Anda di halaman 1dari 35

www.pwc.

com/id

Survey Bisnis Keluarga


2014
Indonesia
November 2014
Terima kasih..
Atas partisipasi dalam survey dan
kehadirannya

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC
Agenda
Latar belakang
Family business survey 2014
Sekilas temuan utama
Gambaran umum
Temuan utama:
A. Kinerja dan Tantangan
B. Internasionalisasi
C. Pembeda bisnis keluarga
D. Keterlibatan keluarga dan perencanaan
pewarisan perusahaan
E. Pergeseran ke era digital dan kemunculan tren
global
Kesimpulan

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 3
Latar Belakang

Sebuah perusahaan disebut sebagai perusahaan keluarga jika:


Mayoritas suara berada di tangan pendiri atau orang yang mengakuisisi
perusahaan (atau pasangan, orang tua, anak atau ahli waris);
Setidaknya ada satu perwakilan keluarga yang terlibat di dalam manajemen
atau administrasi perusahaan;
Untuk perusahaan publik (tbk.), pendiri atau orang yang mengakuisisi
perusahaan (atau keluarganya) memiliki 25% hak atas perusahaan melalui
penanaman modal dan ada setidaknya satu orang anggota keluarga dalam
manajemen (board)

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 4
Latar Belakang

Dengan PDB setara dengan Turki dan Belanda, serta tingkat pertumbuhan
pertahun Indonesia yang berada pada kisaran 5.8 6.4%, Indonesia
diprediksikan sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050.
Dan dengan industrialisasi yang pesat, Indonesia juga semakin menarik bagi
penanamana modal asing untuk masuk.
Lebih dari 95% bisnis di Indonesia adalah dimiliki keluarga
Di Asia Tenggara, 60% perusahaan terbuka (tbk.) adalah merupakan
perusahaan keluarga. Dan pewarisan kepemimpinan dianggap sebagai salah
satu prioritas perusahaan.

Source: http://momentum.uqbs.com

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 5
Latar Belakang

25%
kontribusi
terhadap PDB

134 40.000+
triliun US$ =
Orang Terkaya
Indonesia
0.2%
jumlah populasi
jumlah kekayaan

Source: www.indonesia-investments.com

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 6
Family business survey 2014
Indonesia

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 7
Metodologi

Di Indonesia

2.378 wawancara Selama kurang lebih


dilaksanakan di lebih 30 wawancara 41 menit
dari 40 negara

Wawancara
dilakukan melalui Dilaksanakan antara
telepon dan Mei hingga Agustus
pengisian 2014
kuesioner

Dalam laporan ini:

= Nilai Indonesia lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata dunia

= Nilai di tahun 2014 lebih rendah atau lebih tinggi dari 2012

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 8
Profil sampel

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 9
Profil sampel Indonesia: Bisnis

Omzet (US$s) Umur perusahaan

27%
23%22% 53%
20% 20% 44%
16% 17% 38%
14% 13% 30%
11%
7% 18% 17%
3%

$5-10m $11-20m $21-50m $51-100m $101-500m >$500m Di bawah 20 tahun 20-49 tahun 50+ tahun

Sektor Jumlah generasi

Sebaran sektor:
Manufaktur: 50% (30%) 37% 40%
Transportasi: 13% (6%) 30% 33%
Umum: 13% (7%) 23%
19%
Konstruksi: 7% (9%) 11%
Lain-lain: 5% atau kurang
0%

1 generasi 2 generasi 3 generasi 4+ generasi

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 10
Profil sampel Indonesia: Responden

Jabatan dalam perusahaan Komposisi direksi

64%
47% 49% 52%
48%
36%
23% 23% 23%
19%
7% 8%

CEO/MD Pemilik/ Direktur Other Board Keluarga Bukan anggota keluarga


Partner Keuangan member

Peran keluarga dalam bisnis Umur

87% 90% 43%


34%
27% 25% 23% 22%

10% 8%
13% 10% 3% 3%

Pemilik & manajemen Memiliki saja, bukan manajemen Dibawah 35 35-44 45-54 55-64 Diatas 65

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 11
Temuan utama
Kinerja dan tantangan perusahaan

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 12
Pertumbuhan Penjualan

Tahun lalu Lima tahun ke depan

Tumbuh dengan
13% cepat dan agresif
12% 15%

Pertumbuhan
Penjualan 83% 83%
69% 70% Tumbuh dengan
65% 65%
stabil

Penurunan 3% 16% 13% Konsolidasi


10%
Penjualan 19% 18% 0% 2% 1% Kemunduran

2014 2012 2014 2014 2012 2014


100% of bisnis keluarga Indonesia memprediksi
pertumbuhan ini dapat tercapai

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 13
Permasalahan/isu utama
Internal - 12 bulan ke depan Eksternal - 12 bulan ke depan

47% Kebijakan/peraturan 50%


Perekrutan karyawan
49% pemerintah 33%
20% 43%
Re-organisasi perusahaan Persaingan
28% 32%

13% Kondisi pasar/ 27%


Pengembangan bisnis/produk
25% Ketidak pastian Euro 63%

13% 23%
Ketersediaan keuangan Nilai tukar
15% 13%

13% 20%
Teknologi Harga bahan baku
13% 10%

7%
10% Infrastruktur
Pengendalian arus kas/biaya 5%
19%

Pencarian tenaga profesional terutama di bidang Persaingan (ukuran kompetitor/skala kompetisi),meskipun kita
pengembangan teknologi. termasuk dalam 3 besar di Indonesia.
(Pelaku bisnis keluarga generasi Ketiga) (Pelaku bisnis keluarga Generasi Kedua)

SDM(baik dari segi kualitas maupun kuantitas). Bagamaina Kebijakan pemerintah, evaluasi kinerja dan pelaksanaan
dapat menarik dan mendapatkan SDM yang berkualitas tinggi kebijakan pemerintah. Contohnya kebijakan biogas yang
lebih banyak lagi. diterbitkan pemerintah sejak 2006 namun sampai saat ini belum
dilaksanakan.
(Pelaku bisnis keluarga generasi Kedua) (pelaku bisnis keluarga generasi Ketiga)

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 14
Tantangan yang dihadapi
Tantangan lima tahun ke depan

Banyaknya pesaing usaha 73%


42%
Perlunya untuk terus berinovasi 67%
64%
Menarik keterampilan/tenaga kerja yang tepat 63%
61%
Persaingan harga 60%
58%

Perlunya untuk menjadi lebih profesional 53%


40%
Mempertahankan staf kunci 50%
48%
Kebutuhan akan teknologi baru 50%
41%
Perencanaan pewarisan usaha 47%
36%
Kepatuhan terhadap peraturan 43%
42%
Iklim yang semakin internasional 40%
33%
Situasi ekonomi umum 37%
56%
Penghematan biaya 33%
44%

Pemasok/rantai pasokan 23%


26%
Perselisihan antar anggota keluarga 20%
11%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 15
Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis dan pribadi lima tahun ke depan

Kepentingan relatif (dari total 100)


Memastikan masa depan jangka panjang perusahaan 16.0%
16.2%
Menjalankan usaha dengan lebih profesional 13.2%
8.8%

Meningkatkan profitabilitas 11.9%


13.7%
Lebih inovatif 10.7%
9.3%
Menyerap tenaga kerja berkualitas 9.4%
10.1%
Memastikan staf diberi kompensasi yang layak 8.7%
9.4%

Berkontribusi pada masyarakat/ memberikan peninggalan 5.0%


4.3%
Tumbuh secepat mungkin 5.0%
4.0%
Melakukan diversifikasi ke produk/sektor baru 4.8%
5.6%
Merambah pasar regional baru 4.6%
3.8%
Menikmati pekerjaan 4.0%
5.4%
Pasar ekspor yang berbeda-beda 3.7%
4.3%

Memastikan bisnis tetap dipegang keluarga 1.7%


4.4%
Menciptakan peluang kerja bagi anggota keluarga 1.4%
0.7%

Prioritas ditentukan dengan jelas masa depan jangka panjang dan kesuksesan usaha menjadi
prioritas utama. Pendorong kesuksesan secara komersial menjadi prioritas kedua dan aspek keluarga
serta masyarakat menjadi kurang penting
Survey bisnis keluarga 2014 September 2014
PwC 16
Temuan utama
Internasionalisasi

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 17
Kontribusi dan sasaran penjualan dari ekspor

Negara baru yang akan menjadi tujuan ekspor utama adalah negara-negara di kawasan Asia Pasifik

Lima tahun ke depan

Rata-rata % penjualan Internasional Negara tujuan ekspor yang nilainya


(berdasarkan semua bisnis ekspor dan non ekspor) meningkat paling pesat (Indonesia)?
Malaysia: 29%
Saat ini 5 tahun ke depan Tiongkok: 24%
Asia Pasifik Thailand: 24%
88%
India: 18%
Singapura: 12%
18% 24% Eropa 18% Russia: 12%

Afrika 12%

Amerika 6%

25% 32% Timur Tengah/Teluk 0%

Tidak ada negara baru 6%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 18
Temuan utama
Pembeda bisnis keluarga

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 19
Pandangan atas perilaku bisnis keluarga
% pihak yang menyetujui pernyataan mengenai perilaku bisnis keluarga berikut ini
57%
Berperan penting dalam penciptaan lapangan pekerjaan 78%
Menggunakan tolok ukur kesuksesan yang berbeda tidak 57%
hanya laba/ pertumbuhan usaha 71%
57%
Lebih bersifat wirausaha
59%
Menggunakan pendekatan jangka panjang dalam 57%
pengambilan keputusan 55%
53%
Pengambilan keputusan lebih efisien /cepat 69%
Mempunyai mekanisme pertahanan yang lebih baik jika 53%
terjadi resesi 47%
50%
Melakukan transformasi bisnis setiap pergantian generasi 56%

43%
Meningkatkan stabilitas ekonomi yang seimbang 73%
43%
Lebih tertutup terhadap pemikiran dan ide baru 36%

30%
Mengambil lebih banyak risiko 38%
Lebih sulit untuk mengambil manfaat dari masa pemulihan 30%
(karena kurangnya akses terhadap permodalan) 34%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 20
Perbedaan bisnis keluarga

% menyetujui pernyataan perbedaan bisnis keluarga dengan yang lain

97%
Rasa tanggung jawab yang kuat untuk
menyediakan lapangan kerja
76%

73%
Berusaha semampu mereka untuk
mempertahankan staf, bahkan di masa sulit
72%

73%
Rasa tanggung jawab yang kuat untuk
mendukung kegiatan masyarakat
59%

57%
Memiliki budaya dan nilai-nilai yang cenderung
lebih tertanam kuat
73%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 21
Temuan utama
Keterlibatan keluarga dan perencanaan pewarisan

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 22
Keterlibatan pihak diluar keluarga

% memiliki anggota dewan direksi atau 80% 65%


komisaris yang bukan anggota keluarga

% memiliki staf yang bukan keluarga 50% 34%


yang juga menjadi pemegang saham

% kemungkinan untuk menawarkan


saham kepada orang yang bukan anggota 33% 18%
keluarga dalam 5 tahun ke depan

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 23
Keterlibatan keluarga

% memiliki anggota keluarga dengan


jabatan Eksekutif Senior dalam 100% 93%
perusahaan

%memiliki anggota keluarga bekerja di


dalam perusahaan, namun bukan sebagai 53% 49%
eksekutif senior

% memiliki anggota keluarga yang tidak


bekerja di perusahaan namun memiliki 53% 48%
saham perusahaan

% memiliki anggota keluarga yang tidak


bekerja dalam perusahaan maupun
17% 18%
memiliki saham perusahaan, namun
dilibatkan dengan cara lain

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 24
Keterlibatan generasi penerus dalam
bisnis keluarga
Adanya generasi
penerus dalam bisnis

% memiliki generasi penerus bekerja 60% 43%


sebagai eksekutif senior dalam perusahaan
60%

% memiliki generasi penerus bekerja di 55%


dalam perusahaan, namun bukan sebagai 27% 28%
eksekutif senior

% memiliki generasi penerus yang tidak


bekerja di perusahaan namun memiliki 33% 23%
saham perusahaan

% memiliki generasi penerus yang tidak


bekerja dalam perusahaan maupun
10% 7%
memiliki saham perusahaan, namun
mendapatkan bagian dengan cara lain

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 25
Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk
menyelesaikan konflik
Prosedur yang dimiliki
53%
Kesepakatan pemegang saham
54%
40%
Mengukur dan menilai kinerja
39% 80% bisnis keluarga di
Peraturan/Konstitusi keluarga
37% Indonesia memiliki
22%
setidaknya satu prosedur/
Rapat/dewan keluarga
27% mekanisme yang digunakan
32%
untuk menyelesaikan konflik
Pengaturan jika ada pihak yg dinilai tidak 23% (setara dengan rata-rata
mampu atau meninggal dunia 43%
dunia: 83%)
23%
Mekanisme penyelesaian konflik
27%
Ketentuan untuk masuk dan keluar dari 20%
perusahaan 33%
13%
Pihak ketiga sebagai mediator
27%
20%
Tidak ada
17%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 26
Rencana pewarisan usaha

% yang memiliki rencana


Rencana pewarisan untuk posisi pewarisan usaha untuk
senior? setidaknya sebagian posisi
senior
13%
Seluruhnya
16%

17%
Sebagian besar 70% 53%
18%

40%
Sebagian kecil
20%

20%
Tidak ada
44%

27% bisnis keluarga di Indonesia memiliki


rencana pewarisan usaha yang menyeluruh dan
didokumentasikan dengan baik
(vs 16% di seluruh dunia)

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 27
Rencana pewarisan kepemilikan usaha

Rencana masa depan

Mewariskan kepemilikan 57%


namun tetap melibatkan
profesional dalam manjemen 32%

Mewariskan manajemen 23%


kepada generasi selanjutnya 40%

10%
Dijual/ditawarkan pada publik
20%

10%
Tidak tahu
8%

0%
Lain-lain
1%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 28
Temuan Utama
Pergeseran ke Dunia Digital dan Munculnya
Tren Global

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 29
Pentingnya digitalisasi

% menyetujui pernyataan tentang teknologi digital

Perlunya bagi perusahaan untuk 90%


beradaptasi dengan dunia digital 72%

Digitalisasi akan membantu 87%


meningkatkan kesadaran /kepekaan
perusahaan 64%

Memahami manfaat bisnis yang nyata 87%


dapat diraih dengan digitalisasi serta
57%
perencanaan yang realistis untuk
mengukur manfaat yang didapat

Menyerap tenaga kerja untuk 63%


melaksanakan digitalisasi merupakan
43%
prioritas utama

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 30
Pandangan atas tren global

Tiga besar tren global yang mengubah bisnis selama 5 tahun ke depan (Indonesia)

Berada
di 3 besar: 53% 80% 47% 80% 27%

17% 23%
10% Peringkat-3
13% 33%
17%
20% Peringkat-2
20% 47% 10%
20% 30% Peringkat-1
10% 13%
3%
Pergeseran demografis Pergeseran kekuatan Kelangkaan Kemajuan teknologi Urbanisasi
ekonomi global sumberdaya dan
perubahan iklim

Berada
di 3 besar
(dunia): 56% 60% 52% 79% 40%

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 31
Kesimpulan
Optimisme dan ambisi di masa depan akan semakin tinggi
dengan 96% menargetkan untuk bertumbuh dalam5 tahun ke
depan. Situasi ekonomi secara umum bukan masalah di
Indonesia seperti halnya di negara lain (meskipun kompetisi
semakin ketat).

Bisnis di Indonesia memiliki prioritas serupa dengan bisnis di dunia


meski penekanan lebih kepada semakin tingginya jumlah kompetitor
Mereka mengakui pentingnya memprofesionalkan bisnis untuk dapat
mencapai target pertumbuhan yang ambisius.

Bisnis keluarga di Indonesia mengakui pentingnya peran yang dimiliki


dalam ekonomi dan masyarakat, meskipun mereka kurang yakin akan
pentingnya peran mereka dalam penciptaan peluang kerja atau
meningkatkan stabilitas ekonomi

Permasalahan/isu utama yang dihadapi:


Kebijakan / Peraturan Pemerintah
Banyaknya jumlah perusahaan yang menjadi kompetitor
Perlunya untuk berinovasi
Menarik tenaga yang terampil dan memiliki kemampuan tinggi
Perlunya untuk menjadi lebih profesional

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 32
Kesimpulan(lanjutan)

Keunggulan utama perusahaan keluarga:


Memiliki sifat kewirausahaan yang lebih unggul
Keputusan dapat diambil dengan lebih cepat / lebih efisien

Kekurangan perusahaan keluarga:


Kurang terbuka terhadap ide maupun pemikiran baru
Dalam lingkup yang lebih sempit , kurangnya akses terhadap
permodalan

Rencana pewarisan perusahaan


Lebih dari 50% berencana mewariskan kepemilikan kepada
generasi berikutnya namun melibatkan profesional
25% akan menyerahkan kepemilikan serta manajemen kepada
generasi berikutnya.

Bisnis keluarga di Indonesia memiliki prosedur yang lebih baik dalam hal
pewarisan usaha. Meski hanya 27% rencana pewarisan yang menyeluruh
dan didokumentasikan dengan baik (vs dunia 16%).
Dan 80% bisnis keluarga di Indonesia memiliki prosedur untuk
menangani perselisihan /benturan antar anggota keluarga (setara dengan
bisnis keluarga dunia: 83%)

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 33
Q &A

Survey bisnis keluarga 2014 September 2014


PwC 34
Terima kasih

Follow us on
PwC Indonesia

2014 PwC. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. PwC mengacu kepada jaringan PwC
dan/atau salah satu firma anggotanya, yang masing-masing merupakan badan hukum yang
terpisah. Untuk rincian lebih lanjut, kunjungi: http://www.pwc.com/structure.

Anda mungkin juga menyukai