BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
RABIAH 1610811120034
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Baginda Rasul Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang
saat ini.
Kami merasa sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan sebuah makalah kami,
makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami
mencoba menjelaskan tentang kalimat dan kalimat efektif yang kami mulai dari pengertian,
ciri-ciri kalimat, unsur-unsur kalimat serta contoh-contoh kalimat.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat memahami jika makalah ini jauh
dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki
karya kami di waktu-waktu mendatang.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 SARAN...9
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat
yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu,
pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak
efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan
segala permasalahannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
a. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki
sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat
adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau
penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan
kata. Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa ang menyampaikan sebuah
gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain,
kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Selain itu kalimat efektif juga
disebut sebagai kalimat yang mampu menyampaikan pikiran perasaan penulisnya dengan
jelas kepada pembaca. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah bahasa (memiliki unsur
subjek dan predikat), singkat (tidak berbelit-belit), enak dibaca, dan sopan.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia
lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S),
predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia
baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain
(objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir,
atau wajib tidak hadir.
1. Subjek (S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda),
sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Posisi subjek
dalam kalimat bebas, yaitu terdapat pada awal, tengah atau akhir kalimat.
2. Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan)
apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri S. termasuk juga sebagai P dalam
kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. Predikat dapat
juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat
juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Posisi predikat dalam kalimat juga bebas,
kecuali tidak boleh di belakang objek dan di belakang pelengkap.
3. Objek (O)
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya
diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang
berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
Letak pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi pelengkap dalam
kalimat terletak di belakang predikat berawalan ber-.
5. Keterangan (Ket)
Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P,
O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat.
Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa.
a. Kesepadanan Struktur
Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur
bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan
adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan
struktur, yaitu:
b. Kepararelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat.
Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba,
maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka
kata selanjutnya berbentuk nomina.
Contoh:
c. Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan.
Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan :
d. Kecermatan
Kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan
kerancuan dan makna ganda.
Contoh :
e. Ketagasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya
menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat
efektif.
Contoh:
Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh dekan fakultas teknik, ketua HMS dan rektor.
(Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh rektor, dekan fakultas teknik dan ketua HMS.
(Efektif)
f. Kepaduan
Contoh:
g. Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai
dengan kaidah EYD.
Contoh:
Demikianlah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi
dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat
tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki
sekurang-kurangnya subjek dan predikat.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Unsur-unsur kalimat : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan
keterangan (Ket).
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
3.2 SARAN
Untuk pembaca
Bagi para pembaca diharapkan untuk membaca dan memahami makalah yang
kami buat dengan teliti, agar nantinya para pembaca akan lebih mudah dalam
menggunakan kalimat maupun kalimat efektif.