Disusun Oleh :
Aris Nur Hidayat (C1B014082)
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat
memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam
menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen
dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli
pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa
kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
Setiap individu mempunyai citra diri yang dirasakan sebagai salah satu orang tertentu sifat-
sifat, kebiasaan, pemilikan barang, hubungan dan cara berperilaku tertentu. Para konsumen
sering berusaha memelihara, meningkatkan, atau memperluas citra diri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kepribadian
1. Teori Freud
Teori psikoanalisis mengenai kepribadian dari Sigmund Freud merupakan dasar dari
psikologi modern. Teori dibangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan dan dorongan yang
tidak disadari, terutama dorongan seksual dan biologis lainnya. Freud mengemukakan bahwa
kepribadian manusia terdiri dari tiga sistem yang saling mempengaruhi, yaitu id, superego,
dan ego.
3. Teori Sifat
Teori sifat merupakan awal penting berpisahnya dari pengukuran kualitatif yang menjadi ciri
khas gerakan pengikut Freud dan Neo-Freud. Teori ini memfokuskan pada pengukuran
kepribadian menurut karakteristik psikologis yang khusus yang disebut sifat. Sifat
didefinisikan sebagai cara yang khas dan relatif bertahan lama yang dapat membedakan
seorang individu dari individu lainnya.
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindakan-tindakan individu secara langsung terlibata dalam
usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses
pengambilan kepustusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
(1988:8).
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas
individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6).
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan
oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau
lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber
lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat di pengaruhi lingkungan.
1. Identifikasi
Bila individu menggunakan metode ini, maka mereka akan mengadopsi metode orang lain
yang telah terbukti berhasil mengatasi masalah psikologi. Misalkan menggunakan produk
yang sama dengan yang biasa digunakan oleh keluarganya.
2. Represi
Individu dapat mengendalikan kebutuhan fisiologis dengan membiarkan kebutuhan tersebut
tak terpuaskan. Misalkan konsumen menahan diri untuk tidak mengeluh ketika penjual
mengecewakan.
3. Displacement
Individu berupaya mengkonversikan kebutuhan fisiologisnya dalam bentuk yang lebih dapat
diterima. Misalkan manggati kebiasaan merokok dengan mengkonsumsi permen rokok.
4. Proyeksi
Individu berupaya untuk menyelesaikan konflik psikologis yang dihadapinya dengan
menyalahkan orang lain.
5. Rasionalisasi
Individu menciptakan pemikiran rasional untuk suatu tindakan dari pada mengakui kebenaran
dari tindakan tersebut. Misalkan seorang konsumen mengaku lebih menyukai Toyota Kijang
dari pada Toyota Altis, karena bentuknya yang lega, namun sebenarnya ia tidak mampu
membeli Toyota Altis.
Output merupakan pembelian yang diputuskan, evaluasi setelah pembelian. Ini akan menjadi
kontribusi penting dalam unsure pengalaman di tahap process, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi faktor psikologis dalam proses pengambilan keputusan berikutnya.
3.1.5 Memahami Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Beberapa pertanyaan dasar yang penting untuk diketahui sebagai landasan dalam memahami
konsumen, yaitu:
1. Mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen
2. Mengetahui apa selera konsumen
3. Bagaimana konsumen mengambil keputusan
Kepribadian dapat dijelaskan sebagai karakteristik psikologis yang menen tukan dan
menggambarkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Walaupun kepribadian
cenderung konsisten dan bertahan lama, tetapi dapat berubah dengan tiba -tiba sebagai respon
terhadap berbagai peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur-angsur dari waktu ke
waktu.
Kepribadian produk dan merk memberikan peluang yang nyata kepada para pemasar untuk
memanfaatkan kaitan konsumen dengan be rbagai merk yang mereka tawarkan. Citra diri
yang dirasakan individu menentukan bagaimana ia berperilaku terhadap sebuah produk.
Sehingga sudah menjadi tugas pe masar untuk dapat menilai hal-hal yang dibutuhkan
konsumen sesuai dengan kepriba dian maupun citra dirinya yang kemudian digunakan untuk
memperoleh keuntungan me lalui produk-produk yang menjadi pilihan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA