Anda di halaman 1dari 9

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum:
1) Nama Kepala Keluarga : Bpk. N
2) Usia : 80 Tahun
3) Alamat : Jalan Pinang II Rt 03 Rw 15 No. 08 Kelurahan Limo

Kecamatan Limo Kota Depok


4) Pekerjaan Kepala Keluarga : Pengurus Makam
5) Pendidikan Kepala Keluarga : Tamat SD
6) Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan

. Kelamin Dengan Kk
1. Bpk. N Laki-Laki Kepala Keluarga 80 Thn Tamat SD Pengurus Makam
2. Ibu A Perempuan Istri 57 Thn Tdk Tamat SD IRT
3. Ny. S Perempuan Anak 23 Thn Tamat SMA Karyawan Swasta
4. Tn. T Laki-Laki Menantu 27 Thn - Karyawan Swasta

Genogram : (Simbol-Simbol yang biasa digunakan)

Keterangan :

Laki-Laki Perempuan Identifikasi Klien Meninggal

Menikah Pisah Cerai Cerai

Anak Angkat Aborsi Kermbar Tinggal dalam satu rumah

7) Tipe Keluarga : Keluarga Bpk. N merupakan tipe keluarga inti terdiri dari

suami, istri, dan anak serta merupakan keluarga

dengan pasangan usia lanjut (60 Thn) tinggal dalam satu

rumah yang terikat oleh perkawinan.

1
8) Suku Bangsa : Bpk. N dan keluarganya bersuku bangsa betawi, keluarga

Bpk. N merupakan penduduk tetap, serta bahasan yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia.


9) Agama : Keluarga Bpk. N adalah keluarga yang menganut agama

islam dan taat melaksanakan ibadah, terutama

shalat lima waktu serta Ibu A rajin menghadiri

pengajian di lingkungan RW dan RT di setiap

hari Rabu dan Jumat sore. Keluarga Bpk. N menjadikan

agama sebagai dasar keyakinan dan didalam

keluarganya tidak terdapat perbedaan antara keyakinan

dan prakteknya.
10) Status sosial ekonomi keluarga: Keluarga Bpk. N berpenghasilan Rp.600.000 perbulan

dari pekerjaannya mengurus makam. Setiap hari

dalam sebulan keluarga mengeluarkan biaya sehari-hari

untuk makan Rp.20.000/hari. Untuk uang listrik Bpk.N

dibantu oleh anaknya namun juga dengan penghasilan

yang pas- pasan karena masih memiliki cicilan

motor. Sehinngga keluarga Bpk. N tidak memiliki

biaya khusus tabungan ataupun untuk biaya

kesehatannya.
11) Aktifitas rekreasi keluarga : Keluarga Bpk. N berkumpul saat malam hari saat semua

anggota sudah kembali dari bekerja. Bpk. N

saetiap harinya pergi mengurus makam dari pagi

hingga sore hari. Ibu A sendiri memilih melakukan

kegiatan diluar rumah seperti membantu pekerjaan

2
rumah tetangga. Keluarga Bpk. N tidak memiliki

sarana informasi dan hiburan yaitu Televisi karena

rusak. Serta Keluarga Bpk. N tidak pernah pergi untuk

berjalan-jalan.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Bpk. N adalah keluarga usia lanjut yang dimulai saat usia

60 Tahun. Tugas perkembangan keluarga dengan usia lanjut adalah menyesuaikan dengan

masa pensiun, menyesuaikan penurunan penghasilan, masalah kesehatan dan kehilangan

pasangan.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga Bpk. N sudah terpenuhi karena semua anaknya sudah

dapat membantu perekonomian Bpk. N dan memperluas keluarga inti menjadi keluarga

besar.
3) Riwayat keluarga inti :
Bpk. N memiliki riwayat penyakit Asma sejak kecil, dan pernah masuk rumah sakit

kurang lebih 3 kali karena serangan asmanya. Dan diketahui Bpk. N masih merokok

hingga sekarang meski sudah mulai dikurangi. Ibu A memiliki hipertensi yang tidak

terkontrol didapatkan dari keturunan karena semua anggota keluarga Ibu A memiliki

hipertensi. Dan juga pada tahun 2010 Ibu A pernah menderita Tuberculosis paru dan

menjalani pengobatan selama 3 bulan dan dinyatakan sembuh. Sedangkan anaknya yaitu

Ny. S sedang mengandung memasuki umur kehamilan 2 bulan, yang sedang memasuki

trimester awal dengan tanda-tanda mual dam muntah setiap harinya. Sedangkan

suaminya yaitu Tn. T tidak memiliki riwayat penyakit serius apapun.


4) Riwayat keluarga sebelumnya :
Bpk. N merupakan anak satu-satunya dan tidak memiliki kerabat lainnya, yang diketahui

bahwa orang tuanya juga menderita asma. Sedangkan seluruh keluarga dari Ibu A

3
memiliki riwayat hipertensi. Ibu A juga masih menjalin hubungan baik dengan semua

saudaranya.

III. Data Lingkungan


1) Karakteristik Lingkungan :
Rumah yang ditempati Keluarga Bpk. N adalah rumah milik sendiri. Rumah Bpk. N

bertipe permanen dengan luas bangunan 40 m2. Rumahnya memiliki atap , memiliki satu

jendela berukuran sedang, lantai rumah menggunakan keramik bersih, dan tidak licin.

Terdiri atas satu kamar tidur, satu kamar mandi yang berada didekat dapur, kamar mandi

dengan berjenis jongkok, sebagian tidak memiliki atap dan lantainya hanya dari semen,

dan ruang tamu yang juga dijadikan ruang tidur Bpk. N. Keluarga Bpk. N tidak memiliki

tempat pembuangan sampah pribadi dirumahnya. Sampah yang ada akan dibakar di tanah

kosong. Jarak pembuangannya >10 m. Air yang didapat dari mesin air kecil. Dan berjarak

>10 m dari septic tank atau pembuangan kotoran.


Denah rumah :
2) Karakteristik tetangga dan komunitas :
Keluarga Bpk. N tinggal dilingkungan yang padat ke samping namun masih lapang di

bagian depan rumah. Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya <3 m. Keluarga Bpk.

N adalah keluarga yang sejak kecil sudah tinggal didaerah tersebut. Keluarga Ibu A asli

betawi, karakteristik tetangga Ibu A adalah suku betawi dan jawa, terlihat ada kerukunan

antara keluarga dengan tetangganya. Disekitar lingkungan rumah keluarga terdapat

fasilitas kesehatan posyandu yang berjarak 50 m. Sedangkan fasilitas sosial untuk

warung, masjid, dan musholla masih dapat terjangkau dengan berjalan kaki dan naik

motor karena masih dalam lingkungan tersebut.

4
3) Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Bpk. N dari menikah sampai sekarang tidak pernah berpindah-pindah tempat

ataupun rumah. Begitu juga dengan sebagian besar anak-anaknya yang masih tinggal di

lingkungan sekitar rumah Bpk. N.


4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ibu A sendiri aktif mengikuti kegiatan puskesmas dan pengajian yang dibuat di daerah

tempat tinggalnya seperti senam di hari jumat, sabtu dan m inggu dari jam 7 pagi sampai

jam 9 pagi serta mengikuti pengajian setiap rabu dan jumat. Bpk. N juga pernah

mengikuti pengajian bapak-bapak sebelumnya, namun karena bertambahnya usia

semakin sulit untuk berjalan jadi sudah tidak lagi mengikuti kegiatan tersebut.
5) Sistem pendukung :
Keluarga Bpk. N tidak memiliki persediaan obat apapun dirumahnya. Jika ada anggota

keluarga yang sakit dan masih bisa diredam maka akan dibiarkan, jika tidak kunjung

sembuh maka baru akan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

IV. Struktur Keluarga


1) Pola komunikasi keluarga :
Proses komunikasi dalam keluarga baik, dan terbuka. Bahasa yang digunakan sehari hari

adalah bahasa Indonesia. Dan akan mencoba saling membantu jika bisa dibantu masalah

dari setiap anggota keluarganya.

2) Struktur kekuatan keluarga :


Kekuatan keluarga pada keluarga Bpk. N yaitu keluarga saling membantu dan peduli satu

sama lain apabila ada yang kesulitan, saling mendukung apapun keputusan yang terbaik

untuk keluarganya.
3) Struktur peran (formal dan informal)
Ibu A adalah sorang istri dan seorang ibu bagi anaknya yang bertugas menyiapkan

makanan dan mengurus suaminya saat pulang kerja. Bpk. N adalah suami dari Ibu A

merupakan seorang kepala keluarga, dan sampai saat ini Bpk. N masih mencari nafkah

5
bagi keluarganya. Ny.S merupakan anak ke 5 dan juga sebagai seorang istri dari Tn.T

danm calon ibu berjenis kelamin perempuan dengan pendidikan terakhir SMA, anak satu-

satunya yang masih tinggal bersama orang tuanya. Tn.T merupakan menantu dari

keluarga Bpk. N.
4) Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma budaya keluarga yang dianut adalah budaya betawi. Keluarga Bpk N

dapat beradaptasi dengan kebudayaan lain yang ada di komunitasnya karena sebagian

besar masyarakatnya juga orang betawi. Keluarga Bpk. N tidak ada nilai dan norma

budaya yang bertentangan dengan kesehatan. Keluarga juga menerapkan aturan sesuai

dengan ajaran agama islam yang harus ditaati oleh keluarganya.

V. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif :
Keluarga Ibu A adalah keluarga yang rukun antara anggota keluarga. Karena Ibu A

menerapkan ajaran agama islam jika terjadi pertengkaran tidak boleh lebih dari tiga hari.
2) Fungsi sosial:
Interaksi dalam keluarga Ibu A dengan masyarakat sangat baik karena Ibu A sudah tinggal

disana sejak kecil. Ibu A juga mengajarkan anak-anaknya untuk selalu bersikap sopan dan

santun terhadap orang lain.


3) Fungsi perawatan kesehatan :
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan :
Ibu A mengetahui bahwa dirinya telah mengidap hipertensi sejak lama dan bahkan

semua saudaranya pun menderita hipertensi. Namun Ibu A belum mengenal masalah

penyakit hipertensi secara mendalam karena Ibu A belum mengetahui pengendalian

yang baik akan penyakit hipertensi agar terkontrol. Sedangkan Bpk.N telah

mengetahui akibat dari merokok namun kurang mengetahui dampak merokok untuk

penderita asma.
b. Kemampuan mengambil keputusan yang tepat :
Keluarga belum dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menangani masalah

kesehatan yang terjadi. Perawatan yang diberikan baru sebatas yang diketahui saja

6
seperti mengtikuti program senam dan makan makanan penurun tekanan darah

seperti daun salam.


c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit :
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit masih sangat

terbatas, belum sampai pada upaya pencegahan dan pengendalian yang tepat untuk

mengontrol hipertensi.
d. Kemampuan memodifikasi, mengatur & mengoptimalkan sumber dalam keluarga
Pengendalian lingkungan belum mampu diciptakan oleh anggota keluarga, seperti

ventilasi yang cukup, sarana hiburan, tempat istirahat yang memadai.


e. Kemampuan memanfaatkan yan- kes :
Cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan belum optimal. Keluarga hanya

datang ke puskesmas jika anggota keluarga ada yang memiliki penyakit yang serius

seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh.


4) Fungsi reproduksi :
Keluarga Ibu A memiliki 5 orang anak yang sudah beranjak dewasa dan sudah memiliki

keluarganya masing-masing.
5) Fungsi ekonomi :
Keluarga Bpk. N telah mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari walau kondisi

yang pas-pasan. Namun keluarga Bpk. N tidak memiliki dana khusus kesehatan dan

tabungan karena kondisi keuangan yang cukup hanya untuk makan 1 bulan.

VI. Stress dan Koping keluarga


1) Stresor jangka pendek dan panjang:
Ibu A menganggap setiap masalah pasti ada jalannya, dan Ibu A sendiri dalam hidupnya

tidak terlalu membuat dirinya stress hanya untuk setiap masalah yang dihadapinya.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor :
Keluarga pada dasarnya belum bisa berespon dengan baik, karena jika ada anggota

keluarga yang sakit belum berusaha mencari pertolongan dari tenaga kesehatan. Keluarga

menunggu jika penyakit tidak kunjung sembuh baru akan mencari pertolongan medis.

3) Strategi koping yang digunakan :


Jika keluarga memiliki masalah akan dicari jalan keluarnya dengan bermusyawarah. Jika

Ibu A memiliki masalah maka akan dibicarakan dengan suaminya, maupun sebaliknya.

7
4) Strategi adaptasi disfungsional :
Tidak ada strategi adaptasi fungsional yang menyimpang dalam keluarga untuk

menyelesaikan suatu masalah.

VII. Pemeriksaan Fisik :


Pada pemeriksaan fisik yang dilalukan pada Bpk. N didapatkan hasil observasi tanda-
tanda vital dengan tekanan darah 100/50 mmHg, nadi 78 x/menit, pernafasan 22
x/menit, tinggi badan 168 cm, dan berat badan 55 kg. Kondisi kepala bersih, rambut
sudah beruban, tidak ada lesi dan nyeri tekan. Mata simetris kiri dan kanan, konjunctiva
tidak anemis, pergerakan bola mata kanan dan kiri dan normal. Telinga simetris kanan
dan kiri , tidak ada serumen, sedikit ada gangguan pendengaran. Hidung simetris dan
tidak ada serumen. Mukosa bibir lembab dan tidak ada stomatitis. Dada kanan dan kiri
terlihat simetris. Abdomen terlihat datar dan simetris, dan tidak ada nyeri tekan. Pada
ekstremitas atas tidak ada gangguan, dan pada ekstremitas bawah juga tidak ada
gangguan namun Bpk. N mengeluhkan jalannya sudah sedikit susah. Kesimpulan yang
didapat dari pemeriksaan Bpk. N ialah keadaan umum baik dan sakit sedang, kesadaran
compos menthis, dapat berjalan tanpa bantuan dan tidak ada kelainan pada organ
tubuhnya.
Pemeriksaan fisik pada Ibu A didapatkan observasi tanda-tanda vital tekanan darah
180/100 mmHg, Nadi 90 x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan suhu 37 oC. Kondisi kepala
bersih, rambut sudah mulai beruban, tidak ada lesi dan nyeri tekan. Mata simetris kiri
dan kanan, pergerakan bola mata kanan dan kiri normal. Telinga simetris kanan dan kiri
dan tidak ada gangguan pendengaran. Hidung simetris dan tidak ada serumen. Mukosa
bibir lembab, tidak ada stomatitis, dan tidak ada gangguan menelan. Dada kanan dan kiri
terlihat simetris. Abdomen terlihat simteris dan tidak ada nyeri tekan. Pada ekstremitas
atas dan bawah tidak terdapat gangguan. Keadaan kulit lembab. Kesimpulan yang
didapat pada pemeriksaan Ibu A adalah keadaan umum baik dan sakit sedang, kesadaran
compos menthis, dapat berjalan dan melakukan aktivitas tanpa bantuan, dan tidak ada
kelainan pada organ tubuhnya.

VIII. Harapan keluarga :


Ibu A mengatakan senang atas kehadiran perawat dirumahnya karena bisa membantu
mengontrol kondisi kesehatannya. Keluarga Ibu A berharap perawat dapat membantu

8
memecahkan masalah keluarga khususnya Ibu A dengan Hipertensi dengan menambah
wawasan pengetahuan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai