Oleh:
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk menjadi lebih praktis
dan lebih efisien dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu akibatnya adalah terjadinya
perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini terlihat di berbagai aspek, seperti pola
konsumsi masyarakat yang berubah ke arah makanan yang cepat saji dan mudah cara
pembuatan serta memasaknya (instan). Perubahan gaya konsumsi menjadikan makanan siap
masak (ready to cook) dan siap makan (ready to eat) menjadi alternatif pilihan masyarakat.
Konsumsi fast food mulai menjadi kebiasaan di masyarakat karena jenis makanan tersebut
mudah diperoleh dan dapat disajikan dengan cepat. Salah satu produk fast food adalah produk
olahan daging, termasuk daging ayam.
Nugget merupakan salah satu produk pangan cepat saji yang saat ini dikenal baik oleh
masyarakat. Nugget telah menjadi salah satu pilihan masyarakat sebagai produk pangan yang
praktis. Nugget terbuat dari daging cincang yang telah dibumbui dan biasanya dibentuk
menjadi bulat, stik atau bentuk lain. Produk nugget yang ada di pasaran biasanya berupa
nugget ayam, nugget daging sapi, dan nugget ikan. Saat ini nugget ayam adalah salah satu
produk unggas yang cukup populer.
Di sisi lain meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi dan kesehatan
mendorong masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi
dan mempunyai efek menyehatkan. Kondisi ini harus disadari dan segera direspon oleh
produsen, tidak terkecuali oleh industri chicken nugget. Salah satu upaya untuk memenuhi
keinginan konsumen adalah upaya pengembangan produk baru dan inovasi teknologi.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang dilakukan pada pembuatan makalah tata letak dan penanganan
bahan ini adalah :
1. Mengetahui proses pembuatan nugget.
2. Mengetahui kebutuhan luas ruang produksi nugget.
3. Mengetahui denah dan alur proses produksi nugget.
II. Proses Produksi
5
1
6
2 3
Keterangan :
Menurut Husnan dan Suwarsono (1997), variabel yang perlu diperhatikan dalam
penentuan lokasi proyek dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu faktor primer dan faktor
sekunder. Faktor primer akan berpengaruh secara langsung terhadap kegiatan produksi dan
distribusi dari proyek yang akan didirikan. Faktor primer tersebut adalah :
1. Ketersediaan bahan baku
5. Fasilitas transportasi
Faktor sekunder yang perlu mendapat perhatian dalam penentuan lokasi proyek adalah :
Berdasarkan tabel di atas, dapat ditentukan kota manakah yang akan dijadikan lokasi
pendirian pabrik nugget. Untuk ketersediaan bahan baku diberikan bobot sebesar 0.50.
Sedangkan bobot sebesar 0.30 diberikan untuk penilaian infrastruktur. Penilaian faktor
kedekatan dengan pasar diberikan bobot 0.20. berdasarkan bobot tersebut, diperoleh
informasi sebagai berikut :
No Aktivitas Nama Kebutuhan luas (m) Sub Allo Juml Tota Tot
Depart Mesin Me Auxi Oper M total wan ah l al
/ sin liary ator H (m2 ce oper
Perala ) 150 asi
tan %
1 Pengelua Meja - - 3x1 1x 4.5 6.75 2 13.5 13.
ran 1. 5
bahan 5
baku
Luas Kantor
V. DENAH
PY PL
PG
Husnan S dan Suwarsono. 1997. Studi Kelayakan Proyek. Jakarta (ID) : UPP AMP YKPN,
Cetakan Kedua.
Sutojo. 1993. Studi Kelayakan Proyek, Teori dan Praktek. Jakarta (ID) : Gramedia.