Anda di halaman 1dari 18

Jenis-jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non-thermis. Pembangkit listrik thermis
mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi,
minyak, uap, dan yang lainnya. Hal ini dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan
dari panas bumi mempunyai penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas
bumi. Sedangkan pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga
listrik tersebut. Misalnya apabila penggerak mulanya berupa air maka air inilah yang
menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan
sebutannya menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
A. Pembangkit Listrik Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
3). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
4). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
5). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
6). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

B. Pembangkit Listrik Non Thermis :


1). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTAngin).
3). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas, masih terdapat jenis pembangkit tenaga listrik
yang lain, misalnya pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya, energi gelombang
laut dan energi angin.
Dasar Sistem Tenaga Listrik

Pada sistem tenaga listrik , terdapat beberapa komponen utama . Komponen tersebut terdiri
atas Pembangkitan tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik, serta Distribusi tenaga Listrik.Tiap
komponen tersebut saling bergantung satu sama lain. Penjelasan tiap komponennya ada
dibawah ini

*Pembangkit tenaga listrik (Pembangkitan) : Berfungsi membangkitkan energi listrik, dengan


cara merubah potensi (energi) mekanik menjadi potensi (energi) listrik.

* Sistem transmisi ( penyaluran) : Proses menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke
tempat lain (dari pembangkit listrik ke gardu induk atau dari satu gardu induk ke gardu induk
lainnya), dengan menggunakan penghantar yang direntangkan antara tiang-tiang (tower)
melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.

* Sistem distribusi (distribusi) : Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke instalasi


pemanfaatan (pelanggan).

* Instalasi milik pelanggan (pemanfaatan) : Pihak yang memanfaatkan energi listrik.


Diagram Dasar Tenaga Listrik
1.Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Solar Cell Power System

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap, perubah dan
penghasil listrik adalah Photovoltaic atau yang disebut secara umum Modul / Panel Solar
Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran
elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. Hasil dari
aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk
mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. Rata-rata produk modul
solar cell yang ada dipasaran menghasilkan tegangan 12 s/d 18 VDC dan ampere antara 0.5
s/d 7 Ampere. Modul juga memiliki kapasitas beraneka ragam mulai kapsitas 10 Watt Peak
s/d 200 Watt Peak juga memiliki type cell monocrystal dan polycrystal. Komponen inti dari
sistem PLTS ini meliputi peralatan : Modul Solar Cell, Regulator / controller, Battery / Aki,
Inverter DC to AC, Beban / Load.
Perusahaan kami telah mengembangkan beberapa produk PLTS yang digunakan untuk rumah
tangga dengan skala kecil, contoh paket produk kami adalah Penerangan Listrik Rumah
(PLR). Dengan paket produk PLR tersebut dapat dimanfaatkan untuk para penduduk di
Indonesia untuk solusi akan kebutuhan listrik yang di daerahnya sulit dijangkau listrik PLN
atau di daerah pelosok dan produk paket PLR ini dari waktu ke waktu juga dibutuhkan
beberapa konsumen perkotaan dan perusahaan dengan maksud mengkombinasikan dengan
listrik PLN. Rata-rata produk paket PLR ini digunakan untuk lampu-lampu penerangan di
rumah, kantor, tempat ibadah, tempat umum dengan skala kecil dan menengah dan hasilnya
dari penggunaan tersebut kalau dihitung secara besar diseluruh Indonesia, maka defisit akan
listrik PLN akan teratasi karena PLR turut membantu dalam program penghematan listrik.
Bayangkan bila tiap rumah, kantor, tempat ibadah, tempat umum di seluruh pulau jawa
beberapa peralatan lampu penerangannya diganti / dikombinasi dengan sistem PLTS, maka
penghematan dalam listrik PLN akan terwujud secara nyata. Kalo ragu coba dihitung saja,
misal 3 lampu 8 Watt (PLS/Cool day light, lumen cahanya sama dengan lampu pijar 40
Watt)untuk tiap rumah menggunakan PLTS maka, (8 Watt x 3 buah) x
20juta/malam(Perkiraan Pemakai PLN) = 480.000.000 Watt/malam. Bayangkan berapa besar
penghematan dalam 1 malam saja!. Kami bukan mempromosikan produk kami agar bisa
terjual, cuma kami membantu kelangkaan / kesulitan akan energi khususnya listrik yang
semakin lama sulit didapat. Hanya dengan karya yang nyata dan bukan program sana-sini tapi
gak ada hasil serta semua tergantung kesadaran kita bersama. Salam MATAHARI.!!!
sumber energi yang selalu terbit dan akan lenyap selamanya pada waktu kiamat!!!

2. Pambangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Adalah pembangkit yang


memenfaatkan aliran air sebagai sumber penghasil listrik. Alat utamanya adalah turbin,
dengan turbin ini bisa menggerakan generator tersebut maka dapat dihasilkan arus listrik .
Pembangkit ini lebih effisien dari pada pembangkit listrik tenaga surya didalam menghasilkan
listriknya. Pembangkit listrik yang ada dipasaran memiliki kapasitas watt per jam 200, 300,
500, 700, dan 1000Watt. PLTA ini tidak sembarang dapat digunakan karena medan yang akan
dipasang harus memiliki aliran air (water flow) yang tinggi dan stabil biasanya digunakan
dialiran bendungan / sungai. Untuk menggerakan turbin agar bisa berputar saja harus
memiliki debit air 0.004 s/d 0.01 meter kubik per detik dan ketinggian air 10 s/d 22 meter
dari permukaan turbin. Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan
besar karena arus yang dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang
lebih murah ketimbang PLTS. Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah
aliran sungai dan bendungan.Bayangkan bila tiap rumah, kantor, tempat ibadah, tempat
umum di seluruh pulau jawa beberapa peralatan lampu penerangan dan beberapa peralatan
elektroniknya diganti / dikombinasi dengan sistem PLTA, maka penghematan dalam listrik
PLN akan terwujud secara nyata. Kalo ragu coba dihitung saja, misal 10 lampu 8 Watt
(PLS/Cool day light, lumen cahanya sama dengan lampu pijar 40 Watt) arus listriknya tiap
rumah menggunakan digunakan Wind Power 200 Watt maka, (8 Watt x 10 buah) x
2juta/malam(Perkiraan Pemakai PLN daerah aliran sungai dan bendungan) = 160.000.000
Watt/malam. Bayangkan berapa besar penghematan dalam 1 malam saja!. Kami bukan
mempromosikan produk kami agar bisa terjual, cuma kami membantu kelangkaan / kesulitan
akan energi khususnya listrik yang semakin lama sulit didapat. Hanya dengan karya yang
nyata dan bukan program sana-sini tapi gak ada hasil serta semua tergantung kesadaran kita
bersama .

3. PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIVE, Pembangkit Listrik Tenaga Angin,


Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind


Power), adalah pembangkit yang memenfaatkan hembusan angin sebagai sumber penghasil
listrik. Alat utamanya adalah generator, dengan generator tersebut maka dapat dihasilkan arus
listrik dari gerekan blade / baling-baling yang bergerak karena hembusan angin. Pembangkit
ini lebih effisien dari pada pembangkit listrik tenaga surya didalam menghasilkan listriknya.
Pembangkit listrik yang ada dipasaran memiliki kapasitas watt per jam 200, 400, 500, 1000,
2000 dan 3000 Watt. Pembangkit ini tidak sembarang dapat digunakan karena medan yang
akan dipasang harus memiliki hembusan / kecepatan angin yang tinggi dan stabil. Untuk
menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus memiliki kecepatan angin 2
meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai kapasitas generatornya rata-rata
6 s/d 10 meter/detik. Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar
karena arus yang dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih
murah ketimbang PLTS. Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah pantai,
pesisir, pegunungan.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka
Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa
tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan
uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang
terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian
uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized), yakni air
yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2
us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari
mempunyai kadar conductivity sekitar 100 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap
unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang
berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses memasak air. Mula-
mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang
menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu
sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak
melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk
memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :

Siklus PLTU

1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.

2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan
menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan
tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar
dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke
Deaerator.

3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa
di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator
memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada
permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus
memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju
Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP
Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai
ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang
ada.

4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air
langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler
atau tempat memasak air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum
berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena
itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi
PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena
dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.
5. Sebelum masuk ke Boiler untuk direbus, lagi-lagi air mengalami beberapa proses
pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler
yang letaknya berada dilantai atas.

6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini
memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar
pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas
yang berasal dari Fuel Oil tank.

7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU
bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya
dual firing dan batubara.

8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil
udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju
boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.

9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi
uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena
masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini
berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.

10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan
untuk memutar turbin.

11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan
berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah
yang menghasilkan energi listrik.

12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan
beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.

13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar.
Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada
akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air
jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air
penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran
air maupun uap di dalam sebuah PLTU.
Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus
akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari
demineralized tank.
Berikut adalah gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk
memperjelas).

5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap


PLTGU adalah sebuah pembangkitan listrik dimana prosesnya terdiri dari dua yaitu proses
dengan menggunakan Turbin Gas dan Turbin Uap. Biaya produksi dari PLTGU apabila
menggunakan bahan bakar yang sama maka akan lebih murah biayanya apabila dibandingkan
hanya dengan Turbin Gas saja.

Komponen-komponen peralatan dari PLTGU adalah


1. Turbin Gas Plant
Yang terdiri atas Compressor, Combustor Chamber, Turbin Gas, Generator.
2. Heat Recovery Steam Generator ( HRSG )
3. Steam Turbin Plant
Yang terdiri atas HP & LP Turbin, Condensor dan Generator.
Proses Produksi Listrik
Adapun proses produksinya terdiri atas dua yitu dengan menggunakan Turbin Gas Saja yang
sering disebut dengan proses Open Cycle ( O/C ) dan dengan menggunakan Turbin Gas dan
Turbin Uap yang sering disebut dengan Combine Cycle ( C/C ) dan inilah prinsip PLTGU.

Prinsip kerjanya yaitu dalam suatu proses pembakaran harus membutuhkan tiga hal yaitu
Bahan Bakar, Udara dan Api. Udara luar dimasukkan ke kompressor untuk dikompresi
sehingga tekanannya akan meningkat, udara yang telah dikompresi ini kemudian dimasukkan
ke combustion chamber ( ruang bakar ), didalam ruang bakar terdapat prinsip segitiga api,
dimana akan ada proses pembakaran udara oleh bahan bakar berupa fuel oil (HSD/high speed
diesel) setelah dipicu oleh alat pemicu (igniter) sehingga akan menghasilkan gas yang
bertekanan tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan ke turbin untuk
menggerakkan sudu-sudu dari turbin. Karena turbin berada pada satu poros dengan generator
maka ketika turbin berputar secara otomatis generator juga akan berputar dan akan merubah
energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin menjadi energi listrik.
Gas buang dari sebuah operasi PLTG yang masih mempunyai temperature tinggi
dimanfaatkan kembali untuk menguapkan air pada HRSG (heat recovery steam generator).
Air kondensat dari condenser dialirkan ke pre heater sebagai proses pemanasan awal. Dari
pre heater air akan dialirkan ke dalam deaerator, fungsi dari deaerator ini adalah untuk
menghilangkan kandungan O2 dalam air dengan cara diinjeksi dengan hidrazin (N2H4). Air
yang keluar dari deaerator dibagi menjadi dua aliran yaitu untuk aliran low pressure (LP) dan
high pressure (HP). Untuk LP, air dari deaerator dimasukkan ke dalam LP economizer untuk
dipanaskan lebih lanjut, kemudian air akan dialirkan ke LP drum untuk memisahkan antara
air dan uap yang telah terbentuk. Dari LP drum air akan dimasukkan ke dalam LP evaporator
untuk proses penguapan air. Air yang keluar dari evaporator telah menguap, uap LP ini
kemudian dialirkan ke LP steam turbin. Sedangkan untuk HP, air dari deaerator akan
dialirkan kedalam HP economizer 1 dan HP economizer 2, dari HP economizer 2 air
kemudian dialirkan ke HP drum. Dari HP drum air diuapkan di dalam HP evaporator. Uap
yang telah terbentuk di dalam evaporator kemudian dialirkan ke HP Superheater 1 dan 2,
fungsinya adalah memanaskan kembali uap yang telah terbentuk menjadi uap superheated
(uap kering). Uap superheated ini kemudian dialirkan ke HP steam turbine,untuk memutar
sudu-sudu turbin. Uap bekas dari HP steam turbine kemudian dialirkan ke LP steam turbin
dan bersama-sama dengan LP Steam akan memutar LP Steam Turbin. Seperti pada GT, turbin
pada ST juga dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka secara otomatis
generator juga akan berputar dan akan merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
listrik. Uap bekas dari LP steam turbin kemudian dialirkan ke condenser untuk
dikondensasikan menjadi air dan akan dimasukkan kembali ke HRSG.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

PLTD adalah suatu instalasi pemabngkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit
( SPD ) dan sarana pembangkitan .
Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh
Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan
proses pembakaran didalam mesin itu sendiri.
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk
angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan
sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya.
Untuk mempermudah dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para teknisi harus
mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap
melakukan pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap komponen yang berada
dalam mesin, sesuai dengan konstruksinya.

Selain pemahaman tentang konstruksi mesin, sebagai dasar pengenalan


mesin mau tidak mau pengetahuan tentang prinsip kerja Mesin Diesel harus
dikuasai dengan baik.
Dasar pengetahuan ini memudahkan untuk mengikuti setiap terjadi
perkembangan tentang mesin yang semakin lama semakin dituntut lebih
baik lagi dari segi kinerja, pemakaian bahan bakar, dimensi mesin, tingkat
polusidan konstruksinya yang semakin kompak dan bobotnya ringan.
Kemudian untuk mengatasi gangguan menjadi lebih mudah mendeteksi lebih
awal akan terjadinya gangguan serta memudahkan menentukan jenis
gannguan serta penanggulangannya.

Panas yang dikeluarkan mesin diesel semuanya bisa dimanfaatkan misalnya energi gas hanya
20% yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis.

Radiasi dan kerugian lain 9,15 %


Panas dalam minyak pelumas 4,61 %
Panas dalam air selubung 13,84 %
Panas dalam gas buang 33,20 %
Shaf Work 39,20 %
Mesin diesel menghasilkan/mengeluarkan gas panas dari ketel dan selubung mesin jadi
produksi energi termalnya cukup tinggi sehingga energi ini bisa digunakan untuk keperluan
pembangkit yang berarti bisa dihemat biaya operasi pembangkit. Hal ini karena jumlah bahan
bakar yang akan digunakan untuk memanaskan pembankit bisa ditiadakan dan kalau
panasnya masih bersisa maka bisa dijual atau disimpan. Dengan demikian penggunaan PLTD
untuk pembangkitan sendiri lebih menguntungkan dari pada menggunakan pembangkit PLN.
Hal ini karena pada pembangkit PLN ada biaya transmisi/distribusi sedangkan pada
pembangkitan sendiri selain tidak ada biaya transmisi/distribusi kemudian ditambah lagi
dengan adanya hasil sampingan yang berupa energi termal yang bisa dimanfaatkan untuk
memanaskan mesin pembangkit yang biasanya menggunakan bahan bakar sehingga bisa
menghemat biaya bahan bakar.

7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu
atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika
daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah
dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40
MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya
600-1200 MWe.
Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia , dengan 441 diantaranya
beroperasi di 31 negara yang berbeda . Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya
listrik dunia.
Reaktor Nukliryang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit
percobaan EBR-1 pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, idaho. Amerika Serikat. Pada 27
Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid)
mulai beroperasi di Obninski, Uni Soviet. PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall,
di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956
Jenis-jenis PLTN
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang
menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda.
Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan mempunyai
sistem keamanan Pasif

Reaktor Fisi

Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium
dan plutonium.
Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:

Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-


moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya.
Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam
keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal)
oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini
berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih
memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.

Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator


neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan
reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan
guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal
menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.

Reaktor Subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi


berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep
teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan
listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji
kelayakan sudah dilaksanakan.

Reaktor thermal

Light Water Reactor (LWR)

Boiling Water Reactor (BWR)

Pressurized Water Reactor (PWR)

SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR

Moderator Graffit:
o Magnoc

o Advanced Gas-cooled Reactor(AGR)

o High Temperatute Gas-cooled Reactor(HTGR)

o RBMK

o Pebble Bed Reactor(PBMR)

Moderator Air Berat:

o SGHWR

o CANDU

Reaktor cepat

Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembangan reaktor nuklir
jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal.
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang dimilikinya
dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam uranium alam, dan juga dapat
mentransmutasikan radio isotop yang tergantung di dalam limbahnya menjadi material luruh
cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih menjamin
kelangsungan ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder.
Karena sebagian besar reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor
jenis ini terkait erat dengan poliferasi nuklir.
Lebih dari 20 (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat, Inggris, Uni
Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004, 1 unit reaktor sedang dibangun di
China. Berikut beberapa reaktor cepat di dunia:

EBR-1 , 0.2 MWe, AS, 1951-1964.

Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, Inggris, 1958-1977.

Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe, AS, 1963-1972.

EBR-II, 20 MWe, AS, 1963-1994.

Phoenik, 250 MWe, Perancis, 1973-sekarang.

BN-350, 150 MWe plus desalination, USSR/Kazakhstan, 1973-2000.

Prototype Fast Reactor, 250 MWe, Inggris, 1974-1994.

BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-sekarang.


Superphenix, 1200 MWe, Perancis, 1985-1996.

FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-sekarang.

Monju, 300 MWe, Jepang, 1994-sekarang.

PFBR, 500 MWe, India, 1998-sekarang.

(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan
adalah tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk
teakhir kali bila reaktor tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).

Reaktor Fusi

Artikel utama: Daya Fusi


Fusi Nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya
sedikit limbah radio aktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih
baik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan,
teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan
listrik.

Keuntungan dan kekurangan


Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah:

Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah
kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas)

Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon


monoksida, sulfur dioksida, aerosol, merkuri, nitrogen oksida, partikulate atau asap
fotokimia

Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan
bakar yang diperlukan

Baterai nuklir

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:


Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl
(yang tidak mempunyai Containment Building)

Limbah nuklir - Limbah Radio Aktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan
hingga ribuan tahun
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai
sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari
pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi
panas bumi.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di
daerah yang berpotensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan
dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan
turbin uap yang tersambung ke Generator.
Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga
panas bumi termasuk sumber Energi terbaharui.

Panas Bumi (Geothermal)


Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet
kita sangat panas- estimasi saat ini adalah,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan
jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F)
setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang
lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.

Menempatkan panas untuk bekerja


Dimana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung
dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal
digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan
bahkan mencairkan salju di jalan.
Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas
tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja
dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang
sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan
gedung di musim panas.

Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5
KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa
pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung
menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki
bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan kilatan panas yang digunakan untuk menjalankan
generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk
memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang
lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan
menggerakan turbin generator.

Keuntungan Tenaga Panas Bumi


Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi
gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik
tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah, sumber
energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.

Anda mungkin juga menyukai