Anda di halaman 1dari 1

Selama 3 juta tahun manusia menempati bumi, alam selalu

berpengaruh besar pada kehidupan kita, namun tidak pernah kita


bayangkan bahwa masa depan alam dipengaruhi oleh perbuatan kita
hingga abad ini. Alam menyediakan seluruh sumber daya yang
dibutuhkan oleh manusia mulai dari air, makanan, hingga bahan
bangunan. Sumber daya yang tersedia sebenarnya sudah cukup
memenuhi kebutuhan manusia hingga ditemukannya penghasil energi
berbahan bakar karbon, seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara.
Pemanasan global mungkin tidak berdampak secara signifikan pada
kehidupan kita, akan tetapi gejala dari akibat yang sangat
membahayakan sudah berada di depan pintu rumah kita, mulai dari
kenaikan tinggi air laut, perubahan iklim, hingga perubahan perilaku
makhluk hidup di bumi.
Pemanasan global merupakan meningkatnya rata-rata
temperatur permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas rumah kaca, seperti Karbondioksida (CO 2), Carbon Fluoro
Carbon (CFC), dan gas lainnya yang menyusun 1% dari komposisi
udara di atmosfir. Pemanasan global sebenarnya merupakan siklus
alami dari planet bumi, di mana perubahan orbit yang disebabkan
pergerekan titik condong bumi menyebabkan bumi semakin dekat ke
matahari. Hal itu juga berlaku dengan siklus di mana berkurangnya
1/10 dari 1% intensitas sinar matahari menyebabkan zaman es. Dalam
kurun waktu abad ini, terjadi fenomena di mana pemanasan global ini
melebihi dari siklus pada biasanya. Fenomena pemanasan ternyata
sebanding dengan kenaikan emisi karbondioksida yang dilakukan oleh
manusia dengan garis linear yang ditunjukkan oleh Kurva Keeling.
Pertama kali diobservasi oleh Svante August Arrhenius pada 1896,
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil pembakaran bahan
bakar fosil akan menyebabkan fenomena pemanasan global yang baru
diakui 50 tahun kemudian.

Anda mungkin juga menyukai