Anda di halaman 1dari 12

http://www.rider-system.net/2011/10/mesin-cnc.

html

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang
dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol b erbasis komputer yang mampu membaca
instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke
mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum
cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi
CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada
posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.

Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan
dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat,
pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama,
pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya. Mesin perkakas CNC dilengkapi
dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat
melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem
operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter,
karena penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti
lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan lancar.

Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang sebagai
media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950, ditemukan
metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy disks, dan terakhir
oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui
internet. Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga
telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi
mesin-mesom otomatik.

Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat
dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku
cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun
dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya
memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam
jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit
dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan
lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya
akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang
menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu
singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas
CNC (Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui
pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.

Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih
dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat
benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja
tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek
berulang-ualang agar program benar- benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang
diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat
melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui
monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada
tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana,
baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.

Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua, antara lain:

1. Mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana pendidikan, dosen
dan training.

2. Mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat
benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagai mana mestinya.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:

1. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua
sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan
mesin bubut CNC.

2. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu
utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frsais CNC.

3. Mmesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan
bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran
sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengefraisan pada
benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah
mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).
NO Kode Penjelasan

G00 Pengeposisian bebas


1

G01 Interpolasi Lurus (gerak pemakanan)


2

G02 Interpolasi melingkar searah jarum jam (CW)


3

G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam (CCW)


4

G04 Program berhenti pada waktu tertentu


5

G10 Data program dapat di-input


6

G15 Pembatalan perintah koordinat polar


7

G16 Perintah koordinat polar


8

G17 Interpolasi helical


9

G20 Konversi satuan inchi (british)


10

G21 Konversi satuan mm (metric)


11

G28 Pengembalian posisi referensi


12

G31 perintah skip (melangkahi)


13
G33 Pembuatan ulir (Threading cutting)
14

G40 Cancel kompensasi cutter


15

G43, G44 Kompensasi panjang tool positif(G43), Negatif (G44)


16

G45 Menaikkan offset tool


17

G46 Menurunkan offset tool


18

G47 Menaikkan ganda offset tool


19

G48 Menurunkan ganda offset tool


20

G49 Pembatalan kompensasi panjang tool


21

G52 Penyatuan system koordinat local


22

G54, G55,
Sistem koordinat workpiece
23 G56, G57

G60 Pengeposisian arah tunggal


24

G63 Pengerjalaan Tapping (ulir dalam)


25

G64 Pengerjaan pemotongan


26

G74 Menghitung putaran Tapping


27

G76 Pengerjaan proses canned cycle


28
G80 Pembatalan pengerjaan siklus
29

G81 Pengoperasian eksernal atau putaran drilling


30

G82 Keliling counter boring


31

G83 Peck drilling cycle


32

G84 Pengerjaan keliling Tapping


33

G85 Pengerjaan keliling boring


34

G90 Perintah system koordinat absolute


35

G91 Perintah system koordinat incremental


36

G94 Penentuan asutan pemakanan dalam (inchi/menit)


37

G95 Penentuan asutan pemakanan dalam (inchi/putaran)


38

G96 Kecepatan potong permukaan konstan


39

G98 Kembali ke titik initial di sebuah siklus


40

G99 Kembali ke titik R di sebuah siklus


41

PEMROGRAMAN KODE M PADA (Mc.Frais)


Berikut kode M dan arti-nya pada software Fanuc SERIES Oi- Mc.Frais

NO Kode Penjelasan
Berhenti antar program, spindle berhenti : 3 sumbu x,y,z
M00 berhenti, distart kembali setelah kembali setelah
1
menekan cycle start

M01 Usulan program stop


2

M02 Akhir program, program berhenti, lampu alarm hidup


3

M03 Putaran spindle searah jarum jam


4

M04 Putaran spindle berlawanan arah jarum jam


5

M05 Spindle berhenti berputar tetapi kode lainnya masih jalan


6

Pergantian tool otomtis dari spindle dengan tool di


M06
7 magazine

Coolant (pendingin) mengeluarkan angin otomatis untuk


M07
8 membersihkan bram

M08 Coolant ON
9

M09 Coolant OFF


10

M10 Rem ke-4 sumbu ON untuk menghentikan jalan


11

M11 Rem ke-4 sumbu OFF untuk menjalankan


12

M19 Spindle berhenti pada yang diorientasikan secara tepat


13

Koveyor bram diperintahkan bergerak berlawanan jarum


M23
14 jam

M24 Konveyor bram diperintahkan bergerak searah jarum jam


15

Khusus system fanuc, spindle yg sedang menjepit tool


M29 tidak bisa diganti langsung tetapi harus gunakan perintah
16
S

M30 Akhir program, program berhenti


17

M48 Pembatalan (cancel) hidupnya OVERRIDE


18

M50 Coolant untuk pengeboran dalam perintah


19

M52 Kode bayangan sumbu X keluar


20

M53 Kode bayangan sumbu Y keluar


21

Kode bayangan sumbu X,Y dan keempat arah gerakan


M54
22 ditutup

M80 Diperintahkan tool buka klem


23

M81 Diperintahkan tool menjepit klem


24

M90 Memerintahkan posisi ATC kedepan untuk menjepit tool


25

Memerintahkan posisi ATC kebelakang (kembali) untuk


M91
26 menjepit tool

M98 Untuk memanggil program pembantu (sub-program)


27

Untuk keluar dari program pembantu dan kembali ke


M99
28 program utama

PEMROGRAMAN KODE LAIN PADA (Mc. Frais)


Selain kode G dan M diatas ada kode lain yg mendukung kode utama tadi,
berikut yg berlaku pada mesin frais fanus SERIES Oi-MC

NO Kode Penjelasan

O Nomor program
1

N Nomor urut blok program


2

Khusus untuk kode perpindahan (lurus,(busur/melengkung


G
3 dll)

X,Y,Z,
(kata ukuran) perintah perpindahan
U,V,W sumbu koordinat.Nilai ini berkaitan dengansystem
4
inkremental
,A,B,C

I,J,K (kata ukuran) koordinat titik lengkung


5

R (kata ukuran) jari-jari lengkungan


6

Kode pemakanan / rate of feed (per menit atau per


F
7 putaran)

S Kecepatan spindle (rpm)


8

T Nomor tool
9

M (kode tambahan) kontrol ON/OFF akan tool mesin


10

B Table indexing, dll


11

D,H Nomor offset


12
P,X Lama waktu jeda (detik)
13

P Nomor program pembantu (subprogram)


14

P,Q Parameter keliling pengkalengan (canned cycle)


15

Sistem Absolut adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik
terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Pada sistem ini titik awal
penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang
berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya
diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan
pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang
akan dikerjakan.

Sedangkan sistem Incremental adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu
tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran. Pada system ini titik awal
penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang
dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali
suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong
itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

Untuk lebih mudah dalam memahami, berikut tabel perbedaan antara sistem absolut dan sistem
incremental.

PERBEDAAN SISTEM INCREMENTAL SISTEM ABSOLUT

Sistem pemrograman yang dalam mene

ntukan
Sistem pemrograman yang dalam

data posisi setiap elemen geometri diuk kan

ur dari
data-data posisi elemen geometri

titik referensi yang berpindah-pindah, a ambar

tau
kerja (produk) didasarkan pada sa

disebut titik referensi menerus. ferensi.


Pengertian
Cara Pengukuran Pemberian garis ukuran dibuat secara b Semua harga diukur dari titik nol
erantai.

Titik yang dijadikan titik nol (titik refere

nsi

pengukuran) selalu berubah, setiap titik

akhir a.

pengukuran adalah menjadi titik awal u Jarak lubang pada sumbu tegak d

ntuk
mendatar diukur dari satu datum

pengukuran berikutnya. rensi).


1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin
2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam
keadaan hidup
3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 spindle mati, angka 1
spindle hidup untuk melayani manual, CNC spindle hidup untuk pelayanan
CNC/otomatis).
4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle
5. Display penunjuk besar putaran spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator untuk mode manual
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka gerak
asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam perseratus mm.
data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau sebaliknya
pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat dipakai secara manual
(mode manual) atau dipakai secara otomatis yang menggunakan program CNC (mode CNC).
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian arus
diharapakan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban pada
mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan kmudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau sebaliknya
16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan -Z,
yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor
yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang
aktif (pada mode CNC).

Anda mungkin juga menyukai