Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul SARBANESOXLEY ACT menurut kami dibuat dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SARBANESOXLEY ACT
Perekonomian suatu negara yang menganut sistem pasar, terutama yang memil
iki pasar modal untuk menggalang dana masyarakat bagi kebutuhan investasi peru
sahan emiten, sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap p
asar modal tersebut.Suatu pasar modal yang dikelola dengan baik (well managed)
akan dapat memberikan ketenangan bagi investor bahwa dana investasi mereka a
kan aman dan dipergunakan oleh emiten secara bijak untuk meningkatkan kemak
muran pemegangsaham dan stakeholders lainnya.
Kenyataan bahwa laporan keuangan tersebut sudah melalui proses audit yang
dilakukan oleh kantor akuntan public (KAP) membuat masyarakat bertanyatanya
mengenai kemampuan dan keandalan dari kantorkantor akuntan yang terlibat. Ba
hkan, seluruh industri auditpun menjadi sorotan. Keadaan di Indonesia ini ternyata
tidak berbeda dengan yang terjadi di negara maju.
Halhal pokok yang ada dalam act tersebut adalah sebagai berikut :
Apabila kita simak secara lebih mendalam halhal penting diatas,inti pokok
Walaupun pasar modal di Indonesia belum semaju atau sebesar pasar modal di
AS, prinsipprinsip dasar dari SarbanesOxley act sebenarnya relevan untuk ditera
pakan di Indonesia. Peningkatan transparansi, peningkatan tanggung jawab untuk
secara terus menerus menyempurnakan sistem IC, dan peningkatan efektifitas dan
independensi auditor eksternal merupakan halhal yang sangat dibutuhkan di Indo
nesia.
Dan seperti halnya di AS, pasar modal yang sehat akan sangat menunjang pert
umbuhan dan penguatan perekonomian. Oleh karena itu, sepantasnya, badan legisl
atif maupun badanbadan pembentuk kebijakan di Indonesia mulai merancang un
dangundang serupa. Undangundang mengenai pasar modal dan juga undang
undang akuntan seharusnya dirancang dengan memperhatikan halhal pokok yang
telah dibahas di atas.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN