Oleh :
Pembimbing :
dr. HUSHAEMAH SYAM, Sp.A
Bismillahirrohmanirrahim
AssalamuAlaikum WR.WB
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat, hidayah, kesehatan dan kesempatan-Nya
sehingga laporan kasus dengan judul BAYI BERAT LAHIR
RENDAH ini dapat diselesaikan. Salam dan shalawat
senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, sang
pembelajar sejati yang memberikan pedoman hidup yang
sesungguhnya.
Pada kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen pembimbing dr. Hushaemah Syam, Sp. A yang telah
memberikan petunjuk, pengarahan dan nasehat yang sangat
berharga dalam penyusunan sampai dengan selesainya laporan
kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini,
baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan
laporan kasus ini.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
B. LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS
Nomor RM : 60.04.13
Nama Bayi : By. Ny. Nawati / G2
Nama Ibu : Ny. Nawati
Nama Ayah : Tn. Efendi
Lahir tanggal jam : Selasa, 17-01-2017, Pukul 09.35 WITA
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelahiran : Gemelli
Berat badan lahir : 2150 gram
Kondisi saat lahir : Hidup
Keadaan bayi saat lahir : Segera menangis
Diagnosis Medis : BBLR
Ruangan : Lily Perinatologi
2. BALLARD SCORE
Hari : Selasa, 17/01/2017 Kulit :3
Jam : 09.35 WITA Lanugo :4
BBL : 2150 gram Garis Telapak Kaki :3
Panjang Badan Lahir : 45 cm Telinga :3
Panjang lengan : 17 cm Genital
:3
Panjang kaki : 18 cm Payudara
:3
Lingkar kepala : 31,5 cm Sikap :3
Lingkar dada : 32 cm JPL
:4
Lingkar perut : 29 cm Rekoil lengan
:3
Lingkar lengan atas : 8 cm Sudut Poplitea :3
Heart Rate : 150 x/menit Tanda Scarf :3
Pernapasan : 60 x/menit Tumit ke Telinga :3
Suhu : 36,4 0C Skor : 38
TUK : 37 42 minggu
Diagnosa : BCB/KMK/SC gemelli
Diagnosis kerja : BBLR
3. FOLLOW UP
Tanggal / Jam Hasil pemeriksaan Instruksi
Selasa, 17 Januari S: Telah lahir seorang bayi perempuan - ASI
2016 secara SC indikasi post SC anak 1 - Rawat
gemelli letak oblique dan segera Inkubator
menangis. Bayi lahir di rumah sakit. - Rawat tali
A/S : 8/10 pusat
- Inj. Neo K
Ketuban jernih kesan cukup
- Obat tetes
BAB : Meconium (+)
mata
BAK : Lancar
O:
BBL : 2150 gram
PBL : 45 cm
LK : 31,5 cm
HR : 150 x/menit
RR : 50 x/menit
S : 36,6 0C
Paru : Bronkovesikuler
Ronchi -/-
Wheezing -/-
Cardiovaskular : BJ I/II murni regular
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Tali pusat : Basah, Bau(-), Radang(-)
Metabolik : Edema (-), Ikterus (-)
Paru : Bronkovesikuler
Ronchi -/-
Wheezing -/-
Cardiovaskular : BJ I/II murni regular
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Tali pusat : Basah, Bau(-), Radang(-)
Metabolik : Edema (-), Ikterus (-)
Paru : Bronkovesikuler
Ronchi -/-
Wheezing -/-
Cardiovaskular : BJ I/II murni regular
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Tali pusat : Basah, Bau(-), Radang(-)
Metabolik : Edema (-), Ikterus (-)
Paru : Bronkovesikuler
Ronchi -/-
Wheezing -/-
Cardiovaskular : BJ I/II murni regular
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Tali pusat : Kering
Metabolik : Edema (-), Ikterus (-)
C. PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). BBLR dapat terjadi
pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau bayi yang cukup bulan (IUGR).3,4
2. ETIOLOGI
Penyebab dari BBLR terdiri dari :3
1) Persalinan kurang bulan/premature
Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Pada
umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan
janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat dari
waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus
sebelum cukup bulan. Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat
tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup di luar rahim.
Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang
sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik. Kelompok BBLR ini
sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya
organ karena masa gestasi yang kurang (premature).
2) Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan
pertumbuhan saat dalam kandungan (Janin tumbuh lambat). Retardasi
pertumbuhan intrauterin berhubungan dengan keadaan yang mengganggu
sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan
janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan
kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Kematangan fungsi organ
tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.
Beberapa faktor predisposisi: 3,4
1. Faktor ibu adalah umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang
atau malnutrisi, trauma, kelelahan, merokok, kehamilan yang tidak
diinginkan
2. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan ganda
3. Faktor janin adalah kelainan bawaan, infeksi
3. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan berat: bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut
bayi berat lahir rendah tanpa memperhatikan masa gestasinya.
2. Berdasarkan masa gestasi: berat lahir dihubungkan dengan masa gestasi.
a. Kurang bulan: kurang dari 259 hari (37 minggu penuh)
b. Cukup bulan: 259-293 hari (37-41 minggu)
c. Lebih bulan: 294 hari (42 minggu atau lebih)
3. Bayi berat lahir rendah dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar:
a. Bayi kurang bulan
b. Bayi cukup bulan dengan berat kurang dari 2500 gram (Kecil untuk
masa kehamilannya).
4. Bayi berat lahir rendah menurut harapan hidupnya:
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu berat lahir <2500 gram
Bayi dengan berat lahir > 2250 gram umumnya cukup kuat untuk mulai
minum sesudah dilahirkan. Jaga bayi tetap hangat dan kontrol infeksi,
tidak ada perawatan khusus. Sebagian bayi dengan berat lahir 1750
2250 gram mungkin perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal
bersama ibunya untuk diberi minum dan kehangatan, terutama jika
kontak kulit-ke-kulit dapat dijaga.
b. Bayi berat lahir sangat rendah yaitu berat lahir 1000-1500g
c. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) yaitu berat lahir <1000g.
4. DIAGNOSIS
1) Anamnesis
Umur ibu
Riwayat persalinan sebelumnya
Jumlah paritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan ibu selama hamil
Aktivitas ibu yang berlebihan
Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obat yang diminum selama hamil
2) Pemeriksaan fisik
Berat lahir kurang dari 2500 gram
Untuk BBLR kurang bulan:
Tanda prematuritas:
a. Tulang rawan telinga belum terbentuk
b. Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)
c. Refleks-refleks masih lemah
d. Alat kelamin luar: pada perempuan labium mayus belum menutup
labium minus, pada laki-laki belum terjadi penurunan testis dan
kulit testis rata (rugae testis belum terbentuk)
Untuk BBLR kecil masa kehamilan:
Tanda janin tumbuh lambat:
a. Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut di atas.
b. Kulit keriput
c. Kuku lebih panjang.3,4
5. MANAJEMEN UMUM
1) Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat
Caranya:
a. Kontak kulit
Untuk semua bayi dan untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat
atau menghangatkan bayi hipotermi (32-36,40C) apabila cara lain tidak
mungkin dilakukan.
b. KMC
Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2500 gram, terutama
direkomendasikan untuk perawatan berkelanjutan bayi dengan berat
badan <1800 gram dan usia gestasi <34 minggu.
c. Pemancar panas
Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1500 gram atau lebih dan untuk
pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan atau menghangatkan
kembali bayi yang hipotermi.
d. Inkubator
Penghangatan berkelanjutan , bayi dengan berat <1500 gram yang tidak
dapat dilakukan KMC. Untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas
berat).
e. Ruangan hangat
Untuk merawat bayi dengan berat <2500 gram yang tidak memerlukan
tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan. Tidak untuk bayi sakit
berat (sepsis, gangguan napas berat).
2) Jaga patensi jalan napas.
3) Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital: pernapasan, denyut jantung,
warna kulit, dan aktifitas.
4) Bila bayi mengalami gangguan napas, atasi gangguan napas.
5) Bila bayi kejang, hentikan kejang dengan anti konvulsan.
6) Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan cairan rehidrasi IV
7) Pemberian vitamin K. Injeksi 1 mg sekali pemberian atau per oral 2 mg 3
kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu).3,4
Pemberian Minum
- ASI merupakan pilihan utama. Pastikan bayi menerima jumlah yang
cukup dengan cara apapun: periksa apakah bayi puas setelah menyusu,
catat jumlah urine setiap bayi kencing untuk menilai kecukupan minum
(paling kurang 6 kali sehari), dan periksa pada saat ibu menyusui. Apabila
satu payudara dihisap, ASI menetes dari payudara yang lain.
- Timbang bayi setiap hari, hitung penambahan/pengurangan erat,sesuaikan
pemberian cairan dan susu serta catat hasilnya. Apabila bayi sudah tidak
mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20gram/hari selama 3 hari
berturut-turut timbang bayi 2 kali seminggu.
- Pemberian minum minimal 8x/hari. apabila bayi masih menginginkan
dapat diberikan.
- Bayi dengan berat 1500-tidak boleh kehilangan berat lebih dari 10% dari
berat lahirnya pada hari 4-5 hari pertama.
- Apabila kenaikan berat badan bayi tidak adekuat, tangani masalah
kenaikan berat badan yang tidak adekuat dengan memantau kecukupan
nutrisi, cairan dan elektrolit.
- Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskular dan respirasi yang
tidak stabil dan fungsi usus yang belum berfungsi.
- Bila terjadi penyulit segera kelola sesuai dengan penyulit yang timbul
misalnya hipotermi, kejang, gangguan napas, hiperbilirubinemia.
- Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota keluarga lainnya.
- Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila ini tidak memungkinkan,
biarkan ia berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui.
- Ijinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarga atau teman dekat apabila
memungkinkan.3,4
1) PMK intermiten
2) PMK kontinue
Pada PMK kontinue, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus
dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk
minum (seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan
utama, karena PMK sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya
dengan menggunakan pipa lambung. Dengan melakukan PMK, pemberian
ASI dapat lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.
7. KOMPLIKASI
1. Hipotermi
2. Hipoglikemia
3. Hiperbilirubinemia
4. Respiratory distress syndrome (RDS)
5. Intracerebral and intraventricular haemorrhage (IVH)
6. Periventricular leucomalasia (PVL)
7. Infeksi bakteri
8. Kesulitan minum
9. Penyakit paru kronis
10. Necrotizing enterocolitis
11. Apnea of prematurity terutama terjadi pada bayi <1000g
12. Patent ductus arteriosus pada bayi dengan berat <1000g
13. Disabilitas mental dan fisik (keterlambatan perkembangan, cerebral palsy,
gangguan pendengaran, gangguan penglihatan seperti retinopathy of
prematurity).4
8. DISKUSI
Dilaporkan pada hari selasa, 17 januari 2017 pukul 09.35 WITA telah
lahir seorang bayi perempuan secara SC indikasi post SC anak pertama
gemelli letak oblique dan segera menangis dengan BBL 2150 gram dan
panjang lahir 45 cm. A/S 8/10. Bayi ini dirawat di ruangan Lily perinatologi
RS TK.II Pelamonia dengan BBLR. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menjelaskan tentang keadaan ini, yakni bayi dengan berat lahir <2500 gram
termasuk dalam kategori BBLR.
Faktor predisposisi ibu meliputi usia ibu saat melahirkan yaitu 35 tahun,
kelahiran anak kedua, paritas pertama pada tahun 2011, paritas kedua pada
tahun 2017, berat badan bayi pada kelahiran sebelumnya baik, status gizi baik,
riwayat trauma tidak ada. Riwayat ANC rutin selama kehamilan. Berdasarkan
data tersebut faktor resiko ibu yang dapat kita pikirkan adalah usia ibu saat
melahirkan.
Faktor plasenta pada bayi ini meliputi kehamilan ganda, dimana nutrisi
yang melalui plasenta terbagi sehingga bayi mengalami kekurangan asupan
saat di dalam kandungan.
Tidak ditemukan adanya kelainan bawaan dan infeksi pada janin,
sehingga faktor janin dapat disingkirkan pada kasus ini.
Manajemen umum untuk kasus BBLR meliputi stabilisasi suhu untuk
menjaga bayi tetap hangat, Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan
Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah
atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi
dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi, cara ini merupakan cara yang efektif
pengganti inkubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan
antara lain: merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana
tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi
mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK
memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi,
keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi,
penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya
hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Komplikasi atau masalah yang terjadi pada bayi selama di perinatology
pada dasarnya tidak ada yang begitu bermakna, namun perhatian khusus
sebaiknya dilakukan pada kecukupan minum yang dapat menunjang kenaikan
berat badan, utamanya pada kasus gemelli, dimana produksi ASI sangat
terbatas dan harus memenuhi 2 kebutuhan bayi setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
2. Pramono MS, U. Pola kejadian bayi berat lahir rendah dan faktor yang
memengaruhinya di Indonesia tahun 2010. Buletin penelitian
sistem kesehatan. 3 Juli 2011; 3(14): 209-217.