dibentukNya Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. (Kidung Agung 7:1) Oleh: Pdt. Agus Kansil Kitab Kidung Agung ditulis oleh Salomo untuk Sulamin. Dalam Kidung Agung 7:1 diumpakan gambaran Kristus untuk jemaatNya. Sebelum kita menerima Tuhan, kita berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Tidak semua Gereja atau pribadi orang percaya berkenan di hati Tuhan (Matius 7:21-22). Pribadi orang percaya yang dapat menarik perhatian Tuhan dan dapat mendapatkan pujian dari Tuhan adalah pribadi yang mau dibentuk oleh Tuhan. Pembentukan Tuhan berupa proses demi proses yang harus dilewati. Pembentukan oleh Tuhan dapat mengubah pribadi tersebut lebih dewasa dan tangguh dalam Tuhan melalui Firman Tuhan. Pribadi orang percaya yang mengalami pembentukan Tuhan dan pantas menerima pujian dari Tuhan adalah sebagai berikut. 1. Pribadi yang memiliki ketaatan yang tetap sekalipun ditengah badai Dalam Yeremia 18:1-4 dikisahkan tentang Yeremia yang diperintahkan oleh Tuhan melalui FirmanNya untuk pergin ke rumah tukang periuk. Dalam ayat yang ketiga, Yeremia langsung pergi ke rumah tukang periuk tanpa ada pertanyaan. Yeremia memilki ketaatan yang tetap kepada Tuhan. Ketaatan yang utama adalah ketaatan yang di miliki oleh Yesus (Ibrani 5:8). 2. Pribadi yang memiliki tingkah laku yang benar dalam segala situasi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memiliki tingkah laku yang benar saat dalam tekanan (Daniel 3:16-18). Banyak orang percaya jika terjadi mujizat, namun marilah kita tetap percaya sekalipun tidak melihat mujizat. 3. Pribadi yang memiliki karakter orang Kristen yang dewasa Dalam 2 Raja-Raja 6:29-30 diceritakan tentang Raja Salomo yang membangun Rumah Tuhan. Salomo mengukir gambar kerub, pohon kurma dan bunga yang mengembang pada dinding rumah tersebut baik di sebelah luar maupun di sebelah dalam. Gambar kerub mengajarkan kemuliaan Allah, pohon kurma melambangkan tentang kehidupan dan bunga mengembang melambangkan hidup yang membawa berkat tidak hanya di luar namun di dalam juga. Kita adalah batu-batu yang telah dipersiapkan Tuhan yang tidak terdengar bunyi palu atau kapan (persungutan, perbantahan) dalam hidup kita (2 Raja-Raja 6:7). Saat ketiga hal ini ada dalam hidup kita, kita akan dimampukan Tuhan dalam menghidupkannya sehingga kita menjadi pribadi pantas untuk menerima pujian dari Tuhan.