Jenis Jenis Pembangkit
Jenis Jenis Pembangkit
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non-thermis. Pembangkit listrik thermis
mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi,
minyak, uap, dan yang lainnya. Hal ini dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan
dari panas bumi mempunyai penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas
bumi. Sedangkan pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga
listrik tersebut. Misalnya apabila penggerak mulanya berupa air maka air inilah yang
menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan
sebutannya menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
A. Pembangkit Listrik Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
3). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
4). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
5). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
6). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas, masih terdapat jenis pembangkit tenaga listrik
yang lain, misalnya pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya, energi gelombang
laut dan energi angin.
Dasar Sistem Tenaga Listrik
Pada sistem tenaga listrik , terdapat beberapa komponen utama . Komponen tersebut terdiri
atas Pembangkitan tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik, serta Distribusi tenaga Listrik.Tiap
komponen tersebut saling bergantung satu sama lain. Penjelasan tiap komponennya ada
dibawah ini
* Sistem transmisi ( penyaluran) : Proses menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke
tempat lain (dari pembangkit listrik ke gardu induk atau dari satu gardu induk ke gardu induk
lainnya), dengan menggunakan penghantar yang direntangkan antara tiang-tiang (tower)
melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap, perubah dan
penghasil listrik adalah Photovoltaic atau yang disebut secara umum Modul / Panel Solar
Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran
elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. Hasil dari
aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk
mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. Rata-rata produk modul
solar cell yang ada dipasaran menghasilkan tegangan 12 s/d 18 VDC dan ampere antara 0.5
s/d 7 Ampere. Modul juga memiliki kapasitas beraneka ragam mulai kapsitas 10 Watt Peak
s/d 200 Watt Peak juga memiliki type cell monocrystal dan polycrystal. Komponen inti dari
sistem PLTS ini meliputi peralatan : Modul Solar Cell, Regulator / controller, Battery / Aki,
Inverter DC to AC, Beban / Load.
Perusahaan kami telah mengembangkan beberapa produk PLTS yang digunakan untuk rumah
tangga dengan skala kecil, contoh paket produk kami adalah Penerangan Listrik Rumah
(PLR). Dengan paket produk PLR tersebut dapat dimanfaatkan untuk para penduduk di
Indonesia untuk solusi akan kebutuhan listrik yang di daerahnya sulit dijangkau listrik PLN
atau di daerah pelosok dan produk paket PLR ini dari waktu ke waktu juga dibutuhkan
beberapa konsumen perkotaan dan perusahaan dengan maksud mengkombinasikan dengan
listrik PLN. Rata-rata produk paket PLR ini digunakan untuk lampu-lampu penerangan di
rumah, kantor, tempat ibadah, tempat umum dengan skala kecil dan menengah dan hasilnya
dari penggunaan tersebut kalau dihitung secara besar diseluruh Indonesia, maka defisit akan
listrik PLN akan teratasi karena PLR turut membantu dalam program penghematan listrik.
Bayangkan bila tiap rumah, kantor, tempat ibadah, tempat umum di seluruh pulau jawa
beberapa peralatan lampu penerangannya diganti / dikombinasi dengan sistem PLTS, maka
penghematan dalam listrik PLN akan terwujud secara nyata. Kalo ragu coba dihitung saja,
misal 3 lampu 8 Watt (PLS/Cool day light, lumen cahanya sama dengan lampu pijar 40
Watt)untuk tiap rumah menggunakan PLTS maka, (8 Watt x 3 buah) x
20juta/malam(Perkiraan Pemakai PLN) = 480.000.000 Watt/malam. Bayangkan berapa besar
penghematan dalam 1 malam saja!. Kami bukan mempromosikan produk kami agar bisa
terjual, cuma kami membantu kelangkaan / kesulitan akan energi khususnya listrik yang
semakin lama sulit didapat. Hanya dengan karya yang nyata dan bukan program sana-sini tapi
gak ada hasil serta semua tergantung kesadaran kita bersama. Salam MATAHARI.!!!
sumber energi yang selalu terbit dan akan lenyap selamanya pada waktu kiamat!!!
Siklus PLTU
2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan
menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan
tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar
dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke
Deaerator.
3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa
di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator
memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada
permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus
memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju
Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP
Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai
ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5 dari 7 lantai yang
ada.
4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air
langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler
atau tempat memasak air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum
berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena
itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi
PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena
dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.
5. Sebelum masuk ke Boiler untuk direbus, lagi-lagi air mengalami beberapa proses
pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler
yang letaknya berada dilantai atas.
6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini
memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar
pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas
yang berasal dari Fuel Oil tank.
7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU
bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya
dual firing dan batubara.
8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil
udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju
boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.
9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi
uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena
masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini
berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan
untuk memutar turbin.
11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan
berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah
yang menghasilkan energi listrik.
12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan
beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar.
Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada
akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air
jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air
penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran
air maupun uap di dalam sebuah PLTU.
Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus
akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari
demineralized tank.
Berikut adalah gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk
memperjelas).
Prinsip kerjanya yaitu dalam suatu proses pembakaran harus membutuhkan tiga hal yaitu
Bahan Bakar, Udara dan Api. Udara luar dimasukkan ke kompressor untuk dikompresi
sehingga tekanannya akan meningkat, udara yang telah dikompresi ini kemudian dimasukkan
ke combustion chamber ( ruang bakar ), didalam ruang bakar terdapat prinsip segitiga api,
dimana akan ada proses pembakaran udara oleh bahan bakar berupa fuel oil (HSD/high speed
diesel) setelah dipicu oleh alat pemicu (igniter) sehingga akan menghasilkan gas yang
bertekanan tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan ke turbin untuk
menggerakkan sudu-sudu dari turbin. Karena turbin berada pada satu poros dengan generator
maka ketika turbin berputar secara otomatis generator juga akan berputar dan akan merubah
energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin menjadi energi listrik.
Gas buang dari sebuah operasi PLTG yang masih mempunyai temperature tinggi
dimanfaatkan kembali untuk menguapkan air pada HRSG (heat recovery steam generator).
Air kondensat dari condenser dialirkan ke pre heater sebagai proses pemanasan awal. Dari
pre heater air akan dialirkan ke dalam deaerator, fungsi dari deaerator ini adalah untuk
menghilangkan kandungan O2 dalam air dengan cara diinjeksi dengan hidrazin (N2H4). Air
yang keluar dari deaerator dibagi menjadi dua aliran yaitu untuk aliran low pressure (LP) dan
high pressure (HP). Untuk LP, air dari deaerator dimasukkan ke dalam LP economizer untuk
dipanaskan lebih lanjut, kemudian air akan dialirkan ke LP drum untuk memisahkan antara
air dan uap yang telah terbentuk. Dari LP drum air akan dimasukkan ke dalam LP evaporator
untuk proses penguapan air. Air yang keluar dari evaporator telah menguap, uap LP ini
kemudian dialirkan ke LP steam turbin. Sedangkan untuk HP, air dari deaerator akan
dialirkan kedalam HP economizer 1 dan HP economizer 2, dari HP economizer 2 air
kemudian dialirkan ke HP drum. Dari HP drum air diuapkan di dalam HP evaporator. Uap
yang telah terbentuk di dalam evaporator kemudian dialirkan ke HP Superheater 1 dan 2,
fungsinya adalah memanaskan kembali uap yang telah terbentuk menjadi uap superheated
(uap kering). Uap superheated ini kemudian dialirkan ke HP steam turbine,untuk memutar
sudu-sudu turbin. Uap bekas dari HP steam turbine kemudian dialirkan ke LP steam turbin
dan bersama-sama dengan LP Steam akan memutar LP Steam Turbin. Seperti pada GT, turbin
pada ST juga dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka secara otomatis
generator juga akan berputar dan akan merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
listrik. Uap bekas dari LP steam turbin kemudian dialirkan ke condenser untuk
dikondensasikan menjadi air dan akan dimasukkan kembali ke HRSG.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
PLTD adalah suatu instalasi pemabngkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit
( SPD ) dan sarana pembangkitan .
Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh
Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan
proses pembakaran didalam mesin itu sendiri.
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk
angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan
sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya.
Untuk mempermudah dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para teknisi harus
mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap
melakukan pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap komponen yang berada
dalam mesin, sesuai dengan konstruksinya.
Panas yang dikeluarkan mesin diesel semuanya bisa dimanfaatkan misalnya energi gas hanya
20% yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis.
Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium
dan plutonium.
Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:
Reaktor thermal
Moderator Graffit:
o Magnoc
o RBMK
o SGHWR
o CANDU
Reaktor cepat
Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembangan reaktor nuklir
jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal.
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang dimilikinya
dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam uranium alam, dan juga dapat
mentransmutasikan radio isotop yang tergantung di dalam limbahnya menjadi material luruh
cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih menjamin
kelangsungan ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder.
Karena sebagian besar reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor
jenis ini terkait erat dengan poliferasi nuklir.
Lebih dari 20 (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat, Inggris, Uni
Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004, 1 unit reaktor sedang dibangun di
China. Berikut beberapa reaktor cepat di dunia:
(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan
adalah tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk
teakhir kali bila reaktor tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).
Reaktor Fusi
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah
kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas)
Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan
bakar yang diperlukan
Baterai nuklir
Limbah nuklir - Limbah Radio Aktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan
hingga ribuan tahun
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai
sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari
pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi
panas bumi.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di
daerah yang berpotensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan
dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan
turbin uap yang tersambung ke Generator.
Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga
panas bumi termasuk sumber Energi terbaharui.
Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5
KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa
pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung
menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki
bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan kilatan panas yang digunakan untuk menjalankan
generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk
memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang
lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan
menggerakan turbin generator.