Pengaruh
Proses secara Komersial
terhadap Kandungan
Zat Gizi dalam Buah-
buahan dan Sayuran
Buah-buahan dan sayur-sayur dapat mengalami
perubahan seiring berjalannya proses
transportasi, respirasi, perubahan fisik, dan
biokimia.
Adapun fase perkembangan buah dan sayur
meliputi pemasakan awal, pemasakan,
pematangan, dan senesensi.
PERUBAHAN ZAT SELAMA PEMATANGAN
ZAT (%) BUAH MENTAH MATANG MATANG
PATI 14 - 0,3
SELULOSA 4,92 2,0 1,12
PEKTIN 0,81 0,65 0,35
GULA TOTAL 6,1 10,90 17,1
SUKROSA 2,4 5,50 8,0
GLUKOSA 1,6 2,20 3,5
FRUKTOSA 1,97 3,04 5,6
KEASAMAN 4,1 3,73 0,293
ASAM MALAT 0,894 0,186 0,014
ASAM SITRAT 3,2 3,5 0,280
ASAM ASKORBAT 0,250 0,090 0,100
LEMAK 0,200 - 0,60
KAROTEN ( g) 488 - 3520
ERANIOL mol/g 1,5 3,6 8,2
ASAM GLUTAMAT ( mg ) 12 20 30 50 20 50
ASPARTAT ( mg ) 18 24 46 9 16
ARGININ ( mg ) 35 - 42 45 60 13 16
pH 2,0 - 5,5
Pengaruhpencucian dan
perendaman terhadap susut
vitamin pada sayur dan buah
Susut Vitamin pada Kentang, Ubi, dan Apel
Tabel Susut Vitamin pada
Kentang, Ubi, dan Apel
Sayuran Perlakuan Waktu % Susut
& buah (jam) Tiamin Riboflavin Niasin Asam
askorbat
Kentang Dikupas - 5-10
Sari 0 2,8 0 0
tomat
4.c. PENGUKUSAN
Pengukusan merupakan proses yg sering
diterapkan pd sistem jaringan selama
pembekuan, pengeringan.
Tujuannya bergantung pd perlakuan
lanjutan thd bahan pangan
(menonaktifkan enzim yang akan
menyebabkan perubahan warna,cita
rasa, nilai gizi)
Faktor-faktor yg mempengaruhi susut
selama pengukusan dg air : Luas
permukaan, konsentrasi zat terlarut,
pengadukan air merupakan faktor yang
mempengaruhi susut zat gizi selama
pengukusan
Buah-buahan & sayuran baik disimpan
pada suhu yang sedikit lebih tinggi yaitu
pada dasar lemari es.
Tabel retensi zat gizi pada penyimpanan
sayur dan buah
% retensi
Suhu Waktu
Produk As. karoten niasin riboflavin tiamin
(0C) (bln) askorbat
asparagus 10 97 97 89 92 89
18 12 94 88 85 87 79
27 89 85 84 83 66
buncis 10 92 83 72 92
18 12 90 - 81 69 86
27 82 80 62 78
wortel 10 94
18 12 - 97 - - -
27 93
Sari jeruk 10 97 100
18 12 92 - - - 98
27 77 89
Nanas iris 10 100 97
18 12 95 - - - 96
27 74 89
Tabel retensi zat gizi pada penyimpanan
sayur dan buah
% retensi
Suhu Waktu
Produk As. karoten niasin riboflavin tiamin
(0C) (bln)
askorbat
Plum 10 102 95 84
18 12 - 100 93 82 -
27 97 103 78
Bayam 10 93 91 100 92 96
18 12 91 90 103 89 89
27 86 84 99 85 70
Tabel patokan waktu ideal untuk
pengolahan sayuran
Waktu ( menit)
Jenis Direbus Dikukus Direbus dgn
sayuran santan
Kangkung 3-8 7-10 5
Katuk 3-4 8-10 4-6
Daun 4-6 8 3-5
melinjo
Bayam 4-6 8 3-5
Daun 6 10 7
singkong
Penyimpanan dingin buah-buahan
Brokoli Penyimpanan pada CO2 tinggi (5-20 %) dapat mempertahankan warna hijau dan tekstur serta
diperlambatnya pertumbuhan kapang
Kubis Konsentrasi O2 (1 - 2,5 %) dan CO2 (5,5 %) dapat menghambat penuaan, kehilangan rasa dan bau
serta penguningan dan penurunan timbulnya bercak akibat virus
Tomat Konsentrasi O2 (3 %) tanpa CO2 pada suhu 13o C dapat mempertahan-kan warna dan rasa serta
bau selama 6 minggu
Wortel Wortel dapat disimpan selama 6 bulan pada suhu 2o C dengan konsen-trasi O2 rendah (1 - 2 %)
Kc. 43 Konsentrasi O2 (9 - 12 %) dan CO2 (2 - 8 %) pada suhu 15o C dapat mempertahankan kesegaran
Toleransi beberapa sayuran terhadap kadar
O2 rendah.
Kadar O2* (%) Komoditas
0,5 Brokoli (Brassica oleracea L. Grup Italica)
Selada (Lactuca sativa L.)
Jamur merang (Agaricus bisporus L.)
Bayam (Spinacia oleracea L.)
1,0 Brussels sprouts (Brassica oleracea L. Gemmifera)
Mentimun (Cucumis sativus L.)
Bawang Bombay (Allium cepa L.)
2,0 Kobis (Brassica oleracea L. Grup Capitata)
Bunga kol (Brassica oleracea L. Grup Botrytis)
Wortel (Daucus carota L.)
Jagung manis (Zea mays L.)
Lombok (Capsicum annum L.)
5,0 Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
10,0 Asparagus (Asparagus officinalis L.)
Toleransi beberapa sayuran terhadap kadar
CO2 tinggi.
Kadar CO2* (%) Komoditas
1 Bawang Bombay (Allium cepa L.)
2 Selada (Lactuca sativa L.)
3 Tomat (Lycopersicon esculentum L. Mill)
5 Wortel (Daucus carota L.)
Mentimun (Cucumis sativus L.)
Lombok (Capsicum annum L.)
7 Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
10 Asparagus (Asparagus officinalis L.)
Kobis (Brassica oleracea L. Grup Capitata)
Seledri (Apium graveoleus L.)
15 Bayam (Spinacia oleracea L.)
20 Jamur merang (Agaricus bisporus L.)
Perbandingan toleransi sayuran utuh dan
potongan segar terhadap kadar CO2 tinggi.
Konsentrasi minimal CO2 (%) terjadi
Komoditas kerusakan
Utuh Potongan Segar
Brokoli 15 9
Kobis 10 20
Wortel 5 20
Selada 2 10
Jamur merang 20 20
Bawang Bombay 1 15
Lombok 5 10
Bayam 15 13
Rekomendasi kondisi CA atau MA selama
transport atau penyimpanan sayuran.
Suhu (oC) % O2 % CO2
Asparagus 0-5 Udara 5-10
Brokoli 0-5 1-2 5-10
Kobis 0-5 3-5 5-7
Jagung manis 0-5 2-4 10-20
Selada 0-5 2-5 0
Jamur merang 0-5 Udara 10-15
Tomat (masak hijau) 12-20 3-5 0
Tomat (matang parsial 8-12 3-5 0
Usaha-usaha untuk Memperpanjang
Umur Simpan Produk
Penyimpanan pada suhu rendah
laju respirasi
laju pertumbuhan m.o. pembusuk
laju kerusakan lain
Penggunaan BTM
Gol. sulfit : mencegah browning & efek
antimikroba
as. askorbat, as. sitrat, CaCl
Penggunaan teknik CAS/MAS
Konsentrasi O2 minimal 0.5 5%
Konsentrasi CO2 : 2 15 %
Tergantung jenis komoditi
Penggunaan pelapis edible (air lilin)
Syarat :
a. barrier yang efisien
b. permeabilitas selektif terhadap gas
c. dapat mengatur migrasi komponen larut air
d. dapat digabung dengan zat pewarna, perisa
atau pengawet
Teknik pemotongan
Selada : iris dengan pisau tajam
Wortel : kupas dengan pisau tajam
Asidifikasi Kombinasi :
Tomat - Asam asetat
- Asam sitrat
Snap bean
- Asam fumarat
Pear
- Asam laktat
Penyimpanan suhu 5 10C
Tidak menyebabkan kerusakan dingin pada buah
rambutan hasil teknologi olah minimal
Meminimalkan kerja enzim & respirasi
Perendaman dalam Na-metabisulfit 200 ppm &
as.askorbat 450 ppm
inaktivasi
enzim
mengurangi jumlah mikroba awal
hari ke-0 : < 3 x 102 kol./g
hari ke-12 : < 4 x 103 kol./g
Pengemasan terbaik untuk teknologi olah buah
JAM, JELLY DAN SEJENISNYA
(Preserves, Marmalade,
Conserves, Fruit Butter)
JAM, JELLY DAN SEJENISNYA
(Preserves, Marmalade, Conserves,
Fruit Butter)
Pengawetan produk :
Manisan (sweets) Produk yang dibuat dari buah-
buahan yang diolah dengan
gula dan bahan-bahan lain
Berdasarkan cara
JAM, JELLY, MARMALADE, CONSERVES,
pengolahannya
FRUIT BUTTER (MENTEGA BUAH)
Bersifat seperti gel
Ciri-ciri lain tergantung dari :
jenis buah
cara persiapan
proporsi campuran buah
metoda pemasakan
o Conserves : jam yang dibuat dari campuran
buah, biasanya jeruk, kismis atau kacang
Marmalade : jelly yang lembut + potongan2 kecil
buah (umumnya mengandung irisan
kulit jeruk yang dibuat manisan
kering seperti sukade)
Preserves : buah utuh yang kecil-kecil/potongan
buah besar dimasak dalam sirup
sampai jernih dicampur dg sirup
atau sari buah kental
Mentega Buah : dibuat dari buah berpulp
Pulp dimasak sampai konsistensi
halus dan lunak + bumbu-bumbu
Madu Buah : pekatan sari buah dimasak
konsistensi spt madu
Peran Pektin dan Asam
Keseimbangan antara:
Prinsip/Proses :
Pancaran halus dari bahan yang sudah kental
disemprotkan dgn tekanan melalui aliran udara
panas (+ 65C).
Penyemprotan, sambil mengaduk cairan dgn gaya
sentrifugal, dari tepi pinggiran yg berputar dgn
cepat atau dgn cara memompanya dibawah
tekanan, melalui suatu nozzle.
Partikel-partikel kering jatuh ke dasar ruang
pengering.
Udara panas menguapkan kandungan air bahan
tepung butiran berongga kecil.
PROSEDUR
Drying chamber
160C
Partikel 2
Spray drying kering
PARTIAL DEHYDRATION
1. Manisan Basah Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan
Proses Dasar :
Perendaman sayuran atau buah-buahan dlm larutan gula dgn
konsentrasi tinggi (60-70%).
Disajikan dlm keadaan basah dgn larutan gula perendam
sebagai kuahnya.
Contoh : Manisan Mangga dan Jambu biji
2. Manisan Kering Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan
Proses Dasar :
Hampir sama dgn manisan basah
Perbedaan mendasarnya pada proses pengeringan setelah
proses perendaman dlm lar. gula sampai kadar air + 20%
Terdapat kombinasi teknologi pengawetan bhn pangan yaitu
pengeringan dan penambahan gula dgn kadar tinggi
Contoh : Manisan Rambutan dan Waluh (sayuran)
1. Manisan Basah
a. Mangga
Mangga
Blanching 5 menit
(kadar air 56,45%; kadar gula total 80,42-
80,56; warna lightness 51,22 dan yellowness
55,78; residu sulfit 145,30 ppm)
Penghilangan biji
Pemotongan
Pencucian
Pengecilan ukuran
Pencucian
Perendaman asam
askorbat 1%, 30 menit
Pengupasan
Pengecilan ukuran
Tahap II
Tahap II Tahap I
Tiriskan