PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan
ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai
keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu
dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat
kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat
jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin
kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan
sebagai berikut:
3. Apa saja oraganisasi dalam kesehatan dan keselamatan kerja (K3) itu?
itu?
5. Apa sejarah dan revolusi industri keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?
BAB II
PEMBAHASAN
dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.
kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang
antara lain:
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan,
e) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000),
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut.
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih
nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat bekerja secara
lebih produktif.
kesimpulan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah
kecelakaan.
dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih sedkit pekerja yang
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cidera yang diakibatkan gerakan
yang berkualitas rendah. Hal ini meliputih ketidak puasan, sikap apatis, penarikan
peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil
kesehatan kerja yang diterapkan dalam usaha pertambangan atau pun usaha
lainnya, yakni :
1. Safety Department
untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan
khusu safety)
kerja.
2. Safety Committee
rapat para pimmpinan tingkat atas mengenai masalah keselamatan dan kesehatan
kerja serta anggotanya terdiri dari kepala-kepala dinas/ anager dan kepala bagian
b. Mempelajari usulan proses, fasilitas dan peralatan baru safety (technical level)
plant level).
3. Bagian Personalia
kerja tidak dilakukan oleh suatu badan khusus, tetapi oleh bagian personalia.Tugas
dari bagian ini sama dengan tugas staf safety department, yakni antara lain :
sambilan.
tugas tambahan kepada staf yang ada pada posisi pengawas untuk terjun langsung
Seorang staf dalam organisasi ini haruslah mempunyai sertifikasi khusus, motivasi
tinggi, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup dalam masalah keselamatan dan
kesehatan kerja.
Mereka bertugas :
a. Memberikan contoh langsung (mendemonstrasikan) cara dan kebiasaan kerja
yang aman.
Staf and line organization menetapkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
2.4.1. Undang-undang
saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di
ribu rupiah)
akibat suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
14. Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerja
atau barang
penyimpanan barang
18. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja maupun yang akan
tentang :
23. Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area tempat kerjanya
kerja.
dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan dibaca.
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
perlindungan pekerja.
dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling
atas :
o Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Pelatihan kerja
Kompetensi kerja
Waktu kerja
Terhadap Radiasi
Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan. Selanjutnya
ketentuan nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut oleh instansi yang
Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana
radiasi wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan radiasi
Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang
Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi
Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi
kecelakaan radiasi.
ribu rupiah)
B. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat
Dalam peraturan ini diatur tentang pemakaian zat radioaktif dan atau sumber
radiasi lainnya, syarat dan cara memperoleh izin, kewajiban dan tanggung jawab
Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah
hubungan kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)
(PERMENAKERTRANS)
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pemasang lift (instalatir) harus mempunyai
izin. Demikian pula untuk pemasangan, pemakaian dan perubahan teknis harus
dengan izin tertulis Depnaker. Selain kewajiban izin, dalam peraturan tersebut
Dalam peraturan ini, diatur tentang tempat kerja dan alat kerja, perancah, tangga
dan rumah tangga, alat-alat angkat, kabel baja, tambang, rantai dan peralatan
sangat bermanfaat bagi rumah sakit yang sedang mengadakan renovasi atau
Dari beberapa literature ditemukan bahwa pada abad ke-16 mulai ada
keterangan-keterangan yang lebih jelas tentang gambaran kecelakaan dan
penyakit yang diderita oleh pekerja tambang.
Pada tahun 1966 didirikan Lembaga igiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja di
Departemen Tenaga Kerja, dan Dinas Higiene Perusahaan/Sanitasi umum dan
Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di Departemen Kesehatan. Disamping itu juga
tumbuh organisasi swasta yaitu Yayasan Higiene Perusahaan yang berkedudukan
di Surabaya. Untuk selanjutnya organisasi Hiperkes (Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja) yang ada dipemerintah dari tahun-ketahun selalu mengalami
perubahan-perubahan dengan nama sebagai berikut:
1. Pada tahun 1969 berubah menjadi Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja
2. Pada tahun 1978 berubah menjadi pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (Hiperkes).
3. Pada tahun 1983 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja
4. Pada tahun 1988 berubah menjadi pusat Pelayanan Ergonomi, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
5. Pada tahun 1993 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja.
Jadi jelas bahwa perkembangan K3 di Indonesia berjalan bersama-sama
dengan pengembangan kesehatan kerja yaitu selain melalui institusi, juga
dilakukan melalui upaya-upaya penerbitas buku-buku, majalah, leaflet K3,
spanduk-spanduk, poster dan disebabarluaskan ke Seluruh Indonesia. Kegiatan
lain adalah seminar K3, konvensi, lokakarya, bimbingan terapan K3 diadakan
secara berkala dan terus menerus.
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html)