Pada umumnya, perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, karena dengan demikian
perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindarkan diri dari sejumlah risiko yang
sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit. Namun, untuk meningkatkan penjualan, di
samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan.
Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang dagang yang muncul sebagai salah satu
akun dalam neraca perusahaan, khususnya dalam kelompok aktiva lancar karena normalnya piutang dagang
berjangka waktu pendek.
A. Pengertian Piutang
Piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para
pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit (Van Horne dan Wachowicz, 2005).
Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain
yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri, 2009 : 43)
Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005 : 52) merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari
si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Piutang timbul karena adanya
penjualan secara kredit kepada perusahaan lain.
B. Jenis-jeni Piutang
Piutang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Piutang Usaha (account receivable)
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat
dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai
60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.
Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang usaha adalah piutang yang dihubungkan dengan
aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit barang atau jasa untuk pelanggan.
Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu piutang dagang
dalam Laporan Posis Keuangan dilaporkan sebagai Aset Lancar
Termin 2/ 10 n / 30 memiliki arti bahwa piutang yang timbul diharapkan dapat dilunasi dalam jangka
waktu 30 hari, namun apabila pelanggan membayar sampai dengan 10 hari sejak tanggal pembelian, maka
perusahaan akan memberikan diskon sebesar 2 %.
b. Wesel Tagih (notes receivable)
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih
biasanya memiliki waktu tagih antara 60 90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berhutang
untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa
disebut dengan piutang dagang (trade account).
Menurut Skousen dan Stice (2001:361) piutang wesel adalah piutang yang diterbitkan oleh janji
tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu.
Piutamg wesel muncul apabila debitur memberikan jani tertulis untuk melunasi piutangnya dalam
jangka waktu tertentu bersama bunganya. Wesel dapat dibedakan menjadi wesel berbunga dan tidak
berbunga. Suatu wesel disebut berbunga apabila dalam wesel disebutkan tingkat bunga tertentu,
sedangkan wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga
tertentu.
C. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan
piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat
kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran.
D. Transaksi yang menyebabkan mutasi piutang yaitu
1. Transaksi penjualan kredit
2. Transaksi retur penjualan
3. Transaksi pengahapusan piutang
4. Transaksi penerimaan kas dari piutang
KARTU PIUTANG
KARTU PIUTANG
No. Rekening Lembar ke:
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit
No Mutasi Saldo
Tgl. Keterangan
Bkt Debet Kredit Debet Kredit