Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN RANSUM

Upaya untuk mencari dan mengatur bahan-bahan makanan yang berbobot dari segi nutrisi,
kalori, dan ukuran Pack. Supaya efisient, ekonomies, dan tidak terlalu berat untuk dibawa saat
melakukan perjalanan. ini saya sebut dengan Management Logistic.

Nutrisi Seorang Pendaki di Alam Bebas


Nutrisi yang buruk atau pas-pasan atau tidak seimbang dengan aktivitas dapat mengurangi daya
tahan (endurence) saat melakukan perjalanan,membuat otot sulit melakukan recovery dan
membatasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak stelah 1 hari bekerja keras.
Oleh karena itu perlu sekali kita untuk menyadari arti penting manajemen logistic saat
melakukan perjalanan.

Karbohidrat
Karbohidrat sudah pasti perlu, karena ini merupakan sumber tenaga utama, ibarat mobil, inilah
bensinnya, tanpa bensin, mobil pasti tidak akan jalan. Karbodirat ini ada dua macam:
1) Karbohidrat sederhana.
2) Karbohidrat komplek.

Bedanya, kalau karbohidrat sederhana akan cepat dimetabolis oleh tubuh, sangat cocok
dikonsumsi sebelum atau setelah aktifitas dalam jumlah kecil, misalnya seperti madu, selai,
permen dan buah-buahan yang manis. Sedangkan karbohidrat komplek biasanya disimpan di
lever dan otot sebagai glikogen. Simpanan glikogen ini biasanya akan habis setelah 1,5 jam
beraktifitas berat, seperti naik gunung atau lintas alam jarak jauh misalnya. Untuk itu perlu sekali
mengganti glikogen ini dari snack sumber karbohidrat sebagai makanan antara, sepanjang hari.
50-70% dari kalori tubuh bersumber dari karbohidrat ini.

Jika kita lupa atau melewatkan asupan karbohidrat, maka tubuh akan memerlukan lebih dari 24
jam untuk me-restore cadangan glikogen dan energi untuk aktifitas pendakian keesokan harinya.
Selain memastikan asupan karbohidrat mencukupi, plus komponen protein dan minum air selalu,
terutama 30-60 menit setelah beraktifitas. Minum air putih perlu, usahakan tidak kurang dari 10
gelas sehari.

Contoh makanan olahan yang mengandung karbohidrat

PROTEIN
Biasanya protein paling baik dikonsumsi tidak dalam jumlah besar, karena protein itu produk
yang cepat digunakan oleh otot, khususnya memperbaiki otot yang terpakai sepanjang hari.
Protein diperlukan juga untuk melawan penyakit, membangun lapisan serat pada otot yang
rusak digunakan sepanjang hari, dan menjaga agar otak tetap bisa berpikir dan memastikan
aliran darah lancar. Protein lengkap bersumber dari ikan, telur dan susu, karena mengandung
asam amino esensial yang lengkap. 15% kalori bersumber dari protein ini.
Contoh makanan olahan yang mengandung protein

LEMAK
Lemak dibutuhkan sebagai cadangan energi diluar sumber energi selain karbohidrat.
Kelemahannya adalah lemak perlu lebih banyak waktu untuk dicerna sebagai energi. Konsumsi
lemak paling baik dilakukan saat makan malam, karena akan lebih mudah dicerna saat tidur
malam. Untuk perjalanan jauh, lemak justru dibutuhkan, terutama memasuki daerah
dingin/daerah pegunungan, lemak dalam tubuh akan memberikan rasa hangat, sehingga bisa
melawan udara dingin di luar. Terlalu banyak lemak juga berbahaya, karena akan menambah
berat langkah saja. Massa lemak lebih berat dari massa otot. Sehingga akan mempengaruhi
kecepatan berjalan.

SERAT
Serat penting, karena tubuh memerlukannya untuk membantu system pembuangan limbah dari
tubuh (buang air besar) agar tidak mampet. Makanan yang berserat juga diperlukan untuk
menahan rasa lapar lebih lama. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran.
AIR MINUM
Minum sebagai kebutuhan cairan jangan dilupakan. Menghadapi medan jelajah seperti susur
pantai yang terbuka di bawah matahari sepanjang hari pasti memerlukan air lebih banyak
daripada jelajah di dalam hutan lebat. Intinya cegah diri dari dehidrasi.
Minumlah secara teratur dan sesering mungkin. Apa yang diminum, tentu saja air putih. Namun
dengan berkembangnya teknologi, saat ini membanjir berbagai minuman energi yang bisa juga
sekaligus mengganti energi yang terpakai. Apakah benar minuman ini bisa mengganti energi ?
Cek selalu content/ingredient di kemasannya. Kandungan gulanya biasanya terdiri dari sukrosa,
fruktosa, glukosa dan maltodextrin. Kalo konsentrasi kandungan fruktosa-nya tinggi, justru akan
memperlambat hidrasi dan muncul gangguan perut.

Pilihan minuman lainnya seperti herbal tea dan coklat susu sangat direkomendasikan. Bagi
penggemar kopi, perlu sedikit waspada dengan cafein yang terkandung di dalamnya, karena
dapat meningkatkan output urin dan peluang terjadinya frostbite. Selain itu cafein meningkatkan
heart rate dan tekanan darah. Oleh karena itu selama perjalanan perlu dibatasi satu cangkir kopi
per hari.

Minuman beralkohol juga berisiko sebagai sumber dehidrasi dan dapat menurunkan selera nafsu
makan. Alkohol juga lebih hebat dampaknya daripada cafein dalam soal peningkatan output urin.
Rasa haus merupakan indicator tubuh mulai mengalami dehidrasi. Minumlah dengan sedikit-
sedikit guna membasahi kerongkongan, bukan dengan cara sekaligus satu botol habis. Di tempat-
tempat di mana air jarang ada selama perjalanan, perhitungan kebutuhan air perlu dimasukkan
dalam rencana perjalanan.

Tetapi, kondisi yang terjadi di lapangan kebutuhan air putih yang banyak dan tidak
memungkinkan bagi kita untuk membawa semua kebutuhan air minum ke dalam perjalanan kita,
jika perjalanan yang membutuhkan waktu berhari2. Satu-satunya solusi ialah mamnfaatkan
sumber air yang terdapat saat di perjalanan maupun di tempat camp. Pada umumnya sumber air
yang terdapt di hutan belantara yang labat maupun pegunungan meupakan sumber air yang
bersih karna tidak terkontaminasi dari limbah2. Saya rasa sobat-sobat penggiat alam bebas sudah
memahami cirri-ciri air yang bias untuk di minum. Yang terpenting adalah bagaimana kita
meyakini air yang kita minum itu baik untuk kita minum.

Makanan Pendakian
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki gunung tergantung pada:
1. Ukuran dan berat badan seseorang.
2. Metabolisme individu.
3. Lamanya perjalanan.
4. Cuaca/suhu.
5. Jenis aktifitas yang telah direncanakan sebelumnya.

Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perbekalan makanan/minuman yang akan dibawa :
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan
bakar.
d. Ringan, dan mudah didapat.
e. Murah.

Menghitung kebutuhan Energi berdasarkan Basal Metabolic Rate.


Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme Basal (LMB) adalah energi minimal yang
diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat sempurna baik fisik maupun mental, berbaring tetapi
tidak tidur dalam suhu ruangan 25 derajat C (Darwin, 1988:7). Secara praktis besarnya BMR
seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (berat badan x 24
kalori). Misalnya berat badan seseorang 60 kg kebutuhan BMRnya adalah 1440 kalori,
sedangkan jumlah kebutuhan kalori per hari dapat ditentukan berdasarkan kelipatan BMR
sebagai berikut:
Tinkat Aktivitas Jenis Aktivitas Kebutuhan Energi/Hari
(Kalori)
Sangat ringan Tidur,berbaring,duduk,menulis BMR+30%
Ringan Menyapu,mencucuipiring,menjait BMR+50%
Sedang Mencangkul,mencabut rumput BMR+75%
Berat Memtong kayu,mengergaji pohon. BMR+100%
Berat sekali Mendaki,menarik becak BMR+125%

Contoh :
Seorang yang sedang mendaki gunung mempunyai berat badan 60 kg, kebutuhan kalorinya
adalah :

60 kg x 24 kalori = 1.440 kalori (BMR)


125% x 1.440 (BMR) = 1.800 kalori
Total kebutuhan kalori/hari : 1.440 + 1.800 = 3.240 kalori/hari
Untuk aktifitas dialam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500
kalori per hari.
Kebutuhan akan kalori pendaki laki-laki dan wanita berbeda karena pada wanita jaringan lemak
bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.
Misal :
Bagi pendaki laki-laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat
3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki wanita dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori, sedang
2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.

Berapakah kalori yang dihasilkan pada setiap gram zat gizi/ zat makanan ?
Tiap-tiap gram zat gizi karbohidrat menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan protein 4 kalori.
Agar zatzat gizi tersebut dapat digunakan didalam tubuh dengan sempurna, harus diatur
komposisinya sbb :
- Protein : 12%-15%
- Lemak : 20%-25%
- Karbohidrat 60%-70%
Misalkan kebutuhan energi adalah 3.500 kalori maka susunan/komposisi gizi-nya adalah sebagai
berikut :

Penjelasan :
Kalori dari protein = 15% x 3.500 kalori = 525 kalori
Protein 1 gram = 4 kalori
Jumlah protein = 525 : 4 = 131.3 gram
Kalori dari lemak = 25% x 3.500 kalori = 875 kalori
Lemak 1 gram = 9 kalori
Jumlah lemak = 875 : 9 = 97.2 gram
Kalori dari karbohidrat = 60% x 3.500 kalori = 2100 kalori
Karbohidrat 1 gram = 4 kalori
Jumlah karbohidrat = 2100 : 4 = 525 gram
Tahapan pemilihan logistik Hendaknya anda lebih teliti beberapa faktor berikut ini:

Lama pendakian

Perkiraan banyaknya bahan makanan dan bahan bakar sangat berkaitan dengan lamaya
perjalanan Anda. Bahkan pada saat Anda memulai pendakian, logisitik haruslah sudah
diperhitungkan. Anda harus bisa memperhitungkan bahan makanan untuk lamanya pendakian
yang akan Anda lakukan.

Jumlah anggota pendakian

Jika Anda lebih suka mendaki gunung secara berkelompok. Logisitik harus benar-benar dapat
mencukupi semua kebutuhan kelompok Anda. Kalkulasikan jumlah anggota dengan lamanya
pendakian Anda.

Berbelanja sebelum pendakian

Logistik sebaiknya sudah Anda persiapkan saat Anda memulai perjalanan dari rumah. Artinya,
logistik sebaiknya tidak dibeli secara mendadak. Anda harus membelinya sebelum hari
pendakian dimulai. Memang ada banyak toserba dan pasar untuk membeli bahan makanan, tapi
tidak ada banyak waktu lagi jika bertepatan dengan hari keberangkatan Anda.

Sumber mata air

Selain harus berbelanja logistik sehari sebelum hari keberangkatan, Anda juga harus tahu sumber
mata air. Ini terkait dengan kebutuhan tubuh Anda terhadap cairan. Anda harus benar-benar
mencari informasi dimana adanya sumber mata air, untuk kebutuhan Anda dalam pendakian.

Selera anggota pendakian


Memperhatikan nutrisi yang terkandung didalam bahan makanan yang dibawa dan
menyesuaikanya dengan selera setiap anggota pendakian merupakan ide yang bagus untuk
melengkapi manajemen logisitik dalam pendakian.

Perencanaan ini akan menjadi kompleks, dan akan banyak point-point yang tidak penting dapat
dihilangkan. Misalnya, ada jenis makanan yang tidak disukai anggota dan mungkin juga ada
makanan pantangan makanan dari anggota karena mempunyai penyakit contohnya alergi.

Tipe pendakian

Anda dapat membawa makanan yang relatif sedikit jika Anda mengutamakan kecepatan dalam
pendakian. Lain lagi dengan tipe pendakian yang santai atau menargetkan waktu yang fleksibel.
Anda harus menekankan semua logistik cukup untuk perjalanan Anda, baik itu dalam tipe
pendakian cepat ataupun santai.

Faktor beratnya logistic

Beberapa jenis makanan mempunyai bobot yang cukup berat, seperti beras. Maka Anda harus
bisa menyesuikan berat makanan yang bisa Anda bawa atau yang bisa kelompok Anda bawa
tanpa harus mengeluh karena terlalu berat membawa bahan makanan.

Pantangan masyarakat setempat

Ada banyak daerah yang masih melarang pendaki membawa makanan pantangan. Ini juga terkait
pada habitat binatang pemangsa yang masih banyak ditemui di pegunungan. Sehingga penting
bagi Anda untuk memperhatikan jenis makanan yang akan dibawa dengan lokasi atau tempat
yang akan Anda datangi.
Semakin sering Anda melakukan pendakian maka akan semakin banyak pengalaman dengan
berbagai jenis logistik yang sesuai menurut selera dan kecocokan Anda.

Dengan memperhatikan manajemen logistik dalam pendakian gunung ini, Anda akan lebih baik
dan bisa mengefektifkan perjalanan yang akan Anda tempuh. Kecermatan dalam perencanaan
logistik ini juga terkait dengan faktor sering atau tidaknya Anda melakukan perjalanan
pendakian.
Manajemen Logistik

Apakah yang dimaksud dengan Manajemen logistik atau manajemen kalori dalam
pendakian??

Manajemen logistik atau kalori adalah sebuah upaya bagi kita (pendaki) untuk mencari bahan-
bahan makanan (yg akan dibawa dlm mendaki) dengan beberapa pertimbangan (dari segi nutrisi,
kalori, dan ukuran Pack) agar efisien, ekonomis, dan tidak terlalu berat serta tidak menghabiskan
banyak tempat pd carrier yang kita bawa.

Dari pengalaman, ada beberapa sebab tas kita terasa berat saat kita bawa :
1. Barang bawaan yang berlebihan
2. Packing kita yang salah
3. Kita yang sudah lelah
4. Atau memang tas kita yang jelek

Poin ke satu dari empat pilihan diatas adalah yang akan kita bahas dalam posting kali ini,
Bagaimana cara kita meminimalisasi barang bawaan kita untuk memperingan tas keril. Dengan
catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di-substitusi dengan list lain yang bisa lebih ringan, efisien,
compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik alias stok makanan.
Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi. Kalau seandainya
manusia, logistik adalah alat vitalnya, yang sangat mendukung untuk kelanjutan perjalanan dan
perkembangbiakan. Suskes tidaknya pendakian kita, logistik pulalah yang menjadi kunci
keberhasilannya. Kalau seumpama stok logistik kita habis ditengah perjalanan, sangat tidak
mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga puncak. Kalaupun dipaksakan
itupun sangat beresiko.

Kadang sekalipun sudah makan, perut rasanya masih lapar, serasa tidak ada energi untuk
meneruskan perjalanan sampai camp berikutnya. Apalagi ditambah dengan cuaca yang sedang
tidak bersahabat, medan yang extrim dan trek yang licin. Semakin membuat nyali kita ciut untuk
meneruskan perjalanan, bahkan tak jarang ada juga yang memilih turun. Adakah yang salah?.
makan sudah, ngopi juga sudah, stok juga mencukupi tetapi rasanya sangat tidak cukup untuk
men-support aktivitas perjalanan kita.

Itulah yang terjadi apabila kita kurang memahami kesinambungan antara kandungan Kalori
dalam makanan kita dengan kebutuhan aktivitas sehari-hari kita. kurangnya tenaga dan
lemasnya tubuh salah satu dampaknya, sebab apa yang kita makan tidak cukup untuk dibakar
menjadi energi untuk mengimbangi aktivits kita. Tidak tergantung dari porsi dan kuantitasnya,
melainkan kualitas makanan kita.

Idealnya, Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki gunung
tergantung pada :
1. Ukuran dan berat badan seseorang.
2. Metabolisme individu.
3. Lamanya perjalanan.
4. Cuaca/suhu.
5. Jenis aktifitas yang telah direncanakan sebelumnya.

Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perbekalan makanan/minuman yang akan dibawa :
1. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
2. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
3. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan
bakar.
4. Ringan, dan mudah didapat.
5. Murah.

A. Menghitung kebutuhan Energi berdasarkan Basal Metabolic Rate.

Basal Metabolic Rate (BMR) atau laju metabolisme Basal (LMB) adalah energi minimal yang
diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat sempurna baik fisik maupun mental, berbaring tetapi
tidak tidur dalam suhu ruangan 25 derajat C (Darwin, 1988:7). Secara praktis besarnya BMR
seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (berat badan x 24
kalori). Misalnya berat badan seseorang 60 kg kebutuhan BMRnya adalah 1440 kalori,
sedangkan jumlah kebutuhan kalori per hari dapat ditentukan berdasarkan kelipatan BMR
sebagai berikut:

Contoh :
Seorang yang sedang mendaki gunung mempunyai berat badan 60 kg, kebutuhan
kalorinya adalah:

60 kg x 24 kalori = 1.440 kalori (BMR)


125% x 1.440 (BMR) = 1.800 kalori
Total kebutuhan kalori/hari : 1.440 + 1.800 = 3.240 kalori/hari

Untuk aktifitas dialam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500
kalori per hari. Kebutuhan akan kalori pendaki laki-laki dan wanita berbeda karena pada wanita
jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.
Misal :
Bagi pendaki laki-laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan
berat 3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki wanita dengan jenis aktivitas ringan 2.000
kalori, sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.

Berapakah kalori yang dihasilkan pada setiap gram zat gizi/ zat makanan ?

Tiap-tiap gram zat gizi karbohidrat menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan protein 4 kalori.

Agar zatzat gizi tersebut dapat digunakan didalam tubuh dengan sempurna, harus diatur
komposisinya sbb :
Protein : 12%-15%
Lemak : 20%-25%
Karbohidrat 60%-70%

Misal:
Kebutuhan energi adalah 3.500 kalori maka susunan/komposisi gizi-nya adalah sebagai
berikut :

Penjelasan :
Kalori dari protein = 15% x 3.500 kalori = 525 kalori
Protein 1 gram = 4 kalori
Jumlah protein = 525 : 4 = 131.3 gram
Kalori dari lemak = 25% x 3.500 kalori = 875 kalori
Lemak 1 gram = 9 kalori
Jumlah lemak = 875 : 9 = 97.2 gram
Kalori dari karbohidrat = 60% x 3.500 kalori = 2100 kalori
Karbohidrat 1 gram = 4 kalori
Jumlah karbohidrat = 2100 : 4 = 525 gram
B. Nutris Seorang Pendaki di Alam Bebas

Nutrisi yang buruk atau pas-pasan dapat mengurangi daya tahan (endurance), membuat otot sulit
recovery, dan membatasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-selnya setelah satu hari
penuh kerja keras. Ujung-ujungnya akan mempengaruhi moral dan skill dari pendaki itu sendiri.
Karenanya penting sekali kita sadar akan perlunya karbohidrat, protein dan lemak serta
komponen nutrisi lainnya supaya tubuh tetap fit selama pendakian.

*Karbohidrat

Karbohidrat sudah pasti perlu, karena ini merupakan sumber tenaga utama, ibarat mobil, inilah
bensinnya, tanpa bensin, mobil pasti tidak akan jalan. Karbodirat ini ada dua macam:
1) Karbohidrat sederhana.
2) Karbohidrat komplek.
Bedanya, kalau karbohidrat sederhana akan cepat dimetabolis oleh tubuh, sangat cocok
dikonsumsi sebelum atau setelah aktifitas dalam jumlah kecil, misalnya seperti madu, selai,
permen dan buah-buahan yang manis.

Sedangkan karbohidrat komplek biasanya disimpan di lever dan otot sebagai glikogen. Simpanan
glikogen ini biasanya akan habis setelah 1,5 jam beraktifitas berat, seperti naik gunung atau
lintas alam jarak jauh misalnya. Untuk itu perlu sekali mengganti glikogen ini dari snack sumber
karbohidrat sebagai makanan antara, sepanjang hari. 50-70% dari kalori tubuh bersumber dari
karbohidrat ini.

Jika kita lupa atau melewatkan asupan karbohidrat, maka tubuh akan memerlukan lebih dari 24
jam untuk me-restore cadangan glikogen dan energi untuk aktifitas pendakian keesokan harinya.
Selain memastikan asupan karbohidrat mencukupi, plus komponen protein dan minum air selalu,
terutama 30-60 menit setelah beraktifitas. Minum air putih perlu, usahakan tidak kurang dari 10
gelas sehari.

*Protein

Biasanya protein paling baik dikonsumsi tidak dalam jumlah besar, karena protein itu produk
yang cepat digunakan oleh otot, khususnya memperbaiki otot yang terpakai sepanjang hari.
Protein diperlukan juga untuk melawan penyakit, membangun lapisan serat pada otot yang
rusak digunakan sepanjang hari, dan menjaga agar otak tetap bisa berpikir dan memastikan
aliran darah lancar. Protein lengkap bersumber dari ikan, telur dan susu, karena mengandung
asam amino esensial yang lengkap. 15% kalori bersumber dari protein ini.
*Lemak

Lemak dibutuhkan sebagai cadangan energi diluar sumber energi selain karbohidrat.
Kelemahannya adalah lemak perlu lebih banyak waktu untuk dicerna sebagai energi. Konsumsi
lemak paling baik dilakukan saat makan malam, karena akan lebih mudah dicerna saat tidur
malam. Untuk perjalanan jauh, lemak justru dibutuhkan, terutama memasuki daerah
dingin/daerah pegunungan, lemak dalam tubuh akan memberikan rasa hangat, sehingga bisa
melawan udara dingin di luar. Terlalu banyak lemak juga berbahaya, karena akan menambah
berat langkah saja. Massa lemak lebih berat dari massa otot. Sehingga akan mempengaruhi
kecepatan berjalan.

*Serat

Serat penting, karena tubuh memerlukannya untuk membantu system pembuangan limbah dari
tubuh (buang air besar) agar tidak mampet. Makanan yang berserat juga diperlukan untuk
menahan rasa lapar lebih lama. Serat dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran.

*Minuman
Minum sebagai kebutuhan cairan jangan dilupakan. Menghadapi medan jelajah seperti susur
pantai yang terbuka di bawah matahari sepanjang hari pasti memerlukan air lebih banyak
daripada jelajah di dalam hutan lebat. Intinya cegah diri dari dehidrasi. Minumlah secara teratur
dan sesering mungkin. Apa yang diminum, tentu saja air putih. Namun dengan berkembangnya
teknologi, saat ini membanjir berbagai minuman energi yang bisa juga sekaligus mengganti
energi yang terpakai.

Apakah benar minuman ini bisa mengganti energi ?

Cek selalu content/ingredient di kemasannya. Kandungan gulanya biasanya terdiri dari sukrosa,
fruktosa, glukosa dan maltodextrin. Kalo konsentrasi kandungan fruktosa-nya tinggi, justru akan
memperlambat hidrasi dan muncul gangguan perut. Pilihan minuman lainnya seperti herbal tea
dan coklat susu sangat direkomendasikan. Bagi penggemar kopi, perlu sedikit waspada dengan
cafein yang terkandung di dalamnya, karena dapat meningkatkan output urin dan peluang
terjadinya frostbite. Selain itu cafein meningkatkan heart rate dan tekanan darah. Oleh karena itu
selama perjalanan perlu dibatasi satu cangkir kopi per hari.

Minuman beralkohol juga berisiko sebagai sumber dehidrasi dan dapat menurunkan selera nafsu
makan. Alkohol juga lebih hebat dampaknya daripada cafein dalam soal peningkatan output urin.
Rasa haus merupakan indicator tubuh mulai mengalami dehidrasi. Minumlah dengan sedikit-
sedikit guna membasahi kerongkongan, bukan dengan cara sekaligus satu botol habis. Di tempat-
tempat di mana air jarang ada selama perjalanan, perhitungan kebutuhan air perlu dimasukkan
dalam rencana perjalanan.
REFERENSI
http://ricky211016.blogspot.co.id/2011/04/manajemen-logisticmakanan.html
http://fajaryuga.com/manajemen-logistik/
https://chindypermata.wordpress.com/hiking/perlengkapan-dan-perbekalan-serta-
packing/manajemen-logistik/

Anda mungkin juga menyukai