Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2

Sistem Ekonomi Indonesia


Katon Adji Sang Satyawan 030054534

BUMN

Sejak pendiriannya di Indonesia, BUMN juga kerap menjadi sasaran isu dari berbagai
pihak. Dari KKN, dalih kesejahteraan dan nasionalisme hingga benteng kapitalisme. Isu
mulai menerpa BUMN secara signifikan pada jaman orde baru, BUMN kerap menjadi
sasaran "sapi perah", bagi oknum birokrat dan pejabat partai. Otomatis, direksi BUMN
yang menjabat tentu tidak bisa bekerja dengan tenang dengan banyaknya kepentingan
yang ingin memanfaatkan keadaan tersebut. Bagaimana tidak, mereka bekerja dibawah
tekanan yang sangat tinggi, dimana mereka sekali tidak menuruti permintaan sang
oknum, dari diturunkan jabatan hingga, penghilangan anggota keluarga menjadi
taruhan. Hal ini terbukti benarnya, ketika Direktur Utama Garuda Indonesia, Wiweko
Soepono yang dikenal sebagai tokoh yang sangat otoriter, namun reformis dengan
membawa garuda sebagai maskapai yang paling berpengaruh di belahan bumi selatan
dan menciptakan sistem pesawat berkokpit dua pilot, malah diberhentikan dengan tidak
hormat hanya karena tidak mau menerima proposal usaha dari salah satu pejabat tinggi
negara.

Tidak hanya berhenti disitu saja, turunnya performa ekonomi Indonesia pada masa
reformasi mendorong Pemerintah untuk mengharuskan BUMN melakukan program
restrukturisasi secara besar-besaran, salah satunya adalah privatisasi. Akhirnya,
muncul isu nasionalisme dan kesejahteraan yang menjadi alasan kuat dibalik
penolakkan masyarakat terkait privatisasi. Kebanyakan, para pendukung dari pendapat
ini membenarkan pernyataan bahwa setiap objek usaha yang dikerjakan dan
diperdagangkan dalam kegiatan usaha BUMN merupakan milik negara yang secara
tidak langsung dimiliki rakyat. Namun, tanpa disadari oleh para pendukung itu sendiri,
isu ini justru dijadikan tameng dan beking terselubung bagi para oknum pejabat tinggi
negara dan pengusaha yang menolak privatisasi demi melindungi keuntungannya,
sekaligus sebagai ajang pembodohan untuk masyarakat untuk mempercayai isu
tersebut dengan dibumbui isu-isu yang tidak rasional, berlogika dan berdata, bahkan
menjatuhkan BUMN itu sendiri. Otomatis, hal seperti inilah yang justru perlu
diperhatikan oleh masyarakat, yaitu bukan siapa yang menguasai,bukan siapa yang
mendapat untung, tetapi siapa yang memanfaatkan keadaan tersebut.

Sumber: wikipedia

Anda mungkin juga menyukai