Anda di halaman 1dari 30

Berikut ini materi untuk Standar Komunikasi yang kami ambil dari berbagai sumber di internet,

kami mohon masukannya apabila ada yang kurang atau tidak sesuai untuk perbaikan dan
penyempurnaan materi ini.

Kompetensi Dasar
1. Menganalisis berbagai standar komunikasi data
2. Menyajikan berbagai standar komunikasi data

Latar Belakang
Jaringan telekomunikasi dirancang untuk melayani beragam pengguna yang
menggunakan berbagai macam perangkat yang berasal dari vendor yang berbeda
Untuk merencanakan dan membangun suatu jaringan secara efektif, diperlukan suatu
standard yang menjamin interoperability, compatibility, dan kinerja yang dipersyaratkan
secara ekonomis
Suatu standard yang terbuka (open standard) diperlukan untuk memungkinkan
interkoneksi sistem, perangkat maupun jaringan yang berasal dari vendor maupun
operator yang berbeda

Yang menetapkan standard resmi suatu negara tertentu dapat anda lihat berikut ini:
Indonesia : Menkominfo
Inggris : British Standard Institute (BSI)

Jerman : Deutsche Industrie-Normen (DIN)

Amerika : American National Standard Institute (ANSI)

BRT : Badan Regulasi Telekomunikasi >> BadanStandar Indonesia

Standar = Protokol ?

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat
diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan
yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum
digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari
informasi untuk penyimpanan jangka panjang.

Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di
dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal
berikut:

1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
2. Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
5. Bagaimana format pesan yang digunakan.
6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
8. Mengakhiri suatu koneksi.

Organisasi Standar Teknologi Komunikasi dan Data Internasional

Berikut ini berbagai Badan atau Organisasi yang menangani standarisasi Teknologi Komunikasi
Data International.

Badan Standard Eropa


ETSI: European Telecommunications Standards Institute > Suatu badan independent
yang menetapkan standard untuk komunitas Eropa, Contoh : standard GSM
CEN/CENELEC: European Committee for Electrotechnical Standardization/European
Committee for Standardization > Badan standardisasi teknologi informasi
CEPT: Confrence Europenne des Administrations des Postes et des
Telecommunications > Sebelum ada ETSI, melakukan pekerjaan yang dilakukan ETSI

Badan Standard Amerika


IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers > Asosiasi engineer elektro
internasional, Contoh standard : LAN
EIA: Electronic Industries Association > Organisasi pabrik perangkat elektronika
Amerika, Contoh standar: RS232
FCC: Federal Communications Commission > Badan regulasi pemerintah Amerika

TIA: Telecommunications Industry Association > Bertugas mengadaptasi standard dunia


ke dalam lingkungan Amerika

Organisasi Global

1. ITU : International Telecommunication Union > Badan khusus PBB yang bertanggung jawab
di dalam bidang telekomunikasi

Dibagi ke dalam dua badan standard:


> ITU-T (huruf T berasal dari kata telekomunikasi)
Berasal dari CCITT (Comit Consultatif International de Tlgraphique et Tlphonique, atau
International Telegraph and Telephone Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi untuk jaringan telekomunikasi publik
> ITU-R (huruf R berasal dari kata radio)
Berasal dari CCIR (Comit Consultatif International des Radiocommunications atau
International Radio Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi yang berhubungan dengan aspek-aspek radio seperti penggunaan
frekunsi di seleuruh dunia

2. ISO/IEC : The International Standards Organization/International Electrotechnical


Commission
Organisasi standard bidang teknologi informasi
> ISO berperan dalam standard dan protokol komunikasi data
> IEC berperan di dalam standard yang meliputi aspek electromechanical (seperti konektor),
lingkungan dan keselamatan

3. IETF: Internet Engineering Task Force > Bertanggung jawab terhadap arsitektur Internet dan
Mengatu standardisasi protokol TCP/IP untuk Internet

Tiga teknologi yang yang diperlukan untuk berkomunikasi melalui jaringan


telekomunikasi:

1. Transmisi

Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau
jaringan
Sistem transmisi yang sekarang menggunakan empat buah medium transmisi berikut :
Kabel tembaga, Kabel serat optik, atau Gelombang radio
Cahaya pada ruang bebas (misalnya infra merah)

Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling


menghubungkan sentral (router)
Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport
(transport network)

2. Switching

Suatu teknologi yang digunakan pada switch untuk menghubungkan (men-switch)


panggilan (pada jaringan telepon) atau
Mengarahkan/memforward paket dari suatu link ke link yang lain

3. Signaling
Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas yang berada di dalam jaringan
(misalnya perangkat di pelanggan, switch dsb.)
Untuk membentuk, mempertahankan, dan memutuskan suatu sesi di dalam jaringan

Proses signaling dilaksanakan menggunakan suatu sinyal atau pesan tertentu

Contoh: ketika kita mengangkat handset telepon untuk melakukan panggilan akan
terdengar nada panggil (dial tone)
Dial tone mengindikasikan bahwa sentral telepon siap menerima informasi nomor yang
dituju

Referensi :
http://www.almuhibbin.com/2012/05/standardisasi-dan-jenis-komunikasi-data.html
http://blog.ub.ac.id/welly/2012/03/19/organisasi-standar-teknologi-telekomunikasi-dan-data-
internasional/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_(komputer)

KOMUNIKASI DATA

1. Komunikasi Data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus

berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer komputer

dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui

media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena

sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat

berkomunikasi satu sama lain.

PENDAHULUAN
Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu
komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer
mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini
komputer sudah menjamur di mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-
perusahaan, universitas-univeristas, atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer
sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio.

Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor. Suatu


perusahaan yang besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila suatu perusahaan yang
mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak efisien apabila setiap kali dilakukan
pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya dengan cara manual. Perlu diperhatikan
bahwa berfungsinya suatu komputer untuk menghasilkan informasi yang benar-benar handal,
maka sedapat mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat
datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.

Apabila demikian bagaimana dengan data yang akan dioleh berasal dari cabang-cabang yang
tersebar di beberapa tempat yang jauh letaknya dari pusat komputer. Di sini pentingnya dibangun
suatu sistem komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
pengolahan data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem pengolahan data, pengolahan
itu sendiri hanya suatu bagian. Secara garis besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data terdiri
dari pengumpulan data, pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah yang banyak
dijumpai dari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data dan distribusi data dan
informasi untuk beberapa lokasi.

Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem
transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain. Data yang dimaksud
disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat
ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah
peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner,
plotter dan lain sebagainya.

Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau
terminal yang lain. Salah satunya adalah sebagai berikut :

1. Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran
data.
2. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan
datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke
lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data
tersebut.
3. Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-
lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara
pengiriman biasa.
4. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi
pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi
pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.

Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi komunikasi
yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi yang
sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.

Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya yang
murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh
berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data
memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.

MODEL KOMUNIKASI

Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur
utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak
ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data
digambarkan berikut ini :

Sumber Data.

Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan
terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya
pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi
untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media
transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital.
Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan
digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui
jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.

Media Transmisi

Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke
penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier
dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam
hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel
transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan
transmisi.

Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan
gelombang elektromagnetik.

Penerima Data.
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat
telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi mnerima data yang dikirimkan oleh suatu
sumber informasi. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk
menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang
dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Sebagai contoh modem yang berfungsi sebagai
receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya
menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.

Untuk mempermudah pengertian, komunikasi dapat dijelaskan dengan suatu model komunikasi
yang sederhana, seperti pada gambar 4.2. Kegunaan dasar dari sistem komunikasi ini adalah
menjalankan pertukaran data antara 2 pihak. Pada gambar diberikan contoh, yaitu komunikasi
antara sebuah workstation dan sebuah server yang dihubungkan sengan sebuah jaringan telepon.
Contoh lainnya bisa berupa pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2 telepon pada satu jaringan
yang sama.

Berikut ini penjelasan dari contoh komunikasi data tersebut

1. Source (Sumber). Peralatan ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan.


Misalkan telepon dan PC (Personal Computer)
2. Transmiter (Pengirim). Biasanya data yang dibangkitkan dari sistem sumber tidak
ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmisi cukup memindah
dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi
berurutan. Sebagai contoh, sebuah modem tugasnya menyalurkan suatu digital bit stream
dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan misalnya PC, dan
menstransformasikan bit stream tersebut menjadi suatu sinyal analog yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan telepon.
3. Sistem Transmisi. Berupa jalur transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang
menghubungkan antara sumber dengan tujuan.
4. Receiver (Penerima). Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan
menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai
contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan atau
jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream.
5. Destination (Tujuan). Menangkap data yang dihasilkan okeh receiver.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DATA

Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem
komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem
komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses
terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas
yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh
fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan melakukan
komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak
seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada pada lokasi yang
terpisah.

Sistem Komunikasi Off line.

Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi
dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh
CPU (Central Processing Unit). Seperti pada Gambar 4.3, di mana data yang akan diproses
dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui
telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data
disimpan ke alamat perekam seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam
data ini, nantinya dapat diproses oleh komputer.

Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam sistem komunikasi offline, antara lain :

1. Terminal

Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan menerima data jarak
jauh dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam,
seperti magnetic tape unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.

2. Jalur komunikasi

Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang sering digunakan, seperti :


telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan fasilitas lainnya.

3. Modem

Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat yang mengalihkan data dari
sistem kode digital ke dalam sistem kode analog dan sebaliknya.

Sistem Komunikasi On line.

Pada sistem komunikasi On line ini, data yang dikirim melalui terminal komputer bisa langsung
diperoleh, langsung diproses oleh komputer pada saat kita membutuhkan.

Sistem Komunikasi On line ini dapat berupa:

Realtime system
Batch Processing system

Time sharing system

Distributed data processing system

Realtime system
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses di
pusat komputer seketika pada saat data diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil
pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang
pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang
dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan
mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada
tempat duduk di pesawat atau tidak.

Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk
pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu
pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat.

Pada realtime system, merupakan komunikasi data dengan kecepatan tinggi. Kebutuhan
informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang sama atau dalam waktu seketika itu juga. Pada
sistem ini proses dilakukan dalam hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur
komunikasi yang cepat, sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan
atau buffer yang sangat besar.

Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemrograman, hal
ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap
untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic
disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui
bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai
macam keperluan dalam satu waktu yang sama.

Time sharing system

Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai
secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai (gambar 4.5). Disebabkan waktu
perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat
mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien
dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah
memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961,
pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT
(Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing
System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.

Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller
terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan
uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh
operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut
dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti
yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja
dilakukan.

Distributed data processing system


Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang
sebagai perkembangan dari time sharing system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas
tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan
telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan
dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu memproses data secara mandiri dan
mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.

Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai
simpanan luar sendiri serta dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu
besar yang tidak dapat dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.

JARINGAN KOMUNIKASI DATA

Jaringan Komunikasi data atau Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung satu sama lain menggunakan protokol dan media transmisi tertentu. Berdasarkan luas
area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi : Local Area Network
(LAN) dan Wide area Network (WAN). Luas cakupan LAN lebih kecil dari WAN biasanya
terdiri dari sekelompok gedung yang saling berdekatan.

TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan merupakan suatu cara untuk menghubungkan komputer atau terminal-terminal
dalam suatu jaringan. Model dari topologi jaringan yang ada antara lain: Star, Loop, ring dan
Bus.

Topologi Star

Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah cntral node yang berfungsi sebagai pengatur arus
informasi dan penanggung jawa komunikasi dalam suatu jaringan. Jadi jika node yang satu ingin
berkomunikasi dengan node yang lain maka harus melalui sentral node. Fungsi central node
disini sangat penting, biasanya dalam sistem ini harus mempunyai kehandalan yang tinggi.

Topologi Bus

Pada topologi bus ini, node yang satu dengan node yang lain dihubungkan dengan jalur data atau
bus. Semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.

Topologi Loop

Topologi Loop ini menghubungkan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran
tertutup. Semua node memiliki status yang sama.

Pada topologi loop ini, setiap node dapat melakukan tugas untuk operasi yang berbeda-beda.
Topologi ini memiliki kelemahan, jika salah satu node rusak maka akan dapt menyebabkan
gangguan komunikasi antar node satu dengan yang lainnya.
Topologi Ring

Topologi ring atau topologi cincin ini merupakan topologi hasil penggabungan antara topologi
loop dengan topologi bus. Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu node rusak, maka tidak
akan mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebtu diletakkan
terpisah dari jalur data.

PROTOKOL

Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi data dari sistem-sistem yang berbeda-beda.
Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan
hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang
berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi
dapat berjalan dan dilakukan dengan benar.

Beberapa hal yang berhubungan dengan tugas-tugas protokol antara lain:

1. Mengaktifkan jalur komunikasi data langsung, serta sistem sumber harus


menginformasikan identitas sistem tujuan yang diinginkan kepada jaringan komunikasi.
2. Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem tujuan benar-benar telah siap untuk
menerima data.
3. Aplikasi transfer file pada sistem sumber harus dapat memastikan bahwa program
manajemen file pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima dan
menyimpan file untuk beberapa user tertentu.
4. Bila format-format file yang dipergunakan pada kedua sistem tersebtu tidak kompatibel,
maka salah satu satau sistem yang lain harus mamapu melakukan fungsi penerjemahan
format.

Standarisasi Protokol

Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan
suatu standard protokol yang dapt digunakan oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI
(Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Organization for
Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka
kerja bagi pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan,
yaitu :

Application
Presentation

Session

Transport

Network
Data Link

Physical

Penjelasan dari ketujuh lapisan OSI diatas dijelaskan sebagai berikut :

1. Application Layer

Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna serta
menyediakan layanan informasi terdistribusi.

1. Presentation Layer

Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data.


Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi data agar keamanan dapat lebih terjamin.

1. Session Layer

Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan,


menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang
beroperasi.

1. Transport Layer

Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik-titik ujung; menyediakan
perbaikan end to end error dan flow control.

1. Network Layer

Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-
teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun,
mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.

1. Data Link Layer

Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame)
dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.

1. Physical Layer

Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical
medium); berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk
mengakses media fisikal.
1.1 Komponen Komunikasi Data

Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data


Penerima, adalah piranti yang menerima data

Data, adalah informasi yang akan dipindahkan

Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk

mengirimkan data

Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan

hubungan.

2. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital

2.1 Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,

yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.

Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah

amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,

mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal

ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat

diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.

Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat

mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang

pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable

dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.


Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
2.2 Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami

perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya

memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau,

tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data

yang relatif dekat.

Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua

keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.

Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit

adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00,

01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh

kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

3. Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam

sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain

yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat

berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda

sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga

pada masalah koneksi listrik.

Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang

ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).


3.1 Komponen Protokol

1. Aturan atau prosedur

Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan


Mengatur proses transfer data

2. Format atau bentuk

representasi pesan

3. Kosakata (vocabulary)

Jenis pesan dan makna masing-masing pesan

3.2 Fungsi Protokol

Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan

sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan

dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan

berikut:

Fragmentasi dan reassembly

Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim

menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi

dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi

paket informasi yang lengkap.

Encaptulation

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan

address, kode-kode koreksi dan lain-lain.


Connection control

Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection)

komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun

hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri

hubungan.

Flow control

Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.

Error control

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses

pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control

adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data

dikirimkan.

Transmission service

Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data

khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan

data.

3.3 Susunan Protokol

Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini

mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam

layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan

dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari

layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi.


Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini

menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saat

merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan

interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.

3.4 Standarisasi Protokol (ISO 7498)

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol

komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection)

Reference Model.

Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat

terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan

yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.

1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource

jaringan yang diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:

File transfer dan metode akses


Pertukaran job dan manipulasi

Pertukaran pesan

2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.

Negosiasi sintaksis untuk transfer


Transformasi representasi data

3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)

Kontrol dialog dan sinkronisasi


Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi

4. Transport Layer:
Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung
Manajemen koneksi

Kontrol kesalahan

Fragmentasi

Kontrol aliran

5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.

Routing
Pengalamatan secara lojik

setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)

6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.

Penyusunan frame
Transparansi data

Kontrol kesalahan (error-detection)

Kontrol aliran (flow)

7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal

data.

4. Router, Bridge dan Repeater

4.1 Router

Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yang

berbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk :

Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang

berbeda.

Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang

lain.
Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang

lebih kecil dan mudag untuk dikelola.

Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia

dapat diakses oleh siapa saja.

Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.


Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara

membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

4.2 Bridge

Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama

(ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing

jaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yang

tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge

memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman

dan penerimaan data.

Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut :

Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah maksimum stasiun,

panjang maksimum segmen, dan bentang jaringan

Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring lalu lintas data

antar dua segmen jaringan

Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin menurun


Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge

dengan saluran komunikasi jarak jauh jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan

menghubungkan langsung dua sistem tersebut

4.3 Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal

atau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeater

memiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk

memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untuk

memperpanjang jangkauan jaringan.

Komunikasi data 2

Dalam jaringan komputer, komunikasi antar-komputer terjadi pada saat salah

satu komputer mengirim data atau file kepada komputer lainnya. Untuk itu diperlukan

media komunikasi. Data yang dikirimkan diubah menjadi gelombang-gelombang sinyal

yang dapat ditransfer melalui media transmisi. Di sisi penerima, energi yang diambil dari

media transmisi diubah kembali menjadi data yang dapat dibaca oleh komputer

penerima. Mekanisme ini disebut sebagai komunikasi data.

Data yang dikirim berupa file digital. Agar data yang berupa sinyal 0 dan 1

tersebut dapat dipindahkan dari komputer satu ke komputer lain dalam jaringan, maka

bilangan-bilangan tersebut harus diubah menjadi sinyal-sinyal transmisi. Pengubah data

komputer menjadi sinyal-sinyal transmisi dinamakan transmitter, sedangkan pengubah

sinyal-sinyal transmisi menjadi data digital disebut receiver. Transmitter biasanya

bekerja secara simultan bersama receiver. Transmitter maupun Receiver yang umum

dipakai di antaranya adalah ModulatorDemodulator (Modem) dan Network Interface

Card (NIC) atau yang populer disebut sebagai ethernetcard atau LAN-Card.

Media transmisi dapat berupa kabel yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal

listrik, serta media wireless yang mengubah sinyal digital menjadi gelombang frekuensi.

Selain itu di dalam komunikasi data terdapat pula perangkat tambahan yang
berfungsi untuk menyebarkan akses jaringan komputer dari media transmisi ke seluruh

node, perangkat ini disebut sebagai konsentrator.

Komunikasi Data 2

Komputer

Pengirim

Komputer

Receiver Penerima

Media

Transmitter Transmisi

Perangkat-perangkat jaringan komunikasi pada komputer

Konsentrator

Perangkat ini merupakan tulang punggung (backbone) utama suatu jaringan

komputer yang banyak digunakan saat ini, khususnya bila topologi yang digunakan adalah

star. Sesuai namanya, konsentrator digunakan untuk memusatkan akses seluruh node

baik berupa client (PC, laptop, PDA UMPC dsb), gatewayrouter maupun server yang

terhubung ke jaringan. Pada jaringan komputer dengan media kabel, konsentrator yang

digunakan berupa Hub maupun Switch. Sedangkan pada jaringan nirkabel, konsentrator

yang digunakan berupa Wireless Access Point (WAP).

Hub
Secara sederhana, Hub merupakan konsentrator yang bersifat statis dan

membagi akses jaringan secara merata kepada seluruh node yang terhubung, tanpa

mempedulikan apakah node tersebut aktif atau tidak.

Komunikasi Data 3

Switch

Secara fisik, nyaris tidak ada perbedaan bentuk yang signifikan antara Hub

dengan Switch. Namun switch memiliki keunggulan yang menyebabkan para

administrator jaringan memilih untuk meninggalkan hub, meskipun harga switch saat ini

masih sedikit lebih mahal. Switch mampu membagi akses jaringan hanya kepada node

yang aktif, sehingga bila node yang aktif sedikit, akses jaringan lebih cepat.

Wireless Access Point (WAP)

WAP merupakan perangkat yang mengijinkan perangkat nirkabel (wireless) untuk

terhubung ke jaringan komputer menggunakan standar WiFi maupun standar lain yang

sesuai. WAP biasanya menyebarkan akses dari koneksi jaringan kabel. Perangkat yang

ingin terhubung pada jaringan yang disebarkan oleh WAP harus memiliki WiFi-adaptor.

Cakupan wilayah penyebaran akses WAP biasa dikenal dengan istilah hot-spot.

Transmitter / Receiver

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, transmitter dan receiver bekerja secara

simultan pada satu perangkat. Saat ini terdapat berbagai macam perangkat transmitter

dan receiver, seperti LAN-card, modem maupun WLAN-adaptor.

Komunikasi Data 4
Local Area Network (LAN) card

Pada jaringan berskala lokal (LAN) data komputer ditransmisikan melalui media

transmisi dan diterima kembali di komputer penerima melewati sebuah LAN-card atau

yang biasa juga disebut Network Interface Card (NIC) atau Ethernet-card.

Pada komputer, LAN-card biasa dipasang pada salah satu slot ekspansi (PCI atau

ISA) pada motherboard komputer. Pada NIC terdapat konektor yang berfungsi untuk

memasang kabel komunikasi yang terhubung dalam jaringan. Gambar LAN-card

Modulator Demodulator (Modem)

Modem berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal data pada

komputer yang terhubung pada jaringan luas secara langsung (direct connection).

Terdapat beberapa mekanisme yang saat ini banyak digunakan, yaitu dial-up dan

Asynchronous Digital Subscribe Line (ADSL). Selain itu juga terdapat modem yang

mendukung layanan bergerak (mobile) maupun seluler dengan teknologi General

Package Radio System (GPRS) pada layanan GSM maupun layanan teknologi Code Division

Multiple Access (CDMA).

(a) (a) modem dial-up internal

(b) ;(b) modem ADSL

(c) (c) modem CDMA PCMCIA

(d) (d) modem

GPRS USB

Gambar 2.7 Macam-macam modem; (a) modem dial-up internal;(b) modem ADSL

(c) modem CDMA PCMCIA (d) modem


GPRS USB

Komunikasi Data 5

Wireless LAN (WLAN) Adaptor

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi sambungan nirkabel,

perangkat WLAN-adaptor semakin banyak ditemui, Perangkat inilah yang memungkinkan

pengguna komputer dapat memanfaatkan akses jaringan di suatu area yang biasa disebut

Hot Spot. Pada perangkat-perangkat mobile terkini seperti laptop, Personal Digital

Assintance (PDA), smart-phone, maupun Ultra-Mobile Portable Computer (UMPC),

WLAN-adaptor merupakan perangkat wajib yang biasanya sudah terintegrasi.

TINJAUAN KOMUNIKASI DATA

TINJAUAN KOMUNIKASI DATA


II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

PENGOLAHAN
INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.


Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:


1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.

TINJAUAN KOMUNIKASI DATA


II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

PENGOLAHAN
INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.


Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:


1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.
2. Sistem komunikasi data harus memperoleh data bisnis sementara data
tersebut dibuat.
3. Sistem komunikasi data memungkinkan orang dan bisnis yang mempunyai
lokasi geografis berlainan dapat saling berkomunikasi.

II.3. Komponen dasar sistem komunikasi data.


Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama:
1. Sumber komunikasi.
2. Media komunikasi.
3. Penerima (kadang-kadang disebut sink atau host).
II.4. Pengenalan jaringan komunikasi data.
Jaringan adalah seri dari beberapa point yang dihubungkan oleh beberapa
jenis saluran komunikasi. Tiap point (disebut Node) adalah komputer,
walaupun ia dapat terdiri dari peralatan pengubah, printer, mesin FAX atau
alat lain. Jaringan komunikasi data merupakan kumpulan sirkuit komunikasi
data yang dikelola sebagai kesatuan tunggal. Kumpulan jaringan komunikasi
data dan orang yang memasukkan data, yang menerima data dan yang mengelola
serta mengendalikan jaringan membentuk sistem komunikasi.

II.5. Komunikasi melalui satelit.


Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah.
Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi
manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya.

II.5.1. Transmisi satelit.


Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data, dan satelit, kadang-kadang disebut
transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuat
sinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data ke
stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi
terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link.
Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus
berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay
biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh
waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang
berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4
sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan
20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang
dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar.
Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan
stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band
mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek.
Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan
sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil.
Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah
untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka.
Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal
sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada
stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli.
BAB III
SISTEM TELEPON KENDARAAN BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VSAT

III.1. Komponen-komponen pokok.


Didalam sistem telepon kendaraan bergerak dengan menggunakan VSAT terdapat
komponen-komponen pokok yang merupakan penunjang terselenggaranya sistem
telekomunikasi ini. Dalam hal ini terdapat komponen-komponen pokok dari
Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB) dan komponen-komponen pokok dari
VSAT itu sendiri.

III.1.1. Komponen-komponen pokok STKB.


Ada tiga komponen utama pendukung sistem ini, yaitu:
Mobile unit (unit yang bergerak) dalam hal ini pesawat pelanggan seperti
mobil (car mounted), telepon jinjing (portable) dan telepon genggam
(handheld).
Radio Base Station (stasiun basis radio)/RBS/Cell Site merupakan
penghubung antara unit bergerak dengan sentralnya (Mobile Switching
Centre/MSC).
Mobile Switching Centre/MSC (sentral telepon bergerak) mempunyai fungsi
seperti sentral telepon umum/Public Service Telephone Network (PSTN) yaitu
melaksanakan fungsi-fungsi:
1. Pemberi arah (Routing)
2. Pengontrolan (Controlling)
3. Pensinyalan (Signalling)
4. Pemberi muatan (Charging)
dan fungsi lain seperti perpindahan (hand off) serta penjelajahan
(roaming).
MSC merupakan koordinator seluruh sel dalam satu daerah layanan dan sebagai
penghubung antara sistem selular dengan jaringan telepon umum (PSTN).

III.1.2. Komponen-komponen pokok VSAT.


Jaringan VSAT terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu: satelit (menggunakan
satelit Palapa B1), Stasiun Pengendali Utama atau Stasiun Poros (HUB
station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT).
Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT) terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
ULG berupa sebuah antena parabola dengan diameter 1,8 meter dan unit RF
yang ditempelkan pada antena tersebut. Dan bentuk fisik UDG ialah sebuah
kotak mirip komputer PC. SBM/VSAT ini dipasang di lokasi pemakai.

Dilihat dari bentuk fisiknya, stasiun Poros tak lain adalah sebuah stasiun
bumi tradisional yang mempunyai antena parabola dengan diameter 10 meter.
Daya pancarnya 400 watt, hampir 100 kali daya pancar yang dimiliki SBM/VSAT.
Secara garis besar komponen dari stasiun poros adalah:
1. Packed Switch/Network Control System.
2. Subsistem IF pada HUB station.
3. Subsistem RF.

Stasiun poros (HUB station) berfungsi sebagai pengendali kerjanya jaringan


sistem komunikasi SBM/VSAT yaitu:
Penulisan alamat
Memantau transponder dan hubungan host
Memantau dan mengontrol jalur data yang melalui jaringan

Mengontrol pengaksesan ke satelit.

III.2. Sistem Telepon Bergerak dengan menggunakan VSAT.


Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Pada sistem dengan menggunakan VSAT, satelit yang
digunakan bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz) atau C-band (6/4 GHz).
Hubungan satelit hanya digunakan untuk menghubungkan MSC dengan Remote
Switching Unit (RSU). Hubungan ini membawa trafik kontrol jaringan yang
berupa data dan menyediakan hubungan suara antar remote switching dengan
MSC. Dengan demikian pesawat pelanggan tidak perlu daya yang besar dan
digunakan pesawat handheld.

Pelanggan bergerak beroperasi pada 800 MHz berkomunikasi dengan RBS


terdekat. Panggilan kemudian diteruskan ke mobile switch melalui hubungan
satelit. Mobile switch meneruskan lagi melalui PSTN ke tujuan.
Daya pancar SBM/VSAT hanya 5 watt. Dengan daya yang relatif kecil dan
diameter antenanya yang kecil pula tidak memungkinkan sinyal yang
dipancarkan dari satu SBM dapat diterima SBM tujuan. Oleh karena itu
diperlukan penguat sinyal. Dalam hal ini dilakukan oleh stasiun poros (HUB
station).
Jadi cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke stasiun poros (pancaran pertama) dan dari stasiun poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik. Hal ini bila digunakan untuk komunikasi
suara akan terasa kelambatannya dan memungkinkan akan terjadi tabrakan
suara.

III.3. Jaringan STKB.


Pada setiap daerah layanan beberapa RBS dihubungkan ke satu Remote
Switching Unit (RSU). RSU dihubungkan dengan MSC melalui hubungan satelit
dan dihubungkan dengan sentral telepon PSTN dengan hubungan teresterial
(kabel). Dengan adanya RSU ini terjadi beberapa pengurangan fungsi MSC,
misalnya fungsi hand off antara RBS yang ditangani oleh satu RSU dan untuk
panggilan ke pelanggan PSTN di area sekitar RBS langsung diteruskan ke
sentral PSTN yang terhubung dengan RSU tidak melalui MSC.
III.4. Metode Akses Satelit.
Untuk mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode akses
MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier Demand Assignment Multiple Access)
untuk hubungan suara dan Slotted ALOHA untuk kanal kontrol jaringan. Tiap
RSU dapat membangun komunikasi dengan RSU yang lain atau MSC dengan beberapa
carrier.

III.4.1. MCPC-DAMA.
Akses berganda menurut permintaan (Demand Assignment Multiple Access)
memungkinkan pengiriman suatu informasi bila penerima memerlukannya
(memintanya). Dengan kata lain, informasi tersebut bisa di-pool, sementara
yang lainnya juga bisa diakses bila diperlukan.

III.4.2. ALOHA.
TDMA akses acak, atau ALOHA adalah metode lain dalam disiplin TDMA utama
(Gbr.3.4) yang secara sederhana mengisikan suatu penyangga data pancar dan
kemudian mengirimkan isinya secara acak. Stasiun Bumi akan menunggu selama
periode tertentu sampai informasi yang sama dikirimkan kembali
(retransmitted) dan diharapkan ada satu kanal yang bersih untuk menangkap
transmisi (kiriman).

ALOHA memungkinkan pengosongan penyangga dari pemancar hanya pada saat-saat


tertentu saja, bila tidak demikian maka sistem yang relatif sederhana ini
akan menjadi rumit; ia akan tetap bekerja baik bila tetap terkendalikan
dengan baik dan tidak kelebihan beban.

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Rangkuman.
Jaringan VSAT terdiri atas 3 komponen pokok, yaitu: satelit, stasiun poros
(HUB station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT). Sedangkan Stasiun Bumi
Mikro (SBM/VSAT) itu sendiri terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Satelit ini bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz)
atau C-band (6/4 GHz).
Cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke Stasiun Poros (pancaran pertama) dan dari Stasiun Poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik.
Untuk lebih mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode
akses MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier-Demand Assignment Multiple
Access) untuk hubungan suara dan Slotted Aloha untuk kanal kontrol jaringan.

IV.2. Saran-saran.
Memperhatikan kebutuhan yang ada di Indonesia dewasa ini, maka penggunaan
VSAT lebih cocok mengingat:
1. Belum seluruh wilayah Indonesia membutuhkan pelayanan jasa telepon
bergerak.
2. Mahalnya sumber daya ruang angkasa (space resources).
Dengan STKB yang menggunakan VSAT, dapat dimanfaatkan satelit yang sudah ada
(PALAPA).
Dilihat dari fasilitas yang ditawarkan dan kemampuan transmisinya, VSAT
merupakan sarana telekomunikasi yang handal dan murah. Dikatakan murah sebab
perangkat VSAT relatif sederhana sehingga mudah diperbaiki dan cepat
dipasang.

Analisis kebutuhan sumber daya dalam telekomunikasi Wireline ( Jaringan Kabel )


Wireless ( Jaringan Tanpa Kabel ) Jaringan dengan modem Jaringan dengan
satelit Jaringan kabel yang dapat digunakan dalam wireless adalah - kabel coaxial
twisted pair serat optik Analisis kebutuhan perangkat dalam telekomunikasi
Jenis-jenis kabel: - kabel coaxial twisted pair serat optik - kabel UTP NIC
Router Switch PC Modem Antena pemancar

Anda mungkin juga menyukai