Anda di halaman 1dari 10

1. Apa saja lapisan mukosa mulut?

Secara histologis mukosa mulut terdiri dari 2 lapisan. Yang


pertama adalah lapisan epitelium, yang melapisi di bagian
permukaan luar, terdiri dari berlapis-lapis sel mati yang
berbentuk pipih dimana lapisan sel-sel yang mati ini selalu
diganti terus-menerus dari bawah, dan sel-sel ini disebut
dengan stratified squamous epithelium. Struktur epitel rongga
mulut dari arah luar ke dalam adalah stratum
keratinosum,stratum granulosum, stratum spinosum,stratum
basalis. Yang kedua adalah lamina propria ini terdapat ujung-
ujung saraf rasa sakit, raba, suhu dan cita rasa.

1. Lining mucosa
Disebut juga mukosa pelapis. Pada rongga mulct, mukosa
pelapis terdapat pada mukosa bukal, labial dan sublingual. Epitel
yang menyusun mukosa pelapis adalah epitelium skuamosa
bertapis. Pada mukosa pelapis didapat bangunan yang disebut
"rete pegs" yang bentuknya pendek dan lebar. Epitelium ini
tidak mengalami keratinisasi, dapat digerakkan dan
mempunyai sub mukosa.
2. Masticatory mucosa
Mukosa mastikatorik terdapat pada gingiva cekat dan
palatum keras. Epitel pada mukosa ini mengalami keratinisasi,
mempunyai rete pegs panjang. Mukosa inii tidak dapat
digerakkan dan bersifat tahan terhadap pengunyahan.

c. Specialized mucosa
-Jenis mukosa ini terdapat pada dorsum lidah, berguna untuk
menunjang fungsi mekanis dan sensoris papilla.
-Ada empat macam papilla, yaitu:
Papilla circumvallata
Papilla ini terdapat pada_bagian V, dikelilingi groove muara
glandula Von Ebner. Pada bagian lateral terdapat a keratin,
taste buds dalam jumlah yang lebih lebih banyak. Pada
bagian superior terdapat sel-sel yang mengalami orthokeratin.
Papilla fungiform, foliata merupakan taste buds
Papilla filiform
Umur berpengaruh terhadap sifat-sifat jaringan mukosa.
Perubahan-perubahan yang terjadi karena pertambahan umur
adalah:
1. Masticatory mucosa lebih tipis
2. Epithelial ridges lebih sedikit
3. Mitosis sel basal berkurang
4. Metabolisme menurun
5. Sel jaringan ikat berkurang
6. Serabut kolagen berkurang
7. Serabut elastik berkurang
Perbaikan pada masticatory mucosa lebih baik dari pada epitel
kulit; jaringan sikatrik jarang timbul.

2. Fungsi mukosa mulut pada setiap lapisan


a.Mastikatory Mucosa : Mukosa yang terlibat dalam fungsi
mastikasi yaitu gingiva dan palatum durum, dilapisi oleh epitel
berkeratinisasi yang menyerupai epitel yang melapisi kulit pada
tubuh.
b.Lining Mucosa : Mukosa yang memerlukan fleksibilitas
untuk membantu proses pengunyahan, percakapan, maupun
penelanan bolus makanan yaitu mukosa pipi, palatum molle dan
dasar mulut, dilapisi oleh epitel yang tidak berkeratinisasi.
c.Specialized Mucosa : Mukosa yang membalut bagian dorsal
lidah yang berikatan langsung ke otot lidah. Mukosa di lidah
dilapisi oleh epitel yang berkeratinisasi dan tidak
berkeratinisasi.
(eprints.undip.ac.id/43732/3/Bab_2.pdfoleh AK Putri - 2013)
3. Apa saja lesi- lesi pada rongga mulut? Sertakan gambaran pada lesi
tersebut
Ruam primer: ruam yang timbul pertama kali tidak dipengaruhi
trauma,manipulasi, regresi alamiah makula, papula, plak, nodul,
vesikel, bula, pustula dan tumor
Ruam sekunder: akibat garukan / gosokan, lanjutan dari ruam
primer atau terbentuk lanjutan dari ruam primer, atau terbentuk
akibat perkembangan waktu scar,
Ulcer, erosi, fissure dan sinus .
1.Ulser
Ulser adalah suatu luka terbuka dari kulit atau jaringan
mukosa yang memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan
yang sedikit demi sedikit. Ulser merupakan kehilangan epitel yang
meluas di bawah lapisan basal.
2.Erosi
Erosi adalah istilah klinis yang menjelaskan suatu lesi jaringan lunak
di mana
epitel di atas lapisan sel basal hilang. Lesi merah ini sering
disebabkan oleh pecahnya vesikel atau bula.

3.Fisura
Fisura adalah suatu celah garis normal atau abnormal dalam
epidermis yang secara khas terjadi pada bibir dan jaringan-jaringan
perioral.

4.Papula
Lesi ini adalah lesi padat di atas permukaan kulit atau
permukaan mukosa yang diameternya lebih kecil dari 1 cm.
5.Plak
Lesi ini padat menonjol dengan permukaan atasnya yang
rata, dengan
diameter lebih dari 1 cm.

6.Vesikel
Lesi ini merupakan suatu benjolan kulit berisi cairan, berbatas
jelas, bening
yang diameternya kurang dari 1 cm.

7.Bula
Bula adalah adalah suatu benjolan kulit berisi cairan, berbatas
jelas, bening
yang diameternya lebih besar dari 1 cm.

8.Pustula
Pustula adalah lesi vesikel yang mengandung purulen material.

9.Nodula
Nodula adalah suatu massa jaringan padat yang tebal. Lesi ini
meluas lebih
dalam dermis atau mukosa dengan diameter kurang dari 1 cm.

10.Tumor
Tumor adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan
massa padat dari
jaringan yang diameternya lebih besar dari 1 cm.

11.Makula
Lesi ini berbatas tegas, lesi datar yang terlihat karena perubahan
normal kulit
atau warna mukosa. Lesi ini mungkin merah karena
peningkatan
vaskularisasi atau peradangan, atau berpigmen karena
kehadiran melanin, hemosiderin, dan bahan asing atau konsumsi
obat.

12.Bercak
Bercak adalah suatu daerah berbatas jelas yang lebih dari
makula dan dibedakan dari epidermis disekitarnya dengan
warna/corak atau keduanya
4. sebutkan perbedaanya pada masing masing lesi
Ruam Primer
Makula: batas tegas,setinggi permukaan
kulit perubahan warna putih, coklat, merah, hitam

5. Etiologi lesi pada rongga mulut


Faktor luar yang dapat menyebabkan lesi rongga mulut adalah
kebiasaan buruk seperti merokok,menyirih,mengunyah tembakau,
pengkonsumsian alkohol, infeksi virus seperti Human Pappiloma
Virus (HPV), dan pendedahan ke sinar ultraviolet yang
berlebihan.Faktor lokal yang dapat menyebabkan lesi rongga mulut
adalah iritasi kronis yang disebabkan oleh tambalan yang kasar,
radiks, karies gigi, permukaan gigi yang tajam dan permukaan
protesa yang kurang baik.
Trauma
Penyebab traumatik dari ulserasi rongga mulut bisa berupa
trauma fisik atau kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut
dapat disebabkan oleh permukaan tajam, seperti tepi-tepi
protesa, peralatan ortodontik, kebiasaan mengigit pipi, atau gigi
yang fraktur. Trauma kimiawi pada mukosa mulut biasanya
dikarenakan tablet aspirin atau krim sakit gigi yang diletakkan pada
gigi-gigi yang sakit.
Infeksi
Berbagai jenis flora normal terdapat di dalam rongga mulut yang
membentuk mikroflora oral komensial. Mikroflora ini biasanya
mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang
keseluruhannya dapat menimbulkan infeksi oportunistik
simtomatik tergantung pada faktor-faktor lokal atau daya
pertahanantubuh pejamu yang rendah infeksi. Beberapa penyakit
mulut yang dapat terjadi akibat infeksi yaitu Keilitis angularis
yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan Candida
albicans, kandidiasis akibat infeksi jamur yang didominasi
golongan Candida albicans, serta herpes labialis dan
gingivostomatitis herpetika primer yang terjadi akibat infeksi
virus herpes simpleks tipe1 dan 2, apabila terjadi kontak
mukokutan langsung dari sekresi-sekresi yang terinfeksi virus ini
maka penularan infeksi dapat terjadi.
(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/4350oleh PM
Lintong - 2013)
6. Perbedaan antara ulserasi akut dan kronik
Gambaran klinis:
Ulserasi akut : Reaktif menunjukkan gejala inflamasi akut termasuk
rasa sakit,kemerahan dan pembengkakan. Area ulserasi ditutupi
eksudat fibrin berwarna putih kekuningan dan dikelilingi daerah
kemerahan.
Ulserasi Kronik terjadi sedikit atau tanpa rasa sakit. Area ulserasi
ditutupi membrane kuning dan dengan tepi sedikit menonjol yang
menandakan adanya hyperkeratosis.
Gambaran histopatologik :
Ulserasi akut menunjukkan hilangnya permukaan epitel yang diganti
oleh jaringan fibrin yang sebagian brsar mengandung neutrofil.
Bagian dasar menunjukkan dilatasi kapiler dan pembentukan
jaringan granulasi.
Ulserasi kronik : tampak jaringan granulasi dengan jaringan parut di
bagian yang lebih dalam.
(PENGARUH EFEKTIFITAS PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL
TERHADAP PENCEGAHAN IRITASI RONGGA MULUT PASCA
PENCABUTAN GIGI PERMANEN IDA BAGUS ANGGA TRIADI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014)
7. Bagaimana penatalaksanaan dari masing masing lesi?

8. Apakah pustule, edema,ulser dan krusta merupakan serangkaian


kejadian?
Elevated :lebih tinggi dari kondisi normal
Pustula :
Edema
Depressed lessions : permukaan lebih rendah dari kondisi normal
Ulser : kerusakan jaringan sampai membrane basalis. Ulser
jumlahnya 1 ( soliter ), multiple, terpisah. Pusatnya berwarna
merah,kuning,abu-abu,tepinya tegas.
9. Faktor yang mempengaruhi gejala pada scenario
Trauma
Penyebab traumatik dari ulserasi rongga mulut bisa berupa
trauma fisik atau kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut dapat
disebabkan oleh permukaan tajam, seperti tepi-tepi protesa, peralatan
ortodontik, kebiasaan mengigit pipi, atau gigi yang fraktur. Trauma
kimiawi pada mukosa mulut biasanya dikarenakan tablet aspirin atau
krim sakit gigi yang diletakkan pada gigi-gigi yang sakit.
Infeksi
Berbagai jenis flora normal terdapat di dalam rongga mulut yang
membentuk mikroflora oral komensial. Mikroflora ini biasanya mengandung
bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang keseluruhannya dapat
menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung pada faktor-
faktor lokal atau daya pertahanantubuh pejamu yang rendah infeksi.
Beberapa penyakit mulut yang dapat terjadi akibat infeksi yaitu Keilitis
angularis yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan Candida
albicans, kandidiasis akibat infeksi jamur yang didominasi golongan
Candida albicans, serta herpes labialis dan gingivostomatitis herpetika
primer yang terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks tipe1
dan 2, apabila terjadi kontak mukokutan langsung dari sekresi-sekresi
yang terinfeksi virus ini maka penularan infeksi dapat terjadi.
(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/4350oleh PM Lintong -
2013)
10. Hubungan antara pembesaran limfe dengan luka pipi disebelah
kanan
11. mekanisme terjadinya lesi rongga mulut

Anda mungkin juga menyukai