Puji dan syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang tidak henti-
hentinya memberikan nikmat, rahmat dan karunia kepada habanya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul TUNE-UP ENGINE.
Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dalam menempuh mata
kuliah Motor Bensin 2.
2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
mengerti maksud dari Tune-up serta mengetahui batas-batas ketentuan dari engine
bensin.
3. Teori Dasar
kata "tune" itu berarti menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan
menyempurnakan. Sedangkan kata "up" itu berarti ke atas, naik, atau menaikkan jika
sebagai kata kerja tune up dapat di artikan menyetel, menyesuaikan, mencocokkan,
menyempurnakan ke atas.
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian tune up adalah
menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan menyempurnakan engine atau mesin atau
mobil supaya performanya dapat ke atas atau maksimal.
Sedangkan secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis
ringan engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil dapat
maksimal atau ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan pencocokan
dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian
komponen jika diperlukan.
Berikut ini komponen dan sistem sistem dalam engine atau mobil yang
diperiksa, disetel, diperbaiki, dirawat dan atau diganti komponennya dalam pekerjaan
tune up adalah :
1. Pemeriksaan sistem pendingin.
2. Pemeriksaan tali kipas.
3. Pembersihan saringan udara.
4. Pemeriksaan baterai.
5. Pemeriksaan kabel tegangan tinggi.
Biasanya tune up di lakukan secara berkala, hal ini bertujuan agar mobil
ketika akan digunakan selalu dalam kondisi yang prima dan maksimal, serta
memberikan kenyamanan dan keselematan kepada pengendara.
5. Langkah-langkah praktikum
a. Sistem pendinginan.
b. Tali kipas
c. Saringan udara
1. Bersihkan elemen
Buka elemen saringan udara.
Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam
karburator.
Untuk membersihkan elemen, hembuskan udara bertekanan dari
sebelah dalam.
Jika elemen koyak atau terlalu kotor, maka sebaiknya ganti dengan
yang baru.
d. Baterai.
Periksa batrerai dari karat.
Hubungan terminal longgar.
Terminal rusak.
Baterai bocor atau rusak.
e. Ukur berat jenis elektrolit dengan menggunakan hidro meter.
f. Periksa ketinggian oli mesin.
g. Periksa kualitas oli.
h. Ganti saringan oli filter.
6. Data Praktikum
a. Oli mesin
Oli dalam keadaan masih baik dan berada pada garis full.
b. Busi
Busi dalam keadaan kotor dan harus di bersihkan, sedeangkan celahnya
masih sesuai spesifikasi (0.8mm).
c. Kabel tegangan tinggi
Tahanannya kurang dari 25 k.
d. Distributor
Celah rubbing blok 0,40mm (standarnya 0.45mm)
Saat pengapian: 110 sebelum TMA (harus di setel agar sudutnya berkisar
antara 50-80 sebelum TMA).
e. Putaran idle
Putarannya berada pada 1100 rpm (harus di setel agar berkisar 700-800 rpm).
f. Radiator
Tutup radiator sudah bocor.
Radiatornya masih dalam keadaan bagus (tidak bocor).
7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mahasiswa melakukan tune up engine bensin dengan
tujuan agar engine tersebut dapat mencapai kinerja maksimal.
Berikut beberapa pembahasan dari hasil praktikum yang di lakukan:
a. Pemeriksaan oli mesin.
Pada saat praktikum keadaan oli mesin yang kami tune up dalam keadaan
masih baik dan full, sehingga kami tidak perlu mengganti/menambahkan oli
mesin.
b. Pemeriksaan radiator
Pada saat pemeriksaan, air radiator kurang sehingga kami menambahkan
terlebih dahulu air radiator tersebut.
Selanjutnya kami menguji kebocoran pada radiator dan tutup radiatornya
untuk memastikan piranti pendinginan dalam keadaan baik.
Setelah dilakukan pengujian menggunakan alat yang di sebut Radiator Cap
Tester ternyata tutup radiator sudah bocor (tekanan pembukaan katup tutup
radiator sudah lemah/kurang dari standar) sehingga harus dilakukan
penggantian pada tutup radiator tersebut.
radiatornya sendiri dalam keadaan baik (tidak bocor)
c. Pemeriksaan busi
Busi dalam keadaan kotor sehingga perlu di bersihkan menggunakan spark
plug cleaner, setelah busi di bersihkan selanjutnya adalah memeriksa celah
busi.
celah busi ternyata masih sesuai spesifikasi (0.8mm) sehingga bisa dikatakan
busi masih dalam keadaan baik.
d. Pemeriksaan kabel tegangan tinggi
Kabel tegangan tinggi dalam keadaan baik, karena memiliki nilai tahanan
kurang dari 25 k (sesuai standar)
e. Pemeriksaan celah katup.
8. Kesimpulan
Daftar Pustaka