.
16. Saya memiliki kemampuan yang baik dalam
menjelaskan apa yang saya pahami dalam
berdiskusi.

16
17. Saya mengalami kesulitan dalam membuat tugas
yang menuntut kemampuan menggambar.
18. Suara ribut dan bising dari sekitar mengganggu
konsentrasi belajar saya.
19. Saya lebih terampil bercerita daripada
menuliskannya.
20. Saya lebih suka mendengarkan materi dari
penjelasan dosen daripada membaca buku.
21. Saya menghafalkan pelajaran dengan cara
mengucapkannya secara perlahan.
22. Saya tidak dapat diam ketika sedang belajar.
23. Saya lebih suka belajar dengan cara langsung
praktik.
24. Saya memiliki kebiasaan menghafal materi
pelajaran sambil jalan.
25. Saya menggunakan jari untuk menunjuk kata
yang sedang saya baca.
26. Tangan saya ikut berekspresi ketika sedang
berbicara.
27. Saya lebih semangat dalam meningkatkan prestasi
belajar jika mendapatkan penghargaan/hadiah.
28. Saya sering mengikuti perlombaan akademik.
29. Ketika mendapat lembar soal atau tugas, saya
langsung mengerjakannya tanpa melihat
instruksinya terlebih dahulu.
30. Saya selalu memperhatikan atau menyimak
penjelasan yang diberikan oleh dosen selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.

17
18
Uji Angket
Total
No.
Nomor Butir Soal Skor
Resp
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3
on
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 24 5 6 7 8 29 0
1 5 3 4 5 3 4 3 5 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 3 5 4 123
2 5 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 102
3 5 2 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 2 5 4 2 4 2 3 3 4 2 3 3 96
4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 1 3 3 86
5 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 2 3 4 5 2 2 4 102
6 5 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 119
7 5 4 1 1 3 2 2 4 1 1 2 4 2 1 1 1 4 5 1 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 1 75
8 5 4 1 4 2 3 2 5 1 4 4 4 3 4 3 4 2 5 3 4 4 2 5 4 1 4 3 4 1 3 98
9 5 3 4 4 3 4 3 5 1 3 3 1 4 3 5 3 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 1 5 103
10 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 1 4 93
11 5 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 99
12 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 1 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 101
13 5 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 1 3 2 5 95
14 5 4 2 5 3 4 3 3 1 3 3 2 5 3 3 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 3 3 4 110
15 5 4 2 5 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 102
16 5 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 105
17 5 3 4 4 1 4 3 1 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 4 3 4 3 2 4 86
18 5 3 3 5 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 1 4 2 4 3 2 3 4 2 4 4 2 1 5 91
19 5 2 3 4 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 102
20 5 5 3 5 1 3 4 3 1 3 4 5 4 4 5 4 1 5 3 5 3 5 4 3 3 4 5 4 3 3 110
21 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
22 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 3 3 3 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 122
23 5 5 4 4 4 2 3 4 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 3 1 4 119
24 5 3 4 5 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 116
25 4 3 3 5 4 3 3 5 3 3 5 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 108
26 5 3 2 5 2 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 1 4 4 4 3 2 4 5 3 4 4 118
27 5 4 4 5 3 4 4 5 2 3 4 2 5 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 1 2 4 5 4 4 4 114

19
28 5 3 3 4 3 5 3 4 2 2 3 3 3 3 5 3 5 5 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 5 105

20

Anda mungkin juga menyukai