Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap
individu.
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan
Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi
(Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik
dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
Ada satu pendapat yang mengatakan KESEHATAN TIDAK BERARTI SEGALA-GALANYA, TETAPI TANPA
KESEHATAN SEGALANYA TIDAK BERARTI, yang maksudnya orang yang sehat belum tentu hidupnya
makmur, segala keinginannya terpenuhi, bisa saja hidupnya sederhana atau biasa saja. Akan tetapi
kesehatan itu milik kita yang paling berharga, karena bila sakit kita tidak bisa berbuat apa-apa dan
tidak bisa menikmati dengan baik apa yang dimiliki. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga,
Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan
kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. lansia banyak menghadapi
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan
ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa
dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. lansia dengan problem
tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan),
psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah kesehatan mental lansia adalah
masalah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik
Lansia juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit.
Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita.
Semakin banyak penyakit pada lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan. Banyaknya jenis
obat akan menimbulkan masalah antara lain kemungkinan memerlukan ketaatan atau menimbulkan
kebingungan dalam menggunakan atau cara minum obat. Disamping itu dapat meningkatkan resiko
Istilah tubuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih,
1995).
Whaley dan Wong dalam Supartini (2004) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan
jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses
Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan
kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. lansia banyak menghadapi
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia
panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai
kemunduran pada organ tubuh. Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria dan
berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi walaupunb usia sudah lanjut, harus tetap menjaga
kesehatan.
Cara hidup sehat adalah cara-cara yang dilakukan untuk dapat menjaga, mempertahankan dan
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa diet adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan
seseorang. Dengan tambahnya usia seseorang, kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh
karena itu, kebutuhan gizi bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat. Kebutuhan kalori pada
lanjut usia berkurang, hal ini disebabkan karena berkurangnya kalori dasar dari kegiatan fisik. Kalori
dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,
misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan, ginjal, dan sebagainya. Jadi kebutuhan kalori bagi lansia
harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Petunjuk menu bagi lansia adalah sebagai berikut (Depkes,
1991):
4. Permasalahan Lansia
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan
ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa
dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. lansia dengan problem
tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan),
psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah kesehatan mental lansia adalah
masalah penyesuaian. Penyesuaian tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik
Lansia juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam
penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang
diderita. Semakin banyak penyakit pada lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan.
Banyaknya jenis obat akan menimbulkan masalah antara lain kemungkinan memerlukan ketaatan atau
menimbulkan kebingungan dalam menggunakan atau cara minum obat. Disamping itu dapat
Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia . Hal tersebut dilakukan dengan
pertimbangan bahwa lansia memerlukan nutrisi yang adekuat untuk mendukung dan
mempertahankan kesehatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi antara lain:
berkurangnya kemampuan mencerna makanan, berkurangnya cita rasa, dan faktor penyerapan
makanan.
Dengan adanya penurunan kesehatan dan keterbatasan fisik maka diperlukan perawatan sehari-hari
yang cukup. Perawatan tersebut dimaksudkan agar lansia mampu mandiri atau mendapat bantuan
yang minimal. Perawatan yang diberikan berupa kebersihan perorangan seperti kebersihan gigi dan
mulut, kebersihan kulit dan badan serta rambut. Selain itu pemberian informasi pelayanan kesehatan
yang memadai juga sangat diperlukan bagi lansia agar dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai.
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang dewasa, yang menurut Kane
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena kekurangan
gizi, kekebalan tubuh:yang menurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya
beberapa penyakit sekaligus (komorbiditas) yang menyebabkan daya tahan tubuh yang sangat
berkurang. Selain daripada itu, faktor lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akan mempermudah
Semakin tua, tekanan darah akan bertambah tinggi. Prevalensi hipertensi pada orang-orang lanjut
usia adalah sebesar 30-65%. Hipertensi pada lansia sangat penting untuk diketahui karena
patogenesis, perjalanan penyakit dan penatalaksanaannya tidak seluruhnya sama dengan hipertensi
pada usia dewasa muda. Pada pasien lansia, aspek diagnostik yang dilakukan harus lebih mengarah
kepada hipertensi dan komplikasinya serta terhadap pengenalan berbagai penyakit komorbid pada
orang itu karena penyakit komorbid sangat erat kaitannya dengan penatalaksanaan keseluruhan.
Peningkatan tekanan darah sering merupakan satu-satunya tanda klinis hipertensi yang esensial,
sehingga diperlukan pengukuran tekanan darah secara akurat. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada
penderita dengan cukup istirahat, sedikitnya setelah 5 menit berbaring dan dilakukan pengukuran
pada posisi berbaring, duduk dan berdiri sebanyak 2 kali atau lebih, dengan interval 2 menit. Cara
pengukuran yang saat ini dianggap baku dikemukakan oleh The British Hypertension Society. Manset
sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan, bagian bawahnya harus 2 cm diatas fossa cubiti.
Pemeriksaan laboratorium apa saja yang diperlukan untuk hipertensi masih merupakan perdebatan.
Hipertensi yang sering terdapat 90%nya adalah jenis yang idiopatik / tidak diketahui sebabnya. Jadi
tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan kecuali bila ada indikasi. Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan adalah pemeriksaan ureum, kreatinin, kalium, kalsium, urinalisis, asam urat, glukosa darah,
dan profil lemak. Pemeriksaan penunjang lain contohnya elektrokardiografi, pielografi intravena dan
PJK merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada lansia. Dengan mengkombinasikan
laporan insiden MI dan Angina Pektoris, badan National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES) III di USA, didapat data bahwa sekitar 27% pria dan 17% wanita berusia 80 tahun ke atas
menderita PJK. Sedangkan pada kelompok umur 65-74 tahun, didapat 64% masalah jantung pada pria
Resiko seseorang untuk menderita PJK adalah satu dari tiga untuk pria, dan satu dari empat untuk
wanita. Di atas umur 65 tahun, tingkat mortalitas akibat MI adalah tinggi. Sekitar 8% meninggal setiap
tahunnya akibat MI dan sisanya diperkirakan akan mengalami serangan infark yang fatal dalam waktu
10 tahun ke depan. Akan tetapi, lebih dari sepertiga kasus MI tidak diketahui, entah karena perjalanan
PJK adalah manifestasi umum dari keadaaan pembuluh darah yang mengalami pengerasan dan
penebalan dinding, disebut juga Aterosklerosis. Tapi selain itu stenosis aorta, kardiomiopati hipertrofi
Dalam konteks mengatasi kesepian lansia ditinjau dari segi sosial budaya dan psikologik berarti lansia
perlu meningkatkan komunikasinya dengan orang lain di masyarakat dan anggota masyarakat perlu
kita tidak mendadak menjadi tua ketika kita mencapai usia 65 tahun, ketika menjadi kakek atau nenek
atau ketika mengalami menopause. Kita hanya tua jika kita merasa tua, jika kita menganut sikap
mandeg, bergantung kepada orang lain, tidak mandiri, membatasi aktivitas fisik dan mental dan
membatasi ruang lingkup pergaulan dengan orang lain. Apa yang dipesankan Jimmy carter tersebut
perlu direnungkan, karena setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain yang akrab
dan mendalam, sehingga kesepian ini yang merupakan derita batin, menghilangkan makna hidup dan
eksistensi diri seseorang sebagai makhlluk sosial, dapat terjadi jika hubungan sosial di atas tidak
terpenuhi.
Penyebab kesepian Ditinjau dari segi sosiologis seseorang mengalami kesepian karena merasa
terasing, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, perubahan pada pola kekerabatan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian pada lansia dapat berupa sosialisasi
tentang eksistensi lansia, meningkatkan peranan lansia dalam organisasi, sosialisasi nilai budaya lokal
suku bangsa, pembinaan hubungan antar generasi, membudayakan hidup serumah dengan lansia,
70-75 tahun (yaoung old) 75-80 tahun (old) Lebih dari 80 (very old)
hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat diartikan
hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986 : 13) Komunikasi
adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan,
mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry, 2005 : 301)
Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan,
Perkumpulan orang tua, kegiatan rohani. Berbicara pada tingkat pemahaman klien. Selalu