Anda di halaman 1dari 5

IV.

JAWABAN PERTANYAAN
Isolasi Pati dari Tepung Beras
1. Jelaskan, mengapa air dapat dipakai untuk mengisolasi pati dari tepung beras ?
Air dapat digunakan untuk mengisolasi pati karena pati larut dalam air.
2. Apakah dapat dipergunakan kertas saring sebagai pengganti kain (kasa) pada prosedur
kerja isolasi pati yang Anda lakukan? Jelaskan!
Tidak, karena jika digunakan kertas saring maka kertas saring tersebut akan cepat rusak
dan proses penyaringan menjadi tidak sempurna.
3. Apakah ada sisa pati pada ampas tepung beras tersebut?
Ada, karena salah satu fraksi dari pati yaitu amilopektin bersifat lengket sehingga
kemungkinan menempel pada ampas.
4. Bagaimana Anda menghitung rendemen pati pada tepung beras tersebut?
pati kering yang diperoleh
100%
tepung beras yang digunakan
% rendemen =
16,5445
100%
20,0079
% rendemen =
% rendemen = 82,69%

Uji Iodium
1. Mengapa pati dapat berupa koloid dalam air panas?
Karena pati merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air sehingga untuk
melarutkannya dapat dilarutkan dalam air panas. Selain itu, molekul pati terhidrasi pada
tingkat yang cukup tinggi karena memiliki gugus hidroksil yang terbuka. Oleh karena itu,
jika pati diekstrak denagn air panas akan membentuk larutan koloid keruh atau dispersi.
2. Mengapa uji iodium dilakukan dengan pereaksi I2 dalam larutan KI, tidak dengan I2 dalam
air?
Uji iodium dilakukan dengan pereaksi I 2 dalam larutan KI karena I2 akan mudah larut
dalam larutan KI membentuk kompleks ion triiodida. Jika digunakan I 2 dalam air maka I2
tidak akan larut dalam air sehingga jika dalam larutan terdapat pati, tidak akan dapat
terdeteksi.
3. Bagaimana warna koloid pati setelah ditetesi dengan larutan iodium? Jelaskan, mengapa
demikian!
Koloid pati setelah ditambahkan larutan iodium akan membentuk warna biru kehitaman.
Hal ini disebabkan karena adanya reaksi antara koloid pati dengan ion triiodida.

Uji Molisch
1. Apakah yang terjadi jika penambahan larutan asam sulfat dilakukan sebelum penambahan
larutan -naphthol? Jelaskan!
Jika larutan asam sulfat ditambahkan terlebih dahulu sebelum penambahan larutan -
naphthol maka ikatan glikosidik (ikatan antara satuan dasar yang satu terhadap yang
lainnya) karbohidrat akan terhidrolisis menjadi monosakarida sehingga pati sulit
diidentifikasi.
2. Apakah fungsi penambahan asam sulfat, apakah bisa diganti dengan asam-asam kuat
lainnya?
Penambahan asam sulfat pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan
antara satuan dasar yang satu terhadap yang lainnya) karbohidrat menjadi monosakarida,
selanjutnya menjadi dehidrasi membentuk furfural dan derivatnya . Karena berfungsi
untuk menghidrolisis ikatan glikosidik maka penggunaan asam sulfat pekat dapat
digantikan dengan asam-asam kuat lainnya.
3. Apakah yang teramati jika uji Molisch menunjukkan hasil yang positif?
Jika uji Molisch menunjukkan hasil yang positif, maka dapat diamati dengan terbentuknya
cincin ungu.
4. Apakah simpulan Anda, jika uji tersebut menunjukkan hasil yang positif?
Jika uji Molisch menunjukkan hasil positif yaitu ditunjukkan dengan adanya cincin ungu
maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin yang berwarna ungu sehingga sampel dikatakan mengandung
karbohidrat.
5. Tuliskan reaksi yang terjadi!
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut:

Uji Fehling atau Benedict untuk Gula Reduksi


1. Apakah perbedaan pereaksi Fehling dengan pereaksi Benedict?
Pereaksi Fehling terdiri atas 2 larutan, yaitu larutan Fehling A dan B. Larutan Fehling A
adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam KNa-
tartat dan NaOH dalam air., sedangkan pereaksi Benedict berupa larutan yang
mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat.
2. Apakah bisa koloid pati ditambahkan larutan Fehling A dan B secara terpisah, tanpa
dicampur sebelumnya?
Bisa, karena apabila pencampuran Fehling A dan B dilakukan terpisah, hasilnya tetap
sama.
3. Apakah yang teramati jika uji Fehling/Benedict menunjukkan hasil positif?
Apabila hasil positif, maka akan terdapat endapan merah bata pada dasar tabung reaksi.
4. Apa simpulan Anda jika reaksi tersebut menunjukkan hasil positif, atau sebaliknya
(negatif?
Apabila hasil positif, berarti terdapat gula reduksi dalam koloid pati tersebut. Apabila hasil
negatif, berarti tidak terdapat gula reduksi dalam koloid pati.
5. Tulis reaksi yang terjadi, jika uji tersebut menunjukkan hasil positif!

O
6. Apakah uji ini+dapat
RCH=O dipakai untuk
2Cu2+[sitrat] menentukan
RC O- +kadar gula pereduksi dalam pati secara
Cu2O
Biru merah bata
kuantitatif? Jelaskan!
Dapat, namun sangat sulit untuk melakukannya, karena endapan Cu 2O yang dihasilkan
sangat sedikit.
Hidrolisis Dengan Asam
1. Apakah fungsi penambahan larutan asam klorida?
Fungsi penambahan HCl ini adalah sebagai asam untuk menghidrolisis pati.
2. Apakah fungsi pemanasan?
Untuk mempercepat terjadinya proses hidrolisis dan agar reaksi hidrolisis berlangsung
dengan sempurna.
3. Mengapa mesti dinetralkan terlebih dahulu dengan larutan NaOH sebelum dilakukan uji
Fehling dan iodium?
Penambahan larutan NaOH bertujuan agar proses hidrolisis berhenti. Jika proses hidrolisis
tidak dihentikan, maka untuk uji fehling dan uji iodium akan mempunyai hasil yang
berbeda.
4. Bagaimanakah simpulan Anda, jika :
a. Uji Fehling positif, tetapi uji iodium negatif
Uji Fehling bertujuan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam amilum, apabila
menunjukkan hasil yang positif berarti dalam amilum tersebut terdapat gula pereduksi.
Apabila uji iodiumnya negatif, berarti amilum tersebut sudah terhidrolisis menjadi
monosakarida.
b. Uji Fehling negatif, tetapi uji iodium positif
Uji Fehling menunjukkan hasil negatif berarti dalam amilum tersebut tidak terdapat
gula pereduksi. Apabila uji iodiumnya positif, berarti amilum tersebut belum
terhidrolisis menjadi monosakarida (masih berupa polisakarida).
c. Uji Fehling dan uji iodium keduanya positif
Uji Fehling menunjukkan hasil positif berarti dalam amilum tersebut terdapat gula
pereduksi. Apabila uji iodiumnya positif, berarti amilum tersebut belum terhidrolisis
menjadi monosakarida (masih berupa polisakarida). Hal ini menunjukkan bahwa
amilum tersebut terhidrolisis sebagian.

Hidrolisis Dengan Enzim


1. Apakah fungsi penambahan saliva?
Penambahan saliva ini berfungsi untuk menghidrolisis ikatan 1,4--D-Glukosa pada
cabang sebelah luar menghasilkan D-glukosa, sejumlah kecil maltose dan suatu inti yang
tahan hidrolisa yang disebit limit dekstrin.
2. Bisakah dipanaskan sampai penangas airnya mendidih?
Tidak, karena jika dipanaskan sampai air mendidih, enzim bisa rusak sehingga proses
hidrolisis akan terganggu.
3. Ramalkan uji Fehling dan uji iodium yang akan Anda lakukan!
Uji iodium pada campuran yang telah terhidrolisis menunjukkan warna biru muda, yang
menunjukkan bahwa amilum tersebut terhidrolisis sebagian. Untuk uji Fehling,
menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dilihat dari adanya endapan merah bata setelah
campuran ditetesi dengan larutan Fehling kemudian dipanaskan.

Uji Osazon
1. Bagaimanakah persamaan reaksi pembentukan osazon?
Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
H H OH H H

CH2OHCCCCC=O + H2NNHC6H5 (D-glukosa + fenilhidrazin)

OH OH H OH

H H OH H H

CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 + H2 (D-glukosafenilhidrazon)

OH OH H OH
2 C6H5 NHNH2
H H OH H

CH2OHCCCCC=O+NNHC6H5 (D-glokosazon / Ozsazon kuning)

OH OH H NNH C6H5
2. Apakah fungsi penambahan asam asetat glasial? Apakah bisa diganti dengan asam asetat
biasa?
Penambahan asam asetat glasial bertujuan untuk mengatur kondisi pH campuran, sehingga
reaksi dapat berlangsung secara maksimal.
3. Apakah glukosa, fruktosa, dan galaktosa, bisa dibedakan berdasarkan bentuk kristal
osazonnya? Jelaskan!
Bisa. Hal ini karena masing-masing bahan memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda
pula, ada yang rantai hidrokarbonya lurus dan ada pula yang bercabang.

Bentuk Kristal
1. Jelaskan, mengapa perlu ditambahkan air pada uji bentuk kristal diatas?
Agar penampang kristal pati dapat terlihat lebih jelas.
2. Apakah polisakarida dan monosakarida dapat dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya?
Polisakarida dan monosakarida dapat dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya karena
memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda pula, ada yang rantai hidrokarbonya lurus
dan ada pula yang bercabang.

Anda mungkin juga menyukai