Anda di halaman 1dari 6

VITAMIN C

A. Sejarah
Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke 15, yaitu penyakit
yang banyak diderita oleh pelaut yang berlayar selama berbulan-bulan
serta bertahan dengan makanan yang dikeringkan dan biskuit. Penyakit ini
menyebabkan pucat, rasa lelah berkepanjangan diikuti oleh perdarahan
gusi, perdarahan dibawah kulit, edema, tukak, dan pada akhirnya
kematian.
Pada tahun 1970, lind, seorang dokter dari scodlandia menemukan
bahwa scurvy dapat dicegah dan diobati dengan memakan jeruk. Baru
pada tahun 1932 szent-Gyorgi dan C. Glenn King berhasih mengisolasi zat
antiskorbut dari jaringan adrenal, jeruk, dan kol yang dinamakan vitamin
C. Zat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh haworth dan
hirst sebagai asam askorbat.
B. Sifat
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin
C mudah rusak karna bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila
terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi.
Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam
larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
C. Susunan Kimia
Asam askorbat (vitamin C) adalah suatu turunan heksosa dan
diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan mono
sakarida. Vitamin C dapat disintesis dari D-Glukosa dan D-Galaktosa
dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin C terdapat
dalam dua bentuk dialam, yaitu L-Asam askorbat (bentuk tereduksi) dan
L-Asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi).
Oksidasi bolak balik L-Asam askorbat menjadi L-Asam dehidro
askorbat terjadi bila bersentuhan dengan tembaga, panas atau alkali. Kedua
bentuk vitamin C aktiv secara biologik tetapi bentuk tereduksi adalah yang
paling aktif. Oksidasi lebih lanjut L-Asam dehidro askorbat menghasilkan
asam diketo L-Gulonat dan oksalat yang tidak dapat direduksi kembali
(berarti telah kehilangan sifat antiskorbutnya)
D. Metabolisme
Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara
difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui
vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20
dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya
diabsorbsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa kesemua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah didalam jaringan adrenal, pituitari, dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila konsumsi
mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut
selama tiga bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan tinggal
300 mg. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan dikeluarkan
melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg
sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai
karbon dioksida melalui pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit
vitamin C, sebagian akan tetap dikeluarkan. Makanan yang tinggi dalam
seng atau pektindapat mengurangi adsorpsi sedangkan zat-zat dalam
ekstrak jeruk dapat meningkatkan adsorpsi. Status vitamin C tubuh
dittetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar dalam
vitamin C didalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan gusi
dan perdarahan kapiler dibawah kulit. Tanda dini kekurangan vitamin C
dapat diketahui bila karadar vitamin C darah dibawah 0,20 mg/dl.
E. Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi didalam tubuh, sebagai koenzim dan
kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reduksinya
dan bertindak sebagai anti oksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi.
Beberapa turunan vitamin C (seperti asam eritrobik dan askorbik palmitat)
digunakan sebagai antioksidan didalam industri pangan untuk mencegah
proses menjadi tengik, perubahan warna (browning) pada buah-buahan
dan untuk mengawetkan daging. Banyak proses metabulisme dipengaruhi
oleh asam askorbat, namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
1. Sintesis kolagen
Fungsi vitamin C banyak berkaitan dengan pembentukan kolagen.
Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasis prolin dan lisin menjadi
hidroksi prolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen.
Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi
integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang
rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit dan
tendon (urat otot). Dengandemikian, vitamin C berperan dalam
penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan dibawah kulit dan
perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dll.
Karnitin memegang peranan dalam mangangkut asam lemak/
rantai panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin
menurun dalam defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan
lelah. Perubahan dopamin menjadi noradrenalin membutuhkan
vitamin C. Vitamin C berperan dalam perubahan triptofan menjadi
5-hidroksitriptofan dan pembawa saraf serotonin. Asam askorbat
juga berperan dalam hidroksilasi berbagai steroid didalam jaringan
adrenal. Konsentrasi vitamin C didalam kelenjar adrenal menurun
bila aktifitas hormon adrenal meningkat. Vitamin C diperlukan
untuk oksidasi fenilalanin dan tirosin dan perubahan folasin
menjadi asam tetrahidrofolat.
3. Absorpsi dan metabolisme besi
vitaminC mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus
sehingga mudah diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan
hemosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila
diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat
kali lipan bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam
memindahkan besi dari transferin didalam plasma ke feritin hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu absorpsi kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi,
kemungkinan karna pemeliharaan terhadap membran mukosa atau
pengaruh terhadap fungsi kekebalan. Pauling (1970) pernah
mendapat hadiah nobel dengan bukunya vitamin C and the
common cold,dimana ia mengemukakan bahwa dosis tinggi
vitamin C dapat mencegah dan menyembuhkan pilek. Namun,
pembuktian pendapat ini oleh ahli-ahli lain hingga sekarang belum
memperoleh kesepakatan. Masyarakat luas sudah terlanjur percaya
bahwa vitamin C dalam jumlah jauh melebihi angka kecukupan
sehari diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan. Konsumsi
vitamin C dosis tinggi secara rutin tidak dianjurkan.
6. Mencegah kanker dan penyakit jantung
Vitamin C dikatakan dapat mencegah dan menyembuhkan kanker,
kemungkinan karena vitamin C dapat mencegah pembentukan
nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Disamping itu peranan
vitamin C sebagai antioksidan diduga dapat mempengaruhi
pembentukan sel-sel tumor. Hal-hal ini hingga sekaran belum dapat
dibuktikan secara ilmiah. Vitamin C diduga dapat menurunkan
taraf trigliserida serum tinggi yang berperan dalam terjadinya
penyakit jantung.
F. Angka kecukupan vitamin C yang dianjurkan
Angka kecukupan vitamijn C sehari menurut Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi (2004) .

Golongan umur AKC XX) (mg) Golongan umur AKC XX) (mg)
0-6 bl 40 Wanita :
7-11 bl 40 10-12 th 50
1-3 th 40 13-15 th 65
4-6 th 45 16-18 th 75
7-9 th 45 19-29 th 75
30-49 th 75
50-64 th 75
65 th 75
Pria :
10-12 th 50
13-15 th 75 Hamil : +10
16-18 th 90
19-29 th 90 Menyusui :
30-49 th 90 0-6 bl +25
50-64 th 90 7-12 bl +25
65 th 90

Peningkatan konsumsi vitamin C dibutuhkan dalam keadaan stress


psikologik atau fisik, seperti pada luka, panas tinggi, atau suhu lingkungan
tinggi dan pada perokok. Bila dimakan dalam jumlah melebihi kecukupan
dalam jumlah sedang, sisa vitamin C akan dikeluarkan dari tubuh tanpa
perubahan. Pada tingkat lebih tinggi (500 mg atau lebih) akan
dimetabolisme menjadi asam oksalat. Dalam jumlah banyak asam oksalat
dalam ginjal dapat diubah menjadi batu ginjal. Jadi menggunakan vitamin
C dosis tinggi secara rutin tidak dianjurkan.
G. Sumber
Vitamin C pada umunya hanya terdapat didalam pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat dalam sayuran daun-
daunan dan jenis kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan
dapat dilihat pada tabel berikut.

Bahan makanan mg Bahan makanan Mg


Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197
Daun katuk 200 Gandaria (masak) 110
Daun melinjo 150 Jambu biji 95
Daun pepaya 140 Pepaya 78
Sawi 102 Mangga muda 65
Kol 50 Mangga masak pohon 41
Kol kembang 65 Durian 53
Bayam 60 Kedongdong (masak) 50
Kemangi 50 Jeruk manis 49
Tomat masak 40 Jeruk nipis 27
Kangkung 30 Nenas 24
Ketela pohon 30 rambutan 58
kuning

H. Kehilangan dalam pengolahan


Pangan dapat kehilangan vitamin c sejak dipanen hingga sampai dimeja
makan. Keadaan yang menyebabkan hilangnya vitamin c adalah :
lama disimpan pada suhu panas
membiarkan lama terbuka pada udara (oksidasi
pencucian
perendaman dalam air
memasak dengan suhu tinggi untuk waktu lama
memasak dalam panci besi atau tembaga
membiarkan lama sesudah dimasak pada suhu kamar atau suhu
panas sebelum dimakan.
I. Akibat kekurangan
Skorbut dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi, karena sudah
diketahui cara mencegah dan mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lain
Lelah
Lemah
napas pendek
kejang otot
tulang, otot dan persendiaan sakit serta kurang nafsu makan
kulit menjadi kering, kasar dan gatal
warna merah kebiruan dibawah kulit
pendarahan gusi
kedudukan gigi menjadi longgar
mulut dan mata kering
rambut rontok
luka sukar sembuh
terjadi anemia
kadang-kadang jumlah sel darah putih menurun
depresi dan timbul gangguan saraf
gangguan saraf dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh
gangguan psikomotor.
Gejala skorbut akan terlihat bila taraf asam askorba dalam serum turun di
bawah 0,20 mg/dl.
J. Akibat kelebihan
Kelebihan vitamin C dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi
konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat
menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.
Dengan konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam askorbat
dikeluarkan melalui urin. Risiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C
dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi
berarti pada seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk
pmbentukan batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai