Menemani rintihan hujan yang bersikeras Masuk ke dalam kamar Kata demi kata tak jua putus tertuliskan Setiaku masih menemani hujan di tepi kaca Sejenak aku memejam ke alam bawah sadar Namun angin rapuh menggoyahkan Seolah berbisik untuk tak mendua Dinding kaca kini jemariku Melekat seakan hujan telah menyentuh Aku memejam angan Namun angin rapuh menggoyahkan Berhembus seolah penuh tanya Hujan... Setegar embun mencoba bersua dengan senja Hadirmu tak jua ada diinginku Sekuat tetesmu menghancurkan kaca jendela Tetap inginku tak ingin bersamamu Hujan... Aku memejam angan Kali ini lebih dalam Inginku tak ingin menyakitimu Terhenti paksa artikan kata di kaca jendela Menyakitimu bukan ingin dari inginku Tapi inginku Malam dingin yang menghampiriku