Anda di halaman 1dari 3

obat anak

no rumus perhitungan

1 berdasarkan berat badan

berdasarkanbody surface
2 area / luas permukaan
tubuh

dosis clark berdasarkan


3
berat badan

4 rumus berdasarkan BSA

rumus young anak(anak 1-


5
8thn)

rumus cowling anak(anak


6
8-12 thn)

7 rumus bastedo

rumus dilling(anak > 8


8
thn)
9 rumus fried untuk bayi
**

*contoh untuk pasien laki-laki usia lima tahun pada penggunaan dosis diazepam

** contoh untuk pasien bayi usia 2 minggu dan untuk penggunaan captopril

Dosis obat itu tidak selamanya kaku atau fix itu bersifat relatif maka dosis yang aku ambil dicontoh itu

adalah dosis yang merupakan range atau kisaran dimana obat-obat tersebut masih memiliki efek

maksimal tanpa menimbulkan efek toksik atau efek racun jadi mungkin saja antara pasien 1 dengan

pasien yang lainnya bisa memunculkan respon yang berbeda misal pasien A dia sudah bisa

menimbulkan efek pada dosis 0,5mg akan tetapi hal ini mungkin akan berbeda pada pasien B yang

akan menimbulkan efek pada dosis 1mg hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yg menyebabkannya

berbeda. Untuk dosis dewasa ini bisa dicari di buku-buku spesialite obat atau di farmakope Indonesia

III dan II. Apabila pada resep tidak didapatkan data berupa berat badan pasien maka temen-temen

bisa mencari hubungan antara berat badan dan usia ideal yang ada di ISO sehingga bisa dihitung

dosisnya.

Gimana untuk obat atau multivitamin yang memiliki beberapa komponen yang ada didalamnya.

Contohnya misal pasien berusia10 tahun menerima exelase yang berisi Amylase, sanactase 50 mg,

protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase 50 mg, pancreatin 167.74 mg gmn caranya?? Apakah perlu

dihitung satu per satu?? Ya klo mau sih ndak apa2 tapi itu akan membuang waktu bukan

begondrong?? Langsung ja masukin kedalam rumus

Karena dosis yang diresepkan adalah capsul maka dosis tersebut tidak melebihi dosis maksimal

yang diperbolehkan

Nah selanjutnya bagaiman menghitung dosis pada obat yang berupa campuran?? Disini perlu

dipisahkan antara kombinasi 2 obat yang sama-sama memiliki efek terapi dan yang salah satu tidak

memiliki efek terapi. Nah lo kok ada obat yang tidak memiliki efek terapi?? Begini contohnya

adalah co-amoxiclav yang berisi amoxicicilin dan asam clavulanat yang memiliki perbandingan

4:1 dimana kekuatan sediaan amoxicillin sebesar 500 mg maka asam clavulanatnya memiliki

kekuatan sediaan 125 mg. disini fungsi dari asam clavulanat adalah membentengi amoxicicilin supaya
tidak dirusak oleh enzim beta-laktamase yang dimiliki oleh bakteri yang sudah kebal terhadap

amoxicillin. Begini perhitungannya, karena yang memiliki efek sebagai antibakteri adalah amoxicillin

maka dosis yang digunakan adalah 500mg bukan 625mg.

Kalau obat tersebut merupakan kombinasi seperti bactim yang merupakan kombinasi dari

sulfamethoxazole dan trimetoprime yang memiliki perbandingan 5:1 ini untuk menghitung dosisnya

bisa dihitung 1 per 1 komponennya atau klo mau lebih ringkas lagi bisa menggunakan cara seperti

cara menghitung dosis exelase diatas.

So cukup simple kan?? Pertanyaan selanjutnya apabila dosis-dosis tersebut bermasalah seperti dosis

kurang ataupun dosis berlebih maka yang harus dilakukan oleh apotekernya adalah konfirmasi ke

dokter untuk memberikan informasi ke dokter kalau dosis obat untuk pasien tersebut ada masalah

dan sebagai apoteker kita juga harus bisa memberikan alternative saran kepada dokter dan tidak

memaksakkan pendapat kita kepada rekan sejawat kita tersebut. Nah disinilah pentingnya ilmu atau

keterampilan komunikasi buat seorang apoteker hehehe. Aku juga masih belajar gimana caranya

supaya dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak saling menyinggung sejawat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai