PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Permasalahan dari percobaan ini adalah bagaimana menentukan
keseksamaan dari penunjukkan jarum amperemeter dengan menggunakan
voltameter tembaga.
1.3. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan keseksamaan dari
penunjukkan jarum amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Hukum Ohm dan Satuan Listrik
Kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar yaitu jumlah
muatan listrik yang mengalir per detik ditentukan oleh perbedaan potensial yang
melewati penghantar dan oleh tahanan yang diberikan oleh penghantar kepada
arus. Menurut Hukum Ohm, hubungan antara ketiga besaran tersebut adalah
V
I=
R ..(2.1)
(Sears, 1982)
jenisnya yaitu . Tahanan jenis adalah tahanan zat dengan panjang cm, luas
penampang cm2. Makin kecil , maka semakin baik sifat konduksinya. Aliran
listrik adalah aliran elektron dari daerah yang mempunyai densitas elektron yang
tinggi ke daerah yang mempunyai densitas elektron lebih rendah. Berdasarkan
mekanisme aliran listrik melalui penghantar, maka penghantar dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Penghantar elektronik yaitu logam, logam lebur, garam garaman seperti
CuS dan CdS
2. Penghantar elektrolitik yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, garam lebur,
garam padat misalnya AgNO3 dan NaCl.
Pada penghantar elektronik, tahanan jenisnya naik bila suhu naik, aliran listrik
dibawa oleh elektron, zatnya diam. Atom atau ion ion yang bersifat penyusun
penghantar tidak terlibat dalam proses, hanya mengalami vibrasi dalam posisi
kesetimbangan. (Narkanti, 1985)
Pada penghantar elektrolitik, aliran listrik dibawa oleh ion ion, aliran
listrik diikuti reaksi reaksi kimia, tahanan jenisnya turun bila suhu naik, dan
terjadi perpindahan elektron dengan perpindahan ion ion positip maupun negatip
ke arah elektrode (Atkins, 1990).
+
=1t
....(2.3)
t
A
L=
l ...(2.6)
A
L=Ls
l ...(2.7)
(Narkanti, 1985)
1
Dimana Ls = yaitu daya hantar spesifik . jumlahnya dianggap sama dengan
daya hantar dari 1 cm3 bahan dan dinyatakan dengan mho persentimeter.
Penghantar ( daya hantar ) ekivalen dari elektrolit adalah daya hantar dari satu
volume larutan yang berisi satu berat ekivalen dari zat yang larut jika ditempatkan
diantara 2 elektrode yang paralel dengan jarak 1 cm dan cukup luas berisi oleh
semua larutan. (Keenan, 1976)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
mg
0.329 C . Perhitungan dibawah ini menggunakan sampel dari percobaan
ditanya : I ?
G
dijawab : I a. t
7800
I= 0.329.300
I = 78.78 A
Massa I empiris ( A
no I (A) ( mg ) t ( sekon ) )
1 0.4 7800 300 78.93139
2 0.35 10600 300 107.2657
3 0.39 10500 300 106.2538
Percobaan Massa m m m m 2
ke (m)
1 5700 -66.6667 4444.444
2 5600 -166.667 27777.78
3 6000 233.3333 54444.44
m m m 2
5766.667 = 86666.67
1
mm 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 120.185
Ralat Nisbi = ratarata x 100%
I = 2.084134 %
Keseksamaan = 100% - I
= 97.91587 %
2. Ralat Massa untuk Tembaga 2
Percobaan ke Massa ( m ) m m m m 2
9633.333 = 5046667
1
mm 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 917.1211
Ralat Nisbi = ratarata x 100%
I = 9.520288%
Keseksamaan = 100% - I
= 90.47971 %
DAFTAR PUSTAKA