Disusun Oleh :
Lusianti / 141710101009
Kelompok 4 / Kelas C
B. Oksidasi Apel
Dalam ilmu pangan gejala itu disebut dengan istilah browning atau
pencoklatan, yaitu terbentuknya warna coklat pada bahan pangan secara alami atau
karena proses tertentu, dan hal yang perlu diperhatikan adalah perubahan warna
coklat ini bukan merupakan akibat dari penambahan zat warna. Pada umumnya
proses pencoklatan terbagi menjadi dua macam yaitu pencoklatan enzimatis dan non
enzimatis. Pencoklatan pada buah apel ini tergolong pada pencoklatan enzimatis, hal
ini dikarenakan buah apel banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Senyawa
fenolik akan bertindak sebagai substrat dalam proses pencoklatan enzimatik pada
buah apel. Di samping katekin dan turunannya seperti tirosin, asam kafeat, asam
klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencoklatan (Cheng,
2005).
Senyawa fenolik merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan.
Proses pencoklatan enzimatik membutuhkan adanya enzimfenolase (polifenol
oksidase) dan oksigen yang berhubungan dengan substrat tersebut. Pencoklatan pada
buah apel setelah di kupas atau dipotong disebabkan oleh aktivitas enzim fenolase,
dimana dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monofenol menjadi O-
hidroksi fenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon
inilah yang membentuk pigmen melanin yang berwarna coklat.
Kandungan fenol pada buah apel dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
adalah varietas, kematangan, musim panen, proses pengolahan, wilayah tempat
menanam dari buah apel itu sendiri. Kandungan fenol dapat melawan beberapa
pathogen jamur seperti Venturia sp., Gloeosporium sp., Sclerotiniafructigena, dan
Botrytiscinerea. Kandungan fenol dapat ditemukan pada pada bagian epidermis, biji,
parenchyma tetapi sebagian besar akan ditemukan pada parenchyma (sebesar 64.9%).
Kandungan total senyawa fenolat pada sebagian jenis apel antara 1000-6000 mg/kg
setiap berat segar, tetapi ada beberpa varietas tertentu ditemukan kandungan fenolat
yang mencapai 10.000 mg/kg (Shahidi & Marian, 2004).
Aoyama, S., & Yamamoto, Y. 2007. Antioxidant activity and flavonoid content of
Welsh onion (Allium fistulosum) and the effect of thermal treatment. Food
Science and Technology Research, 13, 6772.
Cheng GW, Crisosto CG. 2005. Browning potential, phenolic composition, and
polyphenoloxidase activity of buffer extracts of peach and nectarine skin tissue.
J. Amer. Soc. Horts. Sct. 120 (5):835-838.
Friedman, M.1996.Food browning and its prevention: an overview. Journal of
Agricultural and Food Chemistry, 44, 631653.
Kim, M., Kim, C. Y., & Park, I. 2005. Prevention of enzymatic browning of pear by
onion extract. Food Chemistry, 89, 181184.
Sapers, G.M.1993. Browning of foods: control by sulfites, antioxidants and other
means. Food Technology, 47(10), 7584.
Shahidi, Fereidoon &Marian Naczk. 2004. Phenolics in Food and Nutraceuticals.
CRC Press LLC. New York.