Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode survei. Metode survei yang digunakan adalah teknik wawancara. Wawancara tersebut dilakukan melalui tatap muka langsung dengan narasumber. Wawancara menggunakan pertanyaan secara lisan kepada narasumber. Narasumber dalam wawancara adalah Bapak Kani yang merupakan anak buah kapal Mulya Jaya I dengan pemilik kapal Bapak Rifai. Kapal Mulya Jaya I adalah kapal penangkapan ikan yang beroperasi di Pelabuhan Perikan Nusantara Prigi yang berada di jalan Pantai Prigi desa Tasik Madu kecamatan Watu Limo kabupaten Trenggalek. Menurut Nagabiru (2012), data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi. A. Metode Survei (Survey Methods) Menurut Nagabiru (2012), metode survei adalah sebagai berikut : Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide. Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek. Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner. (1) Wawancara (Interview) Menurut Nagabiru (2012), metode wawancara adalah sebagai berikut : Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui telepon. 3.2 Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data. Data tersebut berupa jurnal penelitian dan laporan yang telah tersusun dalam arsip. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Nagabiru, 2012). Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan (2005), data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya, contoh: Data jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. 3.3 Pengumpulan Data Dokumentasi Kegiatan Pengumpulan data dokumentasi kegiatan dilakukan dengan mengumpulkan data hasil wawancara serta arsip foto dan video pada saat melakukan wawancara. Selain itu, juga dikumpulkan data-data sekunder seperti jurnal penelitan. Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Rahardjo, 2011).