Anda di halaman 1dari 4

313.

Belanda Serius Menangani Sampah


Posted by hwc on Monday, April 27th, 2015 Comments (0)
Penulis : LIA NUR AINI
Tema : Earth
=========================================================================================
================================================================

Sekali lagi, boleh jadi Indonesia dapat pelajaran dari Belanda, kali ini dalam hal daur ulang sampah. Belanda telah
mempelopori tentang kebijakan pengeloaan sampah di Uni Eropa. Kurangnya ruang dan kesadaran menjaga
lingkungan memaksa pemerintah Belanda untuk mengambil langkah-langkah awal untuk mengurangi penimbunan
sampah. Namanya Lansniks ladder, kebijakan tersebut disahkan oleh Dutch Lower House pada tahun 1979, masuk
dalam deretan undang-undang Belanda pada tahun 1994 dan dikenalkan di European Waste Framework Directive
dengan julukan hirarki limbah. Pikiran utama dari hirarki tersebut sangat sederhana, menghindari munculnya limbah
sebanyak mungkin, mendaur ulang limbah menjadi barang berharga, menghasilkan energi dari limbah, dan hanya
membuang apa yang tersisa. Akan tetapi, semua itu harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Pajak-
pajak diterapkan tahun 1995 bagi siapa saja yang jahil tangannya membuang sampah sembarangan, konon pajak
tentang sampah di Belanda paling tinggi se-Eropa. [1.2].

(European Environment Agency, 2013)

Belanda memang selalu seperti ini, ide tak hanya berhenti pada kebijakan saja dan duduk manis menunggu
dideretan file arsip para pejabat. Terbukti dari pengolahan limbah padat kota (MSW) pada tahun 2011 61% dari total
limbah didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali, 385 % lainnya dibakar dan menghasilkan energy
(listrik), dan hanya 1% yang kembali ke tempat penampungan sampah [3]. Kita lihat di tahun 2010, pengurangan
limbah melalui daur ulang di Belanda meningkat dari 50 % menjadi 83 %. Sebaliknya, penimbunan limbah telah
menurun dari 35 % menjadi 4 %. [1]. Mungkin ini sebuah komitmen dari negeri tanah rendah tersebut. Semua
berkerja untuk masalah ini, dari departemen pemerintah, pemerintah daerah dan lokal, oragnisasi, dan akademisi.
Tak mau tanggung-tanggu, Belanda membentuk The Dutch Waste Management Association (DWMA) untuk
menghimpun perusahaan penanganan limbah dari nasional maupun internasional dengan lebih dari 50 anggota [5].

Belanda memiliki struktur pengelolaan sampah yang unik setelah tempat pembuangan akhir untuk limbah berdampak
pada bau, mencemari tanah dan air. Belanda memiliki keahlian untuk mengolah limbah mereka dengan cerdas dan
berkelanjutan. Dari berbagai debat kusir antara perusahaan pengelola limbah dan pemeritah, tentang kebijakan
pemerintah yang menjadi tonggak utama suatu inovasi itu dapat dirasakan oleh rakyatnya, tentang uang yang
dihamburkan sia-sia untuk membeli berpuluh kendaraan pengangkut sampah, munculah inovasi tentang pengolahan
sampah [3].

Bammens
Bammens, sebuah container sampah bawah tanah. Sistem ini efisien karena setiap kontainer dapat menyimpan
hingga 5m3 sampah. Penampilan lebih bernilai dengan system elektriknya. Dimana orang-orang akan diberi akses
untuk membuang sampah dengan sebuah kartu sakti, dia akan terbebas dari pajak tergantung berapa sampah yang
dia masukkan ke Bammens. Kali ini, si tikus dan kucing akan gigit jari karena mereka gagal mengobrak-abrik sampah
[4,7,8].

(Waste Management World, 2010)

SITA
Pengolahan Expanded Polystyrene Styrofoam (EPS) dilakukan oleh SITA. Limbah Styrofoam dihancurkan menjadi
butiran kecil kemudian dicampur dengan Styrofoam baru dan diolah kembali tanpa menurunkan kualitas. Di Belanda,
11.500 ton EPS telah diolah sedemikian rupa untuk digunakan kembali sebagai alat pelindung elektronik konstruksi
bahkan di gunakan sebagai bahan baku geoblock, pondasi jalanan pengganti pasir. Geoblock juga diproduksi oleh
negara lain, akan tetapi hanya di belanda saja yang bahan bakunya dari Styrofoam, dipastikan tak ada keretakan
jalan ataupun jalan berlubang [4,7].

(http://www.prestogeo.com )

VAR
Ekstraksi gas organik VAR, salah satu perusahaan pengolah sampah yang didukung penuh oleh kebijakan
pemerintah. Instalasi fermentasi sampah organik, yang menghasilkan listrik dari sampah berbasis sayuran. Berton-
ton partikel berbasis sayuran baik diendapkan tanpa oksigen untuk membentuk gas metana dan mengkonversi
menjadi listrik untuk kebutuhan 1.400 rumah tangga, lebih menghemat listrik bukan. Mereka juga menampung limbah
bangunan dan pembongkaran, biomassa, logam dan tanah yang terkontaminas, diolah kembali hingga menghasilkan
bibit plastik untuk industri, kompos bermutu tinggi, tanah yang bersih, dan energi [7].

(Waste Management World, 2010)

Vista-online
Pemerintah, dari local ke nasional, menetapkan persyaratan untuk kondisi ruang publik seperti pembuangan limbah
tempat umum maupun di saluran pembuangan di jalan. Hal ini dilakukan untuk memantau para pelanggar
lingkungan. Para pengguna akses ini bisa jadi polisi atau petugas keamanan lain dan siap melaporkan tiap-tiap
pelanggaran. Data dikirim ke server web Vista-online dan terorganisir disana. Pastinya, sidak online ini tak
mengeluarkan banyak biaya dan menghemat waktu [4].

Nihot
Nihot merupakan mesin penyortir limbah menggunakan udara dengan akurasi yang sangat tinggi antara 95% dan
98%. melalui teknologi yang unggul, Nihot menawarkan efisisensi sistem yang tinggi untuk lingkungan dan industri
daur ulang limbah. Sistem dan teknologi udara ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi seperti limbah
padat (MSW), limbah industri dan konstruksi, limbah listrik dan elektronik, kaca dan material abrasive lainnya.
Kekuatannya ada apada fraksi pemisahan menggunakan perputaran udara sesuai dengan kepadatan masing-
masing partikel limbah sehingga partikel yang sama akan berkumpul jadi satu. Dengan Nihot, anda akan lebih
mudah untuk memilih limbah mana yang akan didaur ulang [6].
(www.nihot.co.uk )

[1] Milios, Leonidas. 2013. Municipal waste management in the Netherlands. European Environment Agency.
[2] Wong, Diana. 2014. Waste management policy in the Netherlands. http://www.legco.gov.hk
[3] Goorhuis, Maarten., Pieter R., Ellen N., Natascha S., Mario S., and Jrgen van R. 2012. New developments in
waste management in the Netherlands. Waste Management & Research 30(9) Supplement.
[4] Feller, Gordon. 2015. Dutch Successes
. http://www.waste-management-world.com
[5] DWMA. 2009. The Dutch Waste Management Association . http://www.wastematters.eu
[6] Nihot. 2009. Applications Nihot Air Technologies. http://www.nihot.co.uk/applications
[7] Cary W., Clara C., Gladys C.,Melody K.,Odette Umali. 2013. The Netherlands Ministry of Infrastructure and the
Environment. http://www.cuhkemba.net.
[8] Blair, Carly. 2012. The Netherlands has the best waste management in Europe
. http://www.iamexpat.nl/.
Gambar [9] Waste Management World. 2010. Eco opportunisties in composting. Waste Management World, 2010

http://www.prestogeo.com/photo_gallery_geoblock

Anda mungkin juga menyukai