1 Ketidakefektifan bersihan jalan Respiratory status: Airway management nafas airway patency Buka jalan nafas, gunakan tehnik chin lift atau jaw trust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan jalan nafas buatan Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi daa bila perlu Keluarkan secret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan Laukan suction pada mayo Berikan bronkhodilator bila perlu Berikan pelembab udara kasa Nacl lembab Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan Monitor respirasi dan status o2 2 Hipertermia Termoregulasi Fever Treatment Monitor suhu sesering mungkin Monitor IWL Monitor warna dan suhu kulit Monitor tekanan darah, nadi dan RR Monitor tingkat kesadaran Monitor WBC, Hb, dan HCT Monitor intake dan output Berikan antipiretik Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam Selimuti pasien Lakukan tapid sponge Kolaborasi pemberian cairan intravena Kompres pasien pada lipat paha dan aksila Tingkatkan sirkulasi udara Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya mengigil
Timbang popok atau pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan Monitor vital sign Berikan cairan intravena pada suhu ruangan Monitor status nutrisi Monitor masukan makanan/ cairan dan hitung intake kalori harian Dorong masukan oral Berikan penggantian nasogastrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack(jus buah, buah segar) Kolaborasi dengan dokter atur kemungkinan transfusi 4 Ketidakseimbangan nutrisi Status nutrisi: intake Manajemen nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh makanan dan minuman Kaji adanya alergi makanan Kaji makanan yg disukai klien Kolaborasi tim gizi untuk penyediaan nutrisi TKTP Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi TKTP dan banyak mengandung vitamin C Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencegah konstipasi Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Monitor nutrisi Monitor BB jika memungkinkan Monitor respon klien terhadap status nutrisi yang mengharuskan klien makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor adanya mual muntah Kolaborasi pemberian terapi sesuai order Monitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya: perdarahan bengkak, dsb Monitor intake nutrisi dan kalori Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan 5 Resiko infeksi Kontrol resiko Kontrol infeksi Batasi pengunjung Bersihkan lingkungan pasien secara benar setiap setelah digunakan pasien Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat pasien, dan ajari cuci tangan yang benar Lakukan dresing infus tiap hari Anjurkan pada keluarga untuk selalu menjaga kebersihan klien dan menjaga pantat selalu kering untuk menghindari iritasi Tingkatkan masukan gizi yang cukup Tingkatkan masukan cairan yang cukup Anjurkan istirahat Berikan terapi antibiotik yang sesuai, dan anjurkan untuk minum sesuai aturan Ajari keluarga cara menghindari infeksi serta tentang tanda dan gejala infeksi dan segera melaporkan ke petugas kesehatan Pastikan penanganan aseptik semua daerah IV DAFTAR PUSTAKA
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnosis : Definition
and Classification 2001-2002. NANDA International. Philadelphia. Johnson, M. Maas, M and Moorhead, S. 1999. Nursing Outcomes Classifications (NOC). Second Edition. IOWA Outcomes Project. Mosby-Year Book, Inc. St.Louis, Missouri. McCloskey, J.C and Bulechek, G.M. 1996. Nursing Intervention Classifications (NIC). Second Edition. IOWA Interventions Project. Mosby-Year Book, Inc. St.Louis, Missouri.