Tes subjektif merupakan tes yang jawabannya berupa uraian, dan penyekorannya dilakuakan
dengan mempertimbangkan benar salahnya uraian yang diberikan testi (peserta tes).
b. Hasil yang diperoleh kurang mewadahi karena jangkuan bahannya tidak terlalu luas
c. Banyak dipengaruhi oleh faktor : bahasa yang digunakan oleh testi, kerapatan tulisan yang
dibuat oleh testi, sikap penilai terhadap testi, penyekoran bersifat relatif, jawaban sangat panjang,
dipengaruhi oleh emosi pemeriksa, pertanyaan yang diajukan luas dan rumit, sedangkan waktu
yang tersedia terbatas.
a. Ingatan sederhana
Dengan ciri-cirinya, dapat dijawab dengan singkat, dapat dinilai secara objektif, dan umumnya
menggunakan kata tanya yang berupa kata bagaimana, di mana, berapa banyak, dan kapan
Dengan ciri-cirinya meliputi : pertanyaan berisi perintah seperti berikan difinisi, susunlah,
tuliskan (jawaban berupa pernyataan atau kalimat pendek dan dapat dinilai secara objektif.
c. Bentuk diskusi
Dengan ciri-cirinya : memerlukan jawaban panjang, tidak dapat dinilai secara objektif,
menggunakan kata : jelaskan, gambarkan, bandingkan, terangkan, berikan alasan.
a. Membandingakan dua hal atau lebih. Misalnya : jelaskan perbedaan antara makna
homonim dengan makna polisemi
b. Merumuskan suatu pendapat. Misalnya : bagaimanakah pendapat Anda tentang konsep kata
majemuk dalam bahasa Indonesia? Jelaskan.
c. Menunjukkan hubungan sebab-akibat. Misalnya : mengapa dalam bahasa Indonesia perlu
dilakukan pembakuan kosa kata? Jelaskan
e. Membuat rangkuman atau ringkasan. Misalnya : ringkaslah teks bacaan di atas menjadi
saru halaman !
g. Menilai suatu pendapat atau peristiwa. Misalnya : bahasa bukan hanya merupakan alat
berpikir, tetapi juga merupakan bagian dari proses berpikir. Bagaimanakah penilaian Anda
terhadap pernyataan ini ? jelaskan.
h. Merumuskan persoalan. Misalnya : Persoalan kebahasaan apa saja yang saat ini banyak
muncul di kalangan para pejabat ? jelaskan.
i. Menarik kesimpulan. Misalnya : Dari teks bacaan di atas, Kesimpulan apa yang dapat
anda ambil ? jelaskan
Beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tes subjektif dapat di kemukakan sebagai
berikut yaitu :
Kelebihan :
a. Mudah dalam penyusunannya, artinya penyusunan tes subjektif tidak terlalu banyak
membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya.
b. Mudah disesuaikan dengan bahan pelajaran yang dikehendaki, maksudnya tes ini mudah di
adaptasi, sesuai dengan bahan yang akan diteskan.
c. Baik untuk mengukur kemampuan kognisi tingkat yang membutuhkan proses berpikir atau
bernalar tingkat tinggi.
d. Dapat memberikan rangsangan bagi testi untuk mempelajari bahan secara menyeluruh.
Kelemahan :
a. Dari segi isi dan bahan : jumlah butir soal yang diturunkan biasanya terbatas jumlahnya,
sehingga jangkauan bahannya juga terbatas.
b. Dari segi pemeriksa : sering kali terpengaruh oleh faktor subjekvitas, sehingga seringkali
terjadi kesalahan kesalahan, baik yang bersifat konstan, maupun kesalahan yang selalu
berubah-ubah dan bahasa yang digunakan baik tidaknya tulisan maupun panjangnya jawaban.
c. Dari segi testi : sering kali testi mengelabui korektor dengan memberikan jawaban yang
panjang. hal ini disebabkan testi tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh pertanyaan tersebut.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam tes subjektif, saran perbaikan
yang perlu dipertimbangkan yaitu :
c. Rumusan rambu-rambu jawaban yang pasti guna menghindari ketidak pastian dalam
penilaian.
d. Soal harus spesifik ruang lingkupnya, satu soal untuk satu permasalahan.
e. Harus ada petunjuk tentang waktu yang disediakan, jawaban yang dikehendaki serta bobot
yang diterima untuk setiap butir pertanyaan.
a. Fokus pada ide dan keterangannya bukan pada bahasa atau baik atau tidaknya tulisan.
c. Untuk menghindari keterpengaruhan korektor terhadap diri testi sebaiknya diletakkan pada
bagian akhir dan diganti dengan kode-kode tertentu.
d.Pertanyaan bebas
Bentuk pertanyaan diarahkan pada pertanyaan bebas dan jawaban testee tidak
dibatasi, tergantung pada pandangan testee.
e.Pertanyaan terbatas
Pertanyaan pada ha-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan dapat
dilihat dari segi: (1) ruang lingkupnya, (2) sudut pandang jawabannya, dan (3)
indikatornya.
f.Pertanyaan terstruktur
Merupakan bentuk antara soal-soal objektif dan essay. Soal dalam bentuk ini
merupakan serangkaian jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas
jawabannya.
Sementara itu Kusuma (1993:55-58) membedakan bentuk soal obyektif sebagai
berikut:
a.Karangan
Bentuk soal ini biasanya tidak ada pedoman serta batas-batas mengenai isinya dan
mengenai apa saja yang diceritakan. Karangan ini hanya diajarkan dalam pelajaran
bahasa. Contohnya yaitu mengarang indah atau mengarang bebas.
b.Essay Test
Tes yang berbentuk cerita. Bentuk essay ini umum dipergunakan di sekolah atau
Perguruan Tinggi sejak dahulu hingga sekarang baik ulangan maupun tentamen
harian maupun dalam ujian. Contohnya seperti pertanyaan yang menyangkut
apakah, bandingkan, terangkan, jelaskan dan lain sebagainya.
c.Short-Answer-Tes
Tes yang jawabannya berbentuk kalimat pendek. Contohnya
1)Mengapa besi tenggelam dalam air?
2)Siapa presiden pertama Indonesia?