Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

INTEGRASI KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGACU


KURIKULUM 2013

THE INTEGRATION PROCESS SKILLS IN SCIENCE TEACHING REFERS TO THE


2013 CURRICULUM

Bertha Yonata, Sri Poedjiastoeti, Rudiana Agustini


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang Surabaya (60231)

Email :berthayonata@unesa.ac.id

Abstrak. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
yang menganjurkan pendekatan saintifik dalam penerapan di kelas pada semua mata pelajaran.
Pendekatan saintifik yang dimaksud adalah mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dan keterampilan proses tidak dapat dipisahkan.
Keterampilan proses sains terintegrasi yang terjabarkan dalam pendekatan saintifik adalah keterampilan
merumuskan masalah (mengamati dan menanya), menyusun hipotesis (mengamati dan menanya),
mengenali variabel (mengamati dan menanya), mengolah data (mencoba), dan menganalisis penelitian.
Keterampilan proses sains ini harus dilatihkan kepada siswa agar tercipta jiwa ilmuan bagi diri siswa
untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang
melibatkan peran aktif guru dan siswa harus dapat melatihkan keterampilan proses. Kenyataannya
sosialisasi K13 belum merata maka sebagai rasa tanggung jawab perlu dilakukan sosialisasi salah
satunya di Kabupaten Magetan. Sosialisasi ini bukan mengenai konsep K13 melainkan bagaimana
mengintegrasikan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimulai dari
penyampaian contoh kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses kemudian
dilakukan peer teaching. Guru juga diminta menyusun rumusan masalah, hipotesis, variabel, mengolah
data, dan menganalisis/menyimpulkan hasil percobaan. Selanjutnya guru menyusun rencana kegiatan
pembelajaran dengan mengintegrasikan keterampilan proses. Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa
rencana kegiatan pembelajaran yang disusun sudah mencerminkan integrasi keterampilan proses.
Kata kunci: keterampilan proses, peer teaching, rencana kegiatan pembelajaran .

Abstract. Regulation of the Minister of Education and Culture of number 65 in 2013 on the Standard
Process advocating scientific approach in the implementation of the class in all subjects. Scientific
approach in question is to observe, ask, try, associate, communicate, and create. Scientific approach and
process skills can not be separated. Integrated science process skills that span the 'hierarchy in the
scientific approach is to formulate the problem (observe and ask), draw up hypotheses (observe and ask),
identify variables (observe and ask), process data (try), and analyzing research (associate). The science
process skills must be trained to the students in order to create a soul scientist for the student to be able
to be applied in everyday life. Therefore, the learning activities that involve the active participation of
teachers and students should be able to train process skills. In fact, the uneven dissemination K13 as a
sense of responsibility needs to be disseminated one in Magetan. This socialization is not the K13 concept
but how to integrate skills in the process of learning activities. This activity starts from the delivery of
examples of learning activities that integrate skills peer teaching process is then performed. Teachers
were also asked to formulate the problem, hypothesis, variables, process data, and
analyzing/summarizing the results of the experiment. Furthermore, teachers plan learning activities by
integrating process skills. From this activity concluded that structured learning activities planned already
reflects the integration process skills.
Keywords: process skills, peer teaching, plan learning activities)

B - 148
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

PENDAHULUAN dan memproses data masih rendah. Fakta ini

Pemerintah sudah mencanangkan lebih dikarenakan kurangnya keterampilan

Permendikbud Nomor 65/2013 mengenai proses diajarkan selama proses pembelajaran di

Prinsip pembelajaran yang diterapkan harus kelas. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan
peran aktif guru dan siswa harus dapat
menggunakan pendekatan proses sebagai
melatihkan keterampilan proses. Kenyataannya
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah, dari
sosialisasi K13 belum merata maka sebagai rasa
guru sebagai satu-satunya sumber belajar
tanggung jawab perlu dilakukan sosialisasi salah
menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar,
satunya di Kabupaten Magetan. Sosialisasi ini
dan dari pembelajaran yang menekankan
jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan difokuskan pada bagaimana mengintegrasikan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi. keterampilan proses dalam kegiatan

Keterampilan proses sains merupakan suatu pembelajaran bukan mengenai konsep K13.

rangkaian yang membantu siswa untuk


menguasai keterampilan ilmiah yang sangat INSTRUMEN DAN METODE
penting dalam pengajaran dan pembelajaran Instrumen
ilmu sains, memperkuat pengetahuan dan
Instrumen yang digunakan antara lain :
pemahaman siswa mengenai teori-teori dan
lembar keterampilan proses dan lembar
konsep-konsep ilmiah dan mengembangkan dan
keterlaksanaan RPP.
menanamkan sikap ilmiah dan noble value
Prosedur Penelitian
(Kheng, 2008).
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat Para peserta yang berjumlah 10 orang yang
disimpulkan bahwa keterampilan proses sains terdiri dari guru Kimia, Fisika, dan Biologi
sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan jiwa diminta untuk mengerjakan pretes soal
ilmuan bagi diri siswa dalam rangka keterampilan proses. Keterampilan proses yang
pengembangan fakta, konsep dan prinsip ilmu disajikan adalah mengenai perumusan masalah
pengetahuan. Hal ini karena keterampilan proses dari fenomena, menyusun hipotesis, dan
merupakan keterampilan yang menjadi dasar mengklasifikasi variabel. Selanjutnya peserta
dalam melakukan metode ilmiah. mendapatkan penjelasan mengenai keterampilan
Berdasarkan penelitian Wirianty dan proses. Kemudian peserta mendapat contoh RPP
Yonata (2015) serta penelitian Ilaah dan Yonata yang mengacu pada pendekatan proses. Contoh
(2015) diperoleh fakta bahwa keterampilan RPP dicermati terlebih dahuu sebelum
proses siswa masih rendah terutama pada melaksanakan peer teaching. Peer teaching
kemampuan siswa dalam menyusun hipotesis, dilaksanakan agar peserta mengetahui apakah
mengidentifikasi variabel, serta mengumpulkan guru model dan peserta telah memahami materi

B - 149
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

yang disajikan yaitu keterampilan proses. Pada Postes dilakukan setelah kegiatan pemberian
saat peer teaching, guru model diamati mengenai materi mengenai keterampilan proses dan
keterlaksanaan RPP. Setelah itu peserta diminta kegiatan mengamati contoh kegiatan
mengerjakan soal postes keterampilan proses. pembelajaran yang mengintegrasikan
keterampilan proses. Dari hasil postes
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dibahas meliputi keterampilan menunjukkan kemampuan peserta dalam
proses dan keterlaksanaan RPP. mengamati fenomena dan menghubungkan
variabel respon dan variable manipulasi sangat
Keterampilan Proses
memuaskan. Demikian juga dengan
Tabel 1 menampilkan data jumlah peserta
keterampilan menyusun hipotesis, variabel,
dengan jawaban benar pada saat pretes dan
postes untuk keterampilan proses merumuskan mengolah data, dan menganalisis/
masalah, menyusun hipotesis, variabel, menyimpulkan juga menunjukkan hasil
mengolah data, dan menganalisis/
memuaskan.
menyimpulkan.

Tabel 1. Persentase peserta dengan jawaban Keterampilan proses ini akan mendorong
benar pada pretes dan postes individu untuk dapat melatih keterampilan
keterampilan proses berpikir tingkat tinggi (HOTS) karena dalam
Keterampilan Proses Persentase
Pretes Postes keterampilan proses individu diajak untuk dapat
Rumusan Masalah 50 100 mengamati fenomena dan menganalisis
Hipotesis 80 100
Variabel 90 100 ketidaksesusaian fakta yang ada.
Mengolah data 100 100 Ketidaksesuaian tersebut akan menimbulkan
Menganalisis/menyimpulkan 100 100
pertanyaan mengenai hubungan antara satu
Berdasarkan Tabel 1, tes keterampilan proses variabel dengan variabel yang lain dalam suatu
masih ada peserta yang belum bisa rumusan masalah. Dari rumusan masalah yang
menghubungkan variabel manipulasi dengan diajukan akan muncul keingintahuan mengenai
variabel respon untuk menyusun rumusan jawaban sementara untuk menjawab rumusan
masalah dari sajian fenomena sehari-hari. masalah (hipotesis) dan bagaimana
Padahal ketika diminta mengamati variabel menyelesaikannya (variabel). Kegiatan
respon, manipulasi, dan kontrol sebagian besar eksperimen harus dilakukan untuk mendapatkan
dari peserta sudah dapat mengategorikannya. data dan selanjutnya diolah serta dianalisis.
Sedangkan untuk hipotesis sebagian besar
Pada proses pembelajaran, individu mencari
peserta sudah mampu merumuskannya.
representasi koheren dari pengetahuan yang
Keterampilan mengolah data dan
sesuai dengan apa yang mereka ketahui dan juga
menganalisis/menyimpulkan sangat memuaskan.
kegunaanya di masa depan (King).

B - 150
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

Pembelajaran dengan pendekatan proses akan menggunakan model-model pembelajaran yang


menghasilkan siswa dengan keterampilan sesuai untuk dapat melatihkan keteranpilan
berpikir (reasoning) lebih tinggi dibandingkan proses ke siswa. King menyatakan bahwa
siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran tingkat keberhasilan individu tergantung pada
dengan pendekatan proses (Shaibu, 2003). bagaimana usaha guru membantu mereka, iklim
di kelas, dan strategi guru untuk memotivasi
Keterlaksanaan RPP
mereka untuk berpikir pada level yang lebih
Setelah melaksanakan pretes dan sebelum tinggi.
postes, peserta diminta mengamati contoh
kegiatan pembelajaran pada RPP dengan materi Fenomena-fenomena yang ditampilkan pada

faktor luas permukaan mempengaruhi laju soal keterampilan proses dan juga pada LKS saat

reaksi. Kemudian peserta diminta untuk peer teaching semuanya menggunakan contoh

melaksanakan peer teaching. Pada kegiatan peer dalam kehidupan sehari-hari. When learners

teaching satu peserta berperan sebagai guru interact with the world in a scientific way,
model sedangkan 9 peserta lain sebagai siswa. they find themselves observing, questioning,
Dari kegiatan peer teaching menunjukkan bahwa hypothesizing, predicting, investigating,
keterampilan proses pernah namun tidak sering interpreting, and communicating (Ash,
dilatihkan ke siswa hal ini ditunjukkan dari 2000).
aktivitas guru model dan siswa model. Sebagian
siswa model masih kesulitan dalam mengamati Guru sebagai fasilitator harus menguasai
fenomena di LKS sehingga masih bertanya keterampilan proses sebelum melatihkan
kepada guru model ketika harus merumuskan keterampilan proses ke siswa. Keterampilan
masalah. Demikian juga pada saat proses tidak hanya diperlukan pada saat
mengelompokkan variabel manipulasi, variable pembelajaran di kelas melainkan sebagai
kontrol, dan variabel respon juga mengalami bekal siswa dalam menghadapi masalah di
kesulitan. Siswa model tidak memasukkan
kehidupan sehari-hari. One of the most
konsentrasi HCl dan massa CaCO3 sebagai
important roles of the teacher as facilitator
variabel kontrol. Namun secara keseluruhan
is to gradually allow the learner to take
guru model dapat melaksanakan renana kegiatan
more responsibility for the learning process
pembelajaran dari RPP yang disajikan.
(Ash, 2000).
Ditinjau dari keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran dalam RPP dengan pendekatan Setelah melaksanakan peer teaching
keterampilan proses diharapkan peserta dapat selanjutnya peserta diminta menyusun
melaksanakan pembelajaran dengan rencana kegiatan pembelajaran yang

B - 151
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015

mengintegrasikan keterampilan proses. Dari Education ISSN: 2252-9454 Vol.4, No.1,


pp.114-118, January 2015.
hasil penyusunan rencana kegiatan tersebut 5. Ilaah, Yuny Faidlul & Yonata, Bertha.
dapat disimpulkan bahwa keterampilan 2015. Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1
proses dapat diintegrasikan dalam Surabaya Pada Materi Laju Reaksi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran
pembelajaran.
Inkuiri. UNESA Journal of Chemical
Education ISSN: 2252-9454 Vol. 1, No. 1,
KESIMPULAN pp. 78-83, January 2015 .
Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah: 6. Shaibu,AAM. danMari,JS.2003. The
1. Kemampuan peserta dalam mengamati Effect of Process-skill Instruction On
fenomena dan menghubungkan variabel Secondary School Students Formal
respon dan variable manipulasi, Reasoning Ability in Nigeria. Science
keterampilan menyusun hipotesis, variabel, Education International Journal, Vol 14
mengolah data, dan menganalisis/ No.4 December 2003.
menyimpulkan juga menunjukkan hasil 7. King, FJ., Ludwika Goodson, Faranak
memuaskan. Rohani. . Higher Order Thinking
2. Pada kegiatan peer teaching secara Skills,Definition, Teaching Strategies,
keseluruhan guru model dapat and Assessment. A publication of the
Educational Services Program, now
melaksanakan renana kegiatan
known as the Center for Advancement
pembelajaran dari RPP yang disajikan.
of Learning and Assessment
Dari hasil penyusunan rencana kegiatan www.cala.fsu.edu
dapat disimpulkan bahwa keterampilan 8. Ash, Doris. 2000. The Process Skills of
proses dapat diintegrasikan dalam Inquiry.
pembelajaran www.nsf.gov/pubs/2000/nsf99148/ch_7
.htm
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada
Rektor Unesa melalui dana BOPTN tahun
anggaran 2015.

DAFTAR PUSTAKA

1. Permendikbud Nomor 65. 2013. Prinsip


pembelajaran. Kemendikbud: Jakarta
2. Kheng, Yeap Tok. Longman Science
Process Skill. Selangor Darul Ehsan :
Pearson Malaysia.
3. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta:PT.Rineka Cipta.
4. Wirianty, Linda & Yonata, Bertha. 2015.
Application Of Inquiry Learning Model
Based Contextual To Rehearse Students
Science Process Skills In Reaction Rate
Material. UNESA Journal of Chemical

B - 152

Anda mungkin juga menyukai