Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Appendiks atau yang lebih dikenal dengan sebutan usus buntu, merupakan
suatu organ visceral pada sistem gastrointestinal yang sering menimbulkan masalah
kesehatan. Adanya peradangan pada apendiks vermiformis disebut dengan
appendicitis. Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya saja pada anak-
anak berumur kurang dari satu tahun jarang dilaporkan karena apendiks pada bayi
berbentuk kerucut.
Di Amerika rata-rata 300.000 orang mengalami appendiktomi setiap tahunnya,
dengan perkiraan lifetime incidence berkisar dari 7-14% yang berdasarkan jenis
kelamin, harapan hidup dan ketepatan konfirmasi diagnosis. Menurut The Lancet,
perkembangan appendicitis terlihat dimana pada tahun 1990 tingkat mortalitas pada
keseluruhan umur sebanyak 875.000 kematian, sedangkan pada tahun 2013
mengalami penurunan menjadi 719.000 kematian.
Survey di 12 provinsi di Indonesia tahun 2008 menunjukan jumlah apendisitis
yang dirawat di rumah sakit sebanyak 3.251 kasus. Jumlah ini meningkat drastic
dibandingkan dengan tahun sebelumnya,yaitu sebanyak 1.236 orang. Diawal tahun
2009, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat apendiitis
(Ummualya, 2008). Departemen Kesehatan menganggap apendisitis merupakan isu
prioritas kesehatan di tingkat lokal dan nasional karena mempunyai dampak besar
pada kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2008).
Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia,
appendicitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa
indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen. Insiden appendicitis di
Indonesia menempati urutan tertinggi dari beberapa kasus kegawatan abdomen
lainnya (Depkes, 2008). Di daerah Manado khususnya pada RSUP Prof R.D Kandou
Manado pada periode Oktober 2012 September 2015 tercatat ada sebanyak 650
pasien appendicitis, angka tersebut di dominasi oleh jumlah pasien appendicitis akut
sebanyak 412 kasus, diikuti oleh appendicitis perforasi 193 kasus, dan appendicitis
kronik sebanyak 38 kasus. Kasus yang paling sedikit adalah peripendikuler infiltrat
yang hanya ditemukan sebanyak 7 kasus dan hanya 31% yang mengalami komplikasi.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat mata kuliah
Medical Surgical Nursing I dan untuk mencari pengetahuan lebih dalam mengenai
penyakit Appendicitis.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian Appendicitis di Dunia dan di Idonesia
2. Mereview anatomi dan fisiologi sistem gastrointestinal
3.

1.3. Manfaat Penulisan


Melalui makalah ini penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.

1.4. Metode Penulisan


Metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan tinjauan pustaka berupa
literatur, dan buku yang berkaitan dengan penyakit Appendicitis.

1.5. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
1.2.2 Tujuan khusus
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Review Anatomi
2.2 Definisi Appendisitis
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi
2.5 Faktor Resiko
2.6 Manifestasi Klinis
2.7 Diagnosa Penunjang
2.8 Tatalaksana
2.9 Komplikasi

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai