PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengisolasi bakteri dari sumber air panas?
2. Bagaimana mengidentifikasi bakteri hasil isolasi dari sumber air panas?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mengisolasi bakteri dari sumber air panas
2. Mengetahui cara mengidentifikasi bakteri hasil isolasi dari sumber air panas
1.4 Manfaat
Dengan adanya penulisan makalah ini, dapat memberikan pengalaman
serta pengetahuan bagi penulis tentang isolasi bakteri dari sumber air panas
2
BAB II
2.1. Bakteri
3
ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah,
udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang mengandung nutrisi. Media
pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur,
media diferensial, dll. Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan
digunakan tergantung tujuan dari praktikan. Dalam mempelajari sifat
pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka mikroorganisme
tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga didapatkan kultur
murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari
sel-sel dari satu species atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh
dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun gores (Pelczar dan Chan,
1986).
4
Mikroorganisme termofilik lebih hidup pada suhu yang tinggi terutama
pada air panas dan organisme ini tidak hanya bertahan, tetapi bahkan mungkin
berkembang dalam air mendidih.
5
2. Tempat hidup atau asal mikrobia tersebut
6. Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa biakan murni
dan sesuai dengan yang dimaksud
a. Pengenceran yaitu dengan mengambil kira-kira 1ml sampel dari suatu suspensi
ke dalam suatu tabung tersendiri yang berisi akuades steril 9ml untuk
diencerkan. Ini dilakukan beberapa kali dengan tetap mengambil suspensi
sampel pada tabung sebelumnya kedalam akuades steril yang sama banyaknya,
hingga nantinya akan didapatkan satu koloni sebagai biakan murni,
b. Penuangan yaitu dengan mengambil sedikit suspensi sampel bakteri untuk
disebar di dalam sebuah medium. Cara ini dapat dilakukan berkali kali hingga
didapatkan koloni bakteri sebagai biakan murni
6
Diambil air panas dari termos yang berisi air panas dari sumber mata air pacet
Mojokerto. Air panas sebanyak 10 mL dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang
berisi 90 mL CMC broth (Pengenceran 10-1) kemudian diinukubasi dalam
inkubator pada suhu 50oC selama 24 jam, selanjutnya dilakukan pengenceran
bertingkat sampai 10-10 dengan mengambil 1 mL dari pengenceran sebelumya lalu
diencerkan dengan 9 mL akuades. Pengenceran 10-1 sampai 10-10 diambil dan
dimasukkan kedalam cawan petri untuk ditanam secara pour plate menggunakan
media CMC agar, kemudian diinkubasi dalam incubator suhu 50oC selama 48 jam.
7
mencapai genus. Pengamatan mikroskopis yang dilakukan adalah pewarnaan
gram karena pengidentifikasian spesies isolat bakteri dengan microbact.
8
Sebanyak 1 mL ekstrak kasar enzim selulase dicampur dengan 1 mL
substrat (CMC 1% dalam buffer pH 7) lalu diinkubasi pada suhu 50 oC selama 40
menit. Dari campuran larutan diambil 1 mL dan ditambahkan dengan 1 mL reagen
DNS dan dihomogenkan. Ditutup mulut tabung reaksi dengan aluminium foil dan
dipanaskan dalam air mendidih selama 5-15 menit sampai larutan berwarna
merah-coklat. Kemudian ditambahkan 1 mL larutan KNa-Tartrat 40%. Tabung
reaksi didinginkan dan ditambahkan dengan akuades hingga volumenya menjadi
10 mL dan dihomogenkan. Selanjutnya diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
Satu unit aktivitas selulosa didefinisikan sebagai jumlah enzim yang
menghasilkan 1 m mol glukosa per menit pada kondisi tertentu (Dybkaer, 2001).
Aktivitas selulase ditentukan dengan mengkonversi nilai absorbansi yang
diperoleh dari konsentrasi glukosa standart, kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus (Kombong, 2004):
C H
AE = BM glukosa x t x E
Keterangan:
AE = Aktivitas Enzim
C = Konsentrasi Glukosa
BM = Berat Molekul Glukosa
t = Waktu Inkubasi (menit)
H = Volume total enzim-substrat (mL)
E = Volume enzim (mL)
9
Uji Bakteri selulolitik secara kualitatif dengan CMC agar dilakukan pada 6
isolat bakteri yang telah berhasil diisolasi sebelumnya, dari hasil pengujian
didapatkan 6 isolat yang mempunyai aktivitas selulolitik berupa visualisasi zona
bening disekitar koloni. 6 zona tersebut memiliki lebar zona bening yang hamper
sama besar. Tapi terlihat bahwa isolate PS 4 memiliki lebar zona bening yang
sedikit lebih lebar daripada isolat-isolat yang lainnya (Gambar 1)
Tabel 1. Hasil Pengujian dan Pengukuran zona bening bakteri selulolitik secara
kualitatif
No. Kode Isolat Diameter Zona Bening (mm)
1. PS 2 27
2. PS 3 24
3. PS 4 30
4. PS 5 17
5. PS 6 20
6. PS 8 20
10
Gambar 2. Pewarnaan gram isolate bakteri
2.6.4 identifikasi isolat bakteri selulolitik dengan microbact 12A/E
Berdasarkan perbedaan karakteristik koloni, morfologi sel dan zona
bening yang dihasilkan maka terpilih empat isolat bakteri selulolitik termofilik
yang dilakukan pengujian lanjutan identifikasi bakteri dengan menggunakan
Microbact 12 A/E. Berdasarkan hasil identifikasi maka isolat bakteri PS 2 dan PS
3 teridentifikasi sama sebagai spesies Bacillus megaterium, isolate bakteri PS 4
teridentifikasi sebagai spesies Bacillus stearothermophyllus dan isolate bakteri PS
8 teridentifikasi sebagai spesies Bacillus laterosporus.
11
2.6.7 Identifikasi Bacillus laterosporus
Bacillus laterosporus terdeteksi menghasilkan endospora dalam siklus
hidupnya. Endospora dari bakteri ini termasuk jenis endospora subterminal artinya
endospora berada didekat ujung sel vegetatifnya. Pada hasil uji fermentasi gula-
gula bakteri ini positif memfermentasi glukosa, mannitol, sukrosa dan maltosa.
Bakteri ini mampu tumbuh pada suhu 25-55 oC.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya dalam meneliti harus lebih banyak referensi yang digunakan
lagi, agar pengetahuan lebih luas dan bertambah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dybkaer, R., 2001, Unit Katal for Catalitic Activity. J Pure Appl Chem, 73: 927-
931.
Hartanti, 2010, Isolasi dan Seleksi Bakteri Selulolitik Termofilik dari Kawah Air
Panas Gunung Pancar, Bogor, Skripsi : Departemen Biokimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
http://muhammadfirdauss.blogspot.co.id/2013/11/makalah-bakteri.html
Mukminin, A., Isolasi Bakteri Selulolitik dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto
dan Pengujian Aktivitas Enzim Selulase, Jurusan Biologi, UIN Malang.
Oxoid, 2004. Microbact Identification Kits.http://www.oxoid.com/fst/Val.ka
ne@oxoid.com.pdf. tanggal akses 02 Maret 2017
14