Voltameter
Voltameter
1413100003
JURUSAN KIMIA
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 Permasalahan..................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
DASAR TEORI.......................................................................................................2
2.2 Voltameter.......................................................................................................2
2.10 Elektrolisis....................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
METODOLOGI PERCOBAAN..............................................................................8
2
3.1 Peralatan dan Bahan.......................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................9
4.2 Perhitungan.....................................................................................................9
4.3 Pembahasan..................................................................................................11
BAB V....................................................................................................................15
KESIMPULAN......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Permasalahan dari percobaan ini adalah bagaimana menentukan
keseksamaan dari penunjukan jarum ampermeter dengan menggunakan
voltameter tembaga.
1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan keseksamaan dari
penunjukan jarum ampermeter dengan menggunakan voltameter tembaga.
1
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Voltameter
Voltameter adalah sebuah instrumen yang berfungsi untuk menghitunng
besar dari listrik. Voltameter sering disebut juga coulometer. Satuan internasional
yang digunakan untuk voltameter adalah coloumb. Voltameter sering digunakan
untuk menghitung besarnya potensial dari sebuah sel atau biasa disebut E sel dari
sebuah zat yang diendapkan atau massa endapan. Biasanya voltameter digunakan
untuk menghitung besarnya Esel Tembaga atau massa endapan tembaga(Frank,
2005).
2
2.3 Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia terdiri dari 2 elektrode dimana elektrode ini terbuat dari
konduktor logam. Kedua elektrode ini kemudian dicelupkan kedalam larutan
elektrolit yang kemudian akan menghantarkan listrik. Dalam sel elektrokimia,
terjadi reaksi oksidasi dan reduksi. Elektrode yang merupakan tempat terjadinya
reaksi reduksi disebut katoda dan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi
adalah anoda. Sel elektrokimia dibagi menjadi 2 yaitu sel Galvani dan sel
Elektrolisis. Sel Galvani adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia
menjadi energi listrik dimana reaksinya berjalan dengan spontan tanpa bantuan
listrik. Sel elektrolisis adalah sel yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia dimana perubahan energi ini membutuhkan sumber listrik. Dalam sel
elektrokimia, elektron akan melewati kawat penghantar dan mengalir dari katoda
menuju anoda. Terjadi reaksi setengah sel pada katoda dan anoda(Oxtoby, 2008).
Q=G .......................................................(2.1)
Q=it ........................................................(2.2)
3
Sehingga
G=it .......................................................(2.3)
(Narkanti, 1985)
itM E
G= ..................................................(2.5)
96500
dengan:
(Narkanti, 1985)
4
2.5 Anoda - Katoda CuSO4
Pada reaksi sel volta, reaksi yang berlangsung adalah spontan. Misalnya
dalam larutan CuSO4 dimasukkan plat tembaga dan pada larutan ZnSO4
dimasukkan plat seng. Kemudian kedua elektroda yaitu tembaga dan seng
dihubungkan dengan voltmeter. Sehingga pada voltmeter akan muncul harga
potensial elektroda dari reaksi tersebut. Pada katoda terjadi reaksi:
5
terjadi di katoda adalah reaksi reduksi. Jika pada katoda diletakkan unsur dari
golongan IA,IIA,IIIA, Alumunium dan Mangan tidak dapat tereduksi oleh air
sehingga yang mengalami reduksi adalah air. Dan untuk reaksi pada anoda, anion
sisa asam oksi seperti SO42-,NO3-, dan ClO4- tidak dapat teroksidasi dalam pelarut
air, dan sebagai gantinya air yang akan mengalami oksidasi (Riyanio, 2012).
E
I= ...........................................................(2.8)
R
hal ini berarti kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding
terbalik dengan tahanan (Sharma, 1994).
6
jenisnya naik bila suhu naik, aliran listrik dibawa oleh elektron dan zatnya diam .
Zat diam dalam hal ini adalah atom atau ion ion yang menyusun penghantar
tidak terlibat dalam proses menghantarkan listrik dalam hal ini atom atau ion
ion mengalami vibrasi dalam posisi kesetimbangan. Sedangkan pada penghantar
elektronik, tahanan jenis akan turun apabila suhu naik. Aliran listriknya dibawa
oleh ion ion yang diikut oleh reaksi kimia. Dalam menghantarkan listrik terjadi
perpindahan elektron dengan perpindahan ion positif maupun ion negatif ke arah
elektrode (Narkanti, 1985).
2.10 Elektrolisis
Suatu reaksi elektrolisis akan terjadi jika listrik dilewatkan pada lelehan
senyawa ionik atau larutan lektrolit. Saat listrik mulai dialirkan, perubahan kimia
mulai terjadi. Pada elektroda positif yaitu anoda akan terjadi reaksi oksidasi saat
elektron ditarik oleh ion yang bermuatan negatif. Sumber arus searah mengalirkan
elektron elektron tersebut melalui rangkaian listrik eksternal menuju elektroda
negatif yaitu katoda. Di katoda terjadi reaksi reduksi saat elektron didorong ke ion
yang bermuatan positif. Sebagai contoh adalah elektrolisis lelehan NaCl dimana
ion Na+ akan menuju katoda dimana katoda adalah elektroda negatif dan
sebaliknya ion Cl- ditarik menuju anoda, elektroda positif. Katoda dan anoda ini
dihubungkan oleh ampermeter dan voltmeter dimana peralatan untuk elektrolisis
ini dihubungkan ke sumber tegangan.
7
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
9
Gambar 3. 1 Gambar Rangkaian Alat Percobaan Voltameter
10
Langkah langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah dihitung
arus maksimum dengan diukur luas permukaan katoda bila kepadatan arus 0,01
0,02 A/cm2 dengan cara mengukur luas permukaan katoda yang tercelup dikalikan
dua dan dikali dengan 0,02 A/cm2. Dibersihkan elektroda dengan kertas gosok
dan diukur massa katoda dengan timbangan analitis. Dibuat rangkaian seperti
pada Gambar 3.1 Gambar Rangkaian Alat Percobaan Voltameter. Digunakan i
dengan diatur Rv dan dicatat harga ampermeter. Dimasukkan katoda dan dua
anoda ke dalam larutan CuSO4. Diusahakan harga i tetap dengan diatur Rg.
Setelah 5 menit, diputus aliran listrik lalu dikeringkan katoda dengan
menggunakan pemanas dan ditimbang massa katoda setelah proses elektrolisis
dengan menggunakan neraca analitis. Dilakukan langkah langkah tersebut 3 kali
untuk katoda yang sama dan langkah langkah tersebut diulangi untuk katoda 2
dengan diulang 3 kali.
BAB IV
Arus (Ampere) Massa awal (g) Massa akhir (g) Waktu (detik)
73,3 73,34
0,15 73,3 73,33 300
73,2 73,23
Arus (Ampere) Massa awal (g) Massa akhir (g) Waktu (detik)
76,0 76,02
0,15 77,3 77,32 300
77,3 77,33
11
4.2 Perhitungan
t = 300 detik
Ditanya : i = .......?
Jawab :
G = 73230 mg 73200 mg
G = 30 mg
G
i=
at
30 mg
i=
mg
0,329 x 300 detik
C
i = 0,303951 Ampere
12
4.2.2 Perhitungan Arus pada Voltameter dengan Menggunakan Katoda 2
Diketahui : a = 0,329 mg/C
t = 300 detik
Ditanya : i = .......?
Jawab :
G = 77320 mg 77300 mg
G = 20 mg
G
i=
at
2 0 mg
i=
mg
0,329 x 300 detik
C
i = 0,202634 Ampere
13
4.3 Pembahasan
Telah dilakukan percobaan Voltameter yang bertujuan untuk menetukan
keseksamaan dari penunjukan jarum ampermeter dengan menggunakan
voltameter tembaga. Pada percobaan ini menggunakan beberapa alat yang
menunjang percobaan ini yaitu voltameter tembaga dimana voltameter ini
merupakan elektroda yang digunakan untuk proses elektrolisis, ampermeter yang
digunakan untuk menunjukan arus listrik dalam percobaan, timbangan analis yang
digunakan untuk menimbang massa elektroda sebelum dan sesudah proses
elektrolisis, tahanan geser yang berfungsi untuk menstabilkan arus listrik yang
mengalir, adaptor merupakan sumber tegangan, tahanan variable yang digunakan
untuk menentukan arus listrik yang mengalir, stopwatch yang digunakan untuk
menghitung waktu dan pemanas yang digunakan untuk mengeringkan elektroda
yang telah dicelupkan ke dalam larutan CuSO4. Dan terdapat kertas gosok yang
digunakan untuk mengamplas katoda agar endapan endapan maupun kotoran
yang terdapat pada katoda hilang sehingga endapan yang nanti didapatkan dari
proses elektrolisis murni berasal dari elektrolisis larutan CuSO 4 dan penggunaan
kertas gosok ini dilakukan tiap kali selesai proses elektrolisis terjadi. Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah larutan CuSO 4 yang berfungsi sebagai
larutan elektrolit yang digunakan dalam proses elektrolisis.
14
tersebut kemudian akan menuju katoda karena katoda merupakan kutub negatif
dimana katoda adalah tempat reduksi sehingga ion ion tersebut direduksi
menjadi Cu dalam bentuk endapan. Yang kemudian dikeringkan diatas pemanas
dan kemudian ditimbang.
Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa endapan rata rata yang
terdapat pada katoda 1 adalah 33,3 mg dengan arus listrik rata - rata pada katoda 1
adalah 0,337734 Ampere. Sedangkan pada katoda 2 didapatkan hasil bahwa
endapan rata rata yang terdapat 23,3 mg dan arus listrik rata rata pada katoda 2
adalah 0,236406 Ampere. Nilai endapan didapatkan dari hasil pengurangan massa
katoda setelah dan sebelum proses elektrolisis. Nilai arus didapatkan dengan
menggunakan rumus yang terdapat pada dasar teori. Dari hasil tersebut tampak
bahwa katoda 1 memiliki endapan yang lebih besar daripada katoda 2. Sehingga
arus listrik pada katoda 1 lebih besar daripada katoda 2. Dan terlihat bahwa
semakin besar endapan maka semakin besar arus listriknya dan semakin sedikit
endapan maka semakin sedikit arus listriknya.
15
Dari percobaan ini, arus yang ditunjukkan pada ampermeter untuk katoda
1 adalah 0,15 Ampere. Sedangkan arus yang didapatkan pada perhitungan untuk
katoda 1 adalah 0,337734 Ampere. Dari data ini terlihat bahwa arus pada
perhitungan 2 kali lebih besar daripada arus yang ditunjukkan pada ampermeter.
Hal ini disebabkan karena kapasitas untuk arus maksimum telah melebihi batas,
hal ini menyebabkan endapan yang dihasilkan lebih banyak dan hal ini
berpengaruh terhadap perhitungan arus. Untuk percobaan kedua, arus yang
ditunjukkan pada ampermeter untuk katoda 2 adalah 0,15 Ampere dan arus yang
didapatkan dari perhitungan untuk katoda 2 adalah 0,236406 Ampere. Arus
perhitungan lebih besar daripada arus pada ampermeter. Hal ini disebabkan karena
kapasitas untuk arus maksimum melebihi batas sehingga menghasilkan endapan
yang lebih besar dan berpengaruh terhadap arus perhitungan.
Arus yang ditunjukkan oleh ampermeter dan arus yang didapatkan pada
perhitungan tidak seksama. Dari kedua arus yang didapatkan, lebih akurat arus
yang didapatkan dari arus perhitungan karena arus dari perhitungan didapatkan
dari percobaan yang proses proses pada saat percobaan itu lebih meminimalisir
kesalahan dibandingkan dengan arus pada ampermeter. Pada percobaan dilakukan
beberapa proses yang dilakukan praktikan untuk mendapatkan data yang
digunakan untuk perhitungan arus sedangkan pada arus yang ditunjukkan
ampermeter proses dilakukan oleh alat secara langsung. Selain itu, arus pada
ampermeter penunjukkannya dimungkinkan tidak akurat karena kerja alat yang
tidak maksimal dalam menunjukkan nilai arus yang disebabkan alat rusak. Serta
ampermeter yang digunakan memiliki ketelitian 0,02 yang menyebabkan
penunjukkan pada ampermeter kurang akurat.
16
BAB V
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Riyanio. 2012. Konsep Inti Kimia Fisika. Yogyakarta: Adi Tama Bersama.
18