Acara 1a. Fixxxx
Acara 1a. Fixxxx
PENDAHULUAN
A. Judul
Kurva Sigmoid Pertumbuhan Tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)dan
kacang merah (Vigna angularis)
B. Tujuan
1. Mengetahui tahapan laju pertumbuhan kacang hijau
(Phaseolus radiatus)dan kacang merah (Vigna angularis).
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau (Phaseolus radiatus)dan kacang merah
(Vigna angularis).
II. METODE PERCOBAAN
30
26.7 27.7 26.3
25.25 24.37
22.5
20 20.17 19.25 21.25
TINGGI TANAMAN-
10
7.25
5
3.25
00
0 2 4 6 8 10 12 14 16
HARI KE-
Gambar 1.Kurva Sigmoid Panjang tanaman kacang hijau dan kacang merah.
(Dokumentasi pribadi, 2016)
Pada gambar 1, menunjukan kurva pertumbuhan batang tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus)dan kacang merah (Vigna angularis)yang meninggi dari hari ke
hari. Pada hari pertama kedua tanaman tersebut tidak tampak adanya pertumbuhan
batang,namun pada hari ke-3 mulai tumbuh daun dan tinggi pada kacang hijau 3,25
cm dan pada kacang merah 5 cm, hari ke-5 tinggi kedua tanaman berturut-turut 7,25
cm dan 20,17 cm, hari ke-7 panjang tanamanya 19,25 cm dan 26,7 cm, hari ke-
9panjang tanamanya 21,25 cm dan 27,7 cm, hari ke-11 panjang tanamanya 25,25 cm
dan 26,3 cm dan pada hari ke-14 panjang kedua tanaman 22,5 cm dan 24,37. Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tinggi tanaman pada kacang hijau
mengalami kenaikan pada hari ke 0 sampai hari ke 11 ,dari 0 cm menjadi 25,25 cm,
sedangkan pada kacang merah terjadi penaikan pada hari ke-0 sampai hari ke 9, yaitu
dari tinggi 0 sampai 27,7 cm. Pada saat ini baik tanaman kacang hijau maupun
kacang merah memasuki fase logaritmik, dimana laju pertumbuhan berbanding
lurus dengan ukuran organisme.
Pada hari ke 14 tinggi kacang hijau mengalami penurunan sedikit yaitu menjadi
22,5 cm, pada tinggi kacang merah mengalami penurunan pada hari ke 11 dan 14
yaitu menjadi 26,3 cm kemudian menurun ke 24,37 cm. Walaupunkedua tanaman
mengalami penurunan namun menurut teori Kartika dan Ilyas (1994), dan Agustina
dkk. (2013), umur kedua tanaman tersebut saat memasuki minggu kedua akan
memasuki fase linear atau pertumbuhan yang konstan. Fase penuaan tidak dapat
diperlihatkan pada kurva tersebut karena jangka pengukuran tidak sampai usia
matang dari kedua tanaman tersebut. Dapat disimpulkan juga dari hasil penanaman
biji kedua tanaman tersebut terdapat pertumbuhan yang tidak merata.
Menurut Srigandono (1991) yang menyatakan bahwa kurva menunjukkan
ukuran kumullatif sebagai fungsi dari waktu.Tiga fase utama biasanya mudah
dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linear dan fase penuaan.Pada fase logaritmik, laju
pertumbuhan lambat pada awalnya tetapi kemudian meningkat terus, laju
berbannding lurus dengan ukuran organisme.Pada fase linear, pertambahan ukuran
berlangsung secara konstan.Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang
menurun, saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.
PANJANG DAUN
7 5.97
5.6 KACANG HIJAU 0.3 1.5
6
54.3 4.4 Linear (KACANG HIJAU 0.3
3.9
4 3.35 3.5 3.53 1.5)
PANJANG DAUN 3 2.47 KACANG MERAH 0.43
`1.4
2 1.5
Linear (KACANG MERAH
1
0.43 `1.4)
0
4 6 8 10 12 14 16
HARI KE-
Gambar 2.Kurva Sigmoid Panjang Daun kacang hijau dan kacang merah.
(Dokumentasi pribadi, 2016)
Pada gambar 2, menunjukan kurva pertumbuhan daun tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus)dan kacang merah (Vigna angularis)yang memanjang dari hari
ke hari. Pada hari pertama, kedua tanaman tersebut sudah tampak adanya tumbuhnya
daun, hal ini disebabkan adanya pertumbuhan embrio sejak biji mengalami imbibisi,
yang memacu pertumbuhan biji menjadi kecambah.
Pada kacang hijau hari pertama memiliki panjang daun 0,3 cm, pada kacang
merah 0,43 cm, pada hari ke-3 mulai panjang daun kacang hijau 1,5 cm dan kacang
merah 1,4 cm, hari ke-5 panjang daun kedua tanaman berturut-turut 1,5 cm dan 2,47
cm, hari ke-7 panjang daunnya3,35 cm dan 4,3 cm, hari ke-9 panjang panjang
daunnya 3,5 cm dan 5,6 cm, hari ke-11 panjang daunnya4,4 cm dan 5,97 cm dan
pada hari ke-14 panjang daunkedua tanaman 3,9 cm dan 3,53 cm.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa panjang daun pada kacang hijau
mengalami kenaikan pada hari ke 0 sampai hari ke 11 ,dari 0,3 cm menjadi 4,4 cm
dan penurunan yang kecil pada hari ke 14 menjadi 3,9 cm, sedangkan pada kacang
merah terjadi penaikan pada hari ke-0 sampai hari ke 11, yaitu dari panjang 0,4
sampai 5,97 cm dan mengalami penurunan yang drastis pada hari ke 14 menjadi 3,53
cm. Baik kacang merah dan kacang hijau mengalami pernurunan pada hari ke 14 ini
menandakan bahwa pertumbuhan pada setiap biji tanaman tidak merata.
LEBAR DAUN
6 4.875.03
4 KACANG HIJAU
4 3.13
2.5 Linear (KACANG HIJAU)
LEBAR DAUN 1.2 1.351.21.35 1.35 KACANG MERAH
2
0.60.35
0.2
0.1 Linear (KACANG MERAH)
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
HARI KE-
Gambar 3.Kurva Sigmoid Lebar Daun kacang hijau dan kacang merah.
(Dokumentasi pribadi, 2016)
Pada gambar 3, menunjukan kurva pertumbuhan daun tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus)dan kacang merah (Vigna angularis)yang melebar dari hari ke
hari. Pada hari pertama,seperti halnya panjang daun kedua tanaman tersebut
sudahtampak adanya pelebaran daun, yang disebabkan adanya pertumbuhan embrio
sejak biji mengalami imbibisi, yang memacu pertumbuhan biji menjadi kecambah.
Pada kacang hijau hari pertama memiliki lebar daun 0,3 cm, pada kacang merah
0,2 cm, pada hari ke-3lebardaun kacang hijau 0,6 cm dan kacang merah 1,2 cm, hari
ke-5 lebardaun kedua tanaman berturut-turut 0,35 cm dan 2,5 cm, hari ke-7
lebardaunnya1,2 cm dan 4 cm, hari ke-9 panjang lebardaunnya 1,35 cm dan 4,87
cm, hari ke-11 lebardaunnya1,35 cm dan 5,03 cm dan pada hari ke-14 lebar
daunkedua tanaman 3,9 cm dan 3,13 cm.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa lebar daun pada kacang hijau
mengalami kenaikan drastis pada hari ke 0 ke hari 3 dari 0,1 cm menjadi 0,6 cm,
kemudian mengalami penurunan menjadi 0,35 cm pada hari ke 5, dan kekonstanan
pada hari ke 7 -14 yaitu 1,5 cm. Pada kacang merah terjadi penaikan pada hari ke-0
sampai hari ke 14, yaitu dari0,2 cm menjadi 5,03, kemudian mengalami penurunan
drastis menjadi 3,13 cm pada hari ke 14.
Dari keseluruhan parameter pengukuran tinggi tanaman, pandang dan lebar
daun, menunjukan adanya ketidak merataan pertumbuhan dari kecambah, dilihat dari
kurva yang selalu ada penurunan, tidak sesuai dengan teori Kartika, dan Ilyas (1994),
dan Agustina dkk. (2013) tentang kematangan tumbuhan kacang hijau yang biasanya
mempunyai tinggi 50-70 cm maupun kacang merah yang tinggi umumnya mencapai
3,5 -4,5 meter. Selain itu pertumbuhan yang tidak maksimal dapat disebabkan oleh
faktor internal maupun eksterna. Faktor internal dapat dari pemilihan biji untuk
ditanam, praktikan memilih biji yang kecil,dimana menurut terori biji yang kecil
memiliki cadangan makanan yang kurang bagi pertumbuhan kecambah, dari faktor
luar bisa dari intensitas cahaya yang terlalu instens di dalam rumah kaca,
menyebabkan terhambatnya hormon auksin untuk merangsang perpanjangan batang,
suhu udara yang tidak optimum, sering terjadinya perubahan suhu mendung dan
panas.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditari beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Laju pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus) masuk pada fase logarimik
pada hari ke 0 sampai hari ke 11 dengan ukuran tingginya dari 0 cm menjadi 25,25
sedangkan pada kacang merah (Vigna angularis)fase logaritmik terjadi pada hari
ke 0 sampai hari ke 9, dari 0 cm menjadi 27,7 cm. Fase linear pada kacang hijau
mulai terjadi pada sepanjang hari ke 11 menuju 14 dengan tinggi 22,25 dan pada
kacang merah terjadi di sepanjang hari ke 9 sampai 14. Kedua tanaman ini tidak
mengalami fase penuaan.
2. Fakto-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang merah (Vigna angularis) adalah imtensitas cahaya, suhu, kelembapan,
ketersediaan air, dan faktor dalam dipengaruhi oleh cadangan makanan yang ada
pada biji untuk bertumbuh, dan hormon pertumbuhan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N., Waluyo, S., Warji, dan Tamrin. 2013. Pengaruh Suhu Perendaman
Terhadap Koefisien Difusi Dan Sifat Fisik Kacang Merah (Phaseolus vulgaris
L.). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 2 (1): 35 42.
Gardner, F.P., Pearce, R.B. dan Mitchell, R. L. 1991. Physiology of Crop Plants. UI
Press, Jakarta.
Kartika, E. dan S. Ilyas. 1994. Pengaruh tingkat kemasakan benih dan metode
konservasi terhadap vigor benih kacang jogo (Phaseolus vulgaris L.). Buletin
Agronomi 22 : 44-59.
Latifah, S., 2008. Tinjauan Konseptual Model; Pertumbuhan dan hasil Tegakan
Hutan. USU Digital Library, Medan.
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan. Jilid 1 Terjemahan Diah R.
Lukman dan Sumaryo. ITB, Bandung.
Srigandono, B. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sujarwati. 2004.Perkecambahan Dan Pertumbuhan Palem Jepang Akibat Perendaman
Biji Dalam Lumpur. Jurnal Natur Indonesia.4 (2) : 29-34.