Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Posyandu

Posyandu
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat
dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan
dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini
(Sembiring, 2004).

Departemen kesehatan RI (2006) dalam Buku Kader Posyandu menambahkan bahwa yang
dimaksud dengan Posyandu adalah wadah atau tempat pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat serta dibimbing petugas kesehatan terkait dalam hal ini petugas
dari puskesmas.

Zulkifli (2003) dalam Posyandu dan Kader Kesehatan menjelaskan tiga defenisi posyandu yaitu
secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan masyarakat dimana pelayanan KB
Kesehatan dapat diperoleh sekaligus oleh masyarakat; dari aspek prosesnya, posyandu
didefenisikan sebagai wujud peran serta masyarakat di dalam pembangunan, khususnya di dalam
bidang kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan cara
menciptakan kemampuan (upaya) untuk hidup sehat bagi setiap penduduk; serta dipandang dari
hirarki sistem upaya pelayanan kesehatan, posyandu adalah wadah yang menghubungkan ahli
teknologi dan ahli kelola dalam hal upaya-upaya kesehatan yang profesional yang ditujukan
kepada masyarakat sebagai upaya untuk menciptakan kemampuan masyarakat agar bisa hidup
sehat.

Tujuan Posyandu

Tujuan penyelenggaran posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (Sembiring 2004) yaitu:

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu hamil, melahirkan
dan nifas)
2. Mempercepat penerimaan atau membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS).
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan Keluarga Berencana beserta kegiatan lainnya yang dapat menunjang
tercapainya masyarakat hidup sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan
Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (2006), Nain ( 2008) dan Sembiring
(2004) adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun, anak balita usia 1 sampai 5 tahun, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas, pasangan usia subur (PUS) dan wanita usia subur (WUS).

Pengelola posyandu

Pengelola Posyandu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990
tentang Peningkatan Pembinaan mutu posyandu ditingkat desa kelurahan (dikutip dalam
Sembiring 2004) sebagai berikut :

1. Penanggungjawab umum: Ketua Umum Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa atau


LKMD (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD (Ketua Tim Penggerak PKK).
4. Sekretaris: Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB Kesehatan.

Kegiatan pokok posyandu

a. Perbaikan gizi

Kader Posyandu dan petugas kesehatan yang terkait bertugas melakukan perbaikan gizi
berdasarkan hasil pencatatan di Kartu Menuju Sehat (KMS) Bayi, Balita dan ibu hamil berupa
penyuluhan tentang tumbuh kembang balita, makanan sehat, kurang darah (anemia), Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Vitamin A, pemanfaatan pekarangan, dan penyuluhan
pemberian makanan tambahn (PMT) dan pemberian Vitamin A dan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi yang membutuhkan (Depkes RI 2006).

b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Kader dan petugas kesehatan bertugas melakukan pemantauan kesehatan terhadap kehamilan,
kelahiran dan tumbuh kembang balita melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta
memberikan pelayanan kesehatan berupa imunisasi, pemberian tablet zat besi, vitamin A,
pemeriksaan kehamilan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan lain sesuai masalah yang tengah
dihadapi di masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.

c. Keluarga Berencana (KB)

Tugas Kader dan petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan mengenai KB kepada
masyarakat dan memberikan pelayanan KB berupa pemberian pil maupun suntikan serta
konseling KB (Hermawan, 2007).
d. Imunisasi

Kader Posyandu bertugas untuk mengajak masyarakat yang memiliki atau yang termasuk sasaran
dari imunisasi untuk ke posyandu dan memberikan peyuluhan mengenai imunisasi sedangkan
mengenai pemberian imunisasi dilakukan oleh petugas kesehatan. Pemantauan imunisasi harus
dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan program, supervisor dan petugas vaksinasi
(Notoatmodjo 2003).

e. Penanggulangan penyakit Diare (P2 Diare)

Menurut Depkes RI (2006) bahwa kader dan petugas kesehatan bertugas untuk memberikan
penyuluhan mengenai diare terutama tentang penggunaan oralit dan larutan gula garam dan
pelayanan pemberian bubuk Oralit bagi yang mengalami diare.

Sistem Meja Posyandu

Pelayanan masyarakat dengan menggunakan sistem 5 (lima) meja biasanya dilakukan pada hari
buka posyandu (Adisasmito 2007; Depkes RI 2006; Sembiring 2004; Zulkifli 2003) yakni:

1. Meja I : Pendaftaran dan pencatatan


2. Meja II : Penimbangan
3. Meja III : Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)
4. Meja IV : Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS.
5. Meja V : Pelayanan tenaga propesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan
pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setempat.

Jenjang strata posyandu

Strata atau tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada pola pembinanan posyandu yang
dikenal dengan telaah kemandirian posyandu (Depkes 1995, dikutip dalam Nain 2008) yaitu
semua posyandu didata tingkat pencapaiannya dari segi pengorganisasian dan pencapaian
programnya.

Strata posyandu dari terendah sampai tertinggi (Hasanbasri dan Saripawan 2007; Nain 2008;
Sembiring 2004) sebagai berikut :

1. Posyandu Pratama (warna merah) : Merupakan posyandu yang belum mantap, kegiatan
belum rutin dengan kader terbatas, kurang dari 5 (lima) orang
2. Posyandu Madya (warna kuning) : Merupakan posyandu dengan kegiatan lebih teratur
yaitu lebih dari 8 (delapan) kali per tahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi
cakupan 5 (lima) kegiatan pokok masih rendah yaitu kurang dari 50 %.
3. Posyandu Purnama (warna hijau) : Merupakan posyandu madya yang cakupan kelima
kegiatan pokoknya lebih dari 50 %, mampu melaksanakan program tambahan dan sudah
memperoleh sumber pembiyaaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang jumlah
peserta masih terbatas yakni kurang dari 50 % kepala keluarga (KK) di wilayah kerja
posyandu.
4. Posyandu Mandiri (warna biru) : Merupakan posyandu purnama yang sumber
pembiayaannya diperoleh dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat dengan jumlah
peserta lebih dari 50 % KK di wilayah kerja posyandu.

Daftar Pustaka

Adisasmito, W 2007, Sistem kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


Departemen Kesehatan RI, 2006, Buku kader posyandu : dalam usaha perbaikan gizi,
Departemen Kesehatan, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman umum pengelolaan posyandu, Departemen
Kesehatan, Jakarta.
Ferizal, Y & Hasanbasri, M 2007, Proses pelaksanaan manajemen pelayanan posyandu
terhadap intensitas posyandu, KMPK Universitas Gadjah Mada
Hermawan, D 2007, Posyandu mendesak direvitalisasi, Jurnal keluarga; Informasi KB
dan kependudukan
Nain, U 2008, Posyandu : upaya kesehatan berbasis masyarakat, Kareso, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S 2003, Ilmu kesehatan masyarakat : Prinsip-prinsip dasar cetakan
kedua, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sembiring, N, 2004, Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha
peningkatan kesehatan masyarakat, USU Digital Library
Zulkifli, 2003, Posyandu dan kader kesehatan, USU Digital Library

Anda mungkin juga menyukai