Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Mengetagui pigmen fotosintesis pada daun pucuk merah

(Syzygium campanulatum Korth) yang terletak di

ujung dan pangkal tanaman

Oleh :

Novita Lailatul Zuhriyah

15030204037

Pendidikan Biologi 2015

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2017
A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana memisahkan pigmen - pigmen fotosintesis tanaman pucuk merah


dengan kromatografi kertas ?

B. Tujuan

1. Memisahkan pigmen - pigmen fotosintesis tanaman pucuk merah dengan


kromatografi kertas?

C. Hipotesis

1. Ha : Ditemukannya pigmen warna yang beragam pada daun pucuk


merah (Syzygium campanulatum Korth) yang berada di ujung dan pangkal
tanaman.
2. Ho : Tidak ditemukannya pigmen pada dau pucuk merah (Syzygium
campanulatum Korth) yang berada di ujung dan pangkal tanaman.

D. Kajian Pustaka

I. Tanaman pucuk merah

Pucuk Merah adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam family
myrtaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama pucuk merah karena tunas daun
yang baru tumbuh pada bagian pucuk berwarna merah menyala . Daun pucuk
merah berupa daun tunggal berbentuk oval, bertangkai sangat pendek,warna
daun mengalami perubahan, ketika baru tumbuh berwarna merah menyala,
kemudian berubah menjadi coklat, lalu berubah lagi menjadi warna hijau.
Ukuran daun memiliki panjang 6cm dan lebar 2 cm dan memiliki
pertulangan daun menyirip. Bunga pucuk merah merupakan bunga majemuk.
Akar pucuk merah berupa akar tunggang. Reproduksi pucuk merah secara alami
adalah dengan bi. Pucuk merah merupakan suatu tanaman perdu yang berdaun
selalu hijau, kaya akan fenol, flavonoid antioksidan, dan asam betulinic (Aisha,
dkk,2013). Ciri khas dari jenis tumbuhan ini jika diremas akan mengeluarkan
aroma khas kandungan minyak atsiri yang terdapat pada berbagai Syzygium
(Utami, 2013).
Sistematika Tumbuhan Pucuk Merah

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium oleosum (F.Muell.) B.Hyland

II. Daun dan pigmentasinya

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau daun dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari melalui fotosintesis. Bentuk daun sangat beragam namun
biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Daun juga bisa bermodifikasi
menjadi duri (misalnya kaktus) dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai
organ fotosintetik. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada
daun.

Daun seringkali mengandung beberapa senyawa yang berwarna (pigmen)


antara lain klorofil (hijau), karoten (kuning) dan xantofil (kuning). Meskipun
klorofil mengandung bagian yang polar, akan tetapi secara keseluruhan
strukturnya adalah non polar, seperti hidrokarbon, sehingga klorofil mudah larut
dalam pelarut non polar seperti eter atau petroleum eter. Ada dua jenis klorofil
yaitu klorofil a dan klorofil b, yang membedakan kedua jenis klorofil ini adalah
adanya gugus aldehid pada struktur klorofil b yang menyebabkan klorofil b ini
bersifat sedikit lebih polar dibandingkan klorofil a. Adapun struktur dari kedua
jenis klorofil ini adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Struktur klorofil a

Gambar 2. Struktur klorofil b

Karoten C40H56 adalah senyawa alkena dengan rantai panjang dari


sistem ikatan rangkap terkonjugasi. Daun hijau mengandung sekitar 90%
betakaroten dan 10 % alpha karoten. Meskipun secara keseluruhan molekul
karoten adalah non polar, akan tetapi mempunyai sifat dapat mengubah bidang
polarisasi. Karoten juga ada dua jenis yaitu a-karoten dan -karoten, yang
membedakan kedua struktur ini adalah posisi ikatan rangkap pada cincin ujung.
Adapun strukturnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Struktur -karoten


Gambar 4. Struktur -karoten
Xantofil C40H50O2 adalah bentuk karoten yang terhidroksilasi, kandungan
xantofil dalam daun hijau selalu dua kali lebih besar dari karoten. Xantofil lebih larut
dalam alkohol dan sedikit larut dalam petroleum eter dibandingkan karoten. Xantofil
memiliki struktur yang mirip dengan karoten, hanya bedanya xantofil memiliki gugus
OH pada struktur sikliknya. Adapun struktur dari xantofil adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Struktur xantofil

Selain itu, di dalam daun juga mengandung antosianin yang berwarna merah,
biru atau ungu tergantung derajat keasamannya. Untuk mengekstraksi pigmen dari
daun, terlebih dahulu dilakukan penggerusan dengan mortar terhadap daun kering
sampai halus. Pelarut yang dapat mengekstraksi pigmen secara bertahap dengan
urutan kepolaran yaitu petroleum eter, kloroform, etanol, dan metanol. Adapun
struktur umum dari antosianin adalah sebagai berikut.

Gambar 6. Struktur umum antosianin


III. Kromatografi

Istilah kromatografi berasal dari kata latin chroma berarti warna dan
graphien berarti menulis. Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael
Tsweet (1903) seorang ahli botani dari Rusia. Michael Tsweet dalam
percobaannya ia berhasil memisahkan klorofil dan pigmen-pigmen warna lain
dalam ekstrak tumbuhan dengan menggunakan serbuk kalsium karbonat yang
diisikan ke dalam kolom kaca dan petroleum eter sebagai pelarut. Proses
pemisahan itu diawali dengan menempatkan larutan cuplikan pada permukaan
atas kalsium karbonat, kemudian dialirkan pelarut petroleum eter. Hasilnya
berupa pita-pita berwarna yang terlihat sepanjang kolom sebagai hasil pemisahan

komponen-komponen dalam ekstrak tumbuhan (Alimin, 2007).

Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom,


perbedaan kemampuan adsorpsi terhadap zat-zat yang sangat mirip
mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang disebut
kromatogram (Khopkar, 2008).

Salah satu keuntungan dari kromatografi kertas adalah kemudahan dan


kesederhanaannya pada pelaksanaan pemisahan, yaitu hanya pada lembaran
kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga sebagai
penyangga. Keuntungan lain yaitu keterulangan Rf merupakan parameter yang
berharga dalam memaparkan senyawa tumbuhan baru. Salah satu contohnya
untuk memisahkan senyawa antosianin yang tidak mempunyai ciri fisik lain yang
jelas, Rf adalah sarana yang penting dalam memaparkan dan membedakan
pigmen yang satu dengan yang lain

E. Variabel Penelitian

Variabel manipulasi : Letak daun di ujung tanaman dan pangkal


tanaman

Variabel respon : Pigmen warna yang ditemukan, kuning, merah,


hijau.

Variabel kontrol : Jenis tanaman, berat daun pucuk merah (0,25 gr),
volume alkohol (25 ml), kertas saring, statif

F. Definisi Opersional Variabel

Variabel manipulasi : Pada praktikum ini variabel manipulasi yaitu


menggunakan Letak daun di ujung tanaman dan pangkal tanaman untuk melihat
pigmen warna pada daun tersebut.

Variabel respon : Warna yang dihasilkan pada daun pucuk merah


Pigmen warna yang ditemukan, kuning, merah, hijau.

Variabel kontrol : Daun dari tanaman Pucuk Merah yang umurnya


berbeda warnya merupakan suatu bahan yang digunakan dalam menguji pigmen
yang dihasilkan pada daun tersebut. Masing-masing daun dihaluskan dan
diekstraksi dengan 25 ml alkohol 96%, kemudian filtrat 25 ml yang diperoleh
dari masing-masing daun letakkan pada cawan petri untuk dilakukan perendaman
kertas saring.

G. Alat dan Bahan

Alat :

Mortal dan penumbuknya

Cawan petri

Jepitan kertas

Timbangan

Corong kaca

Statif

Benang

Bahan :

Daun pucuk merah berwarna merah dan berwarna hijau masing-masing 0,25
gram

Alkohol 96%
H. Rancangan Percobaan

Sebelum melakukan percobaan bahan dan alat dipersiapkan terlebih dahulu.


Selanjutntya menimbang daun pucuk merah yang berada di ujung dan pangkal
tanaman di timbang dengan masing-masing berat 0,25 gram. Hasil timbangan
digerus sampai halus dan Membuat ekstraksi dengan menggunakan larutan
alkohol 96 % sebanyak 25 mL. Hasil ekstraksi yang disaring menggunakan
kertas saring di tuangkan dalam cawan petri. Setelah itu mengambil kertas saring
dan jepit salah satu ujungnya dengan menggunakan penjepit kertas.
Mencelupkan bagian ujung kertas saring ke dalam ekstrak klorofil yang ada pada
cawan petri kemudian biarkan kertas saring tersebut tergantung untuk beberpa
lama sampai terlihat warna yang muncul pada kertas saring. Perhatikan warna
yang mulai muncul. Mencatat hasil klorofil a yang berwarna hijau, klorofil b
yang berwarna hijau-biru dan karotenoid berwarna kuning sampai jingga.

I. Langkah Kerja

Menggerus daun pucuk Gerus potongan


merah di ujung dan pangkal potongan daun tersebut
tanman masing-masing 0,25 dalam lumpang poerselin
gram sampai halus.

Menuangkan hasil Ekstrasi gerusan daun


ekstraksi ke cawan petri tersebut dengan kertas
saring menggunakan 0,25
mL alkohol 96 %

Menggantung kertas saring Perhatikan pigmen yang


pada benang di statif dan muncul pada kertas saring
celupkan ujungnya pada yang tergantung, amatilah
kedua ekstraksi daun dpigmen termasuk klorofil a,
tersebut b dan karotenoiod
J. Rancangan Tabel Pengamatan

Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil :

Tabel 1. Pigmen warna daun yang dihasilkan pada daun pucuk merah

Letak Daun Warna yang muncul Pigmen Fotosintesis

Merah Antosianin

Ujung Kuning Xantofil

Hijau muda Klorofil

Kuning Xantopill

Pangkal Hijau muda Klorofil

Hijau muda Klorofil

K. Rencana Analisis Data

Tabel di atas merupakan hasil uji pigmen warna pada daun pucuk merah
yang berda di ujung tanaman dan daun yang berada di pangkal tanaman dengan
metode kromatografi hasil warna yang dihasilkan berbeda pula. Pada letak daun
yang berada di ujung tanaman yang umumnya berwarna merah menghasilkan
warna merah, kuning dan hijau muda sehingga pigmen fotosintesis yang
terdeteksi pada daun tersebut yaitu Antosianin, Xantofil, dan klorofil. Sedangkan
pada letak daun yang berada di pangkal tanaman warna yang dihasilkan kuning,
dan dominan hijau muda, pigmen terdeteksi yaitu xantofil dan klorofil.

L. Hasil Analisis Data

Klorofil atau pigmen hijau memiliki fungsi menyerap cahaya matahari pada
daun untuk melakukan proses fotosintesis. Karena pentingnya peran klorofil
pada suatu tanaman, maka penghitungan kadar klorofil juga sangat diperlukan.
Selain kandungan klorofil, kadar karotenoid pada daun juga dapat diketahui
karena keduanya terdapat pada kloroplas. Pada percobaan yang dilakukan untuk
memisahkan pigmen-pigmen fotosintesis dengan kromatografi kertas pada daun
pucuk merah (Syzygium campanulatum Korth) didapatkan hasil pigmen berbeda.
Pada letak daun yang berada di ujung tanaman yang umumnya berwarna merah
menghasilkan warna merah, kuning dan hijau muda sehingga pigmen fotosintesis
yang dihasilkan pada daun tersebut yaitu Antosianin, Xantofil, dan Klorofil.
Walaupun daun pucuk merah berwarna merah jika dilihat secara kasat mata daun
ini juga menghasilkan pigmen klorofil pada tumbuhan yang merupakan molekul
makro yang dihasilkan oleh tanaman yang berperan dalam proses fotosintesis
dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya matahari menjadi tenaga kimia
(Kumari, 2012 ). Daun pucuk merah yang berada di ujung tanaman menurut
penelitian mengandung antosianin, yang berguna sebagai pewarna alami (Santoni,
dkk 2013).

Sedangkan pada daun yang berada di pangkal tanaman menghasilkan


pigmen dominan hijau muda, pigmen terdeteksi yaitu xantofil dan klorofil
sehingga daun yang berada pada pangkal tanaman melakukan fotosintesis yang
banyak karena mengandung pigmen klorofil yang banyak. Daun hijau yang
dihasilkan memiliki efek antiangiogenik. Warna hijau daun sangat berkaitan
erat dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka hijau
warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itu struktur dan
metabolisme daun berada di pangkal lebih sempurna bila dibandingkan dengan
daun yang berada di ujung dalam fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh pada
sintesis protein. Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan,
bawasanya makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil
yang dikandungnya. (Devlin, 1975).

M. Kesimpulan

Terdapat perbedaan pigmen warna yang dimiliki oleh daun pucuk merah
yang berada di ujung tanaman dan daun yang berada di pangkal tanaman. Pada
daun yang berada di ujung ditemukan pigmen merah (antosianin) , kuning
(xantofil) , hijau muda (klorofil). Sedangkan daun yang di pangkal di temukan
pigmen warna berwarnqa kuning (xantofil), klorofil, dan klorofil.
N. Daftar Pustaka

Alimin, dkk.2007. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press

Aisha, A.F.A., Z. Ismail., K.M. Abu-Salah., J.M. Siddiqui., G. Ghafar., and A.M.S.
Abdul Majid. 2013. Syzygium campanulatum Korth Methanolic Extract
Inhibits Angiogenesis and Tumor Growth in Nude Mice. BMC
Complementary and Alternative Medicine Vol 13,Article 16

Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van
Nostrand.

Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga]

Santoni, A., D. Darwis., dan S. Syahri. 2013. Isolasi Antosianin dari Buah Pucuk
Merah (Syzygium campanulatum Korth)SertaPengujian Antioksidan dan
Aplikasi sebagai Pewarna Alami. UniversitasAndalas Press, Padang.

Utami,N.S.2013.LebihdekattentangSyzygiumOleana/Pucukmerah.(https://biologinuni
k.wordpress.com/2013/06/27/lebih-dekat-tentang-syzygium-leana-pucuk-mera
h/#more-95). Diakses pada tanggal 24 Maret 2017
LAMPIRAN

Alat dan bahan

Daun pucuk merah

Mortal dan alu


Hasil Ekstraksi daun pucuk merah Penggerusan daun pucuk merah

Ekstraksi dari tumbukan daun

Hasil Ekstraksi daun pucuk merah

Kromatografi kertas

Anda mungkin juga menyukai