DK 1 WEEK 8 FSFP

Unclear Term

Nanab : decubitus
Chandry : perbuatan berbaring/posisi yg diambil saat berbaring
Qq
Ismik : terlalu lama tidur->kerusakan pada kulit->otot berkurang
Niza: otot tdk berfungsi->kerusakan kulit
Yuniar : pureed diet
Fatin: jenis makanan yg di bleder atau ditumbuk hingga halus shg mudah dicerna
Aras: sayuran/mknn lainnya yg ditumbu/blender sehingga bentuknya smoothic liquid
Waritsah: sayuran/makanan lain berupa buah yg sudah dimasak dulu lalu dicampur air
shg bentuknya kental dan halus
Mba alma: jenis makanan cair kental yg diperoleh dr bhn makanan yg telah dimasak dan
dicampur sdkt air lalu dihaluskan shg mudah dicerna

Cues

Cica: ahli gizi diharapkan mampu memperbaiki system produksi dan system pelayanan
makanan untuk lansia yg menderita dekubitus
Waritsah : ahli gizi diharapkan mampu memperbaiki system produksi dan system
pelayanan makanan untuk lansia agar kasus decubitus menurun
Alma : ahli gizi diarapkan mampu memberikan masukan kpd manager penyelenggaraan
makanan rumah jompo alansia terkait system produksi dan pelayanan makanan utk
lansia untuk menangani kejadian dekubitus
Ismik : ahli gizi diarapkan mampu mengevaluasi penyelenggaraan makanan rumah
jompo alansia terkait system produksi dan pelayanan makanan utk lansia untuk
menangani kejadian decubitus
Nanab : setuju ini -> ahli gizi diharapkan mampu memberikan masukan kpd manager
penyelenggaraan makanan rumah jompo alansia terkait system produksi dan pelayanan
makanan utk lansia untuk menangani kejadian decubitus
Niza : ahli gizi diharapkan mampu memberikan masukan perencanaan system produksi
makanan yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan kebutuhan lansia kpd
manager penyelenggaraan makanan rumah jompo alansia
Nikmah : menyimpulkan

Problem Identification

1. Nikmah: apa penyebab dr decubitus? (dr nutrisi)

Fatin : lansia asupan rendah -> beresiko malnutrisi -> pengurangan massa otot
Risqi : protein rendah
Yuniar : lansia -> pengurangan massa otot -> keb tinggi asupan rendah
Alma : shock aktivitas, sblm lansia aktivitas tinggi, saat lansia tdk banyak aktivitas
akhirnya massa otot turun, dan asupan rendah -> decubitus
Qq: susu dibuang, puree daging tdk dimakan
Chandry : menyimpulkan
2. Bagaimana intervensi untuk mencegah dan menangani decubitus dr segi nutrisi?
Cica : utk mencegah dgn memenuhi nutrisi dan asupan yg sesuai agar tdk kekurangan
massa otot
Nikmah : sblm mengalami decubitus, harus dibiasakan melakukan aktivitas yg ringan,
biar masi berfungsi ototnya
 Waritsah : penderita decubitus terjadi pd orang yg berbaring, bisa aktivitas dgnn bolak
balik badan, makanan lbh ke tinggi protein utk proses perbaikan jaringan dan densitas
tinggi
Ismik : cara mengatasi dengan diet tinggi protein utk memperbaiki jaringan yg rusak
Alma : penanganan dr makanan disesuaikan dgn lansia nya, menyajikan makanan yg dpt
meningkatkan asupan makan lansia
Niza : bentuknya disesuaikan, karna sulit untuk mengunyah
Fatin : menyimpulkan
3. Nikmah : berapa kebutuhan gizi yg tepat utk lansia?
Ismik : energi 40-50kkal/kgbb
Niza : protein : 1,8-2 gr/kgbb, lemak 25-30%, zat gizi mikro ditingkatkan antioksidan
Nanab : lgsg yg pukul rata, ga dihitung per individu, energi 1600-1700
Fatin : energi 1600
Nanab : di akg 70 termasuk di atas 65
Alma : lgsg dicantumin di atas 70, protein kira2 di atas 70 gr
4. Apa tujuan dari pemberian diet untuk lansia dengan dan tanpa decubitus?
Chandry : tujuan untuk lansia tanpa dekubitus : memenuhi gizi lansia
Tanpa decubitus : memenuhi gizi serta mencegah kerusakan jar lebih lanjut
Cica : utk dekbitus : tdk memperparah decubitus, meningkatkan kualitas hidup
Yuniar : memperbaiki jaringan
Niza : kualitas hidup tdk perlu dicantumkan

Tanpa dekubitus Dengan dekubitus

Memenuhi gizi lansia Memenuhi gizi lansia
Mencegah decubitus Tidak memeperpara decubitus
Memperbaiki jaringan yg rusak

5. Apa prinsip diet untuk lansia dengan dan tanpa decubitus?

Tanpa dekubitus Dengan dekubitus

Cukup energi Tinggi protein
Cukup protein Cukup energi
Cukup lemak Cukup lemak
Cukup KH Cukup KH
Ismik : yg lainnya cukup (tanpa decubitus)
6. Apa bahan makanan yang dianjurkan terkait pencegahan dan penanganan decubitus?

Mencegah
sumber protein (ayam, telur, susu)
Protein nabati (tahu, daging sapi)
Makanan cukup antioksidan
Menangani
sumber protein (ayam, telur, susu)
Protein nabati (tahu, daging sapi)
Makanan tinggi antioksidan (kacang2an
dan olahannya, sayur dan buah seperti
bayam, wortel, jeruk, melon, jambu)

7. Bagaimana cara pembuatan pureed diet yg tepat? (apakah boleh diberikan puree yg
instan?)
Aras : memilih bm yg tepat dibersihkan dilunakkan (kukus, rebus) di blend/tumbuk
Nanab : tergantung bahan makanan, ada yg diblender lgsg, ada yg dipanaskan, ada yg
dicampurkan
Risqi : tepung2an di buburin dulu
Ismik : makanan tinggi serat diblender /tumbuk?
Nanab : tergantung makanannya, kalo banyak ampas ditumbuk atau dicampur (cincang)
Waritsah : bukan makanan mentah, harus dimasak, dicampur air/cairan lain, tekstur hasil
akhirnya cairan yg padat tapi halus
 Chandry : lebih baik diberikan dlm bentuk fresh, karna makanan instan tinggi pengawet
dan natrium.
Fatin : yg instan sayuran dan daging sudah tercampur, sehingga saat diporsikan tdk tau
porsi masing2 seberapa
Niza : lbh baik dipisah saat sudah dlm bentuk pure (per bahan makanan)
Cica : setuju dgn niza, dipisah saat sudah dlm bentuk puree, kalo buat sendiri bisa
bervariasi
Yuniar : kalo instan variasi nya kurang, kalo buat sendiri bisa buat sesuai keinginan
pasien
8. Apa saja jenis jenis siklus menu? Dan mana yg tepat?
Chandry : siklus 7 hari, siklus 2 minggu, siklus menu pada hari tertentu (missal hari raya)
Nanab : siklus menu musiman (bahan apa yg lagi musim)
Waritsah : siklus 3 hari cenderung terlalu pendek, 5 hari, 7 hari ada pengulangan di
hari yg sama, 10 hari yg paling tepat
Aras : setuju dgn waritsah, yg tepat yg siklus 10 hari, bisa diganti dgn makanan yg lagi
musim
Ismik : setuju dgn waritsah dan aras
9. Bagaimana standar porsi yg tepat untuk lansia? (cari botol merk Heinz, sudah
tepat/belum?)
Niza : tumpeng gizi seimbang, nasi dibagi setengah utk karbo, utk lauk hewani,
sayuran
Alma : ditentuin 1 hari berapa kali makan dan berapa kali selingan, dibagi KH, protein
nabati, hewani, dan sayur per makan. Protein nabati di tiap makan utama, buah bisa
makan utama/selingan
Chandry : makan pagi dan siang 1 p, makan malam 1 p
Risqi : protein nabati masuk mana?
Niza : secara rinci sesuai yg disampein mba alma
Aras : protein hewani dan nabati
Yuniar : buah minimal 3p sehari
10. Apa saja jenis jenis system produksi makanan? Dan mana yg tepat?
Nikmah : konvensional - dimasak lgsg disajikan, komisari dimasak di dapur pusat lalu
dikirim ke dapur satelit, assembly beli jadi tinggal diporsikan, ready prepare makanan
jadi di frozen/chiller lalu dipanaskan
Yg tepat yg konvensional
Fatin : sepakat dgn nikmah, yg tepat konvensional karna puree rentan kontaminasi jadi
harus segera disajikan
Cica : setuju menggunakan konvensional
11. Bagaimana upaya untuk melakukan controlling produksi makanan?
Ismik : menggunakan jadwal produksi, jumlah, produksi tiap mau makan
Niza : tiap bagian ada ceklis nya untuk meminimalisir ada yg terlewat start from
persiapan till pemorsian
Nikmah : control temperature masak, kontrol bm
Nanab : kontroling sejak pemilihan BM, hygiene sanitasi juga utk mengurangi
kontaminasi
Cica : holding time dr masing2 masakan
Niza : perpindahan bahan2 jgn lgsg dicampr karna rentan kontaminasi
Yuniar : system haccp
Fatin : spv kontroling masing2 proses
12. Apa yg harus dilakukan agar system produksi efektif dan efisien?
Aras : jumlah pegawai, jenis masakan yg mudah namun kualitas tinggi
Nikmah : pengaturan tata letak agar produksi lbh efektif
Chandry : setuju dgn teman teman, dapur tdk terlalu luas, peralatan yg digunakan, menu
yg disajikan
Risqi : tiap bagian cukup diatur 1 orang
Alma : pembelian makanan harus dipertimbangkan agar tdk banyak sisa

SKILL LAB
1. Membuat daftar menu, standar resep, standar porsi utk rumah jompo alansia dengan
siklus 10 +1 dengan 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan (untuk
menangani decubitus)
2. Membuat jadwal produksi makanan harian
3. Membuat SOP pengendalian produksi makanan
4. Memasak satu makanan dari daftar menu yg telah disusun, tinggi energid an
densitas, maksimal 30k