Tugas RFM
Tugas RFM
Disusun Oleh :
GRESIK
2017
ANALISA ANTROPOMETRI PADA KACAMATA
Kacamata merupakan salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh para penderita
kelainan mata untuk membantu penglihatannya. Penderita kelainan mata sangat bergantung
pada kacamata sehingga dapat disimpulkan kacamata menjadi salah satu produk yang selalu
digunakan oleh penderita kelainan mata untuk membantu menjalankan aktivitas sehari hari.
Penggunaan kacamata yang langsung bersentuhan dengan kepala penggunanya memerlukan
suatu rancangan dimensi kacamata yang sesuai dengan dimensi antropometri bagian kepala
agar pengguna kacamata tersebut dapat dengan nyaman menggunakannya.
Cara yang tepat untuk menentukan dimensi kritis kacamata terlebih dahulu. Dimensi
kritis kacamata terdiri dari bar bridge, rim/eyewear dan temple. Setelah dimensi kritis
diperoleh, tahapan selanjutnya adalah menentukan titik antropometri bagian kepala yang
perlu diperhitungkan berdasarkan dimensi kritis kacamata. Titik antropometri yang
diperhitungkan untuk merancang dimensi kacamata yaitu lebar cuping hidung, lebar
bitagrion, panjang akar nasal ke kepala bagian belakang, panjang tragion ke kepala bagian
belakang dan lebar telinga.
Untuk seluruh dimensi, digunakan ukuran tubuh rata-rata dari populasi, yaitu 50
persentil. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi antropometri menunjukan bahwa dimensi
kacamata antara perempuan dan laki laki seharusnya dibedakan. Rancangan dimensi
optimal kacamata berdasarkan data antropometri perempuan adalah 49,61 mm untuk bagian
rim/eyewear, 14,35 mm untuk bagian bar bridge dan 98,19 mm untuk bagian temple.
Sedangkan rancangan dimensi optimal kacamata untuk laki laki pada bagian rim/eyewear
adalah 50,60 mm, 18,20 mm untuk bagian bar bridge dan untuk bagian temple adalah 103,22
mm.