Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum PLC

Modul 1

Oleh :
JEKI ARMENTARIA
NIM : 4211531030

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK NEGERI BATAM
2017

Hal I.1
Rangkaian Logika (Kendali Relay)
Tujuan

Mengetahui dan memahami rangkaian logika


Mampu membuat rangkaian logika dengan menggunakan relay
Mampu mengaplikasikan rangkaian logika dengan relay

Alat dan Bahan

Kit Relay
Kit Tombol dan Lampu
Kit Motor DC
Power supply 24 VDC
Power supply 12 VDC
Jumper

Pendahuluan
Kontrol sekuensial adalah kontrol yang digunakan untuk mengatur suatu operasi yang saling
terkait, terhubung dan terjadwal. Dimana elemen-elemen dasar dari kendali sekuensial,
diantaranya:
- Switch
- Relay
- Timer

Pada dasarnya kendali sekuensial ini tidak terlepas dari rangkaian logika. Pada modul
pertama kita belajar merangkai rangkaian logika dengan menggunakan elemen-elemen dasar
dari kendali sekuensial diatas.

Prosedur
1. Persiapkan kit tombol dan lampu.
2. Persiapkan kit relay.
3. Persiapkan kit motor DC.
4. Rangkailah rangkaian logika sesuai dengan job sheet yang ada.
5. Buat tabel kebenaran dari rangkaian logika yang dibuat.
6. Rapihkan peralatan setelah selesai praktikum.

Rangkaian OR
Rangkaian OR dapat dianalogikan sebagai saklar yang terhubung paralel. Rangkaian OR
keluarannya akan bernilai 1 jika salah satu atau semua inputnya bernilai 1. Berikut simbol,
persamaan boolean dan tabel kebenaran dari gerbang OR.

Hal I.2
Rangkaian AND
Rangkaian AND dapat dianalogikan sebagai saklar yang terhubung Seri. Rangkaian AND
keluarannya akan bernilai 1 jika kedua inputnya bernilai 1. Berikut simbol, persamaan
boolean dan tabel kebenaran dari gerbang AND.

Rangkaian NOT
Rangkaian NOT merupakan rangkaian yang berfungsi untuk membalik keadaan.
Rangkaian NOT ini akan bernilai 1 jika inputnya 0. Berikut simbol, persamaan boolean dan
tabel kebenaran dari gerbang NOT.

Rangkaian NOR
Rangkaian NOR merupakan rangkaian OR yang di NOT-kan, sehingga output dari
rangkaian ini adalah kebalikan dari rangkaian OR. Berikut simbol, persamaan boolean dan
tabel kebenaran dari gerbang NOR.

Hal I.3
Rangkaian NAND
Rangkaian NAND merupakan rangkaian AND yang di NOT-kan, sehingga output dari
rangkaian ini adalah kebalikan dari rangkaian AND. Berikut simbol, persamaan boolean dan
tabel kebenaran dari gerbang NOR.

Rangkaian EX-OR
Rangkaian EX-NOR merupakan suatu rangkaian logika dimana outputnya akan bernilai 1 jika
input terakhirnya tidak ada yang sama. Berikut simbol, persamaan boolean dan tabel
kebenaran dari gerbang NOR.

Rangkaian EX-NOR
Rangkaian EX-NOR merupakan suatu rangkaian EX-OR yang di NOT-kan, sehingga output
dari rangkaian ini adalah kebalikan dari rangkaian EX-NOR. Berikut simbol, persamaan
boolean dan tabel kebenaran dari gerbang NOR.

Hal I.4
Job Sheet
Buatlah Rangkaian Ladder Logic Berikut kemudian lengkapi tabel kebenarannya:

Percobaan 1

INPUT OUTPUT
PB1 PB2 LA LB LC LD
0 0 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 0 0
LA = K1.K2; LB = K1+K2; LC = K1.K2; LD = K1+K2;
Analisa:
dari hasil praktikum dapat dianalisa bahwa pada saat tombol belum ditekan kedua-
duanya lampu yang menyala C & D karena pada posisi awal pertama kali dalam kondisi
normaly close (NC). Sedangkan jika ketika salah satu tombol ditekan apakah tombol pertama
atau kedua lampu yang menyala adalah lampu B & D hal ini disebabkan dilihat dari rangkaian
yang digunakan untuk lampu A menggunakan rangkaian yang berlogika AND sedangkan lampu
B menggunakan rangkaian berlogika OR kemudian lampu C rangkaian berlogika NAND dan
lampu D rangkaiannya berlogika NOR.
Hal I.5
Percobaan 2

INPUT OUTPUT
PB1 PB2 LA LB
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

LA =

K1.K2+K1.K2 LB = K1.K2+K1.K2
Analisa:
Dari hasil praktikum dia atas maka dapat diketahui bahwa untuk mengaktifkan lampu A
dan B harus memenuhi beberapa kondisi karena rangkaian untuk mengaktifkan lampu A dan B
merupakan rangkaian berlogika AND dan OR untuk rangkaian lampu A logika EX-OR dan
rangkaian lampu B logika EX-NOR sehingga lampu A akan menyala ketika salah satu tombol
aktif dan lampu B akan menyala ketika kedua tombol di tekan atau pun tidak sama sekali.
Percobaan 3

INPUT OUTPUT
PB1 PB2 CW CCW

0 0 0 0
0 1 1 0

1 0 0 1
1 1 0 0
Analisa:
Dari hasil
praktikum ke tiga dia atas
maka dapat diketahui
bahwa dalam untuk
membuat motor berputar
searah jarum jam (CW)
pada rangkaian diatas maka
tombol pertama harus
bernilai 0 (tidak di tekan)
dan tombol ke dua bernilai 1
(ditekan). Dan sebaliknya ketika ingin membuat arah putaran berlawanan arah jarum jam maka
nilai tombol pertama harus bernilai 1 dan tombol kedua bernilai 0. Akan tetapi ketika kedua
tombol di tekan atau bernilai 1 maka motor tidak akan berhenti karena masing-masing relay
yang diaktifkan melalui tombol saling memutus.
Percobaan 4

INPUT OUTPUT
PB1 PB2 CW CCW
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1

Analisa:
Dari hasil praktikum diatas maka dapat diketahui bahwa K1 sebagai relay enable agar
motor bergerak dan sehingga tanpa K1 aktif motor tidak akan bergerak meskipun relay K2 aktif.
Akan tetapi jika kedua-dua relay aktip maka akan merubah arah putaran dari motor.

Hal II.1
Laporan Praktikum PLC

Modul 2

Oleh :
JEKI ARMENTARIA

NIM : 4211531030

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK NEGERI BATAM
2017

Hal II.2
Rangkaian Self-Conservative, Rangkaian Inter-Lock,
Rangkaian Timer
Tujuan

Mengetahui dan memahami rangkaian self-conservative ,rangkaian Inter-lock dan


rangkaian timer
Mampu membuat rangkaian self-conservative dan rangkaian Inter-lock dan rangkaian
timer
Mampu mengaplikasikan rangkaian self-conservative dan rangkaian Inter-lock dan
rangkaian timer

Alat dan Bahan

Kit Relay
Kit Tombol dan Lampu
Kit Motor DC
Power supply 24 VDC
Power supply 12 VDC
Jumper

Pendahuluan
Pada sistem kendali, rangkaian self-conservative dan rangkaian inter-lock merupakan
rangkaian yang sering digunakan sebagai rangkaian pengaman, pengunci, rangkaian memori.
Rangkaian timer merupakan rangkain yang berfungsi untuk menunda waktu aktif atau
menunda mati suatu rangkaian.

Prosedur
1. Persiapkan kit tombol dan lampu.
2. Persiapkan kit relay.
3. Persiapkan kit motor DC.
4. Rangkailah rangkaian logika sesuai dengan job sheet yang ada.
5. Buat tabel kebenaran dari rangkaian logika yang dibuat.
6. Rapihkan peralatan setelah selesai praktikum.

Rangkaian Self-Conservative
Rangkaian self-conservative ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi ON.
Rangkaian ini biasanya digunakan jika menggunakan push button. Push button (Normaly
Open) akan ON hanya pada saat kita tekan dan OFF pada saat kita lepas. Untuk
mempertahankan kondisi ON tersebut kita dapat menggunakan rangkaian self- conservative
ini.

Hal II.3
Jika PB1 ditekan maka arus mengeksitasi koil relay K1. maka kontak relay K1 akan on dan
lampu LA menyala. CR1 juga menjadi kontak untuk K1. meskipun PB1 dilepas K1 akan
mengeksitasi dirinya sendiri dengan menggunakan K1. Lampu akan Padam jika PB 2 yang
ditekan. Jika menggunakan rangkaian ini maka harus dipastikan minimal ada kontak yang
akan memutus sistem tersebut.

Rangkaian Inter-Lock
Rangkaian inter-lock adalah rangkaian kontrol sekuensial yang dirancang untuk melindungi
mesin dan piranti serta keselamatan operator dengan cara mengendalikan operasi mesin dan
piranti agar berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan memakai titik kontak
elektris sehingga dapat menjadi urutan operasi yang benar. Contoh dari rangkaian ini dapat
dilihat pada gambar berikut.

Hal II.4
Rangkaian Timer Delay ON
Timer delay on adalah timer yang akan menghitung jika coil timer ter-eksitasi dan contact
timer akan bergerak jika telah mencapai waktunya.

Rangkaian
Timer Delay OFF
Timer delay off adalah timer yang akan menghitung jika coil timer tidak ada eksitasi dan
kontak timer akan bergerak jika telah mencapai waktunya.

Hal II.5
Job Sheet

Buatlah Rangkaian Ladder Logic Berikut kemudian lengkapi nomor terminal dan nomor
kolom yang digunakan lalu gambarkan Timing Diagram:

Percobaan 1

PB1

PB2

PB3

CW

CCW

Analisa
Dari hasil praktikum diatas maka dapat diketahui bahwa ketika tombol ketiga ditekan
maka motor akan berputar searah jarum jam (CW) hingga tombol pertama ditekan sebagai
reset, baru motor berhenti. Ketika tombol ke dua ditekan maka motor akan berputar
berlawanan arah jarum jam (CCW). Dan motor akan berhenti ketika tombol reset ditekan.
Akan tetapi ketika setelah di reset kedua tombol 2 dan 3 ditekan secara bersamaan maka ini
akan terjadi rise condition dimana kondisi ini motor tidak akan tau mana motor akan
berputar searah jarum jam atau berlawanan.

Percobaan 2

PB1

LA

Analisa :
Dari hasil praktikum diatas maka dapat di ketahui bahwa dalam rangkaian diatas
merupakan rangkaian delay on dimana lampu akan menyala ketika tombol ditekan dan tahan
hingga relay on baru lampu hidup. Lampu akan mati ketika tombol ditekan. Jika relay belum
aktif tombol sudah di lepas maka lampu tidak akan menyala.

Percobaan 3
B2

LA

Analisa :
Dari hasil praktiku diatas maka dapat diketahui bahwa ketika tombol di tekan
sekali maka lampu akan hidup selama timer relay belum aktif. Ketika relay aktif maka
akan memutus lampu atau lampu akan mati. Lampu akan menyala kembali ketika tombol
di tekan kembali.
Percobaan 4

PB1

PB2

CW

CCW

Analisa :
Dari hasil praktikum maka dapat di ketahui bahwa ketika tombol kedua ditekan maka
motor akan berputar searah jarum jam (CW) hingga time delay 2 aktif merubah arah putar motor
menjadi berlawanan arah namun ketika kedua relay aktif maka akan terjadi rise condition.
Hingga tombol reset ditekan dan motor mati.
Untuk mengatasi permasalahan kondisi rise condition ketika praktikum 4 berikut rangkaian nya

Sehingga ketika time relay pertama selesai dan time relay kedua akan reset dan
seterusnya sampai ketika time relay 2 aktif akan mereset time relay 1. Siklus akan
berhenti hingga tombol reset ditekan.

Anda mungkin juga menyukai