PENDAHULUAN
1.3 ManfaatMagang
1.3.1 Bagi Puskesmas
a. Dapat memanfaatkan peserta magang dalam membantu kegiatan
manajemen pelayanan kesehatan.
b. Dapat memanfaatkan peserta magang dalam membantu kegiatan
operasional.
c. Dapat mengembangkan keterampilan dengan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Baiturrahmah baik dalam kegiatan penelitian
maupun pengembangan.
1.3.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Sumbangan wawasan bagi perkembangan ilmu Kesehatan Masyarakat
mengenai Program Kesehatan Lingkungan serta dapat dijadikan panduan bagi
mahasiswa / mahasiswi yang akan melakukan magang selanjutnya.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih aplikatif.
b. Bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam memecahkan masalah
program Kesehatan lingkungan.
c. Implementasi metode yang relevan dan ilmiah dalam menganalisa situasi,
identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, menetapkan alternatif
pemecahan masalah, merencanakan program intervensi, monitoring dan
evaluasi.
Pemantauan
Tujuan
Rencana Operasional
2.4.1 Identifikasi Masalah
Masalah adalah tidak semuanya antara keinginan dengan kenyataan yang
ditemui. Kegiatan identifikasi masalah dilaksanakan dengan analisis situasi,
observasi atau wawancara menggunakan instrument kepada pasien, atau dengan
mengkaji dokumen berupa catatan atau laporan yang ada. Kemudian
dikelompokkan berdasarkan program, mencakup masalah mutu dan ketersediaan
sumber daya (Bustami MS, MQIH, 2011: 57).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepada tahap identifikasi masalah
adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah pusat
maupun daerah.
b. Pengumpulan data yang mencakup :
1) Data umum
2) Data wilayah
3) Data penduduk
4) Sumber daya
5) Data status kesehatan
2.4.2 Menetapkan Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah dan juga
ketersediaan teknologi, ada masalah yang tidak perlu dipecahkan dan ada
berkaitan satu masalah dengan masalah lain maka perlu di pilih masalah utama
(masalah prioritas) dengan jalan mengusahakan kata sepakat (consensus dalam
tim) tetapi jika tidak tercapai kesepakatan ditempuh jalan menggunakan kriteria
matrik USG, MCUA, Hanlon dan lain-lain (Bustami MS, MQIH, 2011: 58).
2.4.3 Akar Penyebab Masalah
Penentuan penyebab masalah digali melalui metoda curah pendapat dan
jangan menyimpang dari masalah. Untuk menentukan kemungkinan penyebab
masalah dapat menggunakan diagram tulang ikan (fishbone) atau disebut juga
dengan diagram Ishikawa (Bustami, MS, MQIH, 2011: 63).
Langkah-langkah dalam menentukan penyebab masalah dengan diagram
tulang ikan sebagai berikut :
a. Tuliskan masalah pada tulang ikan
b. Tentukan kategori untuk duri-duri utama
c. Lakukan curah pendapat pada salah satu duri utama dengan cara yang
sama, lanjutkan pada duri yang lain.
Bagan 2.2
Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)
Masalah
Tenaga Metode
Dari diagram tulang ikan yang sudah dirumuskan secara bersama-sama,
hilangkan penyebab potensial yang tidak didukung oleh data, tidak relevan dan
berada diluar jangkauan organisasi pelayanan. Untuk membantu mengumpulkan
data digunakan data matriks.
Data matriks akan membantu tim pemecahan masalah mengatur informasi
yang dibutuhkan untuk mengkaji penyebab yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk
dapat menentukan penyebab yang paling mungkin dalam diagram tulang ikan.
Data matriks harus mencakup seluruh penyebab potensial yang dinyatakan dalam
pertanyaan pembuktian, selanjutnya ditentukan apa metode yang digunakan
untuk menjawab setiap pertanyaan.
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab
yang dipilih oleh data. Apabila tahapan sebelumnya telah dilakukan dengan baik,
maka langkah ini lebih mudah dilakukan dan penyebab masalah yang paling
mungkin akan dapat ditentukan. Penyebab yang paling mungkin harus didukung
oleh data yang akurat.
2.4.4 Tujuan
Dengan menggunakan 5W + 1 H Hanya berbentuk statement dari masalah
yang ditetapkan sebagai prioritas masalah.
2.4.5 Alternatif Pemecahan Masalah
1. Berupa fisik dan non fisik
2. Solusi dan masalah yang ditemukan
3. Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
2.4.6 Penetapan Prioritas Masalah
Dapat dilakukan dengan metode efektivitas-efisiensi dengan rumus:
Prioritas (P) = M . I . V
C
M = Besarnya Masalah
I = Pentingnya jalan keluar untuk diselesaikan
V = Sensitivitas atau ketepatan jalan keluar
C = Biaya yang dikeluarkan
Penentuan Skor:
1 = Paling tidak efektif/efisien
2 = Tidak efektif/efisien
3 = Cukup efektif/efisien
4 = Efektif/efisien
5 = Paling efektif/efisien
2.4.7 Rencana Kegiatan POA
a. Menyusun Rencana Kegiatan (Intervensi)
Dalam menyusun rencana kegiatan perlu diperhatikan hai-hal
sebagai berikut (OECP IP,2000 :14) :
1) Kegiatan yang dilakukan, interventarisasi kegiatan yang
akan dilaksanakan
2) Tentukan sasaran/target
3) Tentukan indicator kebersihan kegiatan untuk memecahkan
masalah
4) Tetapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan.
Langkah menyusun rencana kegiatan yang baik perlu
dilengkapi dengan berbagai informasi sebagai berikut:
1) Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan (why)
Jelaskan latar belakang masalah yang dipecahkan atau
tujuan yang ingin dicapai. Latar belakang adalah
penjelasan dari pertanyaan mengapa kegiatan ini
penting dilaksanakan.
2) Apa yang akan dicapai (what)
Tuliskan apa yang ingin dicapai dalam bentuk ujian
operasional program. Disini juga perlu dibuat target
yang ingin dicapai sehingga kegiatan dapat diukur
keberhasilannya.
3) Bagaimana cara mengerjakannya (know)
Menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan program. Selain itu juga
menjelaskan cara mengatasi kendala yang mungkin
muncul.
4) Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasarannya
(who)
Siapa yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana
kegiatan (orang yang mengerjakan dan sasaran).
5) Sumber daya pendukung (what support)
Hal-hal yang perlu untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan, berupa jenis peralatan, jumlah, serta alokasi
dana yang dibutuhkan.
6) Dimana kegiatan yang akan dilaksanakan (where)
Hal ini penting dipertimbangkan untuk mengetahui
kebutuhan alat transport dan jenis komunikasi untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan.
7) Kapan kegiatan ini dikerjakan (when)
Jelaskan fase atau tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan, kapan mulainya dan kapan akan
berakhirnya.
Format isian rencana operasional kegiatan atau Plan Of Action (POA)
dapat dilihat pada berikut :
Tabel 2.1
Contoh Plan Of Action
Kolom 2 Kolom 7 Kolom 8
Kolom 1 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6
Kegiata Penanggu Keterang
nomor tujuan sasaran waktu biaya
n ng jawab an
2.4.8 Rencana Monitoring Dan Evaluasi
Monitoring artinya memantau apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
apa yang direncanakan. Bila ternyata tidak sesuai, harus segera diperbaiki agar
kembali sesuai dengan rencana.
Evaluasi artinya menilai atau memberikan penilaian terhadap hasil kerja,
apakah sesuai dengan yang diharapkan (diinginkan).
Monev ada 2 macam, yaitu :
a. Monev atau kegiatan (penerapan) pemecahan masalah. Untuk
melakukannya perlu diketahui dan di catat:
1. Kegiatan atau pemecahan masalah yang diharapkan
2. Indikator untuk mengetahui kegiatan telah terlaksana.
3. Metode yang dipakai
4. Frekuensi kegiatan
5. Penanggung jawab kegiatan
Untuk monev kegiatan (pemecahan) masalah dapat dipakai format berikut :
Tabel 2.2
Format Monitoring-Evaluasi Kegiatan
Kegiatan
Penanggung
No Pemecahan Indikator Metode Frekuensi
Jawab
Masalah
b. Monev atas masalah itu sendiri untuk itu perlu diketahui dan di catat
1. Hasil yang diimpikan
2. Metode yang dipakai
3. Frekuensi
4. Penanggung jawab
Untuk monev masalah sini dapat memakai format sebagai berikut:
Tabel 2.3
Format monitoring-evaluasi masalah
Hasil Penanggung
No Indikator Metode Frekuensi
Yang Diimpikan Jawab
BAB III
ALUR DAN JADWAL KEGIATAN MAGANG
4.1.2 Demografi
A. Kondisi Umum
Puskesmas Ulak Karang terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota
Padang, dengan luas wilayah kerja 370 ha, terdiri dari 2 kelurahan yaitu
Kelurahan Ulak Karang Selatan dan Kelurahan Lolong Belanti. Wilayah kerja
Puskesmas Ulak Karang termasuk daerah pusat kota Padang dengan sebagian
wilayahnya terletak di sepanjang pantai yaitu Kelurahan Ulak Karang Selatan.
Sedangkan Kelurahan Lolong Belanti berada di daerah daratan.
Seluruh wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang dapat dilalui oleh
kendaraan roda dua maupun roda empat.
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang
B. Sosial Ekonomi
Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai PNS/
TNI/Polri, Pedagang, Buruh, Nelayan dan Wiraswasta. Pada umumnya penduduk
beragama Islam.
C. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk RT, RW, Kepala Keluarga,dan jumlah rumah per
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang tahun 2016.
Tabel 4.1
Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Ulak karang Tahun 2016
No Kelurahan Jumlah Jiwa Jumlah RT RW KK Rmh
Laki- Perem
laki Puan
1 Ulak Karang 5014 5028 10042 43 13 1870 1625
Selatan
2 Lolong Belanti 4919 4925 9844 32 7 1932 1572
Jumlah 9933 9953 19886 75 20 3802 3197
3. Sarana Sekolah
Tabel 4.4
Sarana Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
No Kelurahan JENIS SEKOLAH UKS
PAUD TK SD SMP SLTA PT Dr Kecil
1 Ulak Karang
Selatan 2 8 7 1 0 1 52
2 Lolong Belanti 1 4 4 2 4 5 20
Jumlah 3 12 11 3 4 6 72
6 Analis D3 1 0 1 1 0
SMA 1 0 1 1 0
K
7 Asisten Apoteker SMF/ 2 0 2 2 0
SAA
8 Gizi D4 1 0 1 1 0
9 Sanitarian D3 1 0 1 1 0
10 Therapis Gigi dan D3 1 0 1 1 0
Mulut
11 Asisten Nakes SMA 2 0 2 2 0
12 Rekam Medik D3 1 0 1 1 0
13 Supir SMA 1 1 0 0 Peg
Kontrak
14 Jaga Malam SMA 1 1 0 1 0
15 Volentir D.III 2 0 2 0 Honda
16 Cleaning Service SD 1 1 0 0 Honor HC
Jumlah 39 3 36 35 3
Tabel 4.6
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Target
1 Penyuluhan dalam gedung 8x/bulan
2 Penyuluhan luar gedung Seluruh posyandu + 10%x
12= 384
29 + 3 x 12 =384
3 Pembinaan Batra dan UKK 4 x / bln
Tabel 4.7
Penyuluhan Dalam Gedung
Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
Jumlah
Judul / Program Frekwensi masyarakat
No
Puskesmas
Penyuluhan yang disuluh
1 Nafza - -
2 PHBS 1 58
3 HIV/AIDS - -
4 Hipertensi 55 1123
5 Flu burung / Flu Babi - -
6 DBD 1 7
7 DM 5 100
8 Stroke - -
9 TB Paru 2 21
10 Filariasis 4 87
11 Kusta - -
Infeksi Menular
12
Seksual (IMS ) - -
13 Imunisasi 1 58
14 Diare - -
15 JUMLAH 69 1454
Tabel 4.8
Penyuluhan Luar Gedung
Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
Judul / program Frekwensi Jumlah masyarakat
No
Puskesmas Penyuluhan yang disuluh
1 PHBS Sekolah 13 460
2 PHBS Rumah Tangga 140 4756
3 HIV AIDS / Nafza 114 4262
4 Bahaya rokok 112 4218
5 Hipertensi 14 343
6 DBD 164 5522
7 Rabies 9 183
8 Malaria 1 10
9 TB Paru 9 190
10 Filariasis 155 16117
11 Kusta - -
Infeksi Menular
12
Seksual 2 44
13 Imunisasi 144 4133
14 Diare 14 301
15 Gizi Keluarga 60 1403
16 Kekurangan Yodium - -
17 Penyakit mata / VIT A 20 285
18 Pemanfaatan TOGA 1 10
19 Kesehatan Ibu 1 9
Kesehatan Anak dan
20
DDTK 4 62
21 Keluarga Berencana 22 433
22 Diabetes melitus 8 50
23 Campak - -
24 ISPA/gigi 08/009 167/234
25 ASI Eksklusif - -
26 Materi kanker serviks 6 127
TOTAL 1013 42918
Tabel 4.9
Penyuluhan Keliling
Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
Frekwensi
Judul / program
No Penyuluhan
Puskesmas
Keliling
1 PHBS Sekolah -
2 PHBS Rumah Tangga -
3 HIV AIDS / Nafza -
4 Bahaya rokok -
5 Hipertensi -
6 DBD -
7 Rabies -
8 Malaria -
9 TB Paru -
10 Filariasis 37
11 Kusta -
Infeksi Menular
12
Seksual -
13 Imunisasi 16
14 Diare -
15 Gizi Keluarga -
16 Kekurangan Yodium -
17 Penyakit mata / VIT A -
18 Pemanfaatan TOGA -
19 Kesehatan Ibu -
Kesehatan Anak dan
20
DDTK -
21 Keluarga Berencana -
22 Diabetes melitus -
23 Campak -
24 ISPA -
25 ASI Eksklusif -
26 Materi kanker serviks 2
TOTAL 55
4.2.2 Pencapaian PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
Tabel 4.10
Frekuensi RT ber PHBS di Wilayah Kerja
Puskesmas Ulak Karang Tahun 2016
No Kelurahan Jml RT/KK Jml RT di RT berPHBS % RT
seluruhnya survey/di bina ( RT sehat) sehat
(sampel)
1 Lolong Belanti 2534 2534 12 0,47
2 UKS 1251 1251 20 1,60
3785 3785 32 2,07
Jumlah RT di survey sebanyak 3785 Rumah Tangga, sementara RT yang
ber PHBS sebanyak 32 Rumah Tangga (2,07 %).
4.2.3 Cakupan jumlah tingkat perkembangan Posyandu Puskesmas Ulak
Karang tahun 2016
Tabel 4.11
Strata Posyandu Puskesmas Ulak Karang tahun 2016
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekuensi <8 8 8 8
Penimbangan
2 Jumlah kader <3 3 3 3
3 Cakupan D/S < 50% < 50% 50% 50%
4 Cakupan KB <50 % <50 % 50% 50%
5 Cakupan KIA <50% <50% 50% 50%
6 Cakupan dana <5 % <5 % 50% 50%
sehat
Tabel 4.12
Jumlah dan Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Ulak Karang
tahun 2016
Jumlah Strata
N
Kel Posyand Pratam Mad Purna Man
o % % % %
u a ya ma diri
lolong 16, 33,
1
belanti 12 0 0 2 6 6 50 4 3
Ulak
karang
2
Selata 29, 17,
n 17 0 0 5 4 9 53 3 6
51, 50,
TOTAL 29 0 0 7 23 15 5 7 9
4.4 Pembahasan
Analisis
Analisis
Situasi
Situasi
Rencana
Rencana Identifika
Identifika
Monitorin
Monitorin si
si
g dan
g dan Masalah
Masalah
Evaluasi
Evaluasi
Rencana
Rencana
Kegiatan
Proble Prioritas
Prioritas
Kegiatan
// POA
POA m Masalah
Masalah
Solvin
g
Cycle
Penetapa
Penetapa
n
n Analisis
Analisis
Prioritas
Prioritas Penyebab
Penyebab
Pemecah
Pemecah Masalah
Masalah
an
an
Masalah
Masalah
Alternatif
Alternatif
Pemecah
Pemecah Penetapa
Penetapa
an
an n
n Tujuan
Tujuan
Masalah
Masalah
Gambar 4.2
Siklus Pemecahan Masalah (Problem Solving Cycle)
Tabel 4.16
Matriks USG Prioritas Pemecahan Masalah
Masalah yang dibandingkan U S G
A:B B A A
A:C C A A
A:D A A A
A:E A E E
B:C B C C
B:D B B D
B:E B B E
C:D C D D
C:E C E E
D:E E E E
Tabel 4.17
Hasil USG Prioritas Pemecahan Masalah
Masalah U S G Total Skor Rank
A 2 3 3 8 I
B 4 2 0 6 III
C 3 1 1 5 IV
D 0 1 2 3 V
E 1 3 3 7 II
Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah dengan menggunakan metode
PHBS rumah tangga menjadi masalah yang perlu di atasi dalam waktu dekat di
DANA MANUSIA
Pengetahuan masyarakat
tentang indikator PHBS di Kurangnya kesadaran
rumah tangga masih kurang masyarakat untuk
membiasakan perilaku hidup Rendahnya jumlah rumah
Anggaran untuk transpor bersih dan sehat tangga ber PHBS di
petugas tidak mencukupi wilayah kerja Puskesmas
Pembinaan wilayah/kader
kurang optimal dalam Ulak Karang Padang
melakukan penjaringan tahun 2016 yaitu sebesar
cakupan PHBS rumah tangga 2,07%
Terhambatnya pelaksanaan
pemantauan rumah tangga
berPHBS karena masyarakat
tidak berada di rumah saat Lingkungan pemukiman
petugas datang
yang kurang sehat
METODE LINGKUNGAN
Banyak hal yang menjadi penyebab mengapa rendahnya pencapaian kegiatan
PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang pada tahun 2016.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa faktor:
1) Manusia (Man)
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS
Pengetahuan masyarakat kurang disebabkan karena latar belakang
pendidikan masyarakat itu sendiri, tidak mengetahui manfaat dan 10
indikator PHBS rumah tangga. Sehingga Sulit masyarakat menerapkan
rumah tangga yang ber PHBS.
b. Kurangnya kemauan dan kesadaran masyarakat untuk membersihkan
lingkungan tempat tinggal disebabkan karena masyarakat sibuk dengan
kegiatan/pekerjaannya sendiri setiap hari, kader kurang optimal
(kurang aktif) dalam melakukan penjaringan cakupan PHBS rumah
tangga.
c. Pembina wilayah/ kader kurang optimal dalam melakukan penjaringan
cakupan PHBS rumah tangga disebabkan karena Kurangnya anggaran
untuk memberikan penyuluhan dan serta sumber dana untuk kegiatan
terbatas.
2) Metode (Methode)
a. Terhambatnya pelaksanaan pemantauan rumah tangga berPHBS
karena masyarakat tidak berada di rumah saat petugas datang,
sehingga masih banyak rumah tangga yang kurang mendapatkan
pemantauan dari petugas .
3) Dana (Money)
a. Kurangnya anggaran untuk transportasi petugas dalam melakukan
pemantauan ke rumah warga di wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang
Padang.
4) Lingkungan
a. Lingkungan pemukiman yang kurang sehat disebabkan karena Masih
banyak sampah / botol atau plastik bekas yang dapat menampung air
dan jamban belum memenuhi syarat jamban sehat sehingga dapat
menimbulkan penyakit. Kurangnya kesadaran dan kemauan
masyarakat untuk membrantas jentik nyamuk di rumah minimal 1 kali
perminggu serta melakukan 3M+. Di lingkungan menara dan kran
umum air pamsimas masih kurang bersih.
4.4.2 Tujuan
Adapun tujuan magang ini untuk pembinaan kader dalam melakukan
pemantauan terhadap kegiatan PHBS rumah tangga di Puskesmas Ulak Karang
Kecamatan Padang Utara Kota Padang tahun 2016.
4.4.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Tabel 4.18
Alternatif Pemecehan Masalah Rendahnya Rumah Tangga yang
ber PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang Tahun 2017
2) DANA
Kurangnya anggaran untuk a. Menambah anggaran
transportasi petugas dalam untuk transportasi petugas
melakukan pemantauan rumah dalam melakukan
tangga ber PHBS pemantauan rumah tangga
ber PHBS
3) METODE
a. Melakukan pemantauan ke
a. Terhambatnya pelaksanaan rumah warga secara rutin
pemantauan rumah tangga ber
PHBS karena masyarakat tidak
berada di rumah saat petugas
datang
4) LINGKUNGAN
b. Melakukan penyuluhan
a. Lingkungan pemukiman yang
tentang kesehatan
kurang sehat
lingkungan yang baik
kepada masyarakat.
2.Pelaksanaan
Melakukan Kader Minggu Panitia Dana Ruang Diskusi Kader menjadi
pembinaan Meningkatny pertama bersum penyuluhan lebih aktif dalam
kader dalam a kemauan bulan Juni ber dari prolanis melakukan
melakukan dan DKK puskesmas
pengawasan
pemantauan kesadaran padang Ulak
terhadap Kader untuk Karang
kegiatan mengawasi
PHBS rumah pelaksanaan
tangga PHBS rumah
tangga
4.4.8 Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tahap ini bertujuan untuk memantau dan menilai jalannya kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan program kerja. Monitoring
dilakukan sejalan dengan evaluasi agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya. Evaluasi dilakukan setelah
pelaksanaan kegiatan melalui pendataan dari masing-masing program P2M, program promkes dan program kesling.
Tabel 4.21
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Kader Dalam Melakukan Pemantauan
Terhadap Kegiatan PHBS Rumah Tangga Di Puskesmas Ulak Karang
1.1 Kesimpulan
a. Gambaran umum unit kerja yang ada pada program Promosi Kesehatan
yang membantu kegiatan program masih kurang mencukupi, sarana dan
prasarana sudah mencukupi serta sistem informasi yang dilakukan secara
manual dan online, pencatatan data-data promkes dilakukan secara
manual, keuangan promkes didapatkan dari pendanaan BOK
b. Program Promkes khususnya kegiatan PHBS rumah tangga telah
menjalankan seluruh proses manajemen walaupun masih memiliki
berbagai kelemahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditentukan.
c. Dari seluruh kegiatan yang ada pada program Promkes, keseluruhan
programnya mendekati target yang telah direncanakan, seperti yang telah
ditargetkan oleh DKK
d. Perencanaan program Promkes dilakukan dengan berdiskusi secara interen
antara pemegang dan pelaksana program dengan menitikberatkan pada
pencapaian berupa rencana usulan kerja (RUK) kepada pimpinan
puskesmas dan diteruskan hingga ke Dinas Kesehatan Kota.
e. Proses penggerakan dan pengorganisasian pada program Promkes
dilakukan sesuai arahan dari pimpinan puskesmas pada pemegang
program dengan melaksanakan lokakarya mini bulanan pada minggu
keempat atau pada akhir bulan.
f. Proses pengawasan, pengendalian dan penilaian pada program Promkes
dengan menilai kinerja dengan melihat pencapaian hasil pada kegiatan
pada program Promkes setiap bulannya.
g. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Ulak
Karang khususnya pada kegiatan Promkes dilakukan secara manual untuk
pencatatan seluruh kegiatan melalui pengumpulan data (pencatatan dan
pelaporan data) dari pemegang program promkes hingga diteruskan ke
Dinas Kesehatan Kota berupa laporan tahunan.
5.2 Saran
5.2.1 Kepada Puskesmas
a. Pemimpin Puskesmas untuk dapat memantau perkembangan dari setiap
pelaksanaan program
b. Pemimpin puskesmas untuk meninjau kembali kinerja petugas, menambah
sarana dan prasarana, meningkatkan metode dalam pelaksanaan kegiatan
c. Dalam menyusun sebuah RUK promkes, sebaiknya pihak puskesmas
melibatkan masyarakat dalam penyusunannya, agar setiap kegiatan yang
akan direncanakan dalam RUK promkes tersebut sesuai dengan kondisi
kesehatan yang berkembang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang ada diwilayah lingkungan kerja puskesmas lapai. Sehingga setiap
kegiatan yang direncanakan mampu menyelesaikan setiap permasalahan
yang ada di lingkungan masyarakat.
d. Pihak puskesmas ulak karang harus bisa menjalin komunikasi dan
hubungan yang baik dengan masyarakat wilayah kerjanya, agar jika
diadakannya lokmin tingkat puskesmas, pihak puskesmas khususnya
pemengang program promkes dapat mengundang tokoh masyarakat
tersebut dalam kegiatan lokmin tingkat puskesmas. Sehingga masyarakat
dapat merasa bahwa setiap kegiatan yang ada dilingkungan puskesmas
bukan hanya sebagai tanggung jawab pihak puskesmas semata, melainkan
juga perlu dukungan dan tanggung jawab masyarakat setempat. Jika
masyarakat dilibatkan maka mereka akan merasa memiliki setiap kegiatan
yang ada dalam rencana kerja puskesmas.
e. Pemegang program promkes di puskesmas ulak karang diharapkan dapat
lebih aktif berperan dalam mengawasi dan memantau dalam proses
penyusunan dan evaluasi kinerja seluruh kegiatan pada program Promkes,
khususnya kegiatan PHBS rumah tangga, apabila terdapat masyarakat
yang belum ber PHBS pihak puskesmas bisa lebih tegas memberikan
peringatan kepada masyarakat tersebut dan melakukan teguran.