PENDAHULUAN
Indonesia, tetapi juga dunia. Hal ini dapat dilihat bahwa jumlah penderita diabetes
peringkat, dari peringkat Negara ke-7 pada tahun 2013 menjadi peringkat ke-5
teratas pada tahun 2015 diantara negara-negara dengan jumlah penderita diabetes
55%, yang akan diderita oleh 592 juta jiwa pada tahun 2035 (Tjokroprawiro,
2015). Sebanyak 90-95% diabetes yang terjadi adalah DM tipe-2 (ADA, 2016).
multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Penderita DM juga
selalu mengkonsumsi obat untuk menstabilkan kadar gula darahnya (Depkes RI,
2005). Penggunaan obat antidiabetes oral beresiko terjadinya efek samping obat
dan terapi kombinasi obat antidiabetes oral pada pasien diabetes mellitus tipe-2
1
2
2009). Obat antidiabetes oral yang sering dipakai saat ini dari golongan biguanid
yaitu metformin dan dari golongan sulfonilurea yaitu glibenklamid (Depkes RI,
diare, dan menyebabkan asidosis laktat (Depkes RI, 2005). Sedangkan efek
samping glibenklamid antara lain gangguan saluran cerna berupa mual, diare,
sakit perut, hiperskresi asam lambung dan gangguan susunan syaraf pusat berupa
sakit kepala (Depkes RI, 2005). Keadaan pasien DM yang tidak kunjung sembuh
alternatif pengobatan lain yang dirasa memberikan kenyamanan bagi psikis dan
atsiri atau senyawa yang mudah menguap baik bersifat aromatik maupun tidak
bersifat aromatik (Ansel, 2008). Selain itu, bertujuan untuk mengenalkan kepada
masyarakat bentuk sediaan herbal baru agar penggunaan obat tradisional menjadi
lebih praktis dan menarik minat pasien DM tipe-2 yang kurang menyukai obat dan
kadar gula darah yang awalnya lebih dari 500 mg/dL menjadi kurang dari 400
masyarakat sekitar 3 tahun yang lalu dan dipasarkan di daerah Lombok dan
ekstrak etanol daun alpukat dan buah oyong dosis (50 : 200 mg/KgBB) pada
mencit dapat menghambat peningkatan kadar glukosa darah tikus yang dibebani
glukosa (Larasati, 2012). Ekstrak etanol temulawak pada dosis 17,5 mg/KgBB
juga telah terbukti mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes
putih juga mengandung komponen minyak atsiri yaitu sineol (Astuti, 2013).
2012). Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dibuktikan secara ilmiah
B. Perumusan Masalah
efek antidiabetes?
C. Tujuan Penelitian
alpukat, temulawak, dan kunyit putih pada tikus DM tipe-2 yang mengalami
resistensi insulin.
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Morinda
telur, ujung dan pangkal runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk
dengan ciri khas terletak pada permukaannya yang tidak teratur dan terdapat
benjolan-benjolan. Panjang buah 5-10 cm dengan diameter 5-7 cm. Jika telah
masak, buahnya akan mengeluarkan bau yang tidak sedap (Depkes RI, 1991).
dan aman untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes
immunomodulator (Sunder dkk, 2016), antikanker (Wang dan Su, 2001) dan
mengkudu dapat mengobati penyakit diabetes dan liver pada tikus diabetes
kadar glukosa darah tikus putih jantan yang dibuat diabetes yang diinduksi
aloksan. Selain itu, penelitian Lidia (2013), menyatakan bahwa infusa buah
mengkudu memiliki efek hipoglikemik pada tikus putih jantan galur Wistar
penurunan kadar glukosa darah yang bermakna pada tikus diabetes yang
mengkudu memberikan penurunan kadar glukosa darah dan kadar lipid yang
(Fikry, 2014).
(Cronquist, 1981):
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Persea
malai yang keluar dekat ujung ranting. Bunga tersembunyi dengan warna
hijau kekuningan dan memiliki ukuran 5-10 mm. Buah alpukat bertipe buni,
9
bentuk bola atau bulat telur panjangnya 5-50 cm, memiliki kulit lembut tak
rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan berbiji satu. Buah tumbuh
tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau dekat kulit
dan kuning muda dekat biji yang memiliki tekstur lunak dan lembut. Biji
bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan.
Perbanyakan tanaman alpukat dengan biji dan okulasi pada tanah gembur dan
berbentuk jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung
memiliki tulang menyirip dengan panjang 10-20 cm dan lebar 3-10 cm. Daun
muda berwarna kemerahan dan berambut rapat, serta daun tua berwarna hijau
nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi tidak
steroid. Zat-zat yang terkandung dalam daun alpukat bersifat sebagai peluruh
pada daun alpukat diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Ekstrak air
daun alpukat 100 mg/KgBB terbukti memiliki efek hipoglikemik pada tikus
(2012) menyatakan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun alpukat dan buah
oyong dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit putih jantan yang
senyawa ekstrak air daun alpukat yang memiliki aktivitas antidiabetes, yaitu
Divisio : Monoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m, tiap
tanaman memiliki 2-9 helai daun, daunnya berbentuk panjang dan agak lebar,
12
warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun
sekitar 50 55 cm, lebarnya 18 cm, dan tiap helai daun melekat pada tangkai
daun yang posisinya saling menutupi secara teratur, panjang tangkai daun
termasuk helaian 43-80 cm. Perbungaan lateral, warna bunga kuning dengan
kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Rimpang
memanjang, warna kulit rimpang kuning kotor atau coklat, warna daging
rimpang adalah kuning atau oranye tua, rasanya pahit, temulawak umumnya
memiliki enam buah rimpang tua dan lima buah rimpang muda. Sistem
2013).
kekebalan tubuh (Sari dkk, 2012), menambah nafsu makan dan menjaga
darah pada tikus yang diinduksi aloksan hingga ke dalam rentang normal
kombinasi ekstrak etanol temulawak 200 mg/KgBB dan bawang putih 200
aloksan (Sari, 2012). Selain itu, terdapat penelitian kombinasi ekstrak buah
dan memperbaiki profil lipid darah pada mencit diabetes yang diinduksi
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
semak berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk
batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau,
pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai
daunnya panjang sama dengan panjang daunnya. Permukaan atas dan bawah
daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini mempunyai bunga majemuk
berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang. Mahkota bunga
berwarna kuning muda atau hijau keputihan, panjang 2,5 cm. Kunyit putih
15
bahan minyak atsiri, amilum, tanin, gula dan damar (Muhlisah, 1999).
2. Diabetes Melitus
karbohidrat, lemak dan protein. DM terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya (WHO, 1999). Tipe diabetes mellitus adalah DM
16
tipe-1 atau Insulin Dependent Diabetes mellitus (IDDM), DM tipe-2 atau Non
(WHO, 1999).
polifagia, dan berat badan turun drastis tanpa penyebab yang jelas. Gejala yang
tidak khas antara lain : sering kesemutan (parestesia), sering gatal (pruritus) pada
kulit terutama daerah anus, alat kelamin, dan telinga, sering terjadi keputihan
(pada wanita), sulit sembuh atau berkepanjangan bila terjadi infeksi, sering terjadi
bisul, mudah lelah dan sering mengantuk, lemas, dan mengalami gangguan
penglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang
insulin secara normal. Keadaan ini disebut dengan resistensi insulin. Resistensi
sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan akan terjadi hiperglikemia
(Sulistyoningrum, 2010).
17
mortalitas pada pasien DM yang secara spesifik ditujukan untuk mencapai dua
target utama, yaitu: menjaga agar kadar glukosa darah berada dalam kisaran
yakni :
Diet dan olah raga. Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan
terhadap stimulus glukosa. Sementara itu, olah raga secara teratur dapat
menurunkan dan menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Olah raga dapat
meningkatkan jumlah dan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh dan juga
2. Terapi Obat
1) Biguanid
18
2) Glitazone (Tiazolidinedion)
(Suherman, 2009).
19
3) Sulfonilurea
kanal ion Ca2+ akan memicu masuknya ion Ca2+ ke dalam sel sehingga
5) Meglitinid
yang pendek karena proses inaktivasi oleh enzim DPP-IV. Hormon ini
4. Metformin Hidroklorida
lemak. Pada pasien gemuk, biguanid dapat menurunkan berat badan pasien DM
tipe-2. Metformin oral akan mengalami absorbsi di usus halus dan di dalam darah
tidak terikat protein plasma. Ekskresi metformin terjadi melalui urin dalam
keadaan utuh dengan waktu paruh sekitar dua jam (Suherman, 2009). Metformin
sebagai tambahan terapi pada pasien DM tipe-1. Pemberian dosis awal metformin
menjadi cairan dengan cara uap air yang mengalir di pipa didinginkan pada bak
cairan atau cairan yang terkondensasi dari uap disebut kondensat (hasil
memiliki peranan penting dalam proses kondensasi uap menjadi condensat water,
digunakan untuk proses kondensasi yaitu kondensor, yaitu suatu alat yang terdiri
dari jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap menjadi zat cair (air)
Desain kondensor didasarkan pada model aliran uap. Densitas uap yang
sangat kecil menyebabkan uap akan selalu bergerak ke atas. Setiap pipa
dihubungkan satu sama lain agar uap yang tidak dapat ditampung pada pipa
menjadi merata. Posisi pipa dibuat vertikal dan horizontal miring agar uap yang
22
telah terkondensasi dapat mengalir secara gravitasi dan akhirnya keluar sebagai
kondensat pada outlet. Kondensor terdiri dari satu pipa stainlissteal dan bak
pendingin. Pipa stainlissteal dengan tipe 314 standar makanan, diameter 3/8 inchi
dimana panjang pipa total adalah 183 cm. Bak pendingin terbuat dari tanah liat
yang dilapisi semen agar kuat dan tidak bocor. Panci yang digunakan berbahan
stainlissteal dengan tipe 314 standar makanan, dengan diameter 25 cm, dan tinggi
25 cm. Umur tanaman yang lebih tua menghasilkan warna air kondensat yang
lebih jernih dibandingkan dengan tanaman muda. Selain itu, juga dapat diketahui
bahwa kondensat yang diperoleh relatif lebih tinggi pada umur daun yang lebih
Keterangan :
1. Gas elpiji
2. Kompor + kabulator
3. Pipa
4. Bak pendingin
5. Panci penampung bahan-bahan
6. Panci penampung kondensat (Outlet)
diantaranya, hewan uji DM tipe-2 yang direkayasa secara genetik seperti, tikus
Ob/Ob (defisiensi leptin), tikus Zulker (fa/fa) obese, tikus Diabetic Torri. Diet
nutrisi khusus, misalnya pemberian pakan tinggi fruktosa pada tikus selama lebih
dari dua bulan akan menginduksi terjadinya resistensi insulin. Induksi senyawa
i.p pada tikus neonatal di usia 6 minggu (Christopher dkk., 2009). Tikus DM tipe-
23
2 yang mengalami resistensi insulin dapat dibuat dengan cara pemejanan insulin
insulin normal terhadap sel target kerja reseptor insulin (Shanik dkk., 2008).
tyrosine reseptor insulin, protein IRS, atau abnormalitas fungsi GLUT- 4 yang
cepat, spesifik untuk glukosa dan dapat diadaptasi dalam berbagai alat pengukur
glukosa (Estridge, dkk., 2000). Kadar glukosa darah diukur menggunakan alat
glukometer. Prinsip kerja alat ini adalah enzim glukosa oksidase akan
diukur dengan glukometer. Alat ini bekerja dengan menggunakan sedikit sampel
glukosa darah. Hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar glukometer dalam
10 detik setelah sampel darah diteteskan pada strip glukosa (Baver, 1982).
24
F. Landasan Teori
Obat tradisional telah menjadi salah satu pilihan dalam pencarian solusi
menemukan obat baru yang mempunyai khasiat lebih baik ataupun mempunyai
khasiat sama dengan obat yang ada. Diantaranya adalah buah mengkudu
ekstrak etanol daun alpukat dan buah oyong dosis (50 : 200 mg/KgBB) pada
mencit dapat menghambat peningkatan kadar glukosa darah tikus yang dibebani
glukosa (Larasati, 2012). Ekstrak etanol temulawak pada dosis 17,5 mg/KgBB
juga telah terbukti mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes
atau triterpenoid. Hasil penelitian Kasiran (2009), bahwa melalui proses destilasi
atsiri yaitu sineol (Astuti, 2013). Komponen minyak atsiri dalam kunyit putih
G. Hipotesis
mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus DM tipe-2 yang mengalami