Anda di halaman 1dari 15

PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS DAN

DISERTASI
Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1 dengan maksud
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan
bahwa dia dapat menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah
untuk memperoleh pengetahuan dan melaporkannya secara tertulis.
Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut adanya sintesis baru atau
penemuan baru.
Thesis dijadikan syarat kelulusan di program S-2 dengan maksud
memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkan bahwa
dia dapat mebuat suatu sintesis baru atau penerapan pengetahuan
yang sudah ada, dan melaporkannya secara tertulis.
Disertasi dijadikan syarat kelulusan di program S-3 dengan maksud
memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkana
bahwa dia memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir
pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya dan memberikan sumbangan
pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal
yang dilaporkannya secara tertulis
(http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-
mahasiswa/40-penelitian/60-skripsi-apakah-itu).
Pada dasarnya skripsi mahasiswa S1 merupakan ajang latihan bagi
mahasiswa untuk melakukan penelitian secara obyektif. Oleh karena
baru pertama sekali meneliti maka mahasiswa S1 ini sangat
membutuhkan bimbingan dosen agar tidak melakukan kesalahan fatal
yang menyebabkan mereka harus mengulang. Tesis S2 merupakan
ajang peningkatan kemampuan mahasiswa dalam meneliti dan
diharapkan mahasiswa sudah mampu meneliti dengan bimbingan yang
minimal dari dosen. Desertasi S3 merupakan pembuktian kemampuan
mahasiswa S3 dalam meneliti secara mandiri.
Secara sederhana, skripsi itu menjawab apa, tesis menjawab
apa dan mengapa, Dan disertasi itu menjawab apa, mengapa
dan bagaimana. Contoh tentang penelitian daun katuk dalam
menurunkan kolesterol telur. Skripsi hanya menjawab
pertanyaan apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur?
Tesis itu menjawab dua pertanyaan, yaitu a) apakah daun
katuk menurunkan kolesterol telur dan; b) mengapa daun
katuk menurunkan kolesterol. Disertasi menjawab 3
pertanyaan, yaitu: a) apakah daun katuk menurunkan
kolesterol telur?; b) mengapa daun katuk menurunkan
kolesterol telur? Dan; c) bagaimana cara (mekanisme) daun
katuk menurunkan kolesterol telur?
Seringkali dosen pembimbing lupa akan hal tersebut, sehingga sering
meminta mahasiswa meneliti lebih dari seharusnya. Apa alasannya?
Pertama, mungkin dikarenakan ketidaktahuannya dan pengalamannya
sebagai mahasiswa dulu juga seperti itu. Sebagai contoh, dosen
pembimbing meminta mahasiswa S1 untuk menjawab selain apa juga
mengapa. Kedua, dosen pembimbing sudah tahu hal ini tetapi
dikarenakan ia menginginkan data penelitian lebih, maka ia
memaksakannya pada mahasiswa bimbingannya. Mungkin sang dosen
bermaksud data tersebut akan dipublikasikan dimana ia sebagai
penulis utamanya. Mungkin juga dosen mempunyai alasan yang lain.
Apapun alasannya, sesungguhnya dosen tidak dibenarkan untuk
memaksa mahasiswa di luar ketentuan atau kesepakatan yang
berlaku. Jika menginginkan data yang lebih akurat dan lebih banyak
untuk menjawab permasalahan yang ada, maka sebaiknya dosen
membuat proposal penelitian sendiri dan mengajukannya ke Dikti atau
ke penyandang dana lainnya. Ia harus berkompetisi untuk memperoleh
dana penelitian.
Tabel 1. Perbedaan Umum antara Skripsi, Tesis dan Disertasi

No Aspek Skripsi Tesis Disertasi


1 Jenjang S1 S2 S3 (tertinggi)
2 Permasalah Dapat Diangkat dari Diangkat dari
an diangkat dari pengalaman kajian teoritik
pengalaman empirik, dan yang
empirik, tidak teoritik, bersifat didukung
mendalam mendalam fakta empirik,
bersifat
sangat
mendalam
3 Kemandirian 60% peran 80% peran 90% peran
penulis penulis, 40% penulis, 20% penulis, 10%
pembimbing pembimbing pembimbing
4 Bobot Ilmiah Rendah Sedang tinggi. Tinggi,
sedang Pendalaman / Tertinggi
pengembangan dibidang
terhadap teori akademik.
dan penelitian Diwajibkan
yang ada mencari
terobosan
dan teori
baru dalam
bidang ilmu
pengetahuan
5 Pemaparan Dominan Deskriptif dan Dominan
deskriptif Analitis analitis
6 Model Rendah Sedang tinggi Tinggi
Analisis sedang
7 Jumlah Sekitar 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
rumusan
masalah
8 Metode / Uji Biasanya Biasanya Sama dengan
statistik memakai uji memakai uji tesis dengan
Kualitatif / Uji Kualitatif lanjut metode lebih
deskriptif, Uji / regresi ganda, kompleks,
statistik atau korelasi berbobot
parametrik ganda, yang
(uji 1 pihak, 2 mulitivariate, bertujuan
pihak), atau multivariate mencari
Statistik non lanjutan (regresi terobosan
parametrik dummy, data dan teori
(test panel, baru dalam
binomial, Chi persamaan bidang ilmu
kuadrat, run simultan, regresi pengetahuan
test), uji logistic, Log linier
hipotesis analisis,
komparatif, ekonometrika
uji hipotesis static & dinamik,
asosiatif, time series
Korelasi, ekonometrik)
Regresi, Uji Path analysis,
beda, Uji Chi SEM
Square, dll
9 Jenjang Minimal Minimal Doktor Minimal
Pembimbing Magister dan Magister Profesor dan
/ Penguji yang Doktor yang
berpengalaman berpengalam
an
10 Orisinalitas Bisa replika Mengutamakan Harus orisinil
penelitian penelitian orisinalitas
orang lain,
tempat kasus
berbeda
11 Penemuan Tidak harus Diutamakan Diharuskan
hal-hal yang
baru
12 Publikasi Kampus Minimal Nasional Nasional dan
hasil Internal dan Internasional
penelitian disarankan
nasional
13 Jumlah Minimal 20 Minimal 40 Minimal 60
rujukan /
daftar
pustaka
14 Metode / Kualitatif / Kualitatif lanjut / Kualitatif
Program Manual, SPSS, Eview, lanjut / SPSS,
statistik Excel, SPSS Lisrel, Amos dll Eview, Lisrel,
yang biasa dll Amos dll
digunakan
Sumber : Agung Wahyudi Biantoro, Metode Penelitian Ekonomi Islam,
2009
CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA BERDASARKAN JENIS SUMBER YANG DIGUNAKAN

Cara Penulisan Daftar Pustaka Kalau sumbernya Jurnal


Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan:
1) Nama belakang penulis, nama depan penulis (disingkat);
2) Tahun penerbitan (dalam tanda kurung);
3) Judul artikel (ditulis di antara tanda petik);
4) Judul jurnal dengan digaris bawahi dan ditulis penuh;
5) Nomor volume dengan angka Arab dan digaris bawahi tanpa
didahului dengan singkatan vol;
6) Nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara
tanda kurung;
7) Nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan
nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan pp atau h.
Contoh:
Barret-Lennard, G.T. (1983). The Empathy Cycle: Refinement of A
Nuclear Concept. Journal of Counceling Psychology. 28 (2), 91-100.

Cara Penulisan Daftar Pustaka Kalau sumbernya Buku


Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka urutan-urutan
penulisannya adalah:
1) Nama belakang penulis, nama depan (disingkat);
2) Tahun penerbitan (di dalam kurung);
3) Judul buku (digaris bawahi);
4) Edisi;
5) Kota asal;
6) Penerbit.

Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman


berikut:
(1) jika buku ditulis oleh seorang saja:
Ali Khuli, M. (1986). Asaalib Tadries al Lughah al Arabiyyah. Riyadl:
Maktab Al-Faraj Daar al Tijariyyah.

(2) jika buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang, maka semua nama
ditulis:
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Srtudy of Teaching. New York:
Holt Rinehart and Wiston

(3) jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak
miring atau digaris bawahi)
Ghiseli, E. et al. (1981). Mearusement Theory for The Behavioral
Science. San Francisco: W.H. Freeman and Co.

(4) jika buku ditulis sebagai penyunting:


Philips, H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of
Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National
Commission.

(5) jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu
kumpulan tulisan banyak
orang:
Pujianto. (1984). Etika Sosial dalam Sistem Nilai Budaya Bangsa
Indonesia, dalam YP2LPM. (1984), Dialog Manusia, Falsapah, Budaya,
dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.

(6) jika buku itu berupa edisi:


Gabriel, J. (1980). Children Growing Up: Development of Children
Personality (third ed.). London: University of London Press.

Cara Menulis Daftar Pustaka jika sumbernya di luar Journal dan


Buku
1) Berupa Skripsi, tesis, atau disertasi:
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis
Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan
Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

2) Berupa Publikasi Departeman:


Departemen Pendidikasn dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk
Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional., Jakarta:
Depdikbud.

3) Berupa Dokumen:
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.

4) Berupa Makalah:
Karatadinata, S. (1989). Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan
Indonesia: Kajian Psikologis. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.

5) Berupa Surat kabar:


Sanusi, A. (1986). Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa
dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif.
Pikiran Rakyat (8 September 1986).

Cara Menulis Daftar Pustaka Kalau sumbernya dari Internet

1) Bila Karya Perorangan:


Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia:
alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Thompson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online].
Tersedia: http:/ / www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-
Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].

2) Bila bagian dari karya kolektif


Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media].
Penerbit. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In Britanica
Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / / www.eb.com:
180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28 maret 2000].
3) Bila Artikel dalam Jurnal:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume
(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
system in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam
Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12
halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html [17
maret 2001].

4) Bila Artikel dalam Majalah;


Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media],
volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Goodstein, C. (1991, 5 September). Healers from the Theep.
American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS
1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].

5) Bila Artikel di Surat kabar:


Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar [Jenis
media], Jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet
Berulang. Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat
[Online], halaman 8. Tersedia: http: // www.[Pikiranrakyat.com.
[9 Maret 2000].
6) Bila pesan dari E-mail
Cara Penulisannya ialah:

Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul


Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima]
Contoh:
Musthafa, Sabri (mustafa@yahoo.co.id). (2000, 25 April). Bab V
Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
(Supriadi@indo.net.id)
CARA PENULISAN KUTIPAN

Penulisan tulis ilmiah memerlukan perujukan, penegasan, dan


penguatan dari peneliti sebelumnya atau sumber-sumber yang
memperkuat dan memperkaya penelitian. Untuk itu, perlu dilakukan
pengutipan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan sumber-sumber
lain untuk mendukung penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengobjektifkan dan memperkaya materi penelitian di samping
mencegah terjadinya plagiarisme. Ketika menetapkan penegutipan
dengan sistem atau gaya tertentu, peneliti harus konsisten dengan
sistem atau gaya tersebut.

Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) Kutipan merupakan bagian


dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau
penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut
penulis kata telah harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip
untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan.

Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas


penulis. Oleh karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti,
cermat, dan bertanggung jawab.

Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika mengutip


perlu dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar
ilmiah (penambahan kata dengan oleh penulis). Untuk itu, perlu
diperhatikan hal berikut: (1) mengutip sehemat-hematnya, (2)
mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata, dan (3) terlalu banyak
mengutip mengganggu kelancaran bahasa.

Cara Mengutip

Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip
tidak langsung.

1. Kutipan Langsung.
Merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa
penambahan (Widjono, 2005: 63).
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa).
Mencamtumkan sumber (nama penulis, tahun, dan
halaman).Contoh:

Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan


kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang
berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan
Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota
secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus
Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 2021 dan 30).

2. Kutipan Tidak Langsung.


Mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri
dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).Cara
menggunakannya adalah sebagai berikut:
Dikutip apa adanya.
Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis.
Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi
paparan).
Dibubuhi tanda kutip (.).
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni
nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau
Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis
dimiringkan (kursif).
Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam
kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi.
Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu
dengan tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu
ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian
akhir kalimat.
Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di
antara tandakurung, nislnya, (penggarisbawahan oleh
penulis).Contoh:

Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20


21 dan 30) mengatakan, Menurut salah satu historiografi
tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan
mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu
Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda.

Diakui Secara Internasional


Berikut akan dibahas bagaimana cara menulis kutipan, mengacu pada
APA Style (American Psychological Association) yang sudah diakui
secara internasional.

Gaya kutipan APA mengacu pada aturan yang telah disetujui dalam
konvensi American Psychological Association untuk menulis sumber
yang digunakan dalam makalah penelitian . Gaya APA ini digunakan
baik dalam teks kutipan maupun dalam daftar referensi . Karena untuk
setiap kutipan dalam teks, harus ada di dalam daftar referensi dan
begitu juga sebaliknya. Di bawah ini adalah cara cara menulis kutipan
dan contohnya.
1. Memasukkan nama penulis di dalam tanda kurung.
Contoh :
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk
menghasilkan makanan hasil dari proses kimiawi yang terjadi di
dalamnya (Nugraha, 1995, p. 17).

2. Memasukkan nama penulis di dalam pembahasan.


Contoh :
Menurut Nugraha (1995), Fotosintesis adalah proses kimiawi yang
terjadi di dalam daun untuk menghasilkan makanan (p. 17).

3. Kutipan dengan dua penulis berbeda


Contoh :
Fakta membuktikan bahwa pria yang sudah menikah
berpenghasilan lebih tinggi daripada pria yang belum menikah
(Chun & Lee, 2001).

4. Kutipan dengan tiga hingga lima penulis


Contoh :
Al baironi, Munandar, Nyoman, dan Susanto (1889) berpendapat
bahwa kesusksesan seseorang ditentukan oleh kemauan kuat
yang ada pada dirinya.Bisa juga dengan menggunakan : et al
yang berarti dan lainnya.
Contoh:
Menurut Al baironi et al. (1889), kesuksesan bergantung pada
kemauan yang ada pada diri pribadi.

5. Kutipan dengan 6 atau lebih penulis


Contoh :
Gracia et al. (2003) berpendapat, Pendidikan karakter di masa
kanak kanak akan mencetak remaja remaja yang memiliki
karakter.

6. Kutipan tanpa adanya nama penulis


Contoh :
Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (Dampak
Perubahan Musim, 2015).

7. Penulis dengan nama yang sama


Contoh:
Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah
obesitas (A. Nugraha, 1997). Namun, faktanya diet bisa
menimbulkan penyakit lain seperti mag, dan mal nutrisi (B.
Nugraha, 2000).

8. Karya yang sama dikutip lebih dari sekali


Contoh :
Ekonomi mikro adalah penunjang pertumbuhan ekonomi suatu
Negara (Afriando, 2012, p.3). Namun, Afriando mengatakan
jumlah ekonomi mikro di Indonesia masih sangat jauh dari
cukup (p. 4).

9. Dua atau lebih sumber di dalam kutipan


Contoh :
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kekuasaan
dengan pekerjaan yang didapatkan berhubungan dengan
performa di tempat kerja (Faire 2002; Hall, 1996, 1999).
10. Dua atau lebih informasi yang dikutip dari sumber
dan tahun yang sama
Contoh :
Schmidt (1997a, p. 23) menyatakan, kesuksesan dapat dicapai
dengan usaha yang tekun.

11. Mengutip informasi dari sumber lain


Contoh :
Menurut Pablo (1976), Olahraga dapat menyegarkan pikiran (as
cited in Wayan, 2013).

12. Kutipan yang diambil dari organisasi atau kelompok


Contoh :
Kutipan pertama :Hewan hewan yang dilindungi oleh
pemerintah masih terancam keberadaannya. Bahkan sebagian
telah punah (Kelompok Pemerhati Satwa [KPS], 2014).

Kutipan kedua :
Penyebab punahnya hewan hewan itu tidak lain dan tidak
bukan adalah faktor pemburu dan perdagangan gelap (KPS,
2014).

13. Kutipan yang berasal dari wawancara langsung, e-


mail, surat, atau memoContoh :
Menurut Sudirman berpuasa bisa melatih diri dari rasa marah
(personal communication, 12 May 2015).

Sumber:

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/06/cara-menulis-kutipan-di-
skripsi-thesis-dan-laporan-ilmiah-yang-diakui-secara-internasional.html

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2014/11/27/kaidah-
pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/

CONTOH CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah sebuah daftar keterangan khusus yang dimana


ditulis pada bagian bawah setiap lembaran akhir pada sebuah
karangan ilmiah. Catatan kaki juga bagian yang sangat penting dalam
sebuah penulisan karya tulis, catatan kaki biasanya digunakan pada
saat penulisan buku, skripsi, makalah dan beberapa karya tulis lainnya.
Sama halnya seperti daftar pustaka, catatan kaki juga memiliki
beberapa kesamaan namun lebih spesifik dalam hal menjelaskan
sumber dari beberapa bacaan yang telah dikutip.

Catatan kaki biasanya ditulis pada setiap lembar ataupun halaman


yang mana sumber tersebut dimuat dalam sebuah karya tulis, ini
berbeda dengan daftar pustaka dimana penulisannya yang berada
pada diakhir sebuah karya tulis. Salah satu fungsi catatan kaki adalah
sebagai bentuk penjelasan tentang sumber kutipan dari sebuah karya
tulis.

Jenis Jenis Catatan Kaki


Ada beberapa macam atau jenis jenis catatan kaki yang umum
digunakan dalam sebuah penulisan pada karya ilmiah, diantaranya :

Catatan kaki lengkap, harus ditulis dengan menuliskan nama


pengarangnya, judul buku, nama atau nomor seri, jumlah jilid,
nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit da nomor halaman.

Catatn kaki singkat, sesuai namanya yaitu harus ditulis singkat


dan terbagi lagi menjadi 3 yaitu :
1. Ibid : (Merupakan singkatan dari kata Ibidium yang artinya
sama seperti diatas) untuk contoh catatan kaki yang dimana
sumbernya sama dengan contoh catatan kaki yang berada tepat
diatasnya. Cara penulisannya : dtulis dengan huruf kapital, di
garis bawah, diikuti titik dan juga koma dan nomor halaman.
2. Op.cit : (Merupakan singkatan dari kata opere citato yang
artinya adalah dalam karya yang telah dikutip) biasanya
digunakan pada catatan kaki dari sumber yang pernah di edit,
namun juga telah dimasukan catatan kaki yang berasal dari
sumber yang lainnya. Urutan penulisannya : nama pengarang,
op.cit nomor halaman.
3. Loc.cit : (Merupakan singkatan dari kata loco citatao yang
artinya yang sudah dikutip) sama seperti diatas namun dari
halaman yang sama, urutan penulisan : nama pengarang loc.it
(tanpa nomor halaman).

Contoh Catatan Kaki Yang Baik Dan Benar


Dalam menulis sebuah catatn kaki, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Ini bertujuan agar contoh catatan kaki tersebut dapat
dimengerti dan menang berguna bagi pembaca. Nah dibawah ini
adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah
catatan kaki :

1. Catatan kaki biasanya dipisahkan oleh garis yang mana


panjangnya 14 karakter dari margin kiri dan juga berjarak 4 spasi
dari teks.

2. Catatan kaki harus ditulis dengan berspasi satu.

3. Harus diberi nomor.

4. Nomor di catatan kaki harus lebih dari 1 baris dan baris kedua
ataupun selanjutnya ditulus seperti teks yang tepat pada margin
kiri.
5. Jika contoh catatan kaki ditulis lebih dari 1 baris maka pada baris
kedua ataupun selanjutnya ditulis seperti tepat pada margin kiri.

6. Jika contoh catatan kaki lebih dari 1 maka jarak keduanya harus
sama dengan jarak spasi teks dari catatan kaki kedua.

7. Dari pinggir kertas yang berada pada bagian bawah, jarak baris
terakhir dari catatan kaki harus 3 cm.

8. Keterangan pada catatan kaki yang terlalu panjang tidak boleh di


langkaukan pada halaman selanjutnya, alangkah baiknya potong
tulisan asli dapa pada harus memotong sebuah catatan kaki.

9. Jika terdapat keterangan yang sama terturut, maka cukup ditulis


kata ibid daripada harus mengulang keterangan dari catatan
kaki.

10. Namun jika terdapat keterangan yang sama juga namun


tidak terurut, maka berikan keterangan [x] [x] yang merupakan
nomor keterangan pada keterangan sebelumnya.

11. Jika ditulis lebih dari 2 orang atau bahkan lebih, maka nama
pengarang harus dicantumkan semuanya.

12. Jika sumber didapat dari Internet, maka penulisannya :


Nama depan dan nama belakang penulis, judul artikel, nama
situs, alamat atau link situs yang komplit, tanggal kapan artikel
tersebut di download.

13. Jika contoh catatan kaki ditulis lebih dari 2 orang, maka
harus ditulis nama pengarang pertama kemudian di belakang nya
harus ditulis dkk.

14. Pangkat atau gelar yang terdapat pada nama pengarang


tidak perlu dicantumkan atau ditulis pada catatan kaki.

15. Judul buku harus ditulis dengan tulisan miring jika ditulis
dengan komputer/laptop, namuan diberi garis bawah jika ditulis
dengan sebuah mesin ketik.

Contoh Catatan Kaki / Contoh Cara Penulisan Catatan Kaki


Dibawah ini saya berikan beberapa kumpulan contoh catatan kaki yang
saya dapatkan dan bersumber dari Internet :

Contoh catatan kaki dari Buku

Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam


manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

Contoh catatan kaki dari artikel dalam terbitan berkala


(majalah ilmiah, jurnal)

Gemala Rabiah Hatta, Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records)


dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional, dalam
Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
Contoh catatan kaki artikel dalam sebuah buku (kumpulan
karangan)

David Roberts, Managing Records in Special Formats, dalam Judith


Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

Contoh catatan kaki dari Makalah Seminar

Machmoed Effendhie, Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam


Pengambilan Keputusan, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat
Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.

Contoh catatan kaki dari Terbitan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip,


pasal 6.

Contoh catatan kaki Terbitan Organisasi

Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986,


hlm. 52.

Contoh catatan kaki Lisan

Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor


Kepatihan Yogyakarta.

Contoh catatan kaki dari Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA,


Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)

Erna Handayani dkk., Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari


Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada, LTA D-III Kearsipan
Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.

Sumber : http://ycgroup.blogspot.co.id/2014/01/catatan-kaki-footnote-
dalam-karya-ilmiah.html
TUGAS INDIVIDU

PERBEDAAN SKRIPSI,TESIS DAN DISERTASI


SERTA
CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA, KUTIPAN DAN CATATAN KAKI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : WINDHI EKAWATI
NIM : 118921618
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) FAMIIKA
MAKASSAR
TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai