0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan1 halaman
Pemanasan global telah membuat masalah, baik sosial maupun iklim. Hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dunia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah langkah konkrit untuk memecahkan masalah sistemik ini.
Pemanasan global telah membuat masalah, baik sosial maupun iklim. Hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dunia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah langkah konkrit untuk memecahkan masalah sistemik ini.
Pemanasan global telah membuat masalah, baik sosial maupun iklim. Hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dunia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah langkah konkrit untuk memecahkan masalah sistemik ini.
Selama 3 juta tahun manusia menempati bumi, alam selalu
berpengaruh besar pada kehidupan kita, namun tidak pernah kita
bayangkan bahwa masa depan alam dipengaruhi oleh perbuatan kita hingga abad ini. Alam menyediakan seluruh sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia mulai dari air, makanan, hingga bahan bangunan. Sumber daya yang tersedia sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan manusia hingga ditemukannya penghasil energi berbahan bakar karbon, seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Pemanasan global mungkin tidak berdampak secara signifikan pada kehidupan kita, akan tetapi gejala dari akibat yang sangat membahayakan sudah berada di depan pintu rumah kita, mulai dari kenaikan tinggi air laut, perubahan iklim, hingga perubahan perilaku makhluk hidup di bumi. Pemanasan global merupakan meningkatnya rata-rata temperatur permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti Karbondioksida (CO 2), Carbon Fluoro Carbon (CFC), dan gas lainnya yang menyusun 1% dari komposisi udara di atmosfir. Pemanasan global sebenarnya merupakan siklus alami dari planet bumi, di mana perubahan orbit yang disebabkan pergerekan titik condong bumi menyebabkan bumi semakin dekat ke matahari. Hal itu juga berlaku dengan siklus di mana berkurangnya 1/10 dari 1% intensitas sinar matahari menyebabkan zaman es. Dalam kurun waktu abad ini, terjadi fenomena di mana pemanasan global ini melebihi dari siklus pada biasanya. Fenomena pemanasan ternyata sebanding dengan kenaikan emisi karbondioksida yang dilakukan oleh manusia dengan garis linear yang ditunjukkan oleh Kurva Keeling. Pertama kali diobservasi oleh Svante August Arrhenius pada 1896, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil pembakaran bahan bakar fosil akan menyebabkan fenomena pemanasan global yang baru diakui 50 tahun kemudian.