Anda di halaman 1dari 3

III.

METODOLOGI

3.1 Pengumpulan Data Primer


Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode
survei. Metode survei yang digunakan adalah teknik wawancara.
Wawancara tersebut dilakukan melalui tatap muka langsung dengan
narasumber. Wawancara menggunakan pertanyaan secara lisan kepada
narasumber. Narasumber dalam wawancara adalah Bapak Kani yang
merupakan anak buah kapal Mulya Jaya I dengan pemilik kapal Bapak
Rifai. Kapal Mulya Jaya I adalah kapal penangkapan ikan yang beroperasi
di Pelabuhan Perikan Nusantara Prigi yang berada di jalan Pantai Prigi desa
Tasik Madu kecamatan Watu Limo kabupaten Trenggalek.
Menurut Nagabiru (2012), data primer merupakan sumber data
yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan
data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
A. Metode Survei (Survey Methods)
Menurut Nagabiru (2012), metode survei adalah sebagai
berikut :
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara
peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh
data yang diperlukan.
Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif,
akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan
sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.
Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari
banyak subjek.
Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.
(1) Wawancara (Interview)
Menurut Nagabiru (2012), metode wawancara
adalah sebagai berikut :
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam
metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada responden atau subjek penelitian.
Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan
komunikasi atau hubungan dengan responden.
Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu
yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial,
sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner
akan kurang memperoleh tanggapan responden.
Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat
membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang
memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan
penerjemahan.
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap
muka dan (2) melalui telepon.
3.2 Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan
data. Data tersebut berupa jurnal penelitian dan laporan yang telah tersusun
dalam arsip.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Nagabiru, 2012).
Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan (2005), data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh
pengumpulnya, contoh: Data jumlah armada penangkapan ikan di
Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
3.3 Pengumpulan Data Dokumentasi Kegiatan
Pengumpulan data dokumentasi kegiatan dilakukan dengan
mengumpulkan data hasil wawancara serta arsip foto dan video pada saat
melakukan wawancara. Selain itu, juga dikumpulkan data-data sekunder
seperti jurnal penelitan.
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,
arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data
berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang
terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang
tidak bermakna (Rahardjo, 2011).

Anda mungkin juga menyukai