Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (2) : 139-145 (Juli 2012) ISSN 1829-6084

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Cd, Cu, Cr DAN Pb


DALAM AIR LAUT DI SEKITAR PERAIRAN
BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

ANALYSES OF Cd, Cu, Cr AND Pb CONCENTRATION IN SEA


WATER AROUND BUNGUS TELUK KABUNG, PADANG CITY

Bustanul Arifin1), Deswati2), Umiati Loekman2)


1)
Laboratorium Jasa Analisis Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas
2)
Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas
E-mail : ba_arifin@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian mengenai analisis kandungan logam Cd, Cu, Cr dan Pb dalam air laut telah dilakukan di sekitar
perairan Bungus, Teluk Kabung, Kota Padang dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut. Hasil penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam, Cu, Cr dan Pb dan sebarannya di perairan Bungus. Sampel
sebanyak 200 mL diekstraksi dengan larutan pengompleks ammonium pyrolidin ditiokarbamat (APDC) jenuh
sebanyak 2 mL dalam 7 mL metil isobutyl keton (MIBK) dan diekstrak kembali dengan 5 mL larutan HNO 3 4M,
larutan diukur absorbannya dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Pengambilan sampel air laut
dilakukan sebanyak 6 lokasi yaitu di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera, pantai Carolin, Depot Pertamina,
Teluk Pandan, UPTD BBIP (Balai Benih Ikan Pantai) Teluk Buo dan di laut lepas, dimana tiap lokasi diambil 2
titik sampel dengan jarak antar titik sekitar 100 m dengan dua kali pengambilan. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa kandungan logam Cd berkisar antara 0,006 0,01 ppm, Cu antara 0,0058 0,0720 ppm, Cr
antara 0,0170 - 0,0890 ppm dan kandungan logam Pb berkisar antara 0,06 0,09 ppm. Menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 kandungan logam Cr dan Pb telah melampaui standar
baku mutu air laut yaitu 0,001 ppm sedangkan kandungan logam Cd dan Cu belum melampaui standar baku
mutu air laut.

Kata Kunci : ekstraksi pelarut, APDC, MIBK dan SSA

ABSTRACT
Research on metal concentrations of Cd, Cu, Cr and Pb was analyzed in sea water around Bungus, Teluk
Kabung, Padang City by utilizing solvent extraction method. The research was conducted to see metal
contents and their distribution in Bungus. Sample of 200 ml was extracted with 2 ml solution of saturated
ammonium pyrolidine dithiocarbamate (APCD) in 7 ml methyl isobutyl ketone (IBK) and being extracted
again with 5 ml HNO3 4M. Solution was measured its absorbance by using Atomic Absorbtion
Spectroscopy (AAS). Sea water samples was taken in six locations; around Samudera Fishery Port, Carolin
Beach, gas station, Pandan Bay, UPTD BBIP Buo Bay and in the sea, 2 sampling points were set with 100
m distance between each point. Results show the range of Cd concentration was 0.006-0.01 ppm, Cu was
0.0058-0.0720 ppm, Cr was 0.0170-0.0890 ppm and Pb was 0.06-0.09 ppm. Compared with the regulation
of Environment Ministry number 51 Year 2004, concentrations of Cr and Pb exceeded the quality
standard of sea water of 0.001 ppm. On the other hand, Cd and Cu concentrations were found below the
sea water quality standard.

Keywords: AAS, APCD, MIBK, solvent exraction

139
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (2) : 139-145 (Juli 2012) Deswati, dkk

PENDAHULUAN bagi manusia dan dalam konsentrasi yang


Pencemaran akibat kegiatan industri tinggi akan menyebabkan kematian (Putra
dapat menyebabkan kerugian besar, dan Putra, 2005).
karena umumnya buangan/limbah
mengandung zat beracun antara lain Penelitian ini sangat perlu dilakukan dalam
raksa (Hg), kadmium (Cd), krom (Cr), mengetahui kandungan logam berat yang
timbal (Pb), tembaga (Cu), yang sering terdapat dalam air laut di sekitar Bungus
digunakan dalam proses produksi suatu Teluk Kabung Padang, mengingat sebagian
industri baik sebagai bahan baku, besar masyarakat di sekitar pantai banyak
katalisator ataupun bahan utama. menggantungkan kehidupan dengan
Logamlogam ini akan membentuk menangkap ikan. Pertimbangan lain daerah
senyawa organik dan anorganik yang ini telah dibangunnya Depot Logistik
berperan dalam merusak kehidupan Pertamina. Daerah ini juga sangat berpotensi
makhluk hidup yang ada di dalam dalam pengembangan daerah wisata karena
perairan (Darmono, 2001). pantainya yang indah dan kaya akan
keanekaragaman hayati. Daerah ini juga
Logam berat masuk ke dalam tubuh dijadikan tempat jalur pelabuhan bagi para
organisme laut sebagian besar melalui nelayan yang menggunakan perahu mesin,
rantai makanan fitoplankton merupakan diduga dapat menambah kandungan polutan
awal dari rantai makanan yang akan dari sisa minyak yang dipakai untuk mesin.
dimangsa oleh zooplankton,
zooplankton dimangsa oleh ikan-ikan Beberapa penelitian sebelumnya telah
kecil, ikan kecil dimangsa oleh ikan- dilakukan untuk melihat seberapa jauh tingkat
ikan besar dan akhirnya ikan pencemaran di daerah ini. Indikasi telah
dikonsumsi oleh manusia. Proses ini tercemarnya perairan Bungus Teluk Kabung
berlangsung secara terus-menerus maka dapat dilihat dari matinya beberapa kerang di
jumlah dari logam yang terkonsumsi perairan sekitar UPTD BBIP (Unit Pelaksana
juga semakin banyak dan termasuk Teknis Daerah Balai Benih Ikan Pantai) Teluk
terakumulasi dalam tubuh manusia Buo, Bungus, Teluk Kabung. Indikator lain
(Darmono, 2001). yaitu tercemarnya perairan di Labuhan Cina
Bungus Teluk Kabung oleh logam berat Cu,
Logam berat jika sudah terserap ke Cd dan Pb (Handayani, 2004). Selain itu juga
dalam tubuh maka tidak dapat telah dilakukan penelitian terhadap logam
dihancurkan, bersifat toksik dan berat, Cu, Cr dan Pb pada kerang-kerangan
mengganggu kehidupan (Soesanti, 2004), sedimen (Yane, 2004) dan
mikroorganisme. Pada manusia logam bakau (Sultana dan Willian, 2004).
berat dapat menimbulkan efek
kesehatan tergantung pada bagian mana Berdasarkan urian tersebut, maka perlu
logam berat tersebut terikat di dalam dilakukan penelitian tentang kandungan
tubuh. Daya racun yang dimiliki akan logam berat Cu, Cr, Cd dan Pb dalam air laut
bekerja sebagai penghalang kerja enzim, di sekitar perairan tersebut, mengingat
sehingga proses metabolisme tubuh sebagian besar masyarakatnya bergantung
terputus. Logam berat dapat juga pada sektor perikanan dan lautan. Untuk
sebagai penyebab alergi, karsinogen

140
Analisis Kandungan Logam Cd, Cu, Cr dan Pb dalam Air Laut di Sekitar Perairan Bungus Teluk Kabung Kota Padang

menganalisis kandungan logam berat ini Pengetahuan Alam, Universitas Andalas


dalam air laut tersebut dapat dilakukan Padang.
dengan cara ekstraksi menggunakan
salah satu pengompleks. Pengompleks Pengambilan Sampel
yang digunakan adalah ammonium Metodologi pengambilan sampel dilakukan
pyrolidin ditiokarbamat (APDC) dalam dengan secara terpilih, dengan
pelarut metil isobutyl keton (MIBK). memperhatikan kondisi serta keadaan dari
APDC ini selain berfungsi sebagai daerah penelitian, arus dan kedalaman daerah
pengompleks juga berfungsi sebagai penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
prekonsentrasi karena konsentrasi sampai sejauh mana konsentrasi zat pencemar
logam-logam pencemar yang terdapat menyebar. Pengambilan sampel air laut
dalam air laut tersebut sangat kecil dilakukan di sekitar perairan Bungus Teluk
sekali sehingga menyulitkan dalam Kabung Padang sebanyak 6 lokasi,
pengukuran. Selain itu juga untuk pengambilan sampel, di setiap lokasi
memisahkan ion-ion logam yang dilakukan 2 titik pengambilan, yaitu :
dianalisis dari air laut yang mempunyai 1. Di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudra
kandungan garam yang cukup tinggi 200 m dari tepi pantai
sehingga mengganggu pengukuran 2. Di sekitar Pantai Carolin 100 m dari tepi
dengan AAS. Metode ini telah pantai
dilakukan dalam menganalisis logam 3. Di sekitar Depot Pertamina 200 m dari
dalam air dengan konsentrasi yang kecil tepi pantai
(Handayani, 2004). 4. Arah Teluk Pandan 300 m dari tepi
pantai
Penelitian ini bertujuan untuk 5. Depan UPTD BBIP 200 m dari tepi
mengetahui kondisi perairan Bungus pantai
Teluk Kabung dan sekitarnya ditinjau 6. Laut lepas 500 m dari tepi pantai
dari logam berat yaitu Cu, Cr, Cd dan
Pb sebagai dampak dari kegiatan Persiapan Sampel
pembangunan di wilayah pesisir pantai Sampel diambil berdasarkan tiap titik yang
Bungus Teluk Kabung. telah ditetapkan, dimana tiap titik diambil
sebanyak 1 Liter. Sampel yang telah diambil
Manfaat dari penelitian ini diharapkan kemudian diawetkan dengan menggunakan
nantinya dapat memberikan informasi asam nitrat 65 %. Untuk 1 Liter sampel
kepada masyarakat, pemerintah daerah ditambahkan sebanyak 2 mL asam nitrat pekat.
tentang kualitas air laut dan menjadi
tolok ukur terhadap efektifitas Alat dan Bahan
pengelolaan yang telah dilakukan. Alat
Alat yang digunakan adalah Spektrofotometer
METODOLOGI Serapan Atom (AAS), pH meter, Neraca
Analitik, Pemanas, Shaker, Erlenmeyer,
Tempat Penelitian
Corong pisah, Buret, dan alat-alat gelas
Penelitian dilakukan di Laboratorium
lainnya.
Kimia Analisis Terapan, Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu

141
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (2) : 139-145 (Juli 2012) Deswati, dkk

Bahan pengukuran dengan Spektrofotometer Serapan


Asam nitrat 65 %, 4 M dan 0,15 M, Atom.
Metil isobutil keton (MIBK),
Ammonium pyrolidin ditiokarbamat Rancangan Percobaan
(APDC), Natrium hidroksida (NaOH), Untuk mengetahui kandungan logam berat Cu
Kalium bikromat (K2Cr2O7) dan dan Cr pada air laut maka akan digunakan
Tembaga (Cu). rancangan acak kelompok (RCBD)
(randomized completely block design),
Prosedur Kerja dengan 2 perlakuan dan 6 kelompok. Sebagai
Prekonsentrasi Sampel dengan perlakuan adalah waktu pengambilan sampel
Metode Ekstraksi Pelarut dan sebagai kelompok adalah lokasi
Dipipet 200 mL sampel air laut pengambilan sampel (Anderson, 1987).
dimasukkan ke dalam gelas piala 250
mL yang berisi 2 mL APDC 1%, atur HASIL DAN PEMBAHASAN
pH 4 dan panaskan sampai mendidih. Kandungan Logam Cu dalam air Laut
Setelah dingin sampai suhu kamar, Dari hasil penelitian terhadap air laut
ditempatkan dalam Erlenmeyer dan didapatkan konsentrasi logam Cu pada 12
tambahkan 7 mL MIBK kemudian titik pengambilan sampel seperti terlihat pada
Gambar 1 di bawah ini:
digoyang dengan shaker selama 20
menit. Larutan tersebut di masukan ke
dalam corong pisah dan biarkan selama
20 menit. Ambil lapisan organik (atas)
dan tempatkan dalam erlenmeyer.

Untuk ekstraksi kembali, dipipet 5 mL


HNO3 4 N dan dimasukkan ke dalam
lapisan organik yang dipisahkan tadi,
Gambar 1. Hasil pengukuran logam Cu pada
diaduk selama 20 menit. Lalu campuran
12 titik lokasi pengambilan sampel
dimasukkan ke dalam corong pisah
sampai ditemukan bidang batas ( 20
Gambar 1 menunjukkan hasil pengukuran
menit). Diambil lapisan bawah (lapisan
logam berat Cu dalam air laut di perairan
asam) dan dianalisis dengan SSA
sekitar Bungus Teluk Kabung berkisar antara
(Haraguchi dan Agati, 1995). Hal yang
0,0058 0,0720 ppm. Kisaran ini pada
sama juga dilakukan terhadap masing-
pengambilan II telah melewati standar baku
masing larutan standar dari logam yang
mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu
dianalisis. Tujuan prekonsentrasi dari
sebesar 0,05 ppm sedangkan pada
sampel dengan metode ekstraksi pelarut
pengambilan I masih dibawah ambang batas.
adalah untuk memisahkan ion logam
Konsentrasi logam Cu pada pengambilan I
yang ditentukan dengan senyawa
konsentrasinya masih di bawah ambang batas
pengganggu khususnya dalam air laut
sedangkan pada pengambilan II telah
yaitu kadar garam yang tinggi dan
melampaui ambang batas. Hal ini disebabkan
mempertinggi kepekaan analisis dalam
karena faktor kondisi air laut yang berbeda.
Pada pengambilan I kondisi air laut pasang

142
Analisis Kandungan Logam Cd, Cu, Cr dan Pb dalam Air Laut di Sekitar Perairan Bungus Teluk Kabung Kota Padang

surut dan gelombang laut cukup tenang mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu
sedangkan pada pengambilan II kondisi sebesar 0,01 ppm Konsentrasi Cd tertinggi
air laut pasang naik dan gelombang air pada lokasi Laut lepas sebelah kanan (6b)
laut besar (faktor kecepatan arus) yaitu 0,0103 ppm pada waktu pengambilan II
sehingga akan menyebabkan terjadinya kandungan logam Cd terendah pada lokasi di
pengadukan sedimen dengan air laut. sekitar TPI, Pantai Carolin dan Teluk Pandan
Konsentrasi tertinggi terdapat di lokasi (1b, 2b dan 4a) yaitu 0,0063 pada waktu
6 pada pengambilan II yaitu di laut pengambilan I.
lepas. Pada air laut di lautan lepas
kontaminasi logam berat biasanya Konsentrasi Cd umumnya lebih tinggi pada
terjadi secara langsung dari atmosfir lokasi 6 dibandingkan pada lokasi 1, 2, 3, 4
atau karena tumpahan minyak dari dan 5. Hal ini menunjukkan bahwa
kapal-kapal tanker yang melaluinya dan konsentrasi Cd yang berasal dari laut lepas
juga dari mineral-mineral yang banyak lebih besar dibanding konsentrasi Cd yang
terkandung di dalam laut itu sendiri. berasal dari aktifitas di sekitar perairan
Pengaruh gelombang dan arus yang tersebut. Konsentrasi Cd pada waktu
cukup besar, maka logam Cu juga ikut pengambilan I dan pengambilan II terdapat
terbawa sehingga akan menyebabkan perbedaan nyata. Hal ini disebabkan karena
daerah di sekitar perairan Bungus Teluk pada waktu pengambilan II kondisi perairan
Kabung terkontaminasi logam Cu. sedang mengalami pasang naik.

Analisis Logam Cd dalam Air Laut Kandungan Logam Cr dalam Air Laut
Dari hasil penelitian terhadap air laut Dari hasil penelitian terhadap air laut di
didapatkan konsentrasi logam Cd pada sekitar perairan Bungus Teluk Kabung
enam lokasi dengan dua belas titik Padang, didapatkan konsentrasi logam Cr
pengambilan sampel seperti terlihat
pada dua belas titik pengambilan sampel
pada Gambar 2.
dapat dilihat pada Gambar 3
0.012
Konsentrasi rata-rata (ppm)

0.01
0.008
waktu pengambilan I
0.006
waktu pengambilan II
0.004
0.002
0
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b
Titik pengambilan sampel

Gambar 2. Hasil pengukuran logam Cd


Gambar 3. Hasil pengukuran logam Cr pada 12
pada 12 titik lokasi pengambilan sampel titik lokasi pengambilan sampel
Gambar 2 terlihat bahwa nilai Gambar 3 menunjukkan hasil pengukuran
konsentrasi logam Cd pada air laut di logam berat Cr dalam air laut di sekitar
sekitar perairan Bungus Teluk Kabung perairan Bungus Teluk Kabung berkisar
berbeda-beda berkisar antara 0,0063 antara 0,089 0,17 ppm. Kisaran ini telah
0,0103 ppm. Kandungan Cd secara melampaui nilai ambang batas yang telah
umum berada dibawah standar baku ditetapkan pemerintah yaitu 0,001 ppm.

143
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (2) : 139-145 (Juli 2012) Deswati, dkk

Konsentrasi Cr pada pengambilan II Kandungan Logam Pb dalam Air Laut


lebih tinggi, hal ini disebabkan karena Dari hasil penelitian terhadap air laut
pada pengambilan II ini kondisi air laut didapatkan konsentrasi logam Pb pada enam
sedang pasang naik dan gelombang juga lokasi dengan dua belas titik pengambilan
besar. Konsentrasi Cr tertinggi sampel seperti terlihat pada Gambar 4
ditemukan pada lokasi 6 (menuju laut
0.1

konsentrasi rata-rata (ppm)


lepas) pada pengambilan II yaitu 0,17
ppm. Ternyata konsentrasi logam Cr 0.08

memang sudah cukup tinggi di lautan 0.06 waktu pengambilan I


waktu pengambilan II
lepas, sehingga karena faktor 0.04

gelombang yang cukup besar logam Cr 0.02

akan ikut terbawa dan akan 0


1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b
menyebabkan daerah di sekitar perairan
Titik pengambilan sampel
Bungus, Teluk Kabung akan
terkontaminasi. Dalam badan perairan Gambar 4. Hasil pengukuran logam Pb pada 12
Cr masuk secara alamiah oleh beberapa titik lokasi pengambilan sampel
faktor fisika seperti erosi yang terjadi
pada batuan mineral, kebakaran hutan Gambar 4 terlihat bahwa nilai konsentrasi
dan debu-debu serta partikel-partikel Cr logam Pb relatif hampir sama di setiap daerah
yang ada di udara akan dibawa turun titik sampel. Kandungan logam Pb dalam air
oleh air hujan. Secara kimiawi dapat laut di sekitar perairan Bungus Teluk Kabung
berupa pelapukan batu-batuan dan berkisar antara 0,06300,0907 ppm.
aktifitas gunung berapi. Kandungan logam Pb telah melewati standar
baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah
Konsentrasi logam Cr stabil pada yaitu sebesar 0,05 ppm Konsentrasi Pb
beberapa titik pengambilan sampel, hal tertinggi pada lokasi Laut Lepas sebelah
ini disebabkan karena Cr memang kanan (6b) yaitu 0,0907 ppm pada waktu
sudah cukup banyak terakumulasi di pengambilan II dan kandungan logam Pb
perairan sekitar Bungus Teluk Kabung terendah pada lokasi Pantai Carolin, Teluk
Padang. Beberapa faktor lain yang Pandan dan didepan BBIP (2a, 2b 4a dan 5a)
menyebabkan konsentrasi Cr cukup yaitu 0,0630 ppm pada waktu pengambilan I.
tinggi adalah karena aktifitas di sekitar
perairan tersebut. Kondisi ini dapat Konsentrasi logam Pb lebih tinggi pada lokasi
dilihat pada lokasi 1 dan 2 dimana pada 6 dibandingkan pada lokasi 1, 2, 3, 4 dan 5.
lokasi ini terdapatnya kapal-kapal yang Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi
berlabuh yang membuang air balasnya logam Pb yang berasal dari laut lepas lebih
kelaut dan juga karena lokasinya tidak besar dibandingkan dari lokasi lain. Ada
begitu jauh dari bibir pantai sehingga kemungkinan pencemaran ini disebabkan oleh
sering terjadi pengadukan air dengan tumpahan bahan bakar dari kapal-kapal yang
sedimen yang banyak mengandung melewati laut lepas tersebut dan juga berasal
logam Cr. dari batuan-batuan yang ada dalam dasar laut.
Konsentrasi Pb pada waktu pengambilan I
dan pengambilan II terdapat perbedaan nyata.

144
Analisis Kandungan Logam Cd, Cu, Cr dan Pb dalam Air Laut di Sekitar Perairan Bungus Teluk Kabung Kota Padang

Hal ini disebabkan karena pada waktu Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan
pengambilan II kondisi perairan sedang Pencemaran Hubungannya Dengan
mengalami pasang naik. Toksikologi Senyawa Logam. UI-Press.
Jakarta
SIMPULAN Handayani, A. 2004. Analisa Beberapa
Dari hasil penelitian analisis kandungan Kandungan Logam Berat Cd, Pb, dan Cu
logam Cu, Cd, Cr dan Pb pada air laut Dalam Air Laut Disekitar Manggrove
di sekitar perairan Bungus Teluk Labuhan Cina Bungus Teluk Kabung
Kabung Padang, dapat disimpulkan Padang. Skripsi, Jurusan Kimia. Fakultas
sebagai berikut: Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam.
Kandungan logam Cu, Cd, Cr dan Pb Universitas Andalas. Padang
dalam air laut di sekitar perairan Haraguchi, H., T Agaki. 1995. Application Of
Bungus Teluk Kabung berturut-turut Atomic Absorption Spectrometry to
adalah: 0,0058 0,0720 ppm, 0,0063 marine Analysis dalam S, J, Hasweel.
0,0103 ppm, 0,089 0,170 ppm dan Analytical Spectroscopy Library, Theory,
0,0630 0,0907 ppm. Design and Application. Vol 5. Elsevier
Menurut Keputusan Menteri Negara Amsterdam. Nederland. 1995.
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Menteri Negara Kependudukan dan
kandungan logam Cr dan Pb telah Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri
melampaui standar baku mutu air laut Negara Kependudukan dan Lingkungan
yaitu 0,001 mg/L, sedangkan logam Cd Hidup Nomor 51/MENKLH/2004
belum melewati standar baku mutu air Tentang Baku Mutu Air Laut untu
laut yang ditetapkan. Perairan Pelabuhan. Jakarta
Untuk logam Cu pada pengambilan I Putra S.E dan Putra J.A. 2005. Bioremoval
belum melampaui standar baku mutu air Metode Alternatif Untuk Menanggulangi
laut yaitu 0,05 ppm, tetapi untuk Pencemaran Logam Berat. www.Che-is-
pengambilan II konsentrasi logam Cu try.org
telah melampaui standar baku mutu Suzyanna. 2001. Model Ekologi Pengolahan
yang ditetapkan. Kawasan Pesisir dan Daerah Aliran
Sungai Secara Terpadu. Makalah Falsafah
DAFTAR PUSTAKA Sains. Program Pasca Sarjana-S3. IPB.
Anderson, R.L. 1987. Practical Bogor
Statistics For Analytical Chemist.
Van Nostrand Reinhold Company
Inc. New York.

145

Anda mungkin juga menyukai