Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN JIWA 1

SKENARIO DALAM MEMBERIKAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEPUTUSASAAN

Disusun oleh :

1 Ana Fitriyati (010114a009)


2 Lina Aprillia A (010114a061)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

S1 KEPERAWATAN

UNGARAN

2016

Skenario dalam Memberikan Asuhan Keperawatan


Keputusasaan

(Ny. Sari berusia 40 tahun, pada tanggal 02 mei 2000 jam 09:00. Memeriksakan
kondisinya dengan keluhan nyeri pada tulang, kemudian dokter menyarankan untuk cek
labolatorium dan hasilnya Ny. Sari positif mengidap penyakit Kanker Tulang)

Perawat Selamat pagi bu. Perkenalkan saya perawat ... benar dengan ibu Sari? Ibu
sukanya dipanggil nama aja atau dipanggil ibu saja?
Pasien Nama saya aja sus

Perawat Baiklah bu, disini saya akan mengajukan beberapa pertanyaan yang
bertujuan untuk menstabilkan emosi ibu dan mempercepat penyembuhan.
Saya membutuhkan 2 kali pertemuan untuk menstabilkan emosi ibu.
Apakah bersedia dan sudah siap?

Pasien Bersedia sus

Perawat Bagaimana perasaan ibu saat ini?

Pasien Saat ini saya merasa sangat sedih dan tidak berguna lagi untuk hidup.

Perawat Apa yang menyebabkan ibu merasa hidupnya tidak berguna?

Pasien Karena saya telah divonis penyakit kanker tulang oleh dokter dan tidak
dapat disembuhkan lagi

Perawat Bagaimana perasaan ibu saat mengetahui bahwa ibu mengidap penyakit
kanker tulang? Serta mengapa ibu berfikir bahwa hidup ibu tidak berguna
lagi?

Pasien Saya sangat merasa sedih, kecewa dan tidak menerima kenyataan. Karena
saya berfikir bila saya hidup dan terkena penyakit kanker tulang saya tidak
dapat membantu suami saya dan saya akan menambah beban hidup suami
saya. Karena saya tidak dapat melakukan aktifitas sendiri. Oleh karena itu
saya berniatan untuk mengakhiri hidup saya
Perawat Ibu tidak seharusnya berfikiran seperti itu. Apakah ibu mengetahui akibat
dari perbuatan yang akan ibu lakukan? Apakah ibu tidak memikirkan
bagaimana perasaan suami, anak dan keluarga ibu, bila ibu melakukan hal
tersebut?

Pasien Tentu saya tahu sus. Pasti suami, anak dan keluarga saya akan merasa sedih
dan terpukul bila mengetahui saya akan mengakhiri hidup saya dengan cara
tersebut. Serta suami saya akan merasa kerepotan bila harus mengurus anak
saya sendirian tanpa bantuan saya

Perawat Baiklah, sekarang ibu sudah mengetahui dampak dari perbuatan yang akan
ibu lakukan. Tidak seharusnya ibu mempunyai fikiran untuk mengakhiri
hidup ibu, karena suami, anak dan keluarga ibu akan merasa sedih dan
kecewa kalau ibu melakukan hal tersebut.

Pasien Iya sus, saya memahami hal tersebut

Perawat Sekarang ibu sudah memahami hal tersebut. Apakah ibu mempunyai
keahlian yang dapat ibu lakukan?

Pasien Iya sus, meskipun saya mempunyai penyakit kanker tulang saya masih
dapat memasak dan senang berada didapur

Perawat Baiklah, ibu bisa melakukan hal tersebut untuk membahagiakan suami,
anak dan keluarga ibu. Seperti ibu menyiapkan makanan yang enak dan
lezat untuk mereka

Pasien Iya sus, saya baru menyadari bahwa saya masih bisa membantu suami saya
dengan menyiapkan makanan yang lezat dan enak yang dapat
membahagiakan keluarga saya. Terimakasih sus, telah menenangkan emosi
saya

Perawat Baiklah bu. Semoga ibu selalu berfikiran positif dan bersemangat dalam
menjalani hidup karena masih ada keluarga yang sangat menyayangi ibu

Anda mungkin juga menyukai