Anda di halaman 1dari 120

.

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa atas Rahmat-Nya sehingga buku Pedoman Pengelolaan
Promosi Kesehatan Dalam Peningkatan PHBS dapat diselesaikan .
Penyusunan buku ini sebagai upaya tindak lanjut Pusat Promosi
Kesehatan terhadap Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 457/MENKES/SKN/2008 tentang Penetapan
Indikator Pencapaian 17 Sasaran Grand Strategi Departemen
Kesehatan . Dalam Kepmenkes tersebut Pusat Promosi Kesehatan
ditetapkan sebagai penanggung jawab pencapaian indikator PHBS
pada Sasaran 2 yaitu seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih
dan sehat.
Perilaku sehat atau yang selama ini dikenal dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan faktor utama
meningkatnya status kesehatan masyarakat. Seperti telah
disebutkan dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan , bahwa
peran promosi kesehatan adalah memberdayakan masyarakat
agar tahu, mau dan mampu secara mandiri berperilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat yang ada dilingkungannya. Hal ini
merupakan upaya mengatasi banyaknya permasalahan kesehatan
di Indonesia yang penyebab utamanya adalah perilaku, oleh
karena itu prinsip kegiatan promosi kesehatan adalah
pemberdayaan masyarakat untuk mampu ber-PHBS. Agar tujuan
tersebut tercapai maka penyelenggaraan promosi kesehatan di
pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota seharusnya dikelola dengan
benar sesuai dengan kewenallgan disetiap jenjang administrasi.
Melalui pengelolaan kegiatan promosi ini diharapkan bisa
berdampak pada peningkatan pencapaian PHBS di berbagai
tatanan.
Proses perubahan perilaku di masyarakat tidaklah mudah,
untuk itu perlu dikembangkan strategi serta langkah-Iangkah
operasional pengelolaan kegiatan promosi kesehatan baik di pusat
maupun daerah . Tujuan dari penulisan buku adalah memberikan
sumbangan pemikiran terhadap petugas kesehatan tentang
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

pengelolaan promosi kesehatan dalam upaya pencapaian PHBS


di berbagai tatanan. Secara umum buku ini berisi tentang strategi
promosi kesehatan, PHBS, kegiatan pokok promosi kesehatan
serta proses pengelolaan promosi kesehatan di pusat, provinsi
dan Kabupaten/Kota yang meliputi perencanaan, penggerakan
dan pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan penilaian.
Kami berharap buku ini dapat menambah referensi petugas
pengelola promosi kesehatan di pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam merancang, melaksanakan, memantau serta menilai
kegiatan promosi kesehatan khususnya dalam mempercepat
pencapaian PHBS di berbagai tatanan di wilayah kerjanya .
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan buku pedoman ini kami mengucapkan terima kasih.

Kepala Pu

Dr. Abidinsya
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

SAMBUTAN SEKRETARIS JENOERAL

OEPARTEMEN KESEHATAN RI

Didalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun


2005-2009 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 331/Menkes/SKN/2006 telah ditetapkan
bahwa Visi Departemen Kesehatan adalah "Masyarakat Yang
Mandiri Untuk Hidup Sehat". Masyarakat sehat mandiri untuk
hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia
menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga
dapat be bas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan
karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana,
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk
hidup sehat. Saat ini, perilaku masyarakat merupakan faktor utama
yang menyebabkan masalah kesehatan, oleh sebab itu upaya
untuk pemberdayaan masyarakat agar mampu berperilaku hidup
bersih dan sehat menjadi prioritas utama dalam program kesehatan.
Selanjutnya, dalam rangka mewujudkan Visi Departemen
Kesehatan tersebut maka ditetapkanlah Misi Departemen
Kesehatan yaitu " Membuat Rakyat Sehat". Untuk mencapai misi
terse but tidaklah mung kin hanya dilakukan oleh pihak pemerintah
saja, melainkan harus dilakukan bersama masyarakat termasuk
swasta. Sehubungan dengan itu, ada empat strategi pembangunan
nasional, dimana strategi pertama adalah menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Didalam
pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan upaya
kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Untuk itu peran promosi
kesehatan sangat penting dalam mendukung terwujudnya visi
dan misi Departemen Kesehatan tersebut.
Salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan promosi
kesehatan di pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota terletak pada
kompetensi yang dimiliki oleh petugas promosi kesehatan dalam
mengelola program kerjanya, mulai dari perencanaan, penggerakan
dan pelaksanaan sampai ke tahap pengawasan, pemantauan
dan penilaian.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Saya menyambut baik dengan buku Pedoman Pengelolaan


Promosi Kesehatan ini, mudah-mudahan dapat dipergunakan
sebagai acuan petugas promosi kesehatan baik di pusat dan
daerah untuk meningkatkan penyelenggaraan promosi kesehatan
di wilayah kerjanya.
Kepada semua pihak serta Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan yang telah berkontribusi dalam penyusunan
buku pedoman ini, saya mengucapkan terima kas ih .

Jakarta, Desember 2008


Sekretaris Jenderal, Departemen Kesehatan RI

c=--:: ~W--~
Dr. Syafii Ahmad, MPH
1 PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

DAFTAR lSI

Kata Pengantar

Kata Sambutan .............................................................. iii

Oaftar lsi ......................................................................... v

Bab I Pendahuluan ............ ......................................... 1

Bab II Promosi Kesehatan Oalam Pencapaian PHBS .. 10

Bab III Strategi Promosi Kesehatan ............................ 18

Bab IV Pengelolaan Promosi Kesehatan Oi Pusat ........ 24

Bab V Pengelolaan Promosi Kesehatan Oi Provinsi ... 51

Bab VI Pengelolaan Promosi Keseliatan

Oi Kabupaten/ Kota .. .... .................................... 81

Bab VII Penutup ........................................................... 111

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Oi dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan


bahwa Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong
diri sendiri artinya masyarakat mampu berperilaku mencegah
timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatannya, serta mampu pula
berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan
tersebut terlanjur datang. Banyak masalah kesehatan yang ada
di Indonesia, termasuk timbulnya berbagai Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Seperti : KLB
diare penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku masyarakat
untuk cuci tangan pakai sabun, minum air yang tidak dimasak
serta buang air besar tidak di jamban, KLB penyakit demam
berdarah, karena perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap
upaya pemberantasan sarang nyamuk dan kesehatan lingkungan,
tingginya penyakit saluran pernafasan, TBC serta berbagai penyakit
menular lainnya juga karena perilaku masyarakat terhadap
kebersihan rumah masih rendah. Demikian pula, perilaku
masyarakat terhadap perawatan kehamilan, persalinan dan nifas
serta persalinan yang tidak ditolong oleh petugas kesehatan
menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di
Indonesia. Selain itu, masih banyak lagi perilaku masyarakat yang
menyebabkan terjadinya KLB Polio, KLB Flu Burung, meningkatnya
jumlah penderita Infeksi Menular Seksuall HIV/AID'S. Disamping
perilaku masyarakat yang menyebabkan meningkatnya kasus
penyakit menular, juga masih banyak lagi perilaku masyarakat di
Indonesia yang menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular, misalnya:


penyakit jantung, kanker, diabetes melitus, paru-paru, dU. Hal ini
disebabkan oleh perilaku masyarakat yang tidak menerapkan
gaya hidup sehat. perilaku hidup sehat meliputi yaitu tidak merokok,
makan dengan menu seimbang, tinggi serat rendah lemak serta
melakukan aktifitas frsik setiap hari.

Saat ini, perilaku masyarakat merupakan faktor utama yang


menyebabkan masalah kesehatan, oleh sebab itu upaya untuk
pemberdayaan masyarakat agar mampu berperilaku hidup bersih
dan sehat menjadi prioritas utama dalam program kesehatan.
Dalam mengantisipasi perilaku masyarakat yang belum
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, peran promosi
kesehatan sangatlah penting. Ruang lingkup penyelenggaraan
promosi kesehatan tidak hanya berfokus pada perubahan perilaku
masyarakat saja, tetapi juga merupakan upaya membangun
komitmen dan dukungan kongkrit dari para penentu atau pengambil
keputusan serta kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan
termasuk swasta untuk peduli serta berperan serta aktif dalam
pembangunan berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan juga
berperan dalam proses peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
melalui peningkatan kapasitas petugas kesehatan agar lebih
responsif dalam memberdayakan kliennya sehingga mampu
menjaga serta meningkatkan kesehatannya dengan ber-perilaku
hidup bersih dan sehat.

Didalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005


2009 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 331/Menkes/SK/V/2006 telah ditetapkan bahwa
Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional, Visi Departemen
Kesehatan adalah "Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat".
Masyarakat sehat mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi
dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan,
baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan
kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang
tidak mendukung untuk hidup sehat. Selanjutnya, dalam rangka
mewujudkan Visi Departemen Kesehatan tersebut maka
ditetapkanlah Misi Departemen Kese'hatan yaitu " Membuat Rakyat
Sehat". Untuk mencapai misi tersebut tidaklah mungkin hanya
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN
\

dilakukan oleh pihak pemerintah saja, melainkan harus dilakukan


bersama masyarakat termasuk swasta. Sehubungan dengan itu
ada empat strategi pembangunan nasional, dan sebagai strategi
pertama adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat. Tu j> uan strategi pertama ini adalah
memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu
menumbuhkan Peilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).

Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan Visi Indonesia Sehat


2010, dimana ada tiga pilar yang perlu mendapat perhatian khusus
karena sebagai penentu tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan
kesehatan yang adil, merata dan bermutu. Namun, keadaan di
Indonesia sa at ini, mengisyaratkan bahwa perilaku masyarakat
merupakan faktor utama, dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyrakat. Oengan demikian dapat dikatakan bahwa
promosi kesehatan merupakan pembangun pilar utama dalam
mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan kesehatan di
Indonesia.

Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam pembangunan


kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab itu untuk
mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Menteri
Kesehatan RI , melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
457 Tahun 2008, menetapkan indikator pencapaian 17 Sasaran
Grand Strategy Oepartemen Kesehatan RI. Oi dalam Grand
Strategy Oepartemen Kesehatan terse but yaitu pada pencapaian
indikator Sasaran 2 ditetapkan tujuan agar seluruh masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat. Rincian indikator pencapaian
Sasaran 2 adalah jumlah rumah tangga sehat, jumlah sekolah
dasar yang ber PHBS, jumlah fasilitas pemerintah yang ber-PHBS,
jumlah tempat kerja yang ber-PHBS serta jumlah tempat-tempat
umum yang ber-PHBS. Pusat Promosi Kesehatan sebagai
penanggung jawab dalam pencapaian indikator Sasaran 2 Grand
Strategy Oepartemen Kesehatan tersebut

Upaya promosi kesehatan dalam pencapaian indikator PHBS di


lima tatanan tersebut, bukan merupakan hal sederhana dan
mudah, selama ini banyak permasalahan yang dihadapi diantaranya
adalah:
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

1. Koorc;linasi antara Pengelola Promosi Kesehatan dengan Lintas


Program terkait di pusat dan daerah masih banyak masalah
dan belum berjalan secara sinergis. Ego program masih
dominan , sedangkan untuk memobilisasi potensi kegiatan
promosi kesehatan yang ada di lintas program masih banyak
kendala.
2. Jaringan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor
pemerintahan dan swasta usaha belum optimal. Kemitraan
yang telah dibangun belum menampakkan kepekaan,
kepedulian dan rasa memiliki terhadap permasalahan dan
upaya promosi kesehatan kesehatan termasuk pemberdayaan
masyarakat untuk mampu ber-PHBS.
3. Pengorganisasian promosi kesehatan di daerah masih perlu
diperhatikan keberadaannya, termasuk dana, sarana, peralatan
serta upaya pemberdayaan promkes masih rendah. Jumlah
Ikualitas maupun kuantitas petugas promosi kesehatan di pusat
dan daerah belum sesuai standar yang ada dalam Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan serta Pedoman Promosi
Kesehatan Daerah.
4. Pemberdayaan potensi masyarakat termasuk pemberdayaan
perempuan belum optimal. Kemampuan masyarakat dalam
mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan tentang
kesehatan, menyampaikan usul1an atau desakan untuk
mengkritisi upaya kesehatan belum berkembang .
5. Dinamika masyarakat yang dipengaruhi politik dan ekonomi
dewasa ini telah memberikan dampak negatif terhadap sikap
dan perilaku sehat masyarakat Indonesia.
6. lJpaya Kesehatan Bersumber Masyarakat saat ini belum
optimal. Sementara itu kebijakan yang terkait dengan upaya
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan belum mantap
serta implementasinya di lapangan belum konsisten.
7. Kampanye untuk membangun opini masyarakat tentang
pentingnya PHBS yang dilakukan di pusat, provinsi maupun
di kabupaten/kota masih jauh dari ketentuan karena
membutuhkan dana yang cukup besar. Disamping itu
ketersediaan berbagai media promosi kesehatan baik dalam
bentuk media cetak, elektronik, luar ruang , pameran serta
berbagai jenis media lainnya juga masih jauh dari kebutuhan .
8. Berbagai Ikegiatan dalam rangka bina suasana seperti forum
komunikasi, lomba, tablig akbar, peringatan hari-hari besar
kesehatan, pameran, dll belum sepenuhnya merupakan upaya
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

yang berkelanjutan, serta terpadu dengan upaya pemberdayaan


masyarakat atau pengorganisasian dalam PHBS.
9. Upaya-upaya fasilitasi serta bimbingan dan pembinaan kepada
masyarakat sesuai dengan keadaan, masalah, potensi dan
sosial budaya daerah belum sepenuhnya dikembangkan dan
dillaksanakan secara terpadu , baik dengan lintas program
maupun dengan lintas sektor.
10. Belum adanya jejaring atau tim advokasi yang kuat, media
dan sarana advokasi juga belum memadai atau belum dipenuhi
sebagaimana mestinya. Advokasi sering tidak dilakukan secara
menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan, serta terkesan
sepotong-sepotong sehingga hasilnya tidak maksimal.
11. Upaya dan media untuk meningkatkan kompetensi di bidang
promosi kesehatan untuk petugas promosi kesehatan di pusat
dan daerah masih jauh dari ketentuan.

Menghadapi berbagai permasalahan promosi kesehatan yang


kompleks tersebut, maka perlu dipikirkan bersama tentang upaya
mengatasinya yaitu pengembangan manajemen atau pengelolaan
promosi kesehatan agar dapat mengoptimalkan peluang serta
potensi yang ada guna pencapaian indikator PHBS di lima tatanan.
Adapun unsur-unsur pengelolaan yang diterapkan dalam
mengembangkan penyelenggaraan promosi kesehatan di pusat
dan daerah, mengacu pada ketiga unsur manajemen yaitu
persiapan (P1). penggerakkan dan pelaksanaan (P2) serta
pengawasan. pemantauan dan penilaian (P3). yang
diselaraskan dengan kewenangan administrasi pusat, provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam menjalankan urusan pemerintahan
yang mengacu pada prinsip-prinsip desentralisasi dan otonomi
daerah.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
pembangunan jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
4. Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman
Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.
5. Keputusan Presiden Nomor. 5 Tahun 2004 tentang tunjangan
Fungsional
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

2004-2009

7. Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor 58 Tahun 2000

tentang Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat.

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 547 Tahun 2000

tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia

Sehat Tahun 2010.

9. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 1202 Tahun 2003

tentang Indikator Indonesia Sehat Tahun 2010 dan Pedoman

Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.

10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 Tahun 2003

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupatenl Kota.

11. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 131 Tahun 2004

tentang Sistem Kesehatan Nasional

12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193 Tahun 2004

tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan.

13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114 Tahun 2005

tentang Pedoman Promosi Kesehatan Oi Oaerah.

14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331 Tahun 2006

tentang Rencana Strategis Oepartemen Kesehatan Tahun

2005-2009.

15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426 Tahun 2006

tentang Promosi Kesehatan Oi Rumah Sa kit.

16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 564 Tahun 2006

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Oesa Siaga.

17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585 tahun 2007

tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Puskesmas.

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457 Tahun 2008

tentang Penetapan Indikator Pencapaian 17 Sasaran Grand

Strategy Oepartemen Kesehatan RI.

19. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 267 Tahun 2008

tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Oinas Kesehatan

Oaerah.

C. PENGERTIAN

1. Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif


untuk memelihara, mencegah terjadinya penyakit, melindungi
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

diri dari ancaman penyakit dan gangguan kesehatan, mengatasi


apabila masalah dan gangguan kesehatan itu datang serta
berperan aktif dalam promosi kesehatan.

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan


perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar , mau dan mampu mempraktikkan PHBS .

3. Program Perilaku Hidup dan Bersih (PHBS) adalah upaya


untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan , sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat,
melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social
support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment).
Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri melalui penerapan cara
cara hidup sehat dengan menjaga serta meningkatkan status
kesehatannya.

4. Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah


tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, belajar,
bermain, berinteraksi dan lain-lain. Dalam program PHBS ada
5 (lima) tatanan yaitu tatanan rumah tangga, tatanan sekolah,
tatanan institusi kesehatan, tatanan tempat kerja serta tatanan
tempat-tempat umum .

5. Pengelolaan promosi kesehatan dalam upaya pencapaian


PHBS merupakan proses perencanaan, penggerakan dan
pelaksanaan serta pengawasan, pemantauan dan penilaian
yang diselaraskan dengan kewenangan urusan pemerintah
skala pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
menyelenggarakan promosi kesehatan agar dapat mencapai
indikator PHBS sesuai yang telah ditetapkan.

6. Indikator PHBS adalah variabel yang ditetapkan untuk


mengukur kondisi atau keadaan PHBS di setiap tatanan .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

7. Promosi Kesehatan (Health Promotion) adal:ah proses


pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people
to control over and improve their health), lebih luas dari
Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Pendidikanl
Penyuluhan Kesehatan merupakan bag ian penting dari Promosi
Kesehatan.

8. Promosi Kesehatan merupakan upaya promotif (peningkatan)


sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif
(pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian
pelayanan kesehatan yang komprehensif. Promosi Kesehatan
juga merupakan upaya untuk menjajakan, memasarkan atau
menjual yang bersifat persuasif, karena sesungguhnya
"kesehatan" merupakan "sesuatu " yang sangat layak jual,
karena sangat diperlukan atau dibutuhkan setiap orang dan
masyarakat.

9. Pendidikan/penyuluhan kesehatan menekankan pada


pendekatan edukatif, sedangkan pada promosi kesehatan,
selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif
yang banyak dilakukan pada tingkat masyarakat di strata
primer (istilah gerakan pemberdayaan masyarakat) , juga
menekankan pentingnya upaya advokasi, terutama untuk
strata tersier (yaitu para pembuat keputusan atau kebijakan)
serta bina suasana (social support), khususnya untuk strata
sekunder (yaitu mereka yang dikategorikan sebagai para
pembuat opini). Maka dikenallah strategi ABG, yaitu Advokasi,
Bina Suasana dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.

10. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan


dan dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan
(transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit).
Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan
masyarakat termasuk swasta dan Organisasi Masyarakatl
Lembaga Swadaya Masyarakat, juga lintas program dan lintas
sektor.

11 . Pad a pendidikan/penyuluhan kesehatan, masalah diangkat


dari apa yang ditemui atau dikenali masyarakat (yaitu masalah
kesehatan atau masalah apa saja yang dirasa penting/perlu
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

diatasi oleh masyarakat); Pada PHBS dikembangkan adanya


5 tatanan: yaitu di rumah/tempat tinggal (where we live) , di
sekolah (where we learn), di tempat kerja (where we work) ,
di tempat-tempat umum (where we play and do everything)
dan di sarana kesehatan (where we get health services). Dari
sini dikembangkan kriteria rumah tangga PHBS , sekolah
PHBS, institusi kesehatan PHBS, tempat kerja PHBS, tempat
umum PHBS sehingga dapat mendukung terwujudnya kawasan
sehat seperti : desa sehat, kota sehat, kabupaten sehat, dll
sampai ke Indonesia Sehat.

D. TUJUAN

TUJUAN UMUM
Meningkatkan penge lolaan promosi kesehatan disetiap
tingkatan administrasi dalam upaya pencapaian PHBS di lima
tatanan

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pemahaman petugas kesehatan tentang
pengelolaan promosi kesehatan di pusat, provinsi dan kabl
kota dalam upaya pencapaian PHBS di lima tatanan
2. Meningkatkan dukungan pemberi kebijakan disetiap level
administrasi dalam pengelolaan promosi kesehatan untuk
mencapai PHBS di lima tatanan
3. Meningkatnya peran sektor terkait, organisasi masyarakat,
LSM, di'l disetiap level administrasi dalam pengelolaan
promosi kesehatan untuk pencapaian PHBS di lima tatanan.
4. Meningkatnya kerjasama serta keselarasan kegiatan
pengelolaan promosi kesehatan di pusat, provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam pencapaian PHBS di lima tatanan .
5. Meningkatnya cakupan PHBS di lima tatanan tingkat
nasional, provinsi dan kabupatenl kota
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

BAB II
PROMOSI KESEHATAN DALAM
PENCAPAIAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Konsep Dasar Perilaku Kesehatan

Perilaku adalah aktifitas atau tindakan manusia yang dapat


diamati atau dipelajari (Robert Kwick, 1974). Seiring dengan
cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya
transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah
penyakit dan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan
sosial budaya masyarakat cenderung semakin kompleks. LJpaya
perbaikannya tidak bisa hanya dilakukan pada aspek pelayanan
kesehatan dan perbaikan lingkungan saja, tetapi perlu
memperhatikan faktor perilaku yang mempunyai andil paling besar
terhadap derajat kesehatan masyarakat. Mengingat dampak dari
perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan
berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat. Salah satunya melalui program Promosi Kesehatan yang
difokuskan pada pemberdayaan masyarakat agar mampu
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupannya
sehari-hari, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat di lingkungannya.

Perilaku merupakan sesuatu yang rum it, unik dan kompleks .


Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa
sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi yang
merupakan pendukung perilaku. Perilaku yang menyangkut dimensi
ekonomi, misalnya seseorang mau mempraktikkan buang air
besar di jamban, tetapi tidak kunjung melakukan hal itu karena
tidak mampu membuat jamban. Selanjutnya, perilaku seseorang
memiliki acuan kepada sistem nilai dan norma yang merupakan
rambu-rambu bagi seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu . Untuk sistem nilai dan norma masyarakat
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

DEP: K.BSBH TAN

yang sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan maka promosi


kesehatan ditujukan pada upaya terpeliharanya sistem nilai dan
norma terse but. Sedangkan untuk sistem nilai dan norma yang
tidak sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan, maka promosi
kesehatan ditujukan pada upaya merubah sistem nilai dan norma
tersebut. Oleh sebab itu sebelum melakukan intervensi hendaknya
petugas terlebih dahulu melakukan kajian atau diagnosis terhadap
masalah perilaku masyarakatnya. Konsep umum yang digunakan
untuk mendiagnosis perilaku adalah konsep Lawrence Green
(1980). Menurut Green, perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu
: faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pemungkin
(enabling factors) dan faktor penguat (reinforcing factors).

Faktor predisposisi merupakan faktor pemicu terhadap perilaku


yang memungkinkan individu, kelompok atau masyarakat
termotivasi untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Faktor ini mencakup pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat
sosial ekonomi, dsb . Selanjutnya faktor pemungkin pada
hakekatnya merupakan faktor pendukung atau pemungkin
dipraktikkannya perilaku kesehatan. Faktor ini meliputi ketersediaan
sarana, prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat,
misalnya: ada tempat sampah sarana air bersih , Puskesmas.
Faktor penguat meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,
tokoh agama dan petugas kesehatan, termasuk juga para penentu
kebijakan di pusat dan daerah yang terkait dengan pemberian
dukungan di bidang kesehatan. Untuk berperilaku sehat,
masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan .
sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan
perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama
dan para petugas kesehatan. Disamping itu kebijakan dalam
bentuk peraturan , surat edaran, instruksi, dll juga diperlukan untuk
memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Oleh sebab itu intervensi
atau kegiatan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS
hendaknya dimulai dengan melakukan kajian, atau mendiagnosis
ke tiga faktor penyebab (determinan) tersebut, kemudian
intervensinya juga diarahkan terhadap ketiga faktor penyebab
tersebut.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN .

B. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan


perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS
merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS . Berdasarkan pengertian tersebut
maka ruang lingkup promosi kesehatan dalam memberdayakan
masyarakat untuk mampu ber-PHBS secara umum dibagi menjadi
tiga yaitu :

1. Promosi Kesehatan Berdasarkan Aspek Kesehatan

Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat


itu mencakup 4 aspek pokok yaitu pro motif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Promosi kesehatan pada aspek promotif ditujukan
bagi kelompok orang sehat. Selama ini kelompok ini kurang
memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan masyarakat.
Padahal kelompok orang sehat jumlahnya sekitar 80-85% dari
jumlah penduduk. Apabila sasaran ini kurang dibina kesehatannya,
maka sasaran ini jumlahnya akan menu run karena beralih pada
kelompok orang sa kit. Promosi kesehatan yang dilakukan untuk
kelompok orang sehat ini lebih ditekankan pada upaya
meningkatkan kemampuannya agar tetap sehat atau semakin
sehat. Selanjutnya, promosi kesehatan pada aspek pencegahan .
dan penyembuhan meliputi: a) promosi kesehatan pencegahan
tingkat pertama (primary prevention) yang ditujukan bagi kelompok
masyarakat berisiko tinggi, misalnya: ibu hamil agar mampu ber
PHBS dengan melakuk:1n perawatan kehamilannya pad a petugas
kesehatan , orang kegemukan agar melakukan aktifitas fisik serta
makan rendah lemak tinggi serat. Tujuan promosi kesehatan pada
kelompok ini adalah agar mereka melakukan PHBS sehingga
tidak jatuh sakit atau terkena penyakit .
b) Promosi kesehatan pencegahan tingkat kedua (secondary
prevention) yang ditujukan pada penderita penyakit khronis,
misalnya : penderita TBC, Diabetes Melitus, Rematik, Hipertensi,
dll. Tujuan promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar
penderita mampu melakukan PHBS dengan jalan melakukan
pengobatan yang benar sehingga tidak menjadi parah. c) Promosi
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Kesehatan pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention) ditujukan


pada kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu
penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali
kesehatannya, dan melakukan PHBS sehingga tidak menjadi
cacat atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin (rehabilitasi).

2. Promosi Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, promosi


kesehatan dapat dilakukan pada lima tingkat pencegahan (five
level of prevention) dari Leavel and Clark) yaitu : a) promosi
kesehatan (health promotion), misalnya promosi kesehatan dalam
peningkatan perbaikan gizi, kesehatan perorangan, kebersihan
lingkungan, dll. b) Promosi kesehatan yang diarahkan pada upaya
perlindungan khusus (specifik protection), misalnya : promosi
imunisasi bayi, imunisasi TT bagi calon pengantin, dll. c) Promosi
kesehatan terkait dengan pelayanan diagnosis dini dan pengobatan
(early diagnosis and promt treatment). Sasaran promosi kesehatan
ini adalah pada kelompok masyarakat yang tidak mau
memeriksakan penyakitnya sedini mungkin. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan, sikap maupun kepercayaan,
misalnya: kelompok penderita batuk-batuk lebih dari dua minggu,
kelompok dengan gejala awal kusta, dll d) promosi kesehatan
terkait dengan upaya pelayanan untuk membatasi terjadinya cacat
(disability limitation), misalnya promosi kesehatan yang ditujukan
pada penderita TBC, Kusta agar mau berobat sampai tuntas,
karena pengobatan yang tidak tuntas akan menyebabkan
kecacatan dan penularan. e) Promosi kesehatan yang terkait
dengan upaya rehabilitasi, sasarannya adalah orang yang sembuh
dari suatu penyakit tertentu dan berisiko menjadi cacat, termasuk
orang yang sudah cacat agar mampu melakukan latihan-Iatihan
yang dianjurkan, sehingga mereka tidak menjadi parah serta
masih mampu menjalani kegiatan kehidupannya dengan baik.

3. Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan

Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi


kesehatan, maka ruang lingkup promosi kesehatan ini
dikelompokkan menjadi lima tatanan yaitu: a) promosi kesehatan
pada tatanan rumah tangga, b) promosi kesehatan pada tatanan
sekolah, c) promosi kesehatan pad a tatanan institusi kesehatan,
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

d) promosi kesehatan pada tatanan tempat-tempat umum dan e)


promosi kesehatan pada tatanan tempat kerja.

Berdasarkan ruang lingkup promosi kesehatan tersebut. apabila


diperhatikan maka perilaku hidup bersih dan sehat yang perlu
diintervensi melalui kegiatan promosi kesehatan banyak sekali.
bahkan sulit untuk dihitung jumlahnya . Sedangkan. yang menjadi
acuan Pusat Promosi Kesehatan. Departemen Kesehatan RI
dalam mengembangkan program promosi kesehatan adalah
berdasarkan pad a tatanan (setting) pelaksanaan. dengan
menetapkan lima tatanan pelaksanaan promosi kesehatan seperti
tersebut diatas.

c. Promosi Kesehatan di Rumah Tangga

Promosi kesehatan di rumah tangga adalah upaya untuk


memberdayakan anggota rumah tangga aQ'ar tahu. mau dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Pad a dasarnya perilaku hidup bersih dan sehat yang harus


dipraktikkan oleh setiap rumah tangga dalam upaya memelihara
serta meningkatkan status kesehatannya adalah banyak sekali.
Namun. ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran
untuk menilai PHBS di Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Manfaat melakukan promosi kesehatan di rumah tangga adalah


anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sa kit.
produktifitas anggota rumah tangga meningkat serta pengeluaran
biaya akibat gangguan kesehatan dapat dialokasikan untuk
pemenuhan gizi keluarga. pendidikan dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Selain itu, masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat,


mencegah dan menanggulangi, masalah kesehatan, memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada, mampu mengembangkan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, tabungan
bersalin, dll. Manfaat bagi pemerintah juga sangat besar yaitu
peningkatan kinerja dan citra pemerintah, alokasi biaya penanganan
masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan
lingkungan sehat serta penyediaan sarana kesehatan yang merata
dan bermutu.

D. Promosi Kesehatan di Sekolah

Promosi Kesehatan di Sekolah merupakan upaya memberdayakan


siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau
dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat. Upaya mewujudkan PHBS di Sekolah
mempunyai manfaat yang besar dalam meningkatkan status
kesehatan siswa yakni terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat
sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
Selanjutnya, meningkatnya semangat proses belajar mengajar
yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Citra sekolah sebagai
institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua murid dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintah daerah di bidang pendidikan. Menjadi percontohan
Sekolah sehat bagi daerah lain.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di Sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun .
2. Mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olah raga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badah dan mengukur tinggi badan setiap
6 bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN .

E. Promosi Kesehatan di Institusi Kesehatan

Institusi Kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh


pemerintah atau swasta atau perorangan yang digunakan untuk
kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti Rumah
Sakit, Puskesmas dan klinik swasta. Promosi kesehatan di Institusi
Kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat
dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di Institusi Kesehatan yaitu:
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di Institusi Kesehatan
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

F. Promosi Kesehatan di Tempat-tempat Umum

Promosi kesehatan di Tempat-tempat Umum merupakan upaya


untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola
tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
Tempat-tempat umum yang Sehat. Banyak manfaat yang diperoleh
berbagai pihak apabila upaya PHBS di Tempat-tempat umum
tersebut dilakukan, yaitu: lingkungan tempat-tempat umum menjadi
lebih bersih, indah dan sehat sehingga mengangkat citra tempat
umum tersebut. Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat
umum sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna
tempat-tempat umum. Mengangkat kinerja dan citra yang baik
bagi pemerintah daerah serta dapat dipergunakan sebagai daerah
pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Tempat
tempat Umum.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di Tempat-tempat Umum yaitu :
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Tidak meludah sembarangan


6. Memberantas jentik nyamuk

G. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan upaya untuk


memberdayakan para pekerja agar tau , mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat. Manfaat melakukan
upaya mewujudkan PHBS di Tempat Kerja bagi pekerja adalah
setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
Produktivitas meningkat yang berdampak pad a peningkatan
penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga. Pengeluaran biaya
rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan. Selanjutnya manfaat bagi
masyarakat adalah tetap mempunyai lingkungan yang sehat
walaupun berada di sekitar tempat kerja. Dapat mencontoh perilaku
hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja. Manfaat
bagi tempat kerja itu sendiri adalah meningkatnya produktifitas
kerja pekerja yang berdampak kepada pencapaian target dan
tujuan. Menurunnya biaya pengobatan yang harus dikeluarkan
serta meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di Tempat Kerja yaitu:
1. Tidak merokok di Tempat Kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan oleh raga/ aktivitas fisik secara teratur
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan
dan sesudah buang air besar atau buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan buang air
besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis
pekerjaannya.

Dari uraian diatas kita semua menyadari betapa kompleksnya


promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan
tesebut, untuk itu diharapkan dalam penyelenggaraannya perlu
diterapkan strategi promosi kesehatan yang bersifat paripurna
(komprehensif) .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN .

BAB III
STRATEGIPROMOSIKESEHATAN

Dalam upaya pencapaian PHBS maka strategi promosi kesehatan,


mengacu pada strategi dasar promosi kesehatan yaitu advokasi,
bina suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat (yang
dikenal dengan HABG") serta strategi promosi kesehatan "Ottawa
Charter", hasil Konferensi Health Promotion I di Ottawa, Canada
(1986). Dalam strategi tersebut memuat lima Strategi Pokok
Promosi Kesehatan, yaitu :

1. Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan


(healthy public policy) yaitu mengupayakan para penentu
kebijakan di berbagai sektor di setiap tingkatan administrasi
menetapkan kebijakan yang terkait dengan dampak kesehatan
sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam
pembangunan nasional.

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive


environment) artinya setiap sektor dalam melaksanakan
kegiatannya / program kerjanya merealisasikan terwujudnya
lingkungan sehat yang meliputi lingkungan fisik, sosial
budaya, pendidikan, politik maupun keamanan. Sehingga
masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya-upaya yang
positif bagi kesehatannya.

3. Memperkuat gerakan masyarakat (community action) artinya


memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar
lebih berdaya (tahu, mau dan mampu) mengendalikan faktor
faktor yang mempengaruhi kesehatan.

4. Mengembangkan kemampuan perorangan (personal skiJ/s)


artinya mengupayakan agar masyarakat tahu, mampu dan
mau membuat keputusan yang efektif dalam upaya memelihara,
meningkatkan serta mewujudkan kesehatannya melal'ui
pemberian informasi, pendidikan dan pelatihan yang memadai.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health


services) artinya mengubah pola pikir serta sistem pelayanan
kesehatan masyarakat agar lebih mengutamakan aspek
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif.

Mengacu pada strategi dasar promosi kesahatan serta lima strategi


promosi kesehatan "Ottawa Charter" tersebut, maka di Indonesia
ditetapkan delapan strategi operasional promosi kesehatan yang
tertuang dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (Keputusan
Menkes 1193/2004), yaitu:

1. Pengembangan Kebijakan Promosi Kesehatan Daerah.


Strategi ini dilaksanakan dalam rangka mengupayakan adanya
landasan hukum yang memperkuat penyelenggaraan promosi
kesehatan di daerah. Sebagai tindak lanjut penetapan kebijakan
promosi kesehatan nasional ini, di setiap daerah harus
diupayakan terbitnya peraturan perundang-undangan daerah
tentang kebijakan promosi kesehatan setempat.

2. Peningkatan Sumber Daya Promosi Kesehatan .


Strategi ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan
sumberdaya manusia (SDM), dana dan sumber daya lain,
yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi kesehatan
yang berkualitas. Peningkatan SDM dilaksanakan dengan
mengutamakan peningkatan kemampuan tenaga-tenaga
kesehatan yang berada di garis depan yaitu Puskesmas,
Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya di bidang
pemberdayaan masyarakat. Disamping itu ditingkatkan pula
jumlah dan kualitas pejabat fungsional PKM baik di garis
depan, maupun di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi serta di Departemen Kesehatan.
Pengembangan jejaring advokasi serta peningkatan jumlah
dan kemampuan para advokator dalam bidang promosi
kesehatan juga harus diperhatikan . Peningkatan pembiayaan
promosi kesehatan di pusat dan daerah melalui APBN dan
APBD dilakukan dilakukan melalui kegiatan advokasi kepada
DPR, Departemen Keuangan, Pemerintah Daerah serta
berbagai pihak lainnya.Peningkatan pembiayaan promosi
kesehatan melalui sumber-sumber lain dilakukan melalui
advokasi dan kemitraan kepada penyandang dana dan pihak
pihak lain .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

3. Pengembangan Organisasi Promosi Kesehatan .


Strategi ini dilaksanakan baik di Kabupaten/Kota, provinsi dan
pusat dalam rangka mengupayakan posisi yang sesuai bagi
unit promosi kesehatan agar mampu menampung tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan, mampu mengelola
sumberdaya yang dibutuhkan serta mampu mengakses seluruh
program promosi kesehatan yang didukungnya. Selanjutnya
apabila posisi ini sudah dapat dicapai maka pengembangan
organisasi diarahkan pada upaya-upaya peningkatan
manajemen dan kinerja promosi kesehatan.

4. Integrasi dan sinkronisasi Promosi Kesehatan dalam


program-program kesehatan.
Strategi ini dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyusun
petunjuk pelaksanaan (Juklak) integrasi promosi kesehatan
dengan lintas program kesehatan. Juklak ini sedapat mungkin
jelas merinci rancangan (design) promosi kesehatan untuk
berbagai tatanan (setting) yang ada (rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan sarana kesehatan).
Juklak ini disusun oleh Pusat Promosi Kesehatan bersama
dengan seluruh unit pengelola program kesehatan di
Departemen Kesehatan dengan mendapat masukan dari
daerah. Pedoman ini akan digunakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen
Kesehatan dalam penyelenggaraan promosi kesehatan .
Dengan strategi ini pula dapat diupayakan agar kegiatan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat didukung atau
sinkron dengan dengan kegiatan-kegiatan bina suasana dan
advokasi, melalui perencanaan dan penjadwalan yang
paripurna dan terpadu .

5. Pendayagunaan data dan pengembangan Sistem Informasi


Promosi Kesehatan .
Strategi ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas
perencanaan promosi kesehatan, guna mewujudkan promosi
kesehatan yang berdasar pada fakta (evidence based). Dengan
strategi ini akan ditingkatkan pula pencatatan dan pelaporan
serta cara-cara lain (seperti survei) dalam rangka
pengembangan sistem informasi promosi kesehatan . Termasuk
dalam strategi ini adalah penyusunan dan pengembangan
profil promosi kesehatan Kabupaten/Kota, profil promosi
kesehatan provinsi dan profil kesehatan promosi kesehatan
Indonesia.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

6. Peningkatan kerjasama dan kemitraan .


Strategi ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan promosi
kesehatan dalam mencegah dan menanggulangi masalah
masalah kesehatan yang memerlukan kerjasama baik lintas
program maupun lintas sektor. Strategi ini juga dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kemitraan terutama dengan
tokoh-tokoh masyarakat (dari kalangan agamawan, politik ,
budayawan, selebriti) , LSM, wartawan, jurnalis dan reporter
(cetak, radio dan televisi), petugas hubungan masyarakat
(humas) yang umumnya mempunyai akses cukup besar
dengan LSM dan media massa. Kemitraan tersebut khususnya
dalam kegiatan binasuasana dan advokasi, walaupun tidak
tertutup peluang untuk pemberdayaan masyarakat. Selain itu
strategi ini juga dimaksudkan untuk mening'katkan jejaring
kemitraan promosi kesehatan, baik secara nasional, maupun
ditingkat regional dan global.

7. Pen"gembangan metode , teknik dan media .


Strategi ini dilaksanakan dalam rangka menemukan metode
metode, tehnik dan media pemberdayaan masyarakat, bina
suasana dan advokasi serta kemitraan yang. sesuai dengan
ciri-ciri tertentu masyarakat, baik dari segi geografi, sosial,
budaya, maupun ekonomi dan politik. Selain itu, strategi ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan pendayagunaan IPTEK
dalam promosi kesehatan, termasuk pendayagunaan internet
dan jaringan berbasis web (web-based network).

8. Fasilitasi peningkatan promosi kesehatan.


Strategi ini dilaksanakan terutama sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan kemampuan daerah Kabupaten/Kota
yang merupakan titik berat otonomi daerah dalam
penyelenggaraan promosi kesehatan. Fasilitasi daerah
Kabupaten/Kota dilakukan oleh provinsi bersama-sama dengan
pusat melalui pendekatan yang sistematis dan perencanaan
yang baik. Pendekatan dapat dilakukan melalui pembentukan
daerah-daerah percontohan yang kemudian direplikasi ke
daerah-daerah lain.

Selanjutnya delapan strateg.i operasional tersebut menjadi dasar


dalam mengembangkan pokok-pokok kegiatan pengelolaan
promosi kesehatan di tiap-tiap jenjang administrasi dalam upaya
pencapaian PHBS di lima tatanan.
I,

I
,

,t

i,

,,

PENGELOLAAN PROMOSI KE"S EHATAN

BAB IV

PENGELOLAAN PROMOSI
KESEHATAN 01 PUSAT
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Menyusun arah kebijakan dan strategi promosi kesehatan


nasional
6. Mengkaji metode dan teknik promosi kesehatan yang efektif
untuk pengembangan model promosi kesehatan.
7. Mengkoordinasikan pengelolaan promosi kesehatan di pusat
dan daerah
8. Menggalang kemitraan dengan berbagai mitra
internasional/regionall nasional dalam mengembangkan
promosi kesehatan nasional.
9. Melaksanakan kampanye kesehatan secara nasional
10. Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan,
pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi
11. Melaksanakan bimbingan, supervisi , fasilitasi, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program promosi kesehatan nasional

Selanjutnya agar pengelolaan promosi kesehatan skala nasional


tersebut dapat lebih berhasil dan berdaya guna maka perlu disusun
rencana aksi yang jelas. Rencana aksi pengelolaan promosi
kesehatan tersebut meliputi perencanaan (P1), penggerakkan
dan pelaksanaan (P2) serta pengawasan, pemantauan serta
penilaian (P3).

Mengembangkan Kebijakan, Pedoman dan Standar


Promosi Kesehatan Nasional

A. Perencanaan

Melakukan analisa masalah kesehatan, bai'k yang terkait


maupun yang tidak terkait dengan perilaku sasaran. Dari hasil
analisa tersebut diketahui adanya masalah kesehatan,
kemudian dilakukan perumusan masalah . Ada beberapa
metode dalam merumuskan masalah diantaranya dengan
membuat pohon masalah, pembobotan , tulang ikan (fish bone),
dll
Menetapkan prioritas masalah kesehatan beserta penyebabnya,
kemudian menyusun upaya untuk mengatasinya. Dalam
memprioritaskan masalah, penyebab serta upaya untuk
mengatasinya dapat dipergunakan sistem skoring dan
pembobotan. Sedangkan penetapan upaya untuk mengatasi
masalah tersebut, harus memperhatikan ketersediaan
sumberdaya, kemudahan untuk diatasi, mempunyai daya
ungkit terhadap kegiatan promosi kesehatan dalam peningkatan
cakupan PHBS .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menyusun rencana kegiatan intervensi. Sebagai tindak lanjut


penetapan upaya mengatasi masalah kesehatan yang ada,
maka disusunlah rencana kegiatan yang lebih konkrit melalui
beberapa langkah yaitu: merumuskan tujuan , menetapkan
sasaran, tim kerja, waktu yang dibutuhkan, menghitung
anggaran serta sumberdaya lainnya.
Melakukan kajian kebijakan , pedoman dan standar promosi
kesehatan.
Sebagai langkah awal kegiatan ini adalah melakukan identifikasi
kebijakan kesehatan , pedoman serta standar yang berkaitan
dengan promosi kesehatan di pusat, baik yang ada di lintas
program maupun lintas sektor terkait. Kemudian menilai apakah
kebijakan, pedoman serta standar promosi kesehatan yang
sudah ada tersebut, mempunyai daya ungkit terhadap upaya
mengatasi masalah kesehatan serta perilaku masyarakat.
Apabila belum, maka langkah berikutnya adalah melakukan
kajian dan merencanakan untuk mengembangkan kebijakan
kesehatan, pedoman serta standar promosi kesehatan yang
baru sesuai kebutuhan.

B. Pengerakan dan Pelaksanaan

Membentuk Tim Kerja atau Jejaring yang berfungsi untuk


membahas , mengembangkan konsep serta menyusun
kebijakan, pedoman serta berbagai jenis standar promosi
kesehatan baik yang sudah ada maupun yang akan
dikembangkan .
Melakukan advokasi serta mengajukan konsep kebijakan
promosi kesehatan kepada penentu atau pengambil keputusan
Melakukan uji coba dan finalisasi konsep kebijakan, pedoman
serta berbagai jenis standar promosi kesehatan .
Melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan kebijakan,
pedoman serta berbagai jenis standar promosi kesehatan.
Mengembangkan, menggandakan serta mendistribusikan
berbagai jenis media promosi kesehatan yang mendukung
kegiatan sosialisasi dan mengimplementasikan kebijakan,
pedoman serta berbagai jenis standar promosi kesehatan

c. Pengawasan, Pemantauah dan Penilaian


Memantau proses pengembangan konsep serta penyusunan
kebijakan, pedoman serta berbagai jenis standar promosi
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

kesehatan yang dilakukan oleh Tim Kerja atau Jejaring. Apakah


ada konflik atau ketidaksepahaman, prosesnya lancar atau
ada hambatan, besarnya sumberdaya dan waktu yang
dipergunakan.
Memantau proses pengajuan konsep kebijakan promosi
kesehatan kepada penentu atau pengambil keputusan,
pelaksanaan uji coba dan finalisasi konsep kebijakan, pedoman
serta berbagai jenis standar promosi kesehatan.
Memantau serta menilai komitmen berbagai pihak dalam
merealisasikan atau mengimplementasikan kebijakan, pedoman
serta berbagai jenis standar promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
pelaksanaan penggandaan serta pendistribusian berbagai
jenis media promosi kesehatan yang berisi kebijakan, pedoman
serta standar promosi kesehatan kepada sasaran yang tepat,
jumlahnya mencukupi atau tidak, bagaimana pengaruhnya,
terhadap penyelenggaraan promosi kesehatan dalam
pencapaian PHBS di lima tatanan,dll.

D. Indikator
l'Iirflr~lriumf :. ,---
II ~~J .]i'I O . i i= lrar. d'.U. e.mfilIU

Ada hasll kajian masalah Terben tuknya Tim Kerja Ada kebijakan yang
kesehalan dan perilaku penyusun kebijakan, mendukung promosi
masyarakal pedoman serla berbagai kesehalan dalam
Ada hasil kajian tentang jenis standar promosi pencapaian PHBS di lima
kebijakan, pedoman, kesehatan . talanan.
standar promosi Ada kegiatan uji coba dan Adanya Pedoman
kesehatan ya ng ada d! finalisasi konsep Promosi Kesehatan yang
pusat kebijakan, pedoman dapat dipergunakan
Ada rencanafprogram serla berbagai jenis sebagai acuan dalam
kerja untuk standar promosi melakukan kegiatan
~engembangan kesehatan. promosi kesehatan di
ebijakan, pedoman Ada kegiatan advokasi pusat dan daerah.
serla standar promosi kebijakan promosi Adanya Standar Promosi
kesehatan yang baru kesehalan Kesehatan Ketenagaan,
sesuai kebutuhan Ada kegiatan sosialisasi Anggaran, Peralalan,
dalam implementasi Pelatlhan serta Media
kebijakan, pedoman Meningkalnya jumlah
serla berbagai jenis lintas program dan lintas
slandar promosi seklor yang memahami
kesehatan. perannya dalam promosi
Media promosi kesehatan sehingga mau
kesehatan yang memberikan
mendukung kegialan 19b dukungannya
lelah digandakan dan
disitribusikan
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memparjuangkan anSRI&ran promoel k..ehatan dl puaat,


provlnal dan KabupatenIKota.
A. Perencanaan

Melakukan kajian anggaran promosi kesehatan di pusat,


provinsi dan Kabupaten/Kota dalam 5 tahun terakhir dan
membandingkan dengan ketentuan anggaran promotif dan
preventif yang ada pada Kepmenkes 457/2008 yaitu: untuk
anggaran promosi kesehatan di pusat sekitar 4-5 % dari
anggaran Departemen Kesehatan. Anggaran promosi
kesehatan di provinsi sebesar juga 4-5% dari anggaran Dinas
Kesehatan Provinsi, demikian pula di Kabupaten/Kota.
Disamping menilai kesesuaian jumlah anggaran tersebut, juga
menilai apakah anggaran tersebut sudah memadai atau belum
untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan dalam upaya
pencapaian PHBS di 5 (lima) tatanan .
Membuat perhitungan (cost effectiveness) bahwa upaya
promosi kesehatan lebih efisien dari pada kuratif, kemudian
hasil perhitungan tersebut di pergunakan sebagai bahan untuk
merancang kegiatan advokasi kepada penentu kebijakan agar
mendukung peningkatan anggaran promosi kesehatan baik
di pusat, provinsi maupun di Kabupaten/Kota .
Menyusun menu kegiatan serta menghitung anggaran promosi
kesehatan mendukung tercapainya PHBS di lima tatanan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Membentuk tim inti advokasi yang terdiri promosi kesehatan,


lintas program, PPKMI, LSM serta Perguruan Tinggi yang
expert di bidang advokasi, tim ini membuat materi advokasi.
Membentuk jejaring yang terdiri dari kelompok-kelompok
potensial seperti : wartawan , media massa, LSM kesehatan,
organisasi profesi dan perguruan tinggi, tim ini bertugas untuk
membentuk opini publik guna mendukung kesuksesan
advokasi.
Mengembangkan, memproduksi serta mendistribusikan media
advokasi kepada Tim Inti dan Jejaring.
Melakukan upaya untuk meningkatkan anggaran promosi
kesehatan melalui kegiatan advokasi serta memobilisasi potensi
mitra secara sistematis dan terus menerus baik melalui
pendekatan formal maupun informal. Menyampaikan menu
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

kegiatan serta perhitungan anggaran promosi kesehatan dalam


pencapaian PHBS di lima tatanan.

C. Pengawasan. Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap kinerja tim
inti advokasi serta jejaring dalam melakukan kegiatan advokasi
untuk memperjuangkan anggaran promosi kesehatan di pusat,
provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peningkatan
anggaran promosi kesehatan di pusat, provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Mel'akukan pemantauan serta penilaian terhadap penggunaan
anggaran, waktu serta media yang dipergunakan untuk kegiatan
advokasi baik di pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian tanggapan pengambil
keputusan terhadap menu kegiatan serta perhitungan anggaran
promosi kesehatan yang telah disampaikan.

D. Indikator
liT. l:f'lf.l1IliUI!ll in:f'l f.~~ 11iT. 1!'F.Il"iTi' (i)nmm,

Adanya hasi1 kajian Terbentuknya tim inti Ada nya keyakinan


anggaran promosi advokasi serta jejaring penentu kebijakan bahwa
kesehatan di pusat, yang berperan dalam anggaran promosi
provinsi dan membentuk opini publik kesehatan lebih efisien
Kabupaten/Kota serta mensukseskan dan efektif dari pada
Adanya perhitun~an kegiatan advokasi. anggaran kuratif.
anggaran bahwa egiatan Adanya media advokasi Meningkatnya anggaran
promosi kesehatan lebih dan telah didistribusikan promosi kesehatan untuk
efektif dari pada kuratif kepada sasaran yang pencapaian PHBS di
Adanya menu kegiatan tepat pusat, provinsl dan
beserta usulan anggaran Dilakukannya upaya KabupalenlKota.
promosi kesehatan dalam memperjuangkan
pencapaian PHBS di li ma anggaran promosi
tatanan. kesehatan melalui
Ada rencana kegiatan advokasi dan mobilisasi
advokasi. potensi mitra secara
sistematis dan terus
menerus.
Diusulkannya menu I
kegiatan beserta rincian
perhilungan anggaran
promosi kesehatan dalam I
pencapaian PHBS di lima
tatanan, kepada berbagai
pihak.

~"-'-
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Mengembangkan Sumber Daya dan Organisasi Promosl


Kesehatan Pusat dan daerah.
A. Perencanaan
Melakukan identifikasi sumberdaya serta organisasi promosi
kesehatan yang ada di pusat dan daerah. Hasilnya
dipergunakan sebagai dasar untuk menilai kesesuaian sumber
daya serta organisasi promosi kesehatan mendukung tujuan
promosi kesehatan yang ditetapkan . Apakah sumberdaya
serta organisasi promosi kesehatan di pusat dan daerah,
sudah memadai atau tidak dalam upaya pencapaian PHBS di
lima tatanan.
Melakukan identifikasi se1rta menganalisa tugas pokok dan
fungsi lintas program (LP), lintas sektor (LS) serta berbagai
pihak potensial yang mempunyai kemampuan untuk
mendukung promosi kesehatan dalam upaya pencapaian
PHBS di lima tatanan, kemudian merencanakan kegiatan untuk
memobilisasi potensi dari lintas program maupun lintas sektor.
Menyusun telaahan tentang pentingnya mengembangkan
organisasi promosi kesehatan beserta meningkatkan
sumberdayanya.
Melakukan kajian tentang peralatan/ sarana promosi kesehatan,
hasilnya kemudian dibandingkan dengan standar peralatan/
sarana promosi kesehatan yang ada dalam buku Kebijakan
Promosi Kesehatan Nasional maupun Pedoman Promosi
Kesehatan Daerah .
Hasil kajian tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
menyusun perencanaan tentang kebutu han peralatan/
sarana/media promosi kesehatan yang realistis .

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan


Menggalang kemitraan serta menyelenggarakan forum
komuni'kasi dalam upaya mendapatkan dukungan serta
memperjuangkan sumberdaya dan organisasi promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan advokasi untuk memperjuangkan peningkatan
sumberdaya dan eksistensi organisasi promosi kesehatan di
pusat dan daerah.
Melakukan pendampingan dan fasilitasi ke daerah dalam
upaya memperjuangkan peningkatan sumberdaya dan
organisasi promosi kesehatan di daerah.
Mengusulkan, pengadaan serta distribusi peralatan/ sarana/
media promosi kesehatan sesuai kebutuhan/ ketentuan yang
ada dalam Pedoman Promosi Kesehatan Daerah.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap komitmen


serta dukungan dalam memperjuangkan peningkatan
sumberdaya promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap upaya
memperjuangkan organisasi promosi kesehatan di pusat dan
daerah.
Melakukan pemantauan dan penilaian hasil kegiatan fasilitasi
serta pendampingan terhadap peningkatan sumberdaya dan
organisasi promosi kesehatan di daerah.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian anggaran,
waktu, metode dan teknik yang dipergunakan untuk kegiatan
.dalam memperjuangkan sumberdaya dan organisasi promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan peningkatan
sumberdaya (peralatan/ sarana/ media) promosi kesehatan
di pusat dan daerah, apakah sudah sesuai tujuan yang
diharapkan atau belum sesuai.

D. Indikator

Ada hasil kajian tentang Ada forum komunikasi Meningkatnya jumlah


situasi sumberdaya dalam upaya sarana/peralatan/media
(peralatan, sarana, memperjuangkan promosi kesehatan dl
media) serta organisasi peningkatan pusat dan daerah sesuai
promosi kesehatan di sumberdaya dan kebutuhan

pusat dan daerah


organisasi promosi Adanya kejelasan
Ada hasH kajian tugas kesehatan di pusat dan organisasi serta tupoksi
pokok dan fungsi dari daerah. promosi kesehatan di
Lintas Program yang Ada kegiatan advokasi pusat dan daerah.
terkait dengan promosi untuk memperjuangkan

kesehatan IPHBS.
penlngkatan
Adanya rencana atau sumberdaya dan

program ke~a untuk


organisasi promosi

meningkatkan
kesehatan di pusat dan

kebutuhan sumberdaya
daerah.

promosi kesehatan di
Ada usulan pengadaan

pusat dan daerah.


serta distribusi peralatanl
Adanya renama kegiatan saranal media promosi

untuk mempe~uangkan
kesehatan sesuai

eksistensi organisas!
ketentuan.

promosi kesehatan di

pusat dan daerah

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

4. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber


daya manusia Promosi Kesehatan Pusat dan Nasional

A . Perencanaan

Melakukan identifi'kasi kapasitas tenaga pengelola dan


pelaksana promosi kesehatan di pusat dan daerah. Iidentifikasi
tersebut meliputi jumlah, status tenaga strukturallJabfung
PKM, merangkap/khusus promosi kesehatan, pendidikan
formal, pelatihan teknis promosi kesehatan serta kompetensinya
di bidang promosi kesehatan. Hasilnya dipergunakan untuk
merencanakan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Membuat perencanaan peningkatan sumberdaya promosi
kesehatan di pusat dan daerah. Termasuk membuat usulan
agar petugas promosi kesehatan di pusat dan daerah dapat
mengikuti pendidikan lanjutan (di dalam maupun di luar negeri).
Membuat mapping penempatan petugas promosi kesehatan
di pusat dan daerah sesuai pada standar yang telah ditetapkan
dalam Kepmenkes Promosi Kesehatan.
Membuat program kerja advokasi agar petugas promosi
kesehatan kapasitasnya ditingkatkan, kemudian yang sudah
ditempatkan tidak dengan mudah dimutasi.
B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyusun serta menguji coba pedoman, modul serta beberapa


jenis media yang dipergunakan untuk..menyelenggarakan
pelatihan, orientasi dll, petugas promosi kesehatan di pusat
dan daerah.
Menyelenggarakan upaya meningkatkan kapasitas sumberdaya
manusia promosi kesehatan di pusat dan daerah, misalnya :
pelatihan , orientasi serta workshop dengan penggunaan
pedoman atau modul yang telah dikembangkan.
Memberikan kesempatan serta penugasan kepada petugas
promosi kesehatan di pusat dan daerah untuk meng lkuti
pelatihan, pendidikan serta kursus di luar negeri, agar kapasitas
sumber daya manusia promosi kesehatan di pusat dan daerah
meningkat.
Memberikan dukungan dana, sarana serta peralatan dalam
kepada pengelola promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan advokasi serta mengusulkan penempatan tenaga
promosi kesehatan yang berkompeten di pusat dan daerah,
sesuai maping yang sudah dibuat
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap jumlah
petugas promosi kesehatan di pusat dan daerah yang telah
dan yang belum mengikuti pelatihan, pendidikan, orientasi,
workshop, dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya
manusia promosi kesehatan di pusat dan daerah .
Melakukan pemantauan dan penilaian peningkatan kompetensi
sumber daya manusia promosi kesehatan di pusat dan daerah
setelah mengikuti pelatihan, pendidikan serta kursus (dalam
dan luar negeri) terhadap peningkatan kinerja promosi
kesehatan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
dana / anggaran, sarana serta peralatan promosi kesehatan
yang telah dipergunakan dalam kegiatan peningkatan kapasitas/
kompetensi sumber daya manusia promosi kesehatan di pusat
dan daerah.

D. lndlkator
lIih :r.Ii .J"jI~ ~ I ,,- rut ;t;\(.In; ~ 11II'n:r.lr. ~~
Ada hasil kajianJ maping Ada pedoman atau Meningkatnya jumlah
keberadaantenaga modul pelatihan sumber daya manusia
promosl kesehatan di promosi kesehatan . promosi kesehatan di
pusat dan daerah Adanya beberapa jenis pusat dan daerah .
beserta kompetensinya media yang Meningkatnya jumlah
dl bidang promosi mendukung kapasitas tenaga prom kes di
kesehatan. sumber daya manusia pusat dan daerah yang
Ada perencanaan promosi kesehatan di telah mengikuti
peningkatan kapasitas pusat dan daerah orientasi, pelatihan
petugas promosi Didistribusikannya serta pendidikan
kesehatan di pusat dan pedoman, modul serta lanjutan di bidang
daerah. media promosi promosi kesehatan.
Ada perencanaan kesehatan di pusat dan
penempatan tenaga daerah
promosi kesehatan di Terselenggaranya
pusat dan daerah pelatihan, orientasi
sesuai standar serta sosialisasi dalam
Kepmenkes. upaya meningkatkan
Ada rencana kegiatan kapasitas SDM promosi
untuk mengantisipasl kesehatan
agar tenaga promosi Menugaskan tenaga
kesehatan yang sudah pengelola promosi
ditempatkan tidak kesehatan di pusat dan
dengan mudah daerah untuk mengikuti
dimutasi. kendidikan promosi
esehatan (dalam dan
luar negeri).
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Menyusun arah Kebijakan dan Strategi Promosi


Kesehatan Nasional

A . Perencanaan

. Melakukan kajian terhadap arah kebijakan dan strategi promosi


kesehatan yang sudah ada, apakah mempunyai daya ungkit
terhadap pencapaian PHBS di berbagai tatanan.
Menyelenggarakan pertemuan awal untuk menyusun telaahan
hasil kajian.
Merencanakan kegiatan untuk menyusun kebijakan dan strategi
promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan,
yang sampai saat ini belum jelas, misalnya: Kebijakan dan
strategi promosi kesehatan untuk PHBS di Seko lah, PHBS di
Tempat Kerja, PHBS di Tempat-Tempat Umum .
Membuat rencana kegiatan penyusunan pedoman teknis
intervensi promosi kesehatan di setiap tatanan/indikator PHBS.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan forum komunikasi untuk menyusun konsep


tentang arah kebijakan dan strategi promosi kesehatan yang
mempunyai daya ungkit terhadap pencapaian PHBS di lima
tatanan.
Melakukan sosialisasi dan advokasi tentang kebijakan dan
strategi promosi kesehatan agar mendapat masukan dari
berbagai pihak sehingga strategi ini mempunyai daya ungkit
terhadap pencapaian PHBS di lima tatanan.
Memantapkan kegiatan kemitraan dalam upaya menetapkan
pembagian peran dan tanggung jawab serta dukungannya
untuk pencapaian PHBS di lima tatanan .
Mengembangkan pedoman serta juknis yang berisi kebijakan ,
strategi serta langkah-Iangkah kegiatan promosi kesehatan
dalam pencapaian PHBS di lima tatanan .
Mengajukan agar kebijakan dan strategi promosi kesehatan
tersebut mempunyai kekuatan hukum .

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian tentang komitmen


mitra terhadap pemberian dukungan dalam proses
pengembangan kebijakan dan strategi promosi kesehatan
dalam pencapaian PHBS di lima tatanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap proses


pengajuan kebijakan dan strategi promosi kesehatan yang
telah dikembangkan tersebut agar mempunyai kekuatan hukum.
Melakukan pemantauan proses penyusunan pedoman atau
juknis yang berisi kebijakan, strategi serta langkah-Iangkah
kegiatan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima
tatanan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
anggaran serta waktu yang dipergunakan dalam kegiatan
penyusunan kebijakan serta strategi promosi kesehatan
tersebut, terhadap pencapaian PHBS di lima tatanan.

O. Indikator

Ada hasil kajian lentang Terselenggara forum Ada kejelasan arah


arah kebijakan danstrategi komunikasi untuk kebijakan dan stralegi
promosi kesehatan yang membahas hasil kajian promosi kesehatan yang
lerkait dengan upaya arah kebijakan serla mempunyal daya ungkil
pencapaian PHBS di lima strategi promosi lemadap pencapaian
talanan. kesehalan. PHBS di li ma lalanan
Ada rencana kegialan Ada kejelasan arah serla mempunyai
untuk menyusun arah kebijakan dan stralegi kekuatan hukum.
kebija kan dan slralegi promosi kesehalan yang Meningkatnya jumlah
promosi kesehatan mempunyai daya ungkil mitra yang mendukung
nasionallerkait dengan terhadap pencapaian prornosi kesehatan dalam
upaya pencapaian PHBS PHBS di lima tatanan. upaya pencapaian PHBS
dl lima tatanan. Ada upaya agar kebijakan di lima latanan.
Ada kegiatan menyusun dan slrategi promosi
pedoman teknis promosi kesehalan tersebut
kesehalan dalam mempunyai kekualan
pencapaian PHBS di lima hukum.
talanan. Dikembangkannya
pedoman serta juknis yang
berisi kebijakan serla
strategi prornosi kesehatan
untuk pencapaian PHBS
di tatanan dilima tatanan
Ada kegiatan sosialisasi
dan advokasi sebagai
wujud implementasi
kebijakan serla strategi
promosi kesehatan yang
baru.
Meningkalnya dukungan
milra dalam upaya
promosi kesehalan untuk
pencapaian PHBS di lima
talanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

6. Mengkajl metode dan teknlk promosl kesehatan yang


efektif untuk pengembangan model Promosi Kesehatan.

A. Perencanaan

Melakukan beberapa kajian yang terkait metode dan teknik


promosi kesehatan meliputi:
o Kajian metode dan teknik promosi kesehatan yang bersifat
lokal spesifik baik yang efektif maupun yang kurang berhasil.
o Kajian ketersediaan pedoman, media serta perangkat lunak
yang terkait dengan pengembangan serta penerapan
metode dan teknik promosi kesehatan yang bersifat
responsifl proaktif.
o Kajian terhadap keilmuanl studi kepustakaan (nasional dan
internasional) tentang metode dan teknik yang terkait dengan
pengembangan model promosi kesehatan.
o Kajian terhadap kompetensi petugas promosi kesehatan
dalam menerapkan metode dan teknik promosi kesehatan
o Hasil kajian tersebut dipergunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan metode dan teknik promosi kesehatan
yang lebih sesuai untuk menjawab tantangan masalah
kesehatan yang baru dan lebih kompleks serta membuat
rencana pemberdayaan petugas dan masyarakat dalam
menerapkan metode dan teknik promosi kesehatan yang
efektif.
Membuat rencana kegiatan serta langkah-Iangkah untuk
pengembangan model promosi kesehatan (desain mode!),
terutama yang terkait dengan PHBS di lima tatanan.
Membuat sistematika atau story board untuk mendokumentasi
metode dan teknik dalam pengembangan model promosi
kesehatan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan kegiatan pengembangan metode dan


teknik promosi kesehatan yang lebih efektif, serta melakukan
uji coba di beberapa daerah sebagai daerah model promosi
kesehatan. Pengembangan metode dan teknik tersebut
berdasarkan hasil kajian yeng telah dilakukan pada tahap
perencanaan. Metode dan teknik promosi kesehatan bersifat
spesifik berdasarkan keadaan dan masalah perilaku maupun
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

sosial budaya yang ada di wilayah tertentu, oleh sebab itu


metode dan teknik ini perlu diuji coba atau diterapkan di
beberapa daerah model promosi kesehatan . Apabila dinilai
berhasil maka dapat direpl,i kasikan ke daerah lainnya .
Menyelenggarakan kegiatan untuk mengembangkan serta
mengadakan pedoman, referensi, media serta perangkat lunak
yang mendukung terkait penerapan metode dan teknik promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Menyelenggarakan pelatihan, orientasi, workshop, seminar
untuk meningkatkan kompetensi petugas promosi kesehatan
dalam menerapkan metode dan teknik yang lebih tepat.
Melakukan dokumentasi tentang metode dan teknik promosi
kessehatan di daerah model serta mendistribusikannya.
Menyusun serta mengembangkan kegiatan serta langkah
langkah pengembangan model promosi kesehatan (desain
model) .
Mencetak atau menggandakan, mendistribusikan serta
mensosialisasikan dokumentasi metode dan teknik model
promosi kesehatan guna meningkatkan proses pembelajaran
daerah lain .

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukc.tri pemantauan dan penilaian terhadap pelestarian
kegiatan penerapan metode dan teknik promosi kesehatan di
beberapa daerah model. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
memperoleh pengkayaan metode dan teknik promosi kesehatan
dalam pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
kegiatan pengembangan, penggandaan serta pendistribusian
pedoman, juknis, media serta perangkat lunak yang terkait
dengan metode dan teknik promosi kesehatan yang bersifat
responsifl proaktif. Pengawasan dan penilaian diarahkan
kepada anggaran yang dipergunakan serta waktu
pelaksanaannya.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
kegiatan pengembangan , penggandaan serta pendistribusian
pedoman, media serta perangkat lunak yang terkait kepada
sasaran yang telah ditetapkan, serta pengaruhnya terhadap
pelaksanaan promosi kesehatan/PHBS .
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

kegiatan pencetakan atau penggandaan, pendistribusian


dokumentasi metode dan teknik promosi kesehatan di daerah
model.

D. lndikator

. .
Ada hasil kajian tentang: Dikembangkannya Diperolehnya gambaran
Metode dan teknik metode dan teknik metoda dan taknik
promosi kesehatan promosi kesehatan yang promosi kesehatan yang
baik yang efektlf efektif dl daerah model efektif dan lebih sesual
maupun yang kurang promkes Adanya daerah model
efektif. Pengadaan dan distribusi promosi kesehatan yang
Kompetensi petugas pedoman, referensi, telah didokurnentasikan.
dalam menerapkan media serta perangkat Meningkatnya jumlah
metode dan teknik lunak yang mendukung petugas yang memillki
promkes penerapan metode dan kompetensi dalam
teknik promkes di pusat menerapkan metode
Pedoman, Juknis, dan daerah
bahan referensi, media dan teknik promos.i
serla sarana yang Diselenggarakannya kesehatan.
mendukung pelatihan, orientasi, Meningkatnya Jumlah
penerapan metode workshop, seminar petugas yang memiliki
dan teknik promkes dalam upaya buku pedoman,
pemberdayaan petugas referensi, media serta
Ada rencana promosi kesehatan
pengerT!bangan metode sarana tentang metode
dalam mengembangkan dan teknik promosi
dan teknik promosi daerah model promosi
kesehatan yang lebih kesehatan
kesehatan.
sesuai, pengembangan
model serta pelatihan Dibuatnya dokumentasi
petugas promkes tentang metode dan
teknik promosi
kesehatan di daerah
model serla
didistribusikannya ke
daerah lain.

Mengkoordinasikan pengelolaan Prornosi KeS8hatan di Pusat


dan Daerah

Perencanaan

Melakukan identifikasi sumberdaya, tupoksi serta organisasi


yang dapat bersinergi dengan penyelenggaraan promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan identifikasi peran lintas program dan lintas sektor
dalam kegiatan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS
di lima tatanan.
PENGHOLAAN PHOMO::>II\ I:.SE UAlI\N

Menyusun konsep pembagian peran LS, LP, LSM, kelompok


potensial, dunia usaha dalam promosi kesehatan .
Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan mediasi dengan
berbagai pihak dalam upaya mengkoordinasikan pengelolaan
promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Menyelenggarakan forum komunikasi untuk mengkoordinasikan
kegiatan promosi kesehatan dengan lintas program dan lintas
sektor. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan secara
terpadu dengan berbagai pihak terkait.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Memantapkan jalinan kemitraan dengan LP, LS, LSM, kelompok


potensial serta dunia usaha untuk terlibat dalam kegiatan
promosi kesehatan. Memobilisasi potensi mitra/jejaring untuk
melakukan advokasi serta melakukan kegiatan promosi
kesehatan di pusat dan daerah dalam pencapaian PHBS di
lima tatanan.
Menyelenggarakan pertemuan untuk membangun komitmen
LS, LP, LSM, kelompok potensial, dunia usaha agar berperan
dalam promosi kesehatan untuk pencapaian PHBS di lima
tatanan. Menyusun kegiatan promosi kesehatan terpadu antara
unit promosi kesehatan dengan lintas program, lintas sektor,
LSM, kelompok potensial serta dunia usaha, dan diupayakan
semua sektor ada kegiatan promosi kesehatan yang dibiayai
oleh sumber dananya masing-masing. Membangun komunikasi
secara berkelanjutan dalam upaya pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan secara terpadu.
Melakukan kegiatan advokasi dan mediasi secara terus
menerus dengan berbagai pihak dalam upaya mengkoor dinasi
kan pengelolaan promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Memberikan penghargaan terhadap sektor yang berjasa dalam
promosi kesehatan .

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peran LP,
LS, LSM, kelornpok potensial serta dunia usaha dalam kegiatan
promosi kesehatan, terpadu terutama dalam pencapaian PHBS
di lima tatanan.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap hasH kegiatan
mobilisasi potensi jejaring serta advokasi, terutama terhadap
pencapaian PHBS di lima tatanan di pusat dan daerah .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap pengaruh


pemberian penghargaan terhadap sektor yang berjasa dalam
promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan .

D. Indikator

Adanya hasil identifikasi Terbentuknya jaringan Terbentuknya jejaring


tupoksi, sumberdaya kemitraan serta promosi kesehatan baik
serta organisasi lintas terselenggaranya di pusat maupun di
program dan lintas sektor pertemuan koordinasi I daerah yang
di pusaUdaerah yang kemitraan promkes mendukung tercapainya
terkait dengan kegiatan dengan lintas program , PHBS di lima tatanan
pencapaian PHBS di lima lintas sektor, LSM, dunia Meningkatnya Jumlah
tatanan. usaha serta kelompok m~ra yakni LS, LP, LSM,
Adanya mapping tentang potensial di pusat dan kelompok potensial,
pembagian peran yang daerah. dunia usaha yang
bisa dilakukan LS, LP, Dilakukannya advokasi, mendukung serta
LSM. kelompok potensial, mediasi serta pembagian berperan dalam
dunia usaha dalam peran mitra dalam pencapaian PHBS di
pencapaian PHBS di lima mendukung kegiatan lima talanan.
tatanan. promosi Meningkatnya
Adanya rencana kesehatan/PHBS di lima sumberdaya promosi
kegiatan: tatanan. kesehatan di pusat dan
- Pertemuan koordinasi Terselenggaranya daerah .
I kemitraan promkes pertemuan koordinasi
dengan !intas program untuk membuat
dan !intas sektor di perencanaan dan
pusat dan daerah. kegiatan promosi
kesehatan yang terpadu
Advokasi dan mediasi
rutin Diberikannya
penghargaan terhadap
Pemberian mitra yang be~asa dalam
penghargaan pencapaian PHBS di lima
tatanan

8. Menggalang kemitraan dengan berbagal mitra


internasional/regionall nasional dalam mengembangkan
Promosi Kesehatan Nasional.

A. Perencanaan
Melakukan identifikasi mitra internasional/regional/nasional yang
potensial dalam mengembangkan kapasitas kegiatan promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pendekatan dalam upaya membangun serta
melestarikan jalinan kemitraan dengan mitra
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

internasional/regional/nasional yang potensial dalam


mengembangkan kapasitas kegiatan promosi kesehatan di pusat
dan daerah .
Menyelenggarakan pertemuan untuk membahas media promosi
kesehatan untuk mendukung kegiatan kemitraan dalam pencapaian
PHBS di lima tatanan di pusat dan daerah.
Mengalokasikan anggaran untuk pemberian penghargaan kepada
mitra potensial yang telah memberikan dukungan dalam
mengembangkan promosi kesehatan nasional

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melakukan komunikasi serta advokasi terus menerus terhadap


mitra internasionall regional/nasional yang potensial dalam
mengembangkan promosi kesehatan . Dalam pertemuan tersebut
dibahas konsep promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di
lima tatanan.
Membangun serta memantapkan jaringan atau jalinan kemitraan
dengan mitra internasional/regional/nasional yang potensial dalam
mengembangkan promosi kesehatan di pusat dan daerah .
Kegiatan yang dilakukan adalah menyelenggarakan advokasi
dan forum komunikasi untuk membahas kegiatan promosi
kesehatan terpadu, membangun komitmen , tanggung jawab serta
mekanisme kerja setiap mitra dalam promosi kesehatan untuk
pencapaian PHBS di lima tatanan .
Mengembangkan, mengadakan serta mendistribusikan media
promosi kesehatan yang dapat meningkatkan kegiatan kemitraan
dalam mengembangkan promosi kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pelatihanl orientasi promosi kesehatan kepada para
mitra
Memberikan penghargaan kepada mitra potensial yang telah
memberikan dukungan dalam mengembangkan promosi
kesehatan di pusat dan daerah.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peran mitra


internasional/regional/nasional dalam kegiatan promosi kesehatan
di pusat dan daerah.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap komitmen,
tanggung jawab serta mekanisme kerja setiap mitra dalam
promosi kesehatan untuk pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap efektifitas jalinan
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

kemitraan dengan mitra internasional/regional/nasional serta


peningkatan sumberdaya yang digunakan untuk kegiatan promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap proses serta
hasil 'kegiatan terpadu promosi kesehatan di pusat dan daerah
dalam upaya pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
pengadaan serta pendistribusian media promosi kesehatan
dalam upaya meningkatkan kegiatan kemitraan di bidang promosi
kesehatan di pusat dan daerah.
Melakukan pemantauan serta penilaian pasca pelatihanl orientasi
promosi kesehatan kepada para mitra .
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap pengaruh
pemberian penghargaan kepada mitra potensial yang telah
memberikan dukungan dalam mengembangkan promosi
kesehatan di pusat dan daerah.

D. Indikator
- .
Adanya hasil identifikasi Terbangunnya komitmen Meningkatnya jumlah
mitra internasional serta dukungan mitra mitra potensiaf skala
Ireglonal/nasional yang inlernasional intemasional

polensial dalam
Iregional/nasional Iregionallnasionaf yang
mengembangkan terhadap kegiatan mendukung promosi
promosi kesehalan di promosl kesehatan kesehalan di pusal dan
pusat dan daerah Dilakukannya kegiatan daerah
Adanya kegiatan promosi kesehatan di Adanya media media
advokasi dan mediasi pusat dan daerah oleh promosi kesehalan yang
kepada mltra polensial mitra internasional dapat meningkatkan
unluk membangun serta Digandakannya serta jalinan kemitraan dalam
memperkual jalinan didistribusikannya media promosi kesehatan
kemilraan di lingkal promosi kesehalan yang nasional.

intemasional/regional/n
dapat meningkatkan Meningkatnya jumlah
asional promosi jalinan kemitraan dalam milra potensial yang
kesehatan di pusat dan promosi kesehatan menerima penghargaan
daerah nasional. atas peranannya dalam
Adanya media promosi Diberikannya promosi kesehalan di
kesehatan yang dapat penghargaan kepada pusat - daerah.

meningkatkan jalinan
mitra potensial yang

kemitraan dalam promosi


lelah berperan dalam

kesehalan nasional.
promosi kesehalan di
Adanya rencana pusat dan daerah (pada

pemberian penghargaan
event-event khusus).

kepada milra polensial

yang lelah memberikan

dukungan dalam promosi

kesehalan di pusat dan

daerah

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

9. Melaksanakan kampanye kesehatan secara nasional.

A. Perencanaan

Melakukan identifikasi media kampanye kesehatan yang efektif.


Melakukan kajian terhadap keberhasilan penyelenggaraan
kampanye kesehatan yang telah dilakukan.
Menyusun rencana kegiatan kampanye kesehatan yang
mempunyai daya ungkit terhadap upaya pencapaian PHBS
di lima tatanan yang meliputi: dana, tim kerja, media, waktu,
target sasaran, prosesnya serta kegiatan penilaiannya.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melakukan pendekatan, untuk membangun jaringan atau Tim


Kerja dengan berbagai pihak potensial yang mempunyai akses
untuk memobilisasi potensi dalam penyelenggaraan kampanye
kesehatan yang efektif
Menyelenggarakan pertemuan untuk merancang kegiatan
kampanye kesehatan secara nasional yang mempunyai daya
ungkit terhadap upaya percepatan pencapaian PHBS ( dana,
tim kerja, media, waktu , target sasaran, prosesnya dan kegiatan
penilaiannya).
Mengembangkan, menggandakan serta mendistribusikan
media kampanye PHBS di lima tatanan kepada berbagai pihak
terkait (media massa, LP, LS, LSM, kelompok-kelompok
potensial, dll).
Melakukan kegiatan kampanye kesehatanl PHBS di lima
tatanan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Melakukan penilaian kegiatan kampanye kesehatanl PHBS
di lima tatanan.
Melakukan pertemuan sosialisasi untuk menyampaikan hasil
penilaian kampanye kesehatanl PHBS serta menyusun rencana
tindak lanjut.

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap proses dan
hasil kegiatan kampanye kesehatan .
Melakukan penilaian adanya peningkatan pengetahuan, sikap
serta perilaku masyarakat dalam penerapan PHBS di lima
tatanan
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap


kegiatan penggandaan serta pendistribusian media kampanye
kesehatan kepada berbagai pihak terkait (media massa, LP,
LS, LSM, kelompok-kelompok potensial, dll), penggunaan
anggaran, waktu serta sarana/peralatan yang dipergunakan
untuk kampanye kesehatanl PHBS.

D. Indikator
1liT:lf!r."fl'OTiI1l:iUI:m rnn:F.Ilrn'l.'" ~ I rn, I Y.I i 'll\!l!llU!U

Adanya media promosi Dllakukannya Terselenggaranya

kang dipilih untuk


pendekatan, kampanye

egiatan kampanye
membangun jaringan kesehatan/PHBS di
kesehalan di pusat. alau lim Kerja dalam pusatl tingkat nasional.
Adanya hasil kajian penyelenggaraan Diperolehnya
tentang keberhasilan kampanye pengalaman atau hasH
penyelenggaraan kesehatan/PHBS. kenilaian kampanye
kampanye kesehatan , Terselenggaranya esehatan terhadap
yang telah dllakukan. pertemuan untuk peningkatan
Adanya rencana kegiatan membahas kegiatan pengetahuan, sikap dan
kampanye dalam kampanye kesehatanl perilaku masyarakal
pencapaian PHBS PHBS meliputi: dana, dalam PHBS.
melipuli dana, pesan, tim pesan, peran tim kerja, Meningkatnya peran
ke~a , media, waktu, media, waktu, target media komunikasi
target sasaran serta sasaranserta prosesnya. dalam menyebar1uaskan
prosesnya termasuk Dikembangkannya , informasi kesehatan.
rencana penilaiannya. digandakannya serta
didistribusikannya media
kampanye
kesehatan/PHBS kepada
berbagai pihak terkait
(media massa, LP, LS,
LSM, kelompok
kelompok potensial, dll).
Dilakukannya penllaian
kegiatan kampanye,
mendokumentasikan
serta mensosialisasikan.
Terselenggaranya
pertemuan untuk
merancang kampanye
PHBS selanjutnya
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

10. Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan,


pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi

A. Perencanaan

Melakukan identifikasi web-network yang ada serta dapat


disinkronkan dengan SIM PHBS yang dapat memuat indikator
PHBS lima tatanan .
Membuat konsep atau desain software, hard ware dan brain
ware sistem informasi PHBS termasuk cara melakukan
kompilasi dan anal isis data yang ada baik kualitatif dan
kuantitatif
Menyelenggarakan pertemuan untuk menentukan variabel
yang akan dimasukan dalam sistem informasi.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan pertemuan dengan para pakar untuk


mengsinkronkan web-network yang ada dengan SIM PHBS,
kemudian merancang pengembangan software, hard ware
dan brain ware sistem 'i nformasi PHBS. Pada pertemuan
tersebut juga disosialisasikan varia bel PHBS lima tatanan
yang akan dimasukan dalam sistem informasi PHBS terpadu.
Melakukan uji coba SIM PHBS yang sudah dikembangkan,
bila ada kekurangan langsung dilakukan perbaikan. Setelah
itu, dilakukan pengadaan SIM PHBS atau soft ware tersebut,
kemudian disosialisasikan dalam bentuk pelatihan atau
orientasi kepada tenaga pengelola data / SIM PHBS di pusat
dan daerah.
Mengoperasionalkan SIM PHBS online.
Melakukan kajian data dari SIM PHBS, serta menjadikan
sebagai dasar untuk merancang kegiatan promosi kese'hatan
selanjutnya .

C. Pengawasan , Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian penggunaan web


network untuk pencatatan dan pelaporan atau menjadi SIM
PHBS di pusat dan daerah.
Melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap
pengadaan software, hard ware dan brain ware sistem
informasi PHBS.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan pemantauan terhadap kinerja tenaga pengelola


data pasca pelatihan I or,ientasi dalam mengoperasionalkan
81M PHB8, mulai entry data, pengolahanl kompilasi serta
analisis data PHB8.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap operasional
81M PHB8 online termasuk permasalahan yang ada.
O. Indikator

Terdidentifikasinya Dikembangkannya atau Adanya SIMI web-


jaringan SIMI web- dibuatnya software, hard network yang dapat
network kang dapat ware dan brain ware disinkronkan dengan
disinkron an dengan SIM sistem infarmasi PHBS SIM PHBS lima tatanan.
PHBS lima tatanan. lima tatanan Adanya software, hard
Adanya rancangan Disosialisasikannya ware dan brain ware
bentuk software, hard variabel PHBS yang slstem informasi PHBS
ware dan brain ware akan dimasukan dalam Adanya variabel PHBS
sistem informasi PHBS SIM PHBS. yang akan dimasukan
Dilelapkannya variabel Diselenggarakannya dalam SIM PHBS.
yang akan dimasukan pelatihan serta orientasi Adanya petugas
dalam sistem informasi tenaga pengelola SIM pengelola SIM PHBS
PHBS lima tatanan PHBS. yang berkompelen.
Adanya rancangan cara Dioperasionalkan SIM SIM PHBS online
melakukan kompilasi dan PHBS online . dioperasionalkan.
analisis data PHBS baik Dilakukannya kajian
kualita1if dan kuantitatif Adanya hasil kajian
cakupan PHBS dari SIM cakupan PHBS dan SIM
PHBS, serta PHBS.
dikembangkannya
rencana kegiatan Adanya rencana tindak
promosi kesehatan lanjut kegiatan intervensi
selanjutnya. PHBS.

11. Melaksanakan blmbingan, supervisi, fasilltasi,


monitoring dan evaluasl pelaksanaan program
Promosi Kesehatan Naslonal .

A. Perencanaan
Melakukan identifikasi keadaan dan masalah kesehatan yang
ada di daerah. Data keadaan dan masalah dapat diperoleh
dari laporan tahunan atau catatan kegiatanl profil promosi
kesehatan di daerah.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan analisa serta membuat rencana kegiatan bimbingan,


supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program promosi kesehatan , meliputi: penetapan tujuan,
sasaran , waktu, dana, pelaksana , proses serta beberapa
informasi penting yang perlu dibahas.
Membuat instrumen/chek list/panduan bimbingan, supervisi,
fasl litasi, monitoring dan evaluasi.
Mengajukan dana kegiatan serta menghubungi kontak person
atau key person yang dapat mendukung terselenggaranya
kegiatan bimbingan, supervisi, fasmtasi, monitoring dan evaluasi
promosi kesehatan di daerah.
Membuat konsep bentuk penulisan laporan kegiatan bimbingan,
supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan,
sehingga dapat ditindak lanjuti.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan pertemuan persia pan kegiatan bimbingan,


supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan ,
meliputi: penetapan tujuan, sasaran, waktu, dana, pelaksana,
proses serta beberapa informasi penting yang perlu dibahas.
Mensosialisasikan cara pengisian instrumen/ chek list! panduan
bimbingan, supervisi , fasilitasi, monitoring dan evaluasi .
Melaksanakan kegiatan bimbli ngan, supervisi , fasilitasi,
monitoring dan evaluasi promosi kesehatan sesuai rencana.
Membuat laporan hasH kegiatan bimbingan, supervisi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi promosi kesehatan, melakukan analisa
serta menuliskan infomasi-informasi penting untuk ditindak
lanjuti.
Menyelenggarakan pertemuan kemitraan untuk
mensosialisasikan informasi penting hasil kegiatan bimbingan,
supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi tersebut agar
permasalahan yang ada dapat ditindaklanjuti.

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap permasalahan
kesehatan yang mempengaruhi cakupan PHBS lima tatanan. '
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi cakupan PHBS lima tatanan, meliputi:
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

ketenagaan, fasilitas/sarana/media promosi kesehatan, dana,


peran tokoh masyarakatiLP/LS, sosial budaya masyarakat,
demografi, dll.
Merumuskan hasil pemantauan dan penilaian tersebut, dan
digunakan untuk merancang kegiatan intervensi selanjutnya
dalam upaya meningkatkan cakupan PHBS di lima tatanan.

D. Indikator
I ~. i Im;n :t:uolJ'l.lJfil.!,U. I' mr ~ll. ~ -I r- ll"iTi n~ ~.l!illl!lJ
Adanya hasll identifikasi Dilakukannya analisa Ada laporan hasil
keadaan dan masalah keadaan dan masalah bimbingan, supervlsi,
kesehatan yang ada dl kesehatanl cakupan fasilitasi, monitoring dan
daerah. PHBS yang ada di evaluasi promosi
o Adanya rencana kegiatan daerah. kesehatan sesual
bimbingan, supervisi, Diselenggarakannya rencana
fasilitasi, monitoring dan rapat persiapan Adanya program kerja
evaluasl pelaksanaan pelaksanaan bimbingan, kegiatan promosi
~rogram promosi supervisi, fasilitasi, kesehatan
esehatan, meliputi: monitoring dan evaluasi menindaklanjutl hasil
penetapan tujuan, promosi kesehatan. bimbingan, supervisi,
sasaran, waktu, dana Dilakukannya bimbingan, fasilitasi, monitoring dan
pelaksana, proses serta supervisi, fasllitasi, evaluasi dalam
materi yang perlu monitoring dan evaluasi meningkalkan kegiatan
dibahas. promosl kesehatan promosi kesehatan dl
daerah.
Adanya Instrumenl chek sesuai rencana
IisV panduan blmbingan, Adanya laporan kegiatan
supervisi , fasilitasi, bimbingan, supervisi ,
monitoring dan evaluasl fasllitasi, mon itoring dan
Tersedianya dana evaluasl promosi
kegiatan bimbingan, kesehatan, melakukan
supervisl, fasilitasi, analisa.
monitoring dan evaluasi Terselenggaranya
program kesehatan. pertemuan sosiallsasl
Adanya format penulisan hasil kegiatan bimbingan,
laporan kegiatan supervisi, fasilitasi,
blmbingan, supervisi, monitoring dan evaluasi
fasilitasi, monitoring dan pomosi kesehatan,
evaluas! promosi menggalang komitmen
kesehatan, sehingga untuk menyusun rencana
dapat ditindak lanjuti. kegiatan lanjutan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

BAB
PENGELOLAA PRO Ost
KESEHATAN 01PROVI 81

Dinas Kesehatan Provinsi sebagai penanggung jawab promosi


kesehatan di Provinsi. Dinas Kesehatan Provinsi bertugas
mengkoordinasikan, mengembangkan dan memfasilitasi Dinas
Kabupaten/Kota dalam pengelolaan promosi kesehatan . Selain
itu Dinas Kesehatan Provinsi juga memperkuat pemberdayaan
masyarakat yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten/Kota
melalui pendidikan-pelatihan dan upaya upaya lain, memberikan
dukungan dengan jalan melakukan kegiatan bina suasana dan
advokasi di tingkat provinsi.
Kegiatan utama yang harus dilaksanakan di tingkat provinsi adalah
bina suasana dan advokasi serta pembinaan kemampuan
pengelolaan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.

Peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam pengelolaan promosi


kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan Kabupatenl
Kota dalam pencapaian PHBS di lima tatanan, meliputi:
1. Menjabarkan kebijakan promosi kesehatan nasional menjadi
kebijakan promosi kesehatan lokal (provinsi) untuk mendukung
penyelenggaraan promosi kesehatan di provinsi dan
Kabupaten/Kota yang ada di wilayahnya .
2. Meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota dalam mengelola
penyelenggaraan promosi kesehatan untuk pencapaian PHBS
di lima tatanan .
3. Meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota dalam upaya
pemberdayaan masyarakat untuk ber-PHBS dan upaya
mengembangkan kegiatan di bidang kesehatan yang bersumber
daya masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota dalam mengelola
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan promosi kesehatan
atau meningkatkan pencapaian PHBS di lima tatanan.
5. Menciptakan suasana yang kondusif dalam upaya melakukan
pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
6. Membangun komitmen dari penentu atau pengambil kebijakan
di provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memperjelas struktur
organisasi serta memberikan dukungan sumberdaya untuk
penyelenggaraan promosi kesehatan .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

7. Menggalang dukungan dari berbagai pihak serta


mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan
dengan lintas program dan lintas sektor dalam pencapaian
PHBS di Kabupaten/Kota.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolaan promosi


kesehatan skala provinsi, ada 12 kegiatan pokok yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya yaitu :

1. Menjabarkan Kebijakan Promosi Kesehatan Nasional menjadi


Kebijakan Promosi Kesehatan Provinsi
2. Menjabarkan Pedoman dan Standar Promosi Kesehatan
Nasional, menjadi Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lainnya
serta mengimplementasikannya.
3. Memperjuangkan anggaran promosi kesehatan di provinsi
dan Kabupaten/Kota.
4. Memperjuangkan Sumberdaya dan Organisasi Promosi
Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota.
5. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kompetensi
serta membina sumber daya manusia Promosi Kesehatan
Provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit dan Institusi kesehatan
lainnya.
6. Mengimplementasikan Strategi Promosi Kesehatan Nasional
sesuai dengan kondisi setempat, termasuk dalam
. mengantisipasi kesiapsiagaan (emergensi) .
7. Mengembangkan Model Promosi Kesehatan sesuai dengan
kondisi setempat
8. Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Provinsi
9. Menggalang kemitraan dengan berbagai mitra dalam
mengembangkan Promosi Kesehatan Provinsi.
10. Melaksanakan kampanye kesehatan di provinsi
11 . Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan dan
pelaksanaan promosi kesehatan.
12. Melaksanakan bimbingan, supervisi, fasilitasi, pencacatatan,
pelaporan san sistem monitoring dan evaluasi program Promosi
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Untuk melaksanakan setiap kegiatan pokok promosi kesehatan


di provinsi perlu dijabarkan dalam tahapan perencanaan ,
penggerakkan dan pelaksanaan serta pemantauan dan
penilaian.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menjabarkan Kebijakan Promosi Kesehatan Nasional


menjadi Kebijakan Promosl Kesehatan Provinsi

A. Perencanaan

Mempelajari arah kebijakan promosi kesehatan nasional serta


merancang penjabaran kebijakan promosi kesehatan provinsi
yang dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan
pencapaian PHBS di lima tatanan. Merancang bentuk kebijakan
promosi kesehatan tersebut, misalnya: perda, instruksi, surat
keputusan, surat edaran , dll
Melakukan kajian terhadap implementasi kebijakan promosi
kesehatan yang sudah ada, termasuk daya ungkitnya terhadap
pencapaian PHBS di lima tatanan .
Melakukan kajian permasalahan kesehatan dan hasilnya
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan advokasi
kesehatan.
Merancang kegiatan advokasi kesehatan dalam upaya mencari
dukungan dalam proses pengembangan kebijakan promosi
kesehatan yang diusulkan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan pertemuan kemitraan dengan berbagai


pihak untuk membentuk Tim Kerja atau Jejaring. Pada
pertemuan tersebut dibahas kebijakan promosi kesehatan
nasional, kebijakan promosi kesehatan provinsi yang sudah
ada, kemudian menjabarkan serta mengembangkan konsep
kebijakan yang baru untuk mendukung penyelenggaraan
promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
pencapaian PHBS di lima tatanan
Melakukan advokasi serta memproses kebijakan tersebut ,
kemudian melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan
kebijakan itu provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan advokasi dan fasilitasi ke Kabupaten/Kota dalam
upaya mengimplementasikan kebijakan promosi kesehatan
provinsi tersebut agar dapat menjadi kebijakan Kabupaten/Kota.
Menggandakan dan mendistribusikan kebijakan promosi
kesehatan provinsi te~sebut di lingkullgan mitra kerja provinsi
serta ke pemerintah daerah di Kabupaten/Kota, Rumah Sakit
dan Institusi Kesehatan lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

c. P engawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan terhadap proses penyusunan dan
pengajuan kebijakan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
Tim Kerja atau Jejaring.
Melakukan pemantauan serta penilaian tentang keberhasilan
implementasi kebijakan tersebut terhadap peningkatan
sumberdaya dan pengorganisasian promosi kesehatan di
provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap permasalahan
yang ada di provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan
implementasi kebijakan promosi kesehatan yang diarahkan
terhadap upaya pencapaian PHBS di lima tatanan .
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
penggunaan anggaran, peran Tim Kerja atau Jejaring dalam
proses pengembangan serta implementasi produk kebijakan
promosi kesehatan yang mendukung pencapaian PHBS di lima
tatanan.
D. lndikator
....
um:f<Uo D'tJiUl!ll'i mnll~f'1(o l~ IITon:"l.-o'l' lem f!I!l1

Adanya konsep kebijakan Terbenluk Tim Ke~a atau Ada produk kebijakan,
promosi kesehatan lokal Jejaring advokasi kesehalan promosi kesehalan provinsl
(provins]) sebagai hasll Terselenggaranya pertemuan dalam upaya pencapaian
penjabaran dan kebijakan Tim Ke~a yang menghasilkan PHBS di lima lalanan.
promosl kesehatan nasional, berbagai bentuk kebijakan Sla keholders provinsi dan
Ada hasil kajian lerhadap promosi kesehatan provinsi KabupateniKola lelah
Implemenlasl kebijakan yang diusulkan, terpapar dengan Informasl
promosi kesehatan lokal l Dilakukannya advokasi dan tentang implementasi
provinsi yang sudah ada yang ~roses mengusulkan konsep kebijakan promosi kesehalan
mendukung pencapalan ebijakan promosi kesehatan provinsi dalam upaya
PHBS di lima !atanan, yang mengacu pada pencapaian PHBS dillma
Adanya rencana kegialan kebijakan promosi kesehatan lalanan
advokasi kesehalan dalam nasional. Meningkalnya jumlah mltra
upaya mencari dukungan Dilakukannya kegiatan I stakeholders yang
dalam proses pengembangan sosialisasi dan advokasi ke mendukung promosi
kebiJakan promosi kesehatan KabupalenlKota agar di kesehatan dalam upaya
yang diusulkan, KabupatenlKota agar pencapaian PHBS di lima
kebijakan promosi kesehatan tatanan.
k:nsi bisa diangkat menjadi
ebijakan KabupateniKota
Digandakan produkkeb/jakan
promosi kesehalan provinsi
serta didislribusikannya di
lingkungan mitra ke~a
provinsi serta ke pemerintah
daerah di KabupateniKota,
Rumah Sakit dan Instilusl
Kesehatan lainnya
-
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menjabarkan Kebijakan Promosl Kesehatan Nasional


menjadi Kebijakan Promosi Kesehatan Provinsi

A. Perencanaan

Mempelajari arah kebijakan promosi kesehatan nasional serta


merancang penjabaran kebijakan promosi kesehatan provinsi
yang dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan
pencapaian PHBS di lima tatanan . Merancang bentuk kebijakan
promosi kesehatan tersebut, misalnya: perda, instruksi, surat
keputusan, surat edaran , dll
Melakukan kajian terhadap implementasi kebijakan promosi
kesehatan yang sudah ada, termasuk daya ungkitnya terhadap
pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan kajian permasalahan kesehatan dan hasilnya
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan advokasi
kesehatan.
Merancang kegiatan advokasi kesehatan dalam upaya mencari
dukungan dalam proses pengembangan kebijakan promosi
kesehatan yang diusulkan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan pertemuan kemitraan dengan berbagai


pihak untuk membentuk Tim Kerja atau Jejaring. Pad a
pertemuan tersebut dibahas kebijakan promosi kesehatan
nasional, kebijakan promosi kesehatan provinsi yang sudah
ada, kemudian menjabarkan serta mengembangkan konsep
kebijakan yang baru untuk mendukung penyelenggaraan
promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
pencapaian PHBS di lima tatanan
Melakukan advokasi serta memproses kebijakan tersebut,
kemudian melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan
kebijakan itu provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan advokasi dan fasilitasi ke Kabupaten/Kota dalam
upaya mengimplementasikan kebijakan promosi kesehatan
provinsi tersebut agar dapat menjadi kebijakan Kabupaten/Kota.
Menggandakan dan mendistribusikan kebijakan promosi
kesehatan provinsi te~sebut di lingkungan mitra kerja provinsi
serta ke pemerintah daerah di Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit
dan Institusi Kesehatan lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Mel1akukan pemantauan terhadap proses penyusunan dan


pengajuan kebijakan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
Tim Kerja atau Jejaring.
Melakukan pemantauan serta penilaian tentang keberhasilan
implementasi kebijakan tersebut terhadap peningkatan
sumberdaya dan pengorganisasian promosi kesehatan di
provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap permasalahan
yang ada di provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan
implementasi kebijakan promosi kesehatan yang diarahkan
terhadap upaya pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
penggunaan anggaran, peran Tim Kerja atau Jejaring dalam
proses pengembangan serta implementasi produk kebijakan
promosi kesehatan yang mendukung pencapaian PHBS di lima
tatanan .
D. Indikator
....
l1ll. ~~('lIIliI:l!H ' ~rm l~ .... .n:f:' .r~C!l:!n!mJ
Adanya konsep kebijakan Terbenluk TIm Kerja alau Ada produk kebijakan,
promosi kesehalan lokal Jejaring advokasi kesehalan promosi kesehatan provinsi
(provinsi) sebagai hasil Terselenggaranya pertemuan dalam u~ya pencapaian
penjabaran dan kebijakan Tim Keqa yang menghasilkan PHBS dllimalalanan,
promosi kesehalan nasional. berbagai bentuk kebijakan Stakeholders provinsi dan
Ada hasil kapan terhadap promosl kesehalan provinsi KabupatenlKota lelah

Implemenlasl kebijakan
yang dlusulkan. lerpapar dengan Infonnasi
promosi kesehalan lokall Dilakukannya advokasi dan tenlang implementasi

provinsi yang sudah ada yang


~roses mengusulkan konsep kebijakan promosi kesehatan
mendukung pencapaian ebijakan promosi kesehatan provinsi dalam upaya

PHBS di lima talanan.


~an~ mengacu pada pencapaian PHBS di lima
Adanya rencana kegialan ebiJakan promosi kesehalan tatanan

advokasl kesehalan dalam


nasiona!. Meningkalnya jumlah milra
upaya mencari dukungan Dllakukannya kegialan I stakeholders yang

dalam proses pengembangan


sosialisasi dan advokasi ke mendukung promosi

kebijakan promosi kesehatan


KabupalenlKota agar di kesehatan dalam upa~a
yang diusulkan, KabupatenlKOIa agar ~ncapaian PHBS dl ima
kebijakan promosi kesehatan lanan.
f:nsi bisa diangkat menjadi
ebijakan KabupaleniKota,
Digandakan produk kebijakan
promosi kesehalan provinsi
serta didistribusikannya di
lingkungan mitra ke~a
provinsl serta ke pemerinlah
daerah di KabupateniKola,
Rumah Sa kll dan Instilusl
Kesehatan lainnya
-
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

3. Memperjuangkan anggaran promosl kesehatan dl provinsi.

A. Perencanaan

Melakukan kajian anggaran untuk promosi kesehatan di provinsi


dan Kabupaten/Kota dalam 3 tahun terakhir dan
membandingkan dengan ketentuan anggaran untuk kegiatan
promotif dan preventif yang ada pada Kepmenkes 457/2008
yaitu: untuk anggaran promosi kesehatan di provinsi sebesar
juga 4-5% dari anggaran Dinas Kesehatan Provinsi demikian
pula di Kabupaten/Kota.
Disamping menilai kesesuaian jumlah anggaran tersebut, juga
menilai apakah anggaran tersebut sudah memadai atau belum
untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan dalam upaya
pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan analisa situasi terhadap masalah kesehatan
dikaitkan baik yang terkait perilaku dan non perilaku. Selanjutnya
membuat kajian atau perhitungan bahwa upaya promosi
kesehatan melalui pencapaian PHBS di lima tatanan dinilai
lebih efektif dan efisien dari pada kuratif dan rehabilitatif.
Membuat rancangan advokasi kepada penentu kebijakan
untuk mendukung peningkatan anggaran promosi kesehatan
di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Menyusun menu kegiatan serta menghitung anggaran promosi
kesehatan mendukung tercapainya PHBS di lima tatanan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Membentuk tim inti advokasi yang terdiri promosi kesehatan,


lintas program, PPKMI , LSM serta Perguruan Tinggi yang
expert di bidang advokasi, tim ini membuat materi advokasi.
Membentuk jejaring yang terdiri dari kelompok-kelompok
potensial seperti: wartawan, media massa, LSM kesehatan,
'
organisasi profesi dan perguruan tinggi , tim ini bertugas untuk
membentuk opini publik tentang pentingnya pencapaian PHBS
di lima tatanan, guna mendukung kesuksesan advokasi.
Mengembangkan, memproduksi serta mendistribusikan media
advokasi kepada Tim Inti dan Jejaring.
Melakukan advokasi secara sistematis dan terus menerus
baik melalui pendekatan formal maupun informaL
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menyampaikan menu kegiatan serta perhitungan anggaran


promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan .

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap kinerja tim


inti advokasi serta jejaring dalam melakukan kegiatan advokasi
untuk memperjuangkan anggaran promosi kesehatan di provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Melaku'kan pemantauan serta penilaian tanggapan pengambil
keputusan terhadap menu kegiatan serta perhitungan anggaran
promosi kesehatan yang telah disampaikan
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peningkatan
anggaran promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap penggunaan
anggaran , waktu serta media yang dipergunakan untuk
kegiatan advokasi baik di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan penilaian kinerja promosi kesehatan dalam
pencapaian PHBS di lima tatanan.

D. Indikator
'". n:r.u'olJlllQ1l!lj
IUTi IUTin3<1r.m~ I rIT. a-: 1'l!I!1f:I!lj
Adanya hasil kajian Membentuk tim inti Meningkalnya peran
anggaran promosi advokasi serta jejaring TIm Inti serta Jejaring
kesehatan dl provinsi yang bertugas untuk Advokasl dalam
dan Kabupaten/Kota membentuk opini publik memperjuangkan
Adanya data tentang gu na mendukung anggaran promosi
perilaku masyarakat kesuksesan advokasi. kesehatan
yang menjadl faktor Mengembangkan , Adanya keyakinan
penyebab masalah memproduksi serta pengambil keputusan
Adanya perhitungan mendistribusikan media bahwa anggaran
anggaran bahwa advokasi. promosi kesehatan
kegiatan promosi Melakukan advokasi lebih efisien dan efektif
kesehatan lebih efektif secara sistematis dan darl pada anggaran
dan efisien dari pada terus menerus melalul kuratif.
kuratif dan rehabilitatif berbagai pendekatan Meningkatnya
Adanya menu kegialan Menyampaikan menu anggaran promosi
beserta usulan kegiatan serta kesehatan untuk
anggaran promosl perhitungan anggaran pencapaian PHBS dl
kesehatan dalam promosi kesehatan krovinsi dan
~encapaian PHBS di dalam pencapaian abupalenlKota.
ima tatanan. PHBS di lima tatanan .
Ada rencana kegiatan
advokasi.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memperjuangkan Sumber daya dan Organlsasl Promosi


Kesehatan Provinsl dan Kab/Kota.

A. Perencanaan

Melakukan identifikasi sumber daya serta organisasi promosi


kesehatan yang ada di kabupatenl kota (eselonisasi) .
Selanjutnya menilai ketersediaan sumber daya serta
keberadaan organisasi promosi kesehatan di provinsi dan
Kabupaten/Kota. apakah sudah memadai atau tidak dalam
upaya pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan identifikasi serta menganalisa tugas pokok dan
fungsi promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota
yang terkait dengan upaya pencapaian PHBS di lima tatanan.
Ruang lingkup identifikasi tupoksi promosi kesehatan tidak
hanya di Unit Promosi Kesehatan tetapi juga unit lintas program.
Melakukan identifikasi dan analisa terhadap ketersediaan
peralatanl sarana promosi kesehatan yang ada di provinsi dan
di Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat
dihitung kebutuhan peralatanl sarana promosi kesehatan
mengacu kepada standar peralatanl sarana promosi kesehatan
dalam buku Pedoman Promosi Kesehatan Oi Oaerah.
Menyusun rencana kebutuhan peralatanl sarana promosi
kesehatan untuk provinsi dan Kabupaten/Kota.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan forum komunikasi (Iokakarya, seminar


serta workshob, dll) untuk mensosialisasikan hasil kajian
sumber daya, organisasi dan tupoksi promosi kesehatan di
provinsi dan Kabupaten/Kota dikaitkan dengan pentingnya
peran promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima
tatanan . Oari kegiatan forum komunikasi tersebut diharapkan
diperoleh dukungan dalam pengembangan sumber daya serta
organisasi promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Menyelenggarakan pertemuan dengan berbagai pihak untuk
menyusun kebijakan tentang pengembangan sumber daya,
organisasi beserta tupoksi promosi kesehatan di provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam mendukung pencapaian PHBS di lima
tatanan sesuai Kepmenkes 457/2008.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan advokasi untuk memperjuangkan pengembangan


sumber daya dan organisasi promosi kesehatan di provinsi
dan Kabupaten/Kota, bila perlu sampai ke Puskesmas dan
Rumah Sakit.
Mencari peluang serta melakukan advokasi agar setiap unilt
lintas program atau mitra di provinsi dan Kabupaten/Kota
mempunyai program kerja promosi kesehatan/PHBS sesuai
dengan tupoksinya.
Melakukan kegiatan fasilitasi serta pendampingan dalam
upaya pengembangan sumber daya promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan institusi kesehatan lainnya.
Mengusulkan, mengadakan dan mendistribusikan peralatanl
saranal media untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan
di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit dan institusi
,kesehatan lainnya.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian dukungan mitra serta


penentu kebijakan dalam upaya pengembangan sumber daya
dan organisasi promosi kesehatan di provinsi dan
Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan dan penilaian jumlah Kabupaten/Kota
yang telah mengimplementasikan kebijakan tentang
pengembangan sumber daya serta organisasi promosi
kesehatan.
Melakukan pemantauan serta penilaian tentang pengadaan
serta distribusi peralatanl saranal media promosi kesehatan
di provinsi, Kabupaten/Kota Rl!mah Sakit dan institusi kesehatan
. lainnya.
Melakukan pemantauan dan penilaian peningkatan kinerja
promosi kesehatan di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit
dan institusi kesehatan lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

D. Indikator

Adanya hasil identifikasi Terselenggaranya forum Ada kebijakan tentang


serta analisa !entang komunikasl (Iokakarya, pengembangan sumber
sumber daya, organisasi seminar serta workshop, daya, organisasi beserta
!ermasuk tupoksi promosi dll) untuk lupoksi promosi
kesehatan yang ada di mensosialisasikan hasil
provinsi dan kabupa!enl kajian sumber daya, kesehatan di provinsi
kota (baik di unit promosi organisasi dan tupoksi
dan Kabupaten/Kola.
kesehatan maupun di lintas
promosi kesehatan di Meningkatnya jumlah
program). provinsi dan unit lintas program atau
KabupatenfKota mitra di provinsi dan
Adanya konsep kebijakan
tentang pengembangan Diperolehnya dukungan Kabupaten/Kota

sumber daya, organisasl


dari berbagai pihak dalam mempunyai program
serta tupoksi pramosi pengembangan sumber kerja promosi
kesehatan di provinsi dan daya serta organisasi kesehatan/PHBS.
KabupateniKota. promosi kesehatan di
provinsi dan Meningkatnya
Adanya rencana kegiatan Kabupaten/Kota.
advokasi dalam upaya
dukungan dari berbagai
pengembangan sumber
Diselenggarakannya
pihak dalam
daya, organisasi serta
pertemuan untuk pengembangan sumber
tupoksi promosi kesehatan menyusun kebijakan daya serta organisasi
di provinsi dan tentang pengembangan promosi kesehatan di
KabupateniKota. sumber daya, organisasi provinsi dan
beserta tupoksi promosi Kabupaten/Kota.
Adanya perhl!ungan serta kesehatan di provinsi dan
rencana kebutuhan Meningkatnya sumber
KabupateniKota. kemudian
peralatanl sarana promosi
kesehatan untuk provinsi
dilakukan advokasi. daya promosi kesehatan
dan KabupateniKota. Dilakukannya pendekatan yang dimiliki provinsi,
agar setiap unit lintas Kabupaten/Kota,
program atau mitra di Rumah Sakit dan
provinsi dan instilusi kesehatan
Kabupaten/Kota lainnya.
mempunyai program kerja
promosi kesehatan/PHBS
sesuai dengan tupoksinya.
Pendistribusian peralatanl
saranal media untuk
mendukung kegiatan
promosi kesehatan di
provinsi, Kabupaten/Kota.
Rumah Sakit dan institusi
kesehatan lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas serta


membina sumber daya manusia Promosi Kesehatan
Provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas.

A. Perencanaan

Melakukan identifikasi serta analisa terhadap keberadaan


tenaga promosi kesehatan (struktural, jabfung PKM, pendidikan,
pelatihan teknis promosi kesehatan serta kompetensinya di
bidang promosi kesehatan) yang ada di provinsi,
Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit dan Puskesmas. Berdasarkan
hasil analisa tersebut kemudian dapat dihitung kebutuhan
tenaga promosi kesehatan mengacu pada standar ketenagaan
dalam Buku Pedoman Promosi Kesehatan Oi Oaerah .
Membuat rencana jenis pelatihan dan pendidikan lanjutan
untuk meningkatkan kapasitas serta kompetensi petugas
kesehatan di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan
Puskesmas.
Membuat rencana serta mengusulkan penempatan tenaga
promosi kesehatan di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit
serta Puskesmas sesuai standar yang ada dalam Buku
Pedoman Promosi Kesehatan Oi Oaerah.
Merencanakan upaya agar tenaga promosi kesehatan yang
sudah ditempatkan tidak dengan mudah dimutasikan, melainkan
lebih diberdayakan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan .

Mengembangkan materi atau modul pelatihan promosi


kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tananan bagi
petugas di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit serta
Puskesmas.
Menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan promosi kesehatan
untuk meningkatkan kapasitas serta kompetensi tenaga promosi
kese1hatan di provinsi, Kabupaten/Kota, Rumah Sakit serta
Puskesmas.
Mengirimkan tenaga promosi kesehatan di provinsi,
Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit serta Puskesmas untuk
mengikuti pelatihan atau pendidikan lanjutan di bidang promosi
kesehatan (baik di dalam maupun diluar negeri) .
Mengupayakan penempatan tenaga yang sudah berkompeten
di bidang promosi kesehatan di provinsi, Kabupaten/Kota,
Rumah Sakit serta Puskesmas sesuai standar yang telah
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

ditetapkan dalam buku Pedoman Promosi Kesehatan Oi


Oaerah .
Melakukan advokasi serta pendekatan agar tenaga promosi
kesehatan yang sudah ditempatkan tidak dengan mudah
dimutasikan, melainkan lebih diberdayakan.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilalan

Melakukan pemantauan serta penilaian kepada tenaga yang


telah mengikuti pelatihan serta pendidikan promosi kesehatan
(di dalam dan luar negeri) baik yang ada di provinsi,
Kabupaten/Kota, Rumah Sa kit serta Puskesmas.
Melakukan pemantauan apakah tenaga promosi kesehatan
yang sudah ditempatkan tidak dimutasikan.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peningkatan
kapasitas sumber daya manusia Promosi Kesehatan provinsi,
Kabupaten/Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas.

D. Indikator

Ada hasil idenlifikasl serta Dikembangkannya materi Meningkatnya jumlah tenaga


anaIisa terhadap kebera-daan atau modul pelatihan promosl kesehatan di

serta kapasitas tenaga


promosi kesehatan bagl provinsi, Kabupaten/Kota
promosi kesehatan di provinsi, tenaga promosi kesehatao Rumah Saki! dan

Kabupalenl Kola, RS dan


di provlnsl, KabupateniKota, Puskesmas yang

Puskesmas.
Rumah Sakit serta berkompeten dl bidang
Ada perhilungan kebutuhan Puskesmas. promosi kesehatan.

lenaga promosi kesehatan


Diselenggarakannya Menlngkatnya kine~a

mengacu pada standar


berbagal jenls pelatlhan promosi kesehatan dl

ketenagaan dalam Buku


promosi kesehatan untuk provinsi, Kabupaten/Kota,
Pedoman Promosi meningkatkan kapasllas Rumah Sa kit, dan

Kesehatan Di Daerah.
serta kompetensi petugas Puskesmas dalam
Ada rencana jenis pelatihan . kesehatan di provlnsl, pencapaian PHBS di lima
dan pendidikan lanjutan Kabupaten/Kota, Rumah tatanan.

untuk meningkatkan
Sakit serta Puskesmas.

kapasitas tenaga promosi


Dikirimkannya tenaga

kesehatan di provinsl,
promosi kesehatan di

Kabupaten/Kota, RS dan
provlnsi. KabupateniKola,

Puskesmas.
Rumah Sakit serta
Ada usulan penempatan Puskesmas untuk mengikuli

lenaga promosi kesehatan


pelatihan atau pendidikan

di provinsi, Kabupaten/Kota,
lanjutan dl bidang promosi

Rumah Sa kil serta


kesehatan (baik di dalam

Puskesmas sesual standar


maupun diluar negeri).

yang ada dalam Buku


Dllakukannya advokasi agar

Pedoman Promosl
tenaga promosl kesehatan

Kesehatan DI Daerah.
yang sudah dltempatkan
Ada rencana kegiatan agar tidak dengan mudah

leoaga promosl kesehatan


dimutasikan, melalnkan leblh

yang sudah ditempatkan


diberdayakan.

tidak dengan mudah

dimulaslkan, melainkan lebih

dlberdayakan.

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Mengimplementaslkan Strategl Promosi Kesehatan

Nasional sesuai dengan kondisi setempat termasuk

dalam mengantisipasi kesiapsiagaan (Emergency).

Perencanaan

Menjabarkan strategi promosi kesehatan nasional menjadi


strategi promosi kesehatan daerah sesuai dengan kondisi atau
sosial budaya setempat.
Merencanakan kegiatan promosi kesehatan untuk pencapaian
PHBS di lima tatanan, dengan menerapkan strategi promosi
kesehatan (termasuk dalam mengantisipasi kesiapsiagaan)
di provinsi dan KabupateniKota yang meliputi penetapan tujuan,
sasaran, bentuk kegiatan, waktu, anggaran serta petugas /
mitra yang terlibat dalam kegiatan ini.
Merencanakan kegiatan kemitraan untuk mendukung
penerapan strategi promosi kesehatan termasuk dalam
mengantisipasi kesiapsiagaan di kabupaten /kota.
Merencanakan pembuatan media promosi kesehatan dalam
mendukung kegiatan promosi kesehatan dalam pencapaian
PHBS di lima tatanan, dengan menerapkan Strategi Promosi
Kesehatan yang sesuai.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melaksanakan kegiatan advokasi, bina suasana dan gerakan


pemberdayaan masyarakat di provinsi , Kabupaten/Kota dan
Rumah Sakit sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
ditetapkan.
Melakukan kegiatan kemitraan untuk mendukung advokasi ,
bina suasana dan gerakan pemberdayaan petugas/masyarakat
di provinsi dan kabupaten /kota
Membuat media promosi kesehatan dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan advokasi, bina suasana dan gerakan
pemberdayaan petugas/ masyarakat di provinsi dan
Ka bu paten/Kota.
Melakukan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan petugas
promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
mengantisipasi kesiapsiagaan (emergency).
PENGElOlAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan dan penilaian proses serta hasil


kegiatan advokasi, bina suasana dan gerakan pemberdayaan
petugas/masyarakat di provinsi dan Kabupaten/Kota, apakah
ada hambatan serta permasalahan yang perlu ditindak lanjuti
termasuk ada hal-hal spesifik yang dapat dikembangkan.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap pengaruh
media promosi kesehatan dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan advokasi, bina suasana dan gerakan pemberdayaan
masyarakat dalam pencapaian PHBS di lima tatanan di provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian keterampilan petugas
kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
mengantisipasi kesiapsiagaan (emergency).

D. Indikator

Adanya rencana kegialan Terlaksananya kegiatan Meningkatnya sumber


untuk menerapkan strategi advokasi, bina suasana daya promosi kesehatan
promosi kesehatan dan gerakan di provinsi dan
termasuk dalam pemberdayaan petugas di KabupatenIKota
mengantisipasi provinsi sesuai dengan Meningkatnya
kesiapsiagaan dl provinsl rencana kegiatan yang penggunaan media
dan KabupateniKota. telah dltetapkan. promosi kesehatan da/am
Adanya rencana kegiatan Dilakukannya kegiatan mendukung pelaksanaan
pembuatan media promosi kemitraan unluk kegiatan advokasl, bina
kesehatan dalam mendukung advokasi, bina suasana dan gerakan
mendukung kegiatan suasana dan gerakan pemberdayaan di provinsi
promosi kesehatan pemberdayaan dan KabupateniKota.
termasuk mengantisipasi pelugas/masyarakat dl Meningkatnya jumlah
kesiapsiagaan di provinsi provinsi dan kabupaten petugas kesehatan di
dan kabupatenl kota. Ikola provinsi dan
Dikembangkan serta KabupateniKota yang telah
didislribusikannya media mengikuti pelatihan dalam
promosi kesehalan dalam mengantisipasi
mendukung pelaksanaan kesiapsiagaan
kegiatan advokasi, bina (emergency).
sua sana dan gerakan
pemberdayaan di provinsi
dan Kabupalen/Kota.
Dilakukannya pelalihan
untuk meningkatkan
keterampilan pelugas
kesehatan di provinsi dan
Kabupalen/Kola dalam
menganlisipasi
kesiapsiagaan
(emergensy).
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

7. Mengembangkan Model Promosl Kesehatan sesual


dengan kondisi setempat.

A. Perencanaan

Melakukan studi kepustakaan serta mempelajari berbagai


lesson learn jenis pendekatan pengembangan model promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota.
Melakukan ana lisa situasi tentang adanya potensi masyarakat
maupun daerah yang ada di Kabupaten/Kota dalam
mengembangkan model promosi kesehatan .
Menyusun rencana kegiatan serta langkah-Iangkah
pengembangan model promosi kesehatan berdasarkan hasil
analisa situasi.
Mengembangkan desain model promosi kesehatan (PHBS di
lima tatanan).
Merencanakan penulisan serta dokumentasi model promosi
kesehatan yang ada di wilayah provinsi sehingga dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran.
Merencanakan kegiatan sosialisasi model promosi kesehatan
sebagai proses pembelajaran.
Merencanakan kegiatan replikasi model promosi kesehatan
ke Kabupaten/Kota lainnya

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan


Menyelenggarakan workshop dalam pengembangan model
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Melakukan uji coba model promosi kesehatan bersama Tim
Kabupaten/Kota terkait.
Melaksanakan rencana kegiatan serta langkah-Iangkah
pengembangan model promosi kesehatan berdasarkan hasil
analisa situasi serta desain model promosi kesehatan yang
telah dikembangkan.
Melakukan penulisan serta dokumentasi model promosi
kesehatan yang ada di wilayah provinsi sehingga dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran.
Melakukan kegiatan sosialisasi model promosi kesehatan
sebagai proses pembelajaran.
Melakukan kegiatan repl,ikasi model promosi kesehatan yang
te tah terUhat hasilnya ke Kabupaten/Kota lainnya
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian daerah yang telah


menjadi model promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap pelaksanaan
pembinaan di daerah model promosi kesehatan yang telah
dikembangkan.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap kegiatan
sosialisasi model promosi kesehatan sebagai proses
pembelajaran.
Melakukan pemantauan dan penilaian tentang jumlah
Kabupaten/Kota yang telah berhasil mereplikasi model promosi
kesehatan yang telah dikembangkan Kabupaten/Kota terdahulu.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap proses
perubahan perilaku di daerah model promosi kesehatan serta
pencapaian PHBS di lima tatanan .

D. Indikator
,
Jli'r.1;t:H01 ftJ.iijUU\ !I ,~ Ill"iTin:tnTo
. 0 11i1. 1:F-l {"ol1l.!l!1J!I!1]

o Ada hasil studi o Terselenggaranya o Adanya beberapa


kepuslakaan alau lesson workshop untuk daerah model promosi
learn tenlang pengembangan model kesehalan di wilayah
pengembangan model promosi kesehalan di provinsi.
komosi kesehalan di Kabupaten/Kota . o Ditemukannya
abupatenlKota. o Dilakukannya uji coba kendekatan promosi
o Ada hasll analisa situasi model promosi esehalan yang unik di
tentang potensi di kesehatan bersama Tim daerah model.
kab/kola untuk Kabupaten/Kota terkait. o Adanya media
mengembangkan model o Dilaksanakannya pernbelajaran tentang
promosi kesehatan. kegiatan pengembangan metode dan teknik serla
o Adanya rencana kegialan model promosi penerapan strategi
serla langkah-Iangkah kesehatan sesuai promosi kesehatan
pengembangan model rencana yang sudah sebagaihasil
promosi kesehatan di dibuat. dokumentasi kegiatan
KabupatenlKota. o Dilakukannya penulisan promosi kesehalan di
o Adanya desain model serla dokumenlasi model daerah model.
promosi kesehatan. promosi kesehalan yang
Ada bentuk penulisan sudah dikembangkan,
serla dokumenlasi model menjadi media
promosi kesehalan. pembelajaran
o Adanya rencana kegialan o Diselenggarakannya
sosialisasi serla repllkasi kegiatan sosialisasi dan
model promosi repllkasi model promosi
kesehalan ke wilayah kesehatan ke wilayah
lain lain
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan


Promosi Kesehatan di Provinsi.

A . Perencanaan

Melakukan identifikasi peran lintas program dan lintas sektor


dalam kegiatan promosi kesehatan.
Melakukan identifikasi sumber daya, tupoksi serta organisasi
yang dapat bersinergi dengan penyelenggaraan promosi
kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota .
Merencanakan pembagian peran LS, LP, LSM, kelompok
potensial, dunia usaha dalam promosi kesehatan.
Merencanakan forum komunikasi untuk mengkoordinasikan
pengelolaan promosi kesehatan dengan lintas program dan
lintas sektor.
Merencanakan kegiatan advokasi dan mediasi dengan berbagai
pihak dalam upaya mengkoordinasikan pengelolaan promosi
kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Merencanakan upaya penyusunan kegiatan promosi kesehatan
secara terpadu dengan berbagai pihak terkait.

B . Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan rapat atau pertemuan koordinasi dengan


lintas program dan lintas sektor secara berkala dalam
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan terpadu .
Melakukan pertemuan untuk mengkoordinasikan sumber daya,
tupoksi serta organisasi yang dapat mendukung
penyelenggaraan promosi kesehatan terpadu di provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Melakukan pembagian peran LS, LP, LSM, kelompok potensial,
dunia usaha dalam promosi kesehatan .
Melakukan kegiatan advokasi dan mediasi dengan berbagai
pihak secara terus menerus dalam upaya mengkoordinasikan
pengelolaan promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Menyelenggarakan pertemuan untuk menyusun rencana
kegiatan tindak lanjut promosi kesehatan secara terpadu
dengan berbagai pihak terkait.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Menyelenggarakan pertemuan koordinasi dengan lintas


PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

program dan lintas sektor untuk melakukan pemantauan serta


penilaian pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan terpadu
di provinsi dan Kabupaten/Kota
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap hasil capaian
tujuan bersama yang telah disepakati dalam penyelenggaraan
kegiatan promosi kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan terhadap realisasi komitmen dan
peranan LS, LP, LSM, 'kelompok potensial, dunia usaha dalam
promosi kesehatan.

D. Indikator

Adanya hasil identifikasi Terselenggaranya Penyelenggaraan

peran, potensi, sumber


pertemuan koordinasi promosi kesehatan di
daya. tupoksi serta dengan lintas prbgram provinsil Kabupatenl
kegiatan lintas program dan lintas sektor secara Kota sudah terpadu
dan lintas sektor yang berkala dalam dengan LP, LS, dunia
dapat bersinergi dengan melaksanakan kegiatan usaha serta mitra

penyelenggaraan
promosi kesehatan potensial lain.

promosi kesehatan di
terpadu di provinsi dan Meningkatnya sumber
provinsi dan Kabupaten/Kota. daya promosi kesehatan
Kabupaten/Kota. Dilakukannya di provinsi dan
Tersusunnya rencana pendekatan untuk Kabupaten/Kota.

pembagian peran LS . LP,


membangun komitmen Meningkatnya kinerja
LSM, kelompok potensial, LS , LP, LSM, kelompok promosi kesehatan di
dunia usaha dalam potensial, dunia usaha provinsi dan
promosi kesehatan . untuk berperan dalam Kabupaten/Kota.
Adanya rencana promosi kesehatan .
Meningkatnya kine~a
penyelenggaraan forum Dilakukannya kegiatan dalam upaya
komunikasi untuk advokasi dan mediasi pencapaian PHBS lima
mengkoordinasikan dengan berbagai pihak tatanan di provinsi dan
pengelolaan promosi secara terus menerus Kabupaten/Kota.
kesehatan dengan !intas dalam upaya

program dan IIntas seldor.


mengkoordinasikan
Adanya rencana kegiatan pengelolaan promosi
advokasi dan mediasi kesehatan di provinsi dan
dalam upaya
Kabupaten/Kota .
mengkoordinasikan
Diselenggarakannya

pengelolaan promosi
pertemuan koordinasi di

kesehatan di provinsi dan


provinsi dan

Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota untuk
Adanya rencana kegiatan menyusun rencana
untuk menyusun kegiatan kegiatan tindak lanjut
promosi kesehatan promosi kesehatan
secara terpadu di provinsi
secara terpadu.
dan KabupatenlKota.

PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

9. Menggalang kemitraan dengan berbagai mitra dalam


mengembangkan Promosi Kesehatan Provinsi.

A. Perencanaan

Mengidentifikasi kegiatan yang membutuhkan kemitraan.


Mengidentifikasi mitra potensial beserta peran dan fungsinya
yang dapat memberikan dukungan terhadap upaya
pengembangan promosi 'k esehatan di provinsi dan
Kabupaten/Kota
Merencanakan kegiatan untuk membangun serta melestarikan
jalinan kemitraan dengan mitra yang sudah ada agar terus
dapat bekerjasama dalam upaya pengembangan promosi
kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Merencanakan media promosi kesehatan yang dapat
meningkatkan kegiatan kemitraan dalam upaya pengembangan
promosi kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Merencanakan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan
secara kemitraan .
Merencanakan upaya pemberian penghargaan kepada mitra
potensial yang telah memberikan dukungan dalam upaya
pengembangan promosi kesehatan di provinsi maupun di
Kabupaten/Kota .

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyelenggarakan forum komunikasi dan advokasi dengan


mitra potensial dalam mengembangkan promosi kesehatan
terpadu .
Melakukan pembagian peran mitra dalam pengembangan
promosi kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota
Melakukan kegiatan aksi dalam membangun peran serta dan
melestarikan jalinan kemitraan dengan mitra yang sudah ada
agar terus dapat bekerjasama dalam upaya pengembangan
promosi kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota .
Mengembangkan, mengadakan serta mendistribusikan media
promosi kesehatan yang dapat meningkatkan kegiatan
kemitraan dalam upaya pengembangan promosi kesehatan
di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Melakukan kegiatan aksi promosi kesehatan yang dilakukan
secara kemitraan .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Membuat MoU dalam upaya pengembangan promosi


kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota dengan
berbagai mitra terkait.
Memberikan penghargaan kepada mitra potensial yang telah
memberikan dukungan dalam upaya pengembangan promosi
kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peran mitra


potensial dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
terpadu dalam pencapaian PHBS lima tatanan di provinsi
maupun di Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap jumlah mitra
yang telah memasukkan kegiatan promosi kesehatan dalam
program kerjanya dalam mendukung kegiatan promosi
kesehatan dalam pencapaian PHBS lima tatanan di provinsi
maupun di Kabupaten/Kota
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap kegiatan aksi
dalam membangun peran serta dan melestarikan jalinan
kemitraan dengan mitra yang sudah ada agar terus dapat
bekerjasama dalam upaya penyelenggaraan promosi kesehatan
di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
pengadaan serta pendistribusian media promosi kesehatan
bagai mitra potensial dalam upaya pengembangan promosi
kesehatan di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap kegiatan aksi
promosi kesehatan yang dilakukan secara kemitraan.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap implementasi
MoU dalam upaya pengembangan promosi kesehatan di
provinsi maupun di Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan terhadap pengaruh pemberian
penghargaan kepada mitra potensial yang telah memberikan
dukungan dalam upaya pengembangan promosi kesehatan
di provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

D. Indikator
.....
Ilmn:t:t r.mum:I!IJ
... .-.
Irrnl l:t:lr. ~
...lIT..:F.l r. 1J'\!l!iEI!ll
Ada hasil identifikasl Terselenggaranya forum Meningkatnya sumber
kegiatan yang komunikasi dan advokasi daya promosi kesehatan
membutuhkan kemitraan. dengan mitra potensial di provinsi dan
Ada daftar mitra potensial dalam penyelenggaraan KabupaleniKota,
yang dapat memberikan promosi kesehatan Meningkatnya ki ne~a
dukungan terhadap terpadu . promosi kesehatan dalam
~engembangan promosi Disepakatinya pembagian upaya pencapaian PHBS
esehatan di provinsi dan peran mitra dalam lima tatanan di provinsi
KabupatenlKota penyelenggaraan promosi dan KabupatenlKota.
Tersusunnya rencana kesehatan di provinsi dan
kegiatan kemitraan agar Kabupaten/Kota
da~t lerus beke~asama Dilakukannya kegiatan
da am upaya aksi penyelenggaraaan
~engembangan promosi promosi kesehatan di
esehatan di provinsi dan provinsi dan
KabupateniKota. Kabupaten/Kota secara
Adanya desain media kemitraan
promosi kesehatan yang Dilakukannya pengadaan
dapat mendukung serta pendistribusian
~enyel enggaraan promosi media promosi kesehatan
esehatan di provinsi dan dalam mendukung
KabupatenlKota. penyelenggaraan promosl
Adanya rencana kegiatan kesehatan di provinsi dan
promosi kesehatan yang Kabupaten/Kota.
I
dilakukan seesra Terselenggaranya
kemitraan. pertemuan MOU dalam I
Adanya rencana kegiatan penyelenggaraan promosi
untuk pemberian kesehatan untuk
penghargaan kepada mitra pencapaian PHBS lima
ratensia, di provinsi dan tatanan provinsi maupun
abupaten/Kota. di Kabu paten/Kota dengan
berbagai mitra terkait.
Di berikannya
penghargaan kepada mitra
potensial yang telah
memberikan dukungan
dalam promosi kesehatan
untuk pencapaian PHBS
lima tatanan dl provinsl
maupun di
Kabupaten/Kola.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

10. Melaksanakan kampanye kesehatan di provinsi

A. Perencanaan

Melakukan identifikasi media kampanye kesehatan yang


efektif.
Melakukan kajian terih adap pengalaman keberhasilan
penyelenggaraan kampanye kesehatan yang telah dilakukan.
Menyusun rencana kegiatan kampanye kesehatan yang
mempunyai daya ungkit terhadap pembentukan opini publik
tentang pentingnya PHBS lima tatanan (dana, tim kerja, media,
waktu, target sasaran serta prosesnya).
Menyusun rencana kegiatan penilaian pelaksanaan kampanye
kesehatan.

B. Penggerakan dan Pelaksanaan

Mengembangkan, mengadakan serta mendistribusikan media


kampanye kesehatan yang dinilai efektif, ke stakeholders yang
ada di provinsi dan Kabupaten/Kota .
Melakukan kampanye kesehatan yang mempunyai daya ungkit
terhadap upaya percepatan pencapaian PHBS ( dana, tim
kerja, media, waktu, target sasaran serta prosesnya) serta
berdasarkan pengalaman penyelenggaraan kampanye
kesehatan yang telah dilakukan.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan kegiatan pemantauan dan penilaian pelaksanaan


kampanye kesehatan yang dilaksanakan di provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan
pengadaan serta pendistribusian media kampanye kesehatan
di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap hasil kampanye
kesehatan, terutama adanya pembentukan opini publik tentang
pentingnya PHBS di lima tatanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap efektifitas


penggunaan dana, tim kerja, media, waktu, target sasaran
serta proses kegiatan kampanye kesehatan dengan hasil yang
dicapai.
menyusun kegiatan tindak lanjut pelaksanaan kampanye
kesehatan, berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
telah dilakukan.

O. Indikator

Indikator Input Indikator Proses Indikator Output


Teridentifikasinya media Dilakukannya kegialan Terbentuknya opini
kampanye kesehatan pengembangan, publik lentang
yang efeklif. pengadaan serta penlingnya PHBS dl
Ada hasil kajian tetang pendistribusian media lima lalanan.
pengalaman kampanye kesehalan Meningkatnya
keberhasilan yang dlnilai efektif. pemahaman. sikap dan
penyelenggaraan Dilakukannya kampanye perilaku masyarakal
kampanye kesehatan kesehatan di provinsi dan lentang penlingnya
yang telah dilakukan. KabupatenlKota. PHBS.
Adanya rencana kegiatan Dilakukannya kegialan Meningkatnya peran
kampanye kesehatan pemantauan dan serta media komunikasi
yang mempunyai daya penilaian pelaksanaan dalam pelaksanaan
ungkit terhadap kampanye kesehatan promosi kesehatan di
pembentukan opini publik yang !elah provinsi dan
tentang pentingnya diselenggarakan di Kabupaten/Kota dalam
PHBS di lima !atanan provinsi dan upaya pencapaian
Adanya rencana kegialan Kabupaten/Kota PHBS di lima tatanan.
penilaian pelaksanaan
kampanye keseha!an .

11. Pendayagunakan data dan inforrnasi dalam perencanaan,


pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi.

A. Pe..encanaan

Mengidentifikasi web-network yang dapat disinkronkan dengan


SIM PHBS.
Merencanakan software, hardware dan brainware sistem
informasi yang dapat dipergunakan sebagai SIM PHBS
Menentukan variabel PHBS (variabel nasional maupun lokal)
yang akan dimasukan dalam sistem informasi
Merencanakan proses kompilasi dan analisa data PHBS baik
kualitatif dan kuantitatif.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menggunakan web-network yang dapat disinkronkan dengan


SIM PHBS.
Mengembangkan software, hardware dan brainware sistem
informasi PHBS
Melakukan kegiatan sosialisasi, pelatihan atau orientasi bagi
petugas pengelola data dan SliM PHBS provinsi serta
Kabupaten/Kota
Mengoperasional kan SIM PHBS yang meliputi entry data,
pengolahan data serta analisa data PHBS secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Melakukan penulisan laporan hasil analisa data PHBS lima
tatanan sehingga dapat diketahui pencapaian PHBS di lima
tatanan, permasalahan perilaku masyarakat serta penggunaan
SIM PHBS. Hasil analisa tersebut kemudian dilaporkan ke
pusat dan disosialisasikan dilingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pertemuan untuk merencanakan kegiatan intervensi
promosi kesehatan dalam merespon hasil analisis data PHBS
di lima tatanan tersebut.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan dan penilaian menggunakan web


network/ SIM PHBS yang telah dioperasionalkan di provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap efektifitas
penggunaan atau fungsi software, hardware dan brainware
sistem informasi PHBS
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap kompetensi
petugas pengelola data, pasca pelatihan atau orientasi SIM
PHBS.
Melakukan pemantauan pengiriman laporan analisis termasuk
updating data PHBS yang ada baik kualitatif dan kuantitatif, ke
pusat serta di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupeten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap ketersediaan
data dan informasi pencapaian PHBS lima tatanan secara
berkala
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

D. Indikator
ni1 ill :f:UiJilll:iUI!D

Adanya hasil identifikasi


IfIT. n:r.lf.l7~
-
Mengembangkan serla
lliti lI~f;r,{.11lIiIm

Adanya SI M PHBS
="'"'

web-network. yang dapat menggunakan web- Adanya pelugas yang


disinkronkan dengan SIM network sebagai SIM mampu
PHBS. PHBS. mengopersionalkan SIM
Tersusunnya rencana Dilakukannya kegiatan PHBS.
pengembangan software, sosialisasi, pelatihan atau Ada laporan tentang
hardware dan brainware orientasi SIM PHBS bagi pencapaian PHBS di
sistem informasi yang petugas pengelola data lima tatanan beserla
dapal dipergunakan di provinsi dan permasalahannya.
sebagai SIM PHBS Kabupaten/Kota
Ada rencana keglatan
Adanya variabel PHBS Dioperasionalkan SIM inlervensi promosi
(variabel nasional PHBS untuk entry data, kesehatan dalam upaya
maupun lokal) yang akan pen~olaha n data serla meningkalkan
dimasukkan dalam analisa data PHBS lima ~encapaian PHBS di
sistem Informasl tatanan secara kualitatif ima tatanan .
Adanya rencana lentang maupun kuantitatif.
proses kompilasi dan Dibuatnya laporan hasil
analisa data PHBS lima analisa data PHBS lima
talanan secara kualltatif tatanan dan dilaporkan
dan kuantltalif. serla disosialisasikannya
hasil tersebut ke pusat,
dilingkungan Dinas Kes
Provlnsi dan Kab/Kota .
Terselenggaranya
pertemuan untuk
menyusun intervensi
promosi kesehatan
dalam merespon hasil
analisis data PHBS lima
tatanan tersebut.

12. Melaksanakan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring


dan evaluasi pelaksanaan program Promosi Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.

A. Perencanaan

Melakukan kajian laporan tentang keadaan dan masalah


kesehatan terutama pencapaian PHBS di lima tatanan yang
ada di provinsi dan Kabupaten/Kota.
Merencanakan kegiatan bimbingan , supervisi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program promosi
kesehatan, meliputi: penetapan tujuan, sasaran, waktu, dana,
pelaksanaan, proses serta beberapa informasi penting yang
perlu dibahas.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menyusun materi/instrumen/chek listl pedoman bimbingan,


supervisi, fasilitasi , monitoring dan evaluasi.
Merencanakan administrasi serta menghubungi kontak person
atau key person yang dapat mendukung terselenggaranya
kegiatan bimbingan , supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program promosi kesehatan.
Merencanakan bentuk penulisan laporan kegiatan bimbingan,
supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program promosi kesehatan, sehingga dapat ditindak lanjuti.

B . Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melakukan surat menyurat dan menetapkan jadwal yang pasti


tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan, supervisi , fasilitasi ,
monitoring dan evaluasi
Melakukan kegiatan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan program promosi kesehatan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dalam memberikan
dukungan dalam mengatasi masalah dan hambatan
pelaksanaan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Menulis laporan kegiatan bimbingan, supervisi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program promosi
kesehatan, sehingga dapat ditindak lanjuti.
Memberikan umpan balik kepada Kabupaten/Kota dalam upaya
pengembangan kegiatan promosi kesehatan selanjutnya.

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap kegiatan
bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi kegiatan
promosi kesehatan dalam memberikan dukungan, mengatasi
masalah dan hambatan pelaksanaan promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota.
Menindak lanjuti hasil kegiatan bimbingan, supervisi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan terhadap memberikan umpan balik
hasil kegiatan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan
evaluasi yang telah disampaikan kepada Kabupaten/Kota
dalam upaya pengembangan kegiatan promosi kesehatan
selanjutnya.
Melakukan penilaian terhadap peningkatan pencapaian PHBS
di lima tatanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

D. Indlkator
1:F. i11I..li'Ul!U I I:F. .11~ Im:~

Ada hasll kajian tentang Terselenggaranya Adanya gambaran


keadaan dan masalah pertemuan untuk permasalahan yang
kesehatan termasuk membuat jadwal dihadapi
PHBS lima !alanan dl kegiatan bimbingan, Kabupaten/Kota dalam
provinsi dan supervisi, fasilltasi, upaya pencapaian
Kabupalen/Kota. monitoring dan evaluasi PHBS di lima lalanan
Adanya rencana kegialan ke Kabupaten/Kota. Meningkatnya
bimbingan, supervlsi , Dilakukannya kegiatan pemahaman petugas
fasilitasi, monitoring dan bimbingan, supervisi, Kab/Kola unluk
evaluasi fasilitasi, monitoring dan mengatasi masalah
Adanya maleril evaluasi pelaksanaan serta meningkatnya
instrumenl cheek lisll sesuai dengan rencana. motivasi alau semangat
pedoman bimbingan, Dibualnya laporan Kabupaten/Kota dalam
supervisl , tasilitasi, kegiatan bimbingan , melakukan promosi
monitoring dan evaluasi. supervisl, fasilitasi , kesehatan dalam
monitoring dan evaluasi. pencapaian PHBS lima
Adanya usulan dan serta talanan,
melakukan petugas yang Dilakukannya analisa
akan terlibat dalam serta memberikan Adanya rencana tidak
kegiatan bimbingan, umpan balik kepada Ianjut promosi
supervisi, fasilitasi, Kabupaten/Kota kesehatan dalam
monitoring dan evaluasi. ~encapaian PHBS dl
Dlselenggarakannya ima tatanan.
Adanya format penulisan pertemuan untuk
laperan kegiatan menyusun kegiatan
bimbingan, supervisi, promosi kesehatan
fasililasi, monitoring dan selanjutnya.
evaluasl
PENGElOLAAN PROMOSI KESEHATAN

BABVI
PENGELOLAAN PROMOSI
KESEHATAN 01 KABUPATEN/KOTA

Promosi kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota bersifat mendukung kegiatan promosi kesehatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas, Rumah Sakit serta sarana
sarana kesehatan lain yang ada di wilayah Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota harus melaksanakan fungsi
koordinasi dan integrasi termasuk dalam penyelenggaraan
kegiatan promosi kesehatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kunci keberhasilan promosi kesehatan Kabupaten/Kota terletak
pada keberhasilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam
mengintegrasikan serta mengkoordinasikan kegiatan promosi
kesehatan dengan kegiatan-kegiatan program kesehatan yang
ada di Puskesmas, Rumah Sakit serta sarana-sarana kesehatan
lain. Oleh sebab itu dalam pengelolaan penyelenggaraan promosi
kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat
mengkoordinasikan dan menyusun kegiatan-kegiatan promosi
kesehatan secara bersama dengan Puskesmas, Rumah Sakit
serta sarana-sarana kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota
tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai penanggung
jawab terhadap Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota,
dengan demikian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota juga sebagai
penanggung jawab dari semua kegiatan promosi kesehatan yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya.
Peran Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota dalam promosi
kesehatan adalah untuk:
1. Meningkatkan kemampuan Puskesmas, Rumah Sakit dan
sarana-sarana kesehatan lainnya dalam penyelenggaraan
promosi kesehatan, terutama di bidang penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat agar mampu ber-PHBS.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat.
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperan serta
dalam promosi kesehatan.
4. Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan
pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Membangun komitmen dari penentu atau pengambil kebijakan


agar memberikan dukungan atau menetapkan kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
6. Menggalang dukungan dari berbagai pillak serta
mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan
dengan lintas program dan lintas sektor dalam pencapaian
PHBS.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolaan promosi
kesehatan skala Kabupaten/Kota, ada 12 kegiatan pokok yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya yaitu :
1. Menjabarkan Kebijakan Promosi Kesehatan Nasional dan
Provinsi menjadi kebijakan promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota
2. Mengimplementasikan Pedoman, Standar beserta Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan yang sudah dikembangkan Provinsi,
sesuai dengan kondisi setempat
3. Memperjuangkan anggaran promos'i kesehatan di
Kabupaten/Kota.
4. Memperjuangkan sumber daya dan organisasi promosi
kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas,
Rumah Sakit dan sarana-sarana kesehatan lainnya .
5. Mengembangkan dan meningkatkan 'kapasitas serta membina
sumber daya manusia promosi kesehatan Kabupaten/Kota,
Rumah Sakit, Puskesmas dan sarana-sarana kesehatan lainnya.
6. Mengimplementasikan Strategi Promosi Kesehatan Nasional
sesuai dengan kondisi setempat, termasuk dalam
mengantisipasi kesiapsiagaan (emergency).
7. Mengembangkan model Promosi Kesehatan sesuai dengan
kondisi setempat
8. Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan Promosi
Kesehatan Kabupaten/Kota.
9. Menggalang kemitraan dengan berbagai mitra dalam
pengembangan promosi kesehatan Kabupatenl Kota .
10. Melaksanakan kampanye kesehatan di Kabupatenl Kota
11. Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan,
pencatatan dan pelaporan serta sistem informasi
12. Melaksanakan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program promosi kesehatan Kabupatenl
Kota
Selanjutnya,kegiatan pengelolaan promosi kesehatan yang
dilakukan di Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menjabarkan Kebijakan Promosi Kesehatan Nasional dan


Provinsi, menjadi Kebijakan Promosi Kesehatan
Kabupaten/Kota

A. Perencanaan
Mempelajari arah kebijakan promosi kesehatan nasional dan
Provinsi serta merancang penjabaran kebijakan promosi
kesehatan Kabupaten/Kota yang dibutuhkan dalam
mendukung upaya meningkatkan pencapaian PHBS di lima
tatanan. Merancang bentuk kebijakan promosi kesehatan
tersebut, misalnya: perda, instruksi, surat keputusan, surat
edaran, dll
Melakukan kajian terhadap implementasi kebijakan promosi
kesehatan yang sudah ada, termasuk daya ungkitnya terhadap
pencapaian PHBS di 'lima tatanan.
Melakukan kajian permasalahan kesehatan dan hasilnya
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan advokasi
kesehatan.
Merancang kegiatan advokasi kesehatan dalam upaya mencani
dukungan dalam proses pengembangan kebijakan promosi
kesehatan yang diusulkan.
B. Penggerakkan dan Pelaksanaan
Menyelenggarakan pertemuan kemitraan dengan berbagai
pihak untuk membentuk Tim Kerja atau Jejaring. Pada
pertemuan tersebut dibahas kebijakan promosi kesehatan
nasional dan provinsi dikaitkan dengan kebijakan promosi
kesehatan Kabupaten/Kota yang dibutuhkan. Kemudian
menjabarkan serta mengembangkan konsep kebijakan yang
baru untuk mendukung penyelenggaraan promosi kesehatan
di Kabupaten/Kota dalam pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan advokasi serta memproses kebijakan tersebut,
kemudian melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan
kebijakan promosi kesehatan Kabupaten/Kota terse but dalam
mendukung penyelenggaraan promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota itu sendiri, kemudian Puskesmas, Rumah
Sa kit serta sarana-sarana kesehatan lainnya.
Melakukan advokasi dan fasilitasi ke Puskesmas/Kecamatan,
Rumah Sakit dan sarana-sarana kesehatan lain dalam upaya
mengimplementasikan kebijakan promosi kesehatan tersebut
agar mendapat dukungan.
Menggandakan dan mendistribusikan kebijakan promosi
kesehatan Kabupaten/Kota tersebut di lingkungan lintas
program, lintas sektor, Puskesmas, Rumah Sakit dan mitra
kerja di Kabupaten/Kota .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan terhadap proses penyusunan dan
pengajuan kebijakan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
Tim Kerja atau Jejaring.
Melakukan pemantauan serta penilaian tentang keberhasilan
implementasi kebijakan tersebut terhadap peningkatan sumber
daya dan pengorganisasian promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap permasalahan
yang ada di Kabupaten/Kota terkait dengan implementasi
kebijakan promosi kesehatan yang diarahkan terhadap upaya
pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pengawasan, pemantauan serta penilaian terhadap
penggunaan anggaran, peran Tim Kerja atau Jejaring dalam
proses pengembangan serta implementasi produk kebijakan
promosi kesehatan yang mendukung pencapaian PHBS di
lima tatanan .

D. Indikator

Adanya konsep kebijakan Terbentuk TimKerja atau Ada produk kebiJakan.


promosi kesehatan Jejaring advokasi kesehatan promosi kesehatan

KabupatenlKola sebagai
Terselenggaranyapertemu Kabupaten/Kota yang
hasil penjabaran dari an TimKe~a yang mengha mendukung upaya

kebijakan promosi kesehatan


silkan berbagai bentuk kebi pencapaian PHBS dj hma
nasional dan provins\. jakan promosi kesehatan tatanan.
Ada hasil kajian lerhadap Kabupaten/Kola ya ng Stakeholders

implementasi kebijakan
diusulkan. KabupatenlKota lelah
promosi kesehalan Dilakukannya advokasi dan lerpapar dengan infonnasi
KabupaleniKota yang sudah proses mengusulkan konsep tentang implementasi
ada yang mendukung kebijakan promosi keseha kebijakan promosi

pencapaian PHBS di lima


tan yang mengacu pada kesehatan KabupatenlKota
tatanan. kebljakan promosi keseha dalam upaya pencapaian
Adanya rencana kegiatan Iannasional dan provinsi. PHBS di lima tatanan
advokasi kesehatan dalam Dilakukannya kegiatan sosi Meningkatnya jumlah milra
upaya mencari dukungan alisasi dan advokasi dalam I stakeholders

dalam proses
mengimplementasikan kebi Kabupaten/Kota yang
pengembangan kebijakan jakan promosl kesehalan mendukung promosi

promosi kesehatan
Kabupalen/Kota. kesehatan dalam upaya
KabupatenlKo!a yang Digandakan produk kebija pencapaian PHBS di lima
dlusulkan. kan promosi kesehatan Ka talanan.
bupalenlKola sertadistribu
sikannyadi lingkungan mitra
kerja dilingkungan Kabupa
lenlKota, Rumah Sakil dan
Sarana-Sarana Kesehalan
lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Mengimplementasikan Pedoman, Standar beserta Petunjuk


Teknis Promosi Kesehatan yang sudah dikembangkan
Provinsi, sesuai dengan kondisi setempat.
A. Perencanaan
Mempelajari pedoman, standar serta petunjuk teknis penyelenggaraan
promosi kesehatan dari provinsi dan merencanakan kegiatan
implementasinya dalam pencapaian PHBS di lima tatanan yang dapat
dioperasionalkan di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit dan
sarana-sarana kesehatan lainnya.
Merencanakan anggaran untuk pengadaan, distribusi dan sosialisasi
petunjuk teknis serta standar promosi kesehatan yang telah dikembangkan
tersebut.
Merencanakan kegiatan advokasi untuk mendap<.H dukungan sumber
daya yang memadai dari berbagai pihak, sehingga kegiatan promosi
kesehatan dapat dilaksanakan sesuai pedoman teknis dan standar yang
ada.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan


Menyelenggarakan pertemuan kemitraan baik dengan lintas program,
lintas sektor, Organisasi Profesi, LSM, TP.PKK, Puskesmas, Rumah Sakit
serta sarana-sarana kesehatan lainnya untuk menyusun program ke~a
kegiatan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan,
mengacu pada petunjuk teknis promosi kesehatan yang sudah ada.
Melaksanakan program ke~a promosi kesehatan yang telah disusun
tersebut sesuai dengan potensi, peran dan fungsinya.
Menggandakan, mendisbibusikan serta mensosialisasikan petunjuk teknis
dan standar promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan
kepada stakeholders di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit dan
sarana-sarana kesehatan lainnya.
Melakukan advokasi agar stakeholders berperan aktif dan memberikan
dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan implementasi petunjuk
teknis dan standar promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima
tatanan tersebut.
Memobilisasi dana serta sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima
tatanan.

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program ke~a promosi
kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan.
Melakukan pemantauan serta penilaian peran stakeholders dalam
mendukung penyelenggaraan promosi kesehatan dalam pencapaian
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

PHBS di lima tatanan.


Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap sumber
daya yang dipergunakan untuk kegiatan promosi kesehatan dalam
pencapaian PHBS di lima tatanan
Melakukan penilaian terhadap peningkatan kine~a promosi kesehatan
di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana-sarana
kesehatan lainnya, terutama yang terkait dengan pencapaian PHBS di
lima tatanan.
Melakukan pemantauan dan penilaian terhadap pencapaian indikator
PHBS lima tatanan beserta permasalahannya.

D. Indikator


Adanya rencana kegiatan Terselenggaranya Adanya petunjuk teknis
promosi kesehatan dalam perlemuan kemitraan IIntas dan standar promosi
pencapaian PHBS di lima program, !intas sektor, kesehalan dalam

talanan yang
Organisasi Profesi, LSM, pencapaian PHBS dilima
diselenggarakan di TP.PKK, Puskesmas, talanan

KabupatenlKota,
Rumah Sakit serta sarana Meningkatnya peran dan
Puskesmas, Rumah Sakit sarana kesehatan lainnya dukungan stakeholders
dan sarana-sarana unluk menyusun program untuk penyelenggaraan
kesehatan lainnya. kerja kegiatan promosi kegiatan promosi
Tersedianya anggaran kesehalan dalam kesehalan di

untuk pengadaan,
pencapaian PHBS di lima Kabupalen/Kota,

distnbusi dan sosialisasi


tatanan. Puskesmas, Rumah Saki!
petunjuk leknis serta Dilaksanakannya program dan sarana-sarana

standar promosi kesehatan


kerja promosi kesehatan kesehatan lainnya dalam
yang diberlakukan di yang telah disusun upaya pencapaian PHBS
KabupaleniKota, lermasuk tersebut. lima tatanan.

Puskesmas, RS, dan


Digandakan, didislribusikan
sarana-sarana kesehatan serta disosialisasikan

lalnnya.
pelunjukteknis dan standar
Adanya rencana keglatan promosi kesehatan dalam

advokasi untuk mendapat


pencapaian PHBS di lima
dukungan sumber daya tatanan kepada

yang memadai dari


stakeholders di

berbagai pihak, sehingga


Kabupaten/Kota,

kegiatan promosi dapat


PUskesmas, Rumah Sakit

dilaksanakan sesuai
dan sarana-sarana

pedoman teknis dan


kesehatan lainnya.

standar yang ada.


Dilakukannya kegialan
advokasi agar penyelengg
raan promosi kesehalan
mendapal dukungan dan
berbagai pihak.
Diselenggarakannya
kegiatan mobllisasi dana
serta sumber daya yang
dibutuhkan untuk
penyelenggaraan promosi
kesehatan dalam
pencapaian PHBS di lima
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memperjuangkan anggaran promosi kesehatan di


Kabupaten/Kota.

A. Perencanaan

Melakukan kajian anggaran promosi kesehatan di


Kabupaten/~ota dalam 5 tahun terakhir dan membandingkan
dengan ketentuan anggaran untuk kegiatan promotif dan
preventif pad a Kepmenkes 457/2008 yaitu: untuk anggaran
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota sekitar 4-5 % dari
anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Disamping menilai
kesesuaian jumlah anggaran tersebut, juga menilai apakah
anggaran tersebut sudah memadai atau belum untuk
mendukung kegiatan dalam upaya pencapaian PHBS di 5
(lima) tatanan.
Melakukan analisa situasi terhadap masalah kesehatan baik
yang terkait perilaku dan non perilaku. Selanjutnya membuat
kajian atau perhitungan bahwa upaya promosi kesehatan lebih
efisien dan efektif dari pad a kuratif dan rehabilitatif.
Membuat rancangan advokasi kepada penentu kebijakan
untuk mendukung peningkatan anggaran promosl kesehatan
di Kabupaten/Kota.
Menyusun menu kegiatan serta menghitung anggaran promosi
kesehatan mendukung tercapainya PHBS di lima tatanan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Membentuk tim inti advokasi yang terdiri promosi 'kesehatan,


lintas program, Lintas Sektor, Organisasi Profesi serta Tokoh
Masyarakat yang expert di bidang advokasi, tim ini membuat
materi advokasi.
Membentuk jejaring yang terdiri dari kelompok-kelompok
potensial seperti: wartawan, media massa, LSM, Organisasi
Kemasyarakatan, Tokoh Masyarakat, TP.PKK, kemudian tim
ini bertugas untuk membentuk opini publik guna mendukung
kesuksesan advokasi' PHBS di lima tatanan.
Mengembangkan, memproduksi serta mendistribusikan media
advokasi kepada Tim Inti dan Jejaring.
Melakukan advokasi secara sistematis dan terus menerus
baik melalui pendekatan formal maupun informal.
Menyampaikan program kerja dan perhitungan anggaran
promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN iJ

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap kinerja tim


inti advokasi serta jejaring dalam melakukan kegiatan advokasi
untuk memperjuangkan anggaran promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap peningkatan
anggaran promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Melakukan pemantauan serta penilaian terhadap penggunaan
anggaran , waktu serta media yang dipergunakan untuk kegiatan
advokasi di Kabupaten/Kota .
Melakukan pemantauan serta penilaian tanggapan pengambil
keputusan terhadap program kerja serta perhitungan anggaran
promosi kesehatan yang telah disampaikan.

D. Indikator
,..,..
rJoo,.- _
... , ,,,...,~
'T ~~

Adanya hasil kajian Terbentuknya lim inti Meningkalnya peran Tim


anggaran promosi advokasi serta jejaring Inli serta Jejaring
kesehalan di yang bertugas untuk Advokasi da/am
Kabupalen/Kota meiakukan kegialan memperjuangkan
Adan~a dala tenlang advokasi. anggaran promosl
perila u masyarakal yang Adanya media advokasi kesehalan
menjadi faklor penyebab serta lelah Adanya keyakinan
masalah didistribusikannya pengambil keputusan
Adanya perhilungan kepada berbagai pihak. bahwa anggaran
anggaran bahwa Dllakukannya kegiatan promosi kesehatan lebih
kegiatan promosi advokasi secara eftsien dan efektif dari
kesehalan lebih efektif sistematis dan lerus ~ada anggaran untuk
dan efisien dari pada menerus melalui uralif dan rehabililalif.
kuratif dan rehabililalif berbagai pendekalan Meningkatnya anggaran
Adanya program kerja Disampaikannya promosi kesehatan
beserta usulan anggaran program ke~a serta untuk pencapaian PHBS
promosi kesehatan dalam perhilungan anggaran di KabupatenfKota.
pencapaian PHBS di lima promosi kesehalan
lalanan. kegada pihak penenlu
Ada rencana kegiatan ke ijakan dalam upaya
advokasi. pencapaian PHBS d/ lima
talanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

MemperJuangkan sumber daya dan organlsasi Promosi


Kesehatan Oi Olnas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana-Sarana
Kesehatan lalnnya.

A. Perencanaan

Melakukan kajian terhadap struktur organisasi promosi


kesehatan, tupoksi serta kegiatan promosi kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit serta
sarana-sarana kesehatan lainnya .
Melakukan kajian terhadap sumber daya yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit serta
sarana-sarana kesehatan lainnya, termasuk sumber daya
yang dipergunakan untuk kegiatan promosi kesehatan. Bentuk
sumber daya tersebut meliputi : anggaran, jenis kegiatan
promosi kesehatan, tenaga promosi kesehatan Uumlah, status,
latar belakang pendidikan, kompetensi serta statusnya),
peralatan/sarana, ruang kerja , media, dll.
Menyusun kebutuhan sumber daya promosi kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas , Rumah Sakit serta sarana
sarana kesehatan lainnya dalam mencapai PHBS d'i lima
tatanan, mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan Daerah, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Puskesmas serta Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan di
Rumah Sa kit.
Merancang kegiatan bina suasana dan advokasi kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memperoleh
dukungan pengembangan organisasi dan sumberdaya promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota , Puskesmas dan Rumah Sa kit.
Merancang materi serta media untuk kegiatan bina suasana
serta advokasi.

B. Penggerakan dan Pelaksanaan

Membentuk Tim Advokasi yang terdiri dari LSM, Organisasi


Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Organisasi Profesi, Media
Massa, Rumah Sa kit, dll untuk merancang kegiatan advokasi,
meliputi pengembangan materi, media, penetapan sasaran,
jenis kegiatan, pendekatan, waktu, dana, pelaksana, dll
Mengembangkan, memproduksi serta mendistribusikan materi
serta media untuk kegiatan bina suasana dan advokasi.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Melakukan bina suasana untuk membentuk opini publik guna


mendukung kesuksesan advokasi.
Melakukan advokasi agar promosi kesehatan ada dalam
struktur organisasi serta tupoksi kegiatan promosi kesehatan
tertera dalam agenda pembangunan kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, RS dan sarana
sarana kesehatan lainnya.
Mengajukan usulan tertulis kepada Bupati/Walikota tentang
sumber daya yang dibutuhkan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas, RS dan sarana-sarana kesehatan
lainnya dalam mencapai tujuan promosi kesehatan.
Melakukan optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada
di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana
sarana kesehatan lainnya untuk melakukan promosi kesehatan.
Bentuk sumber daya adalah : dana kegiatan promosi kesehatan,
peralatan, ruang kerja, media, dll.

c. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian


Memantau dan menilai kinerja Tim Advokasi dalam
memperjuangkan organisasi serta pengembangan sumber
daya untuk kegiatan promosi kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas RS dan sarana-sarana kesehatan
lainnya.
Memantau dan menilai pengadaan materi, media serta
penggunaan sumber daya untuk kegiatan bina suasana dan
advokasi.
Memantau dan menilai pengaruh kegiatan bina suasana serta
advokasi terhadap keberadaan organisasi promosi kesehatan
serta sumber daya yang dipergunakan untuk pencapaian
PHBS di lima tatanan.
Memantau dan menilai ketersediaan sumberdaya yang
dibutuhkan Kabupaten/Kota, Puskesmas, RS dan sarana
sarana kesehatan lainnya dalam pencapaian PHBS di lima
tatanan.
Memantau dan menilai struktur organisasi serta tupoksi kegiatan
promosi kesehatan dalam agenda pembangunan kesehatan
di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas, maupun
Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

D. Indikator
11 m:'F.I rol1ll:iUI!If .11'iT.n:'F.Iro~ I min :f:"lC.r...l1'fl;II[l l
o Ada hasil kajian tentang Ada rancangan kegiatan o Meningkatnya peran Tim
slruklur organisasi advokasi , bina suasana Inti serta Jejaring
promosi kesehalan, serta materl dan media Advokasi dalam
tupoksi, sumber daya yang dikembangkan oleh mempe~uangkan
serta kegiatan promosi Tim Advokasi. organisasi serta sumber
kesehatan dl o Oidistribusikannya materi daya promosi kesehatan
KabupatenlKota. dan media tersebut di Oinkes
o Adanya perhilungan kepada berbagai pihak KabupatenlKota,
tentang kebutuhan untuk mendukung Puskesmas dan RS
sumber daya promosi kegiatan bina suasana Adanya kejelasan
kesehatan dan advokasi. tentang tupoksi dan
KabupatenlKota dalam o Oilakukannya kegiatan struktur organisasi
pencapaian PHBS di lima bina suasana untuk promosi kesehatan di
tatanan. membentuk opini publik Oinkes KablKota,
o Ada rancangan kegiatan guna mendukung Puskesmas dan Rumah
bina suasana dan kesuksesan advokasi. Sakit
advokasi dalam upaya o Oilakukannya kegiatan Meningkatnya sumber
pengembangan advokasi untuk daya promosi kesehatan
organisasi dan sumber mempe ~uangkan struktur di Dinkes Kab/Kota,
daya promosi kesehatan organisasi. tupoksi serta Puskesmas dan Rumah I
di Kabupaten/Kota. sumber daya promosi Sakit
o Ada prototipe materi serta kesehatan di Kab/Kota,
media untuk kegiatan Puskesmas maupun RS.
bina suasana serta o Oiajukannya usulan
advokasi tertulis ke~ada
bupati/wa ikota tentang
sumber daya yang
dlbutuhkan Dinas
Kesehatan
KabupatenlKota,
Puskesmas serta RS
dalam mencapai tujuan
promosi kesehatan .
o Memobilisasi sumber
daya yang ada di
KabupatenlKota,
Puskesmas dan Rumah
Sakit untuk melakukan
promosi kesehatan .
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

5. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas seFta


membina sumber daya manusia promosi kesehatan
KabupatenIKota, Rumah Sakit, Puskesmas dan Sarana
Sarana Kesehatan lalnnya.

A . Perencanaan

Melakukan identifikasi kapasitas tenaga pengelola dan


pelaksana promosi kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Rumah Sakit serta sarana-sarana kesehatan
lainnya, meliputi pendidikan, pelatihan teknis promosi
kesehatan serta kompetensinya di bidang promosi kesehatan.
Merencanakan jenis pendidikan dan pelatihan bagi petugas
promosi kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah
Sakit, sarana-sarana kesehatan lainnya serta petugas non
kesehatan yang melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
(misalnya: guru, lintas sektor, LSM, dll) guna meningkatkan
kompetensinya di bidang promosi kesehatan .
Merencanakan serta mengusulkan penempatan tenaga
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah
Sakit serta sarana-sarana kesehatan lainnya sesuai standar
yang telah ditetapkan dalam buku Pedoman Promosi
Kesehatan Oi Oaerah.
Merancang kebijakan tentang pengaturan penempatan dan
mutasi pengelola promosi kesehatan agar tenaga yang sudah
ditempatkan tidak dengan mudah dimutasikan, melainkan
lebih diberdayakan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan.

Menyelenggarakan pelatihan di bidang promosi kesehatan


(metode dan teknik, pengembangan media, penggerakan dan
pengorganisasian masyarakat, dll) untuk meningkatkan
kompetensi petugas kesehatan/pengelola promosi kesehatan
di bidang promosi kesehatan.
Mengirimkan, mengupayakan serta mencari peluang agar
tenaga pengelola promosi kesehatan di Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Rumah Sakit serta sarana-sarana kesehatan
lainnya dapat mengikuti pendidikan lanjutan di bidang promosi
kesehatan .
Menyelenggarakan kegiatan orientasi, studi banding, lokakarya
bagi petugas promosi kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas,
Rumah Sa kit, sarana-sarana kesehatan lainnya serta petugas
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

non kesehatan yang melaksanakan kegiatan promosi kesehatan


(misalnya: guru, lintas sektor, LSM, dll) guna meningkatkan
kompetensinya di bidang promosi kesehatan.
Mengupayakan penambahan serta penempatan tenaga promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit serta
sarana-sarana kesehatan lainnya sesuai standar yang telah
ditetapkan dalam Pedoman Promosi Kesehatan Oaerah.
Men9upayakan agar tenaga promosi kesehatan yang sudah
ditempatkan tidak dengan mudah dimutasikan, melainkan lebih
diberdayakan.
Memberikan buku-buku referensi serta media promosi
kesehatan kepada petugas promosi kesehatan di Oinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit serta
Bidan Oi Oesa untuk meningkatkan kompetensinya di bidang
promosi kesehatan .

C. Pengawasan. Pemantauan dan Penilaian.

Memantau dan menilai hasil penyelenggaraan pelatihan di


bidang promosi kesehatan (metode dan teknik, pengembangan
media, penggerakkan dan pengorganisasian masyarakat, dll).
Memantau dan menilai peningkatan kompetensi petugas
kesehatan/pengelola promosi kesehatan di bidang promosi
kesehatan.
Memantau dan menilai peluang untuk mengikuti pendidikan
lanjutan di bidang promosi kesehatan bagi tenaga pengelola
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota , Puskesmas, Rumah
Sakit serta sarana-sarana kesehatan lainnya.
Memantau dan menilai pengaruh peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan yang telah mengikuti kegiatan orientasi, studi
banding, lokakarya bagi petu1gas promosi kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit, sarana-sarana
kesehatan lainnya serta petugas non kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan (misalnya: guru,
lintas sektor, LSM, dll).
Memantau dan menllai jumlah serta kualitas penempatan
tenaga promosi kesehatan di Kabupaten/Kota, Puskesmas,
Rumah Sakit serta sarana-sarana kesehatan lainnya sesuai
standar yang telah ditetapkan dalam Pedoman Promosi
Kesehatan Oi Oaerah .
Memantau dan menilai kebijakan untuk menempatkan tenaga
yang berkompeten di bidang promosi kesehatan di Oinas
Kesehatan Kabupaten I Kota, Puskesmas serta Rumah Sa kit
sehingga dapat di berdayakan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memantau dan menilai pengaruh pemberian buku-buku


referensi serta media promosi kesehatan kepada petugas
promosi kesehatan di Oinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Rumah Sakit serta Bidan Oi Oesa terhadap
peningkatan kompetensinya di bidang promosi kesehatan.
D. Indikator

Adanya hasil identifikasi Terselenggaranya pelali Meningkatnya jumlah


kapasitas tenaga han di bidang promosi ke petugas promosi

pengelola dan pelaksana


sehatan bagi pengelola pro kesehalan di Dinkes
promosi kesehatan di mosi kesehalan di KablKo KablKola , Puskesmas,
yang ada, la, Puskesmas, RS dan sa RS dan sarana-sarana
Kabupalen/Kota, rana-sarana kesehalan kesehatan lainnya yang
Puskesmas, Rumah lainnya telah mengikuti pelatlhan
Sakil serta sarana-sarana Diperolehnya peluang se atau pendidikan lanjutan
kesehalan lainnya. hingga beberapa tenaga di bidang promosi
Ada rencana tentang pengelola promosi keseha
kesehatan .
Jenis pendidikan dan
Ian di KablKota, Puskes Adanya nota

pelatihan bagl pelugas


mas, RS serta sarana-sara persetuJuan unluk

promosi kesehatan
na kesehatan lainnya dapal penambahan serta
Kabupalen/Kota, mengi-kuli pendidikan penempatan tenaga
Puskesmas , Rumah lanjulan di bidang promosi promosi kesehalan di
Sakit serta petugas non kesehalan . Oinkes KablKota,

kesehatan pelaksana
Terselenggaranya kegi-atan Puskesmas dan RS
promosi kesehatan. orienlasi, sludi ban-ding. Adanya kebijakan atau
Ada rencana serta usulan lokakarya bagi pe-Iugas ketentuan yang

tentang penempatan
promosi kesehalan Kabu mengatur mutasi tenaga
tenaga promosl palenl Kola, Puskesmas, promosi kesehatan di
kesehatan di Rumah Sakil serta pelugas Oinkes Kab/Kota,

KabupatenlKota,
non kesehalan lerlibal Puskesmas dan RS
Puskesmas, dan RS dalam kegialan promosi sehlngga mereka lebih
sesuai slandar. kesehalan . dlberdayakan dalam
Ada rancangan kebijakan Mengusulkan serta melaku pencapaian tujuan
tentang pengaturan kan advokasi agar ada pe
promosi kesehatan.
penempatan dan aturan
nambahan serta penem Meningkatnya jumlah
mutasi bagi pengelola palan lenaga promosi kese tenaga Dinkes

promosi kesehatan dl
halan di KablKola, Puskes KablKota. Puskesmas
Dinkes Kab/Kota, mas, RS sesuai slandar. dan RS yang

Puskesmas dan RS
Melakukan advokasi agar berkompelen di bidang
lenaga promosi kesehalan promosi kesehatan
yang sudah dilempalkan
tidak dengan mudah
dimulasikan, melainkan
lebih diberdayakan.
Pelugas promosi kesehalan
di Oinas Kes KablKola,
Puskesmas, Rumah Sakil
serta Bidan Oi Oesa Ielah
menerima buku-buku
referensi serta media
promosi kesehalan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

6. Mengimplementasikan Strategi Promosl Kesehatan


sesuai dengan kondisi setempat tennasuk dalam
mengantisipasl kesiapsiagaan (emergency).

A. Perencanaan

Melakukan kajian serta pemetaan terhadap masalah kesehatan,


sosial budaya, perilaku masyarakat serta sumber daya yang
dapat memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Rumah Sakit.
Menetapkan prioritas masalah, termasuk dalam mengatisipasi
kesiapsiagaan (emergency) beserta upaya mengatasinya.
Membangun kemitraan dengan lintas program, lintas sektor,
dunia usaha serta berbagai pihak terkait yang dapat
memberikan dukungan atau berperan dalam penyelenggaraan
promosi kesehatan.
Menyelenggarakan pertemuan untuk menyusun perencanaan
promosi kesehatan secara terpadu dengan berbagai pihak.
Menyelenggarakan pertemuan untuk membahas metode dan
teknik serta media promosi kesehatan yang dapat mendukung
kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan upaya mengatasi
masalah kesehatan yang telah ditetapkan.
Menetapkan jadwal atau waktu pelaksanaan promosi kesehatan
yang berfokus pada masalah kesehatan prioritas, sehingga
substansi Bina Suasana dan Advokasi dapat disinkronkan
dengan substansi pemberdayaan masyarakat yang akan
dilaksanakan.
Merencanakan kegiatan bina suasana, advokasi dan
pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan promosi
kesehatan di Kabupaten IKota, Puskesmas dan Rumah Sakit
(dengan menentukan tujuan, sasaran, bentuk kegiatan, waktu,
sumber daya serta mitra yang terlibat).
Merencanakan pembuatan media promosi kesehatan yang
dapat mendukung pelaksanaan kegiatan bina suasana,
advokasi dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten/Kota.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melakukan mobilisasi potensi untuk memperol'eh dukungan


sumber daya terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat
dalam ber-PHBS serta dalam mengantisipasi kesiapsiagaan
yang dilakukan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit.
Pemberdayaan yang dilakukan baik melalui kepada individu,
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

keluarga, kelompok maupun masyarakat. Cara yang digunakan


adalah melakukan komunikasi interpersonal dan konseling,
melakukan kunjungan rumah, melakukan penggerakan serta
pengorganisasian masyarakat (membangun serta melestarikan
UKBM) dan memberikan bantuan operasional/stimulan .
Substansi pemberdayaan mengacu kepada prioritas masalah
kesehatan yang ada serta hasil kajian PHBS di berbagai
tatanan .
Melaksanakan kegiatan bina suasana dalam membangun
situasi yang kondusif seh ,i ngga upaya pemberdayaan
masyarakat dapat berjalan dengan baik. Kegiatan yang
dilakukan adalah : menyelenggarakan seminar, pelatihan
kader/tokoh masyarakat, menggerakkan lintas sektor, dunia
usaha, LSM, Organisasi Masyarakat, TP . PKK ,
menyelenggarakan lomba desa, menyelenggarakan kampanye
kesehatan , dll. Substansi kegiatan bina suasana diselaraskan
dengan substansi pemberdayaan masyarakat. Kegiatan bina
suasana di Puskesmas dan Rumah Sakit dapat dilakukan
dengan pemasangan berbagai jenis media baik di dalam
maupun di luar gedung.
Melaksanakan advokasi untuk penentu kebijakan, tokoh
masyarakat, media massa , penyandang dana, dunia usaha
di Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Rumah Sakit. Cara yang
dilakukan adalah membentuk Tim Advokasi, menggunakan
media untuk mendukung pelaksanaan advokasi, mencari
peluang untuk dapat melakukan advokasi, melakukan lobi,
negosiasi, presentasi, mengajukan proposal kegiatan promosi
kesehatan, dll.

c. P engawasan, Pemantauan dan Penilaian .

Memantau dan menilai hasil cakupan kegiatan pemberdayaan


masyarakat dalam ber-PHBS di lima tatanan .
Memantau dan menilai pembentukan dan pengembangan
UKBM sebagai hasil penggerakkan, pengorganisasian dan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan termasuk
dalam mengantisipasi kesiapsiagaan.
Memantau dan menilai situasi yang kondusif sebagai hasil
kegiatan bina suasana.
Memantau dan menilai peran serta lintas sektor, dunia usaha,
LSM, Organisasi Masyarakat, TP.PKK dalam penyelenggaraan
promosi kesehatan untuk percepatan pencapaian PHBS di
berbagai tatanan.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memantau dan menilai hasil kegiatan pemberdayaan


masyarakat yang dilakukan di Puskesmas, Rumah Sakit serta
sarana-sarana kesehatan 'Iainnya.
Memantau dan menilai dukungan yang diberikan oleh penentu
kebijakan, tokoh masyarakat, media massa, penyandang dana,
dunia usaha di Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Rumah Sakit
dalam penyelenggaraan promosi kesehatan .

D. Indikator
Indikator Input Indikator Proses Indikator Output
Adanya hasil kajian Terbentuknya Tim Meningkalnya dukungan
tentang masalah Advokasi serta sumber daya untuk
kesehatan, sosial terlaksananya kegiatan kegiatan PHBS dan
budaya, perilaku di Kabupaten/Kota, kesiapsiagaan di
masyarakat serta sumber Kecamatan dan Rumah Puskesmas dan RSUD
daya promosi kesehatan Saki!. Meningkatnya jumlah
di Kabupaten/Kota , Dilakukannya kegiatan kaderltokoh masyarakat,
Puskesmas dan Rumah advokasi dan mobilisasi linlas sekior, dunia usaha,
Saki!. potensi untuk LSM, Organisasi
Adanya masalah priorilas mendapatkan dukungan Masyarakal, TP.PKK
masalah beserta upaya sumber daya terhadap yang memahami promosi
mengatasinya. kegiatan PHBS serta kesehatan dalam
Adanya jejaring kesiapsiagaan yang pencapaian PHBS dan
kemitraan dengan lintas dilakukan Puskesmas kesiapsiagaan.
program, lintas sektor, dan Rumah Saki!. Adanya desa sebagai
dunia usaha serta Terlaksananya seminar, pemenang lomba Desa
berba9ai pihak terkait pelatihan kaderltokoh PHBS.
yang apat memberikan masyarakat, lintas sektor, Adanya kebijakan
dukungan dalam promcsi dunia usaha , LSM , tentang penyelenggraan
kesehatan dan Organisasi Masyarakat, promosi kesehatan di
kesiapsiagaan. TP.PKK, lomba desa, Ka b/Kota, Kecamatan
Adanya rancangan kampanye kesehatan dan Rumah Sakit, untuk
kegiatan promosi untuk membangun situasi pencapaian PHBS dan
kesehatan terpadu. yang kondusif dalam kesiapslagaan
upaya pemberdayaan
Adanya rancangan masyarakat dan
kegiatan promosi kesiapsiagaan
kesehatan yang dapat
mendukung upaya Diajukannya
mengatasi masalah materi/proposal, bahan
kesehatan prioritas. bahan serta media yang
dapat digunakan dalam
Adanya rancangan kegiatan bina suasana
pembuatan media dan advokasi
promosi kesehatan
mendukung kegialan
bina suasana, advokasi
dan pemberdayaan
masyarakat di
Kabupaten/Kota.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

7. Mengembangkan Model Promosl Kesehatan sesuai


dengan kondisi setempat

A. Perencanaan

Melakukan kajian penyelenggaraan promosi kesehatan di wilayah


Kabupaten/Kota yang dapat dikembangkan sebagai modell promosi
kesehatan. Kajian dilakukan melalui analisis situasi tentang
potensi, keunikan budaya , penerapan pendekatan promosi
kesehatan, dukungan pengambil kebijakan, dukungan mitra serta
proses kunci sukses pemberdayaan masyarakat untuk berPHBS.
Mengembangan desain model promosi kesehatan serta menyusun
rencana kegiatan serta langkah-Iangkah pengembangan model
promosi kesehatan berdasarkan hasil analisis situasi.
Mensosialisasikan berbagai jenis model promosi kesehatan dari
Kabupaten/Kota lainnya, sebagai upaya memotivasi daerah dalam
pengembangan model promosi kesehatan di wilayahnya .
Merencanakan penulisan serta dokumentasi model promosi
kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten/Kota sehingga dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran .
Merencanakan kegiatan sosialisasi model promosi kesehatan
sebagai proses pembelajaran bagi wilayah kerja lainnya .
Merencanakan kegiatan replikasi model promosi kesehatan ke
wilayah lainnya.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Memberikan dukungan sumber daya untuk pengembangan model


promosi kesehatan di kabupatenl kota.
Mensosialisasikan desain model promosi kesehatan serta
melaksanakan langkah-Iangkah pengembangan model promosi
kesehatan berdasarkan kegiatan yang sudah direncanakan.
Memotivasi berbagai pihak agar model promosi kesehatan di
wilayah terse but lebih berkembang dan lestari.
Membuat penulisan serta dokumentasi model promosi kesehatan
yang ada di wilayah Kabupaten/Kota sehingga dapat dipergunakan
sebagai media pembelajaran .
Menyelenggarakan kegiatan sosialisasi model promosi kesehatan
sebagai proses pembelajaran bagi wilayah kerja lainnya.
Mereplikasikan model promosi kesehatan ke wilayah lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSJ KESEHATAN

c. Pengawasan , Pemantauan dan Penilaian


Memantau dan menilai proses pengembangan promosi kesehatan
di Kabupatenl Kota .
Memantau dan menilai replikasi pengembangan model promosi
kesehatan di wilayah lainnya .
Memantau dan menilai adanya permasalahan dan hambatan
yang ada dalam pengembangan model promosi kesehatan di
Kabupaten I Kota.
Memantau dan menilai penulisan serta pembuatan dokumentasi
model promosi kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten/Kota
sehingga dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran .

D. Indikator
Jit!ll
.[ ~.h'" liT. l:Y.lr. ~ .---. liT. 1:F.l (. [i'\!l![El!J.

Ada hasil kajian tenlang Kabupaten/Kola Terbangunnya beberapa


potensi , keunikan membenkan dukungan daerah model promosi
budaya, kebijakan serta sumber daya untUk kesehatan di wilayah
pendekatan promosi pengembangan model kabupaten/kota.

kesehatan yang dapat promosi kesehatan di


Adanya pendekatan,
dlkembangkan sebagal PuskesmasJDesa . strategi serta metode dan
model promosl kesehatan Adanya kesiapan teknlk promosi kesehatan
di wilayah Puskesmas/desa yang dapat dipelajari dari
Kabupaten/kota sebagallokasi kegiatan pengembangan
Adanya desain model pengembangan model model promosi

promosi kesehalan promosi kesehalan.


kesehatan tersebul
beserta rencana kegiatan Terlaksananya kegiatan dalam upaya pencapaian
dan langkah-Iangkah pengembangan model
PHBS.
pengembangan model promosi kesehatan di
Meningkatnya gairah
promosi kesehalan wilayah yang sudah PuskesmaslDesa di
mengacu pada hasil ditetapkan. bidang promosi
kajian. kesehalan selelah ada
Diperolehnya dukungan
Terselenggaranya dari berbagai pihak kegialan pengembangan
kegiatan sosiallsasi dalam pengembangan
model di wilayahnya.
model promosi kesehatan model promosi kesehatan

dari Kabupalen/Kola agar lebih berkembang

lainnya, sebagai upaya dan lestari.

memotivasi daerah untuk


mengembangkan model Adanya karya lulls serta
promosl kesehalan di dokumentasi model
witayahnya. promosi kesehatan yang
lelah dikembangkan di
wilayah KabupalenIKota.
Terselenggaranya
kegiatan soslalisasl
model promosi kesehatan
sebagai proses
pembelajaran serta
upaya replikasi model ke
wilayah kerja lainnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

8. Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan Promosi


Kesehatan Kabupaten/Kota.

A. Perencanaan

Merencanakan pertemuan koordinasi di Kabupaten/Kota dan


Puskesmas, Rumah Sakit serta sarana-sarana kesehatan
lainnya secara berkala yang menyangkut pembahasan
substansi dan jadwal kegiatan promosi kesehatan.
Mengoptimalkan tim kerja yang sudah ada untuk terlibat dan
berperan aktif dalam penyelenggaraan promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota , Puskesmas dan Rumah Sakit .
Melakukan pendekatan kepada berbagai pihak untuk mencari
dukungan serta membangun komitmen, agar mereka bersedia
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan promosi
kesehatan/PHBS.
Melakukan pendekatan untuk membangun forum komunikasi
yang solid dengan berbagai pihak, sehingga pengelolaan
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota , Puskesmas dan Rumah
Sakit akan lebih optimal.
Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan secara terpadu
dengan berbagai pihak terkait.

B . Penggerakkan dan Pelaksanaan

Menyel'enggarakan pertemuan koordinasi di Kabupaten/Kota


dan Puskesmas , Rumah Sakit dan sarana-sarana kesehatan
lain secara berkala, sesuai jadwal kegiatan serta substansi
yang telah direncanakan untuk dibahas.
Melibatkan tim kerja yang sudah ada agar berperan aktif dalam
penyelenggaraan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota,
Puskesmas dan Rumah Sakit.
Melaksanakan komitmen yang telah disepakati dalam bentuk
rencana aksi bersama dalam penyelenggaraan promosi
kesehatan dan pencapaian PHBS di lima tatanan .
Melaksanakan forum komunikasi yang telah dibangun agar
tetap memberikan dukungannya terhadap pengelolaan promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Rumah Sakit.
Melakukan kegiatan advokasi dan mediasi secara rutin dengan
berbagai pihak dalam upaya mengkoordinasikan pengelolaan
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.
Menyelenggarakan pertemuan penyusunan rencana kegiatan
promosi kesehatan secara terpadu dengan berbagai pihak terkait.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Memantau dan menilai peran serta dan keterlibatan tim kerja


dalam penyelenggaraan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota,
Puskesmas dan Rumah Sa kit.
Memantau dan menilai adanya komitmen berbagai unit tenkait
terhadap penyeleng,garaan promosi kesehatan dalam upaya
percepatan pencapaian PHBS di lima tatanan.
Memantau dan menilai kualitas dukungan yang diberikan oleh
forum komunikasi dalam penyelenggaraan promosi kesehatan
di kabupaten I kota.
Memantau dan menilai adanya rencana tindak lanjut untuk
kegiatan promosi kesehatan secara terpadu dengan berbagai
pihak terkait.

D. Indikator
Im;n~~ IIII. :t:l iTi'~ lfire ;t:HI)"emfilTU

Adanya rancangan Terselenggaranya Meningkalnya


pertemuan koordinasi di pertemuan koordinasi di sumberdaya atau
KabupalenlKola dan KabupateniKota , dukungan dan TIm Ke~a
Puskesmas maupun di Puskesmas dan di lerhadap
Rumah Sakil secara Rumah Sakil secara penyelenggaraan
berkala. berl<ala. promosi kesehalan di
Adanya komitmen tim Dilakukannya kegialan wilayah kabupatenl kola.
ke~a untuk lertibal dalam advokasi, sehingga lim Kegiatan promosi
penyelenggaraan ke~a yang ada di kesehalan di
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota, Kabupalen/Kota,
Kabupaten/Kota, Puskesmas dan RSUD Puskesmas dan RS
Puskesmas dan Rumah tersebut mempunyai dllakukan secara terpadu
Saki\, program ke~ a promosi dengan berbagai pihak,
Adanya rencana kegiatan kesehatan mendukung I Meningkatnya cakupan
promosi kesehatan pencapaian PHBS. PHBS di beberapa
secara terpadu dengan Dilakukannya forum talanan.
berbagai pihak lerkait. komunikasi secara
berkala agar tetap solid
serta tetap mendukung
pengelolaan promosi
kesehalan dl
KabupaleniKola,
Puskesmas dan Rumah
Saki\,
Diselenggarakanya
pertemuan penyusunan
rencana kegialan
promosi kesehatan
secara terpadu dengan
berbagai pihak terkait.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menggalang kemitraan dengan berbagai mitra dalam


pengembangan promosi kesehatan kabupatenl kota.

A. Perencanaan
Mengidentifikasi kegiatan yang membutuhkan kemitraan.
Mengidentifikasi mitra potensial' beserta peran dan fungsinya
yang dapat memberikan dukungan terhadap upaya
pengembangan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota
Merencanakan membangun serta melestarikan jalinan
kemitraan dengan mitra yang sudah ada agar terus dapat
bekerjasama dalam upaya pengembangan promosi kesehatan
di Kabupaten/Kota.
Merencanakan kegiatan dalam meningkatkan pemahaman
mitra tentang pentingnya promosi kesehatan dalam
pembangunan di wilayah kab/kota.
Merencanakan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan
secara kemitraan (pemberdayaan masyarakat. bina suasana
dan advokasi).
Merencanakan produksi dan distribusi media promosi kesehatan
melalui kegiatan kemitraan dalam upaya pengembangan
promosi kesehatan di Kabupaten/Kota
Merencanakan upaya pemberian penghargaan kepada mitra
potensial yang telah memberikan dukungan dalam upaya
pengembangan promosi kesehatan di Kabupaten/Kota.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan


Menyelenggarakan forum kemitraan secara berka'la untuk
membangun komitmen agar mau menyusun rencana aksi
promosi kesehatan yang terpadu .
Melaksanakan berbagai kegiatan dalam meningkatkan
pemahaman mitra tentang pentingnya promosi kesehatan
dalam pembangunan di wilayah Kabupaten/Kota .
Memproduksi serta mendistribusikan media promosi kesehatan
melalui kegiatan kemitraan untuk mendukung kegiatan promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota dalam pencapaian PHBS di
lima tatanan.
Merencanakan upaya pemberian penghargaan kepada mitra
potensial yang telah memberikan dukungan dalam promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Memantau dan menilai hasil kegiatan promosi kesehatan yang


dilakukan secara kemitraan (pemberdayaan masyarakat, bina
suasana dan advokasi), dengan menerapkan prinsip
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.
Memantau dan menilai pemahaman mitra tentang pentingnya
promosi kesehatan dalam pembangunan di wilayah
Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Rumah Sakit.
Mengawasi, memantau dan menilai pembagian media promosi
kesehatan dalam meningkatkan kegiatan kemitraan promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota.
Memantau dan menilai pengaruh pemberian penghargaan
kepada mitra potensial yang telah memberikan dukungan
dalam upaya pengembangan promosi kesehatan di
Kabupaten/Kota.

D . Indikator

Indlkator Input Indlkator Proses Indlkator Output


Adanya hasil identifikasi Terselenggaranya forum Menlngkatnya sumber
kegiatan yang kemitraan secara berkala daya atau dukungan
membutuhkan kemitraan. untuk membuat rencana dari mitra potensial
Teridentifikaslnya mitra aksi promosl kesehatan terhadap
potensial, peran dan secara terpadu. penyelenggaraan
fungsinya yang dapat Terlaksananya berbagai promosi kesehatan di
mendukung promosl kese kegiatan unluk wilayah
hatan di Kabupaten/Kota meningkatkan Kabupaten/Kota.
Adanya rencana kegiatan pemahaman mitra Meningkatnya jumlah
kemilraan untuk
meningkatkan pemaha
ten tang pentingnya
promosi kesehatan
mitra yang mempunyai
~rogram kerja promosi
.
man milra tentang I:ling dalam pembangunan di esehatan di

nya promosl kese atan wilayah KabupateniKota . Kabupaten/Kota ,

dalam pembangunan dl Memproduksi serta Puskesmas dan RSUD

wilayah Kabupaten/Kota. mendlstribusikan media dalam meningkatkan

Adanya rencana kegiatan promosi kesehatan cakupan PH8S.

promosi kesehatan kepada para mitra Meningkatnya cakupan


(pemberdayaan promosl kesehatan di PHBS di beberapa
masyarakal, bina suasana KabupateniKota tatanan.
dan advokasi). yang Pemberian penghargaan
dilakukan secara kemitraan kepada mitra potensial
Adanya rencana untuk yang telah memberikan
memproduksi dan dukungan dalam promosi
mendistribusikan media kesehatan di
promosi kesehatan. Kabupaten/Kota.
Adanya rencana
pemberian penghargaan
kepada mitra potensial.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

10. Melaksanakan kampanye kesehatan dl KabupatenJ Kota.

A. Perencanaan

Menetapkan isu utama yang akan diangkat dalam kegiatan


kampanye kesehatan setiap tahun yang mempunyai daya
ungkit terhadap upaya pencapaian PHBS .
Menyelenggarakan pendekatan kepada berbagai pihak agar
mau mendukung kampanye kesehatan
Menyelenggarakan pertemuan untuk memobilisasi potensi
serta menyusun rencana penyelenggaraan kampanye
kesehatan bersama berbagai pihak terkait, meliputi isu , tujuan,
sasaran , waktu, dana, sarana, pesan kesehatan, media serta
unitlpersonil yang terlibat dalam proses pelaksanaan kampanye
kesehatan
Melakukan pembagian peran , tug as dan tanggung jawab dari
berbagai pihak dalam penyelenggaraan kampanye kesehatan.
Mempersiapkan pelaksanaan kampanye kesehatan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Melaksanakan kampanye kesehatan bersama berbagai pihak


terkait, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan di tingkat
Kabupaten/Kota
Melakukan penggerakkan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam
melakukan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan isu
kampanye yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota
Melakukan mobilisasi sosial terhadap pihak terkait dalam
rangka mensuskseskan ikampanye.
Mempersiapkan rencana tindak lanj1ut pasca pelaksanaan
kampanye kesehatan.

C. Pengawasan , Pemantauan dan Penilaian

Memantau dan menilai proses dan hasil kegiatan kampanye


kesehatan dalam menjawab permasalahan kesehatan yang
ada serta daya ungkit terhadap upaya pencapaian PHBS di
berbagai tatanan.
Memantau dan menilai kewenangan, komitmen, peran, tugas ,
serta tanggung jawab yang sudah diberikan kepada berbagai
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

pihak terkait dalam penyelenggaraan kampanye kesehatan.


Memantau dan menilai pemanfaatan sumber daya (efektivitas)
dalam pelaksanaan kampanye kesehatan.
Memantau dan menilai adanya rencana tindak lanjut pasca
pelaksanaan kampanye kesehatan di Kabupaten I Kota.

O. Indikator

Adanya isu ulama yang Terlaksananya Meningkalnya peran


akan diangkal dalam kampanye kesehatan serta mitra dalam
kegialan kampanye bersama berbagai pihak penyelenggaraan
kesehalan yang mem lerkail, sesuai dengan kampanye kesehalan.
punyai daya ungkil lerha rencana yang diletapkan Meningkalnya sumber
dap pencapaian PHBS. Puskesmas dan Rumah daya untuk
Adanya komilmen dari Sakil melakukan penyelenggaraan
berbagai pihak unluk kegiatan pemberdayaan kampanye kesehatan
mendukung kampanye masyarakat sesuai Meningkatnya
kesehalan dengan isu kesehalan pengelahuan, sikap
Adanya rencana penyele yang dlkampanyekan. serta kemampuan
nggaraan kampanye Dllakukannya kegialan masyarakal unluk ber
kesehalan terpadu mobilisasi sasial PHBS.
Adanya pembagian terhadap pihak lerkail
peran. lugas dan dalam rangka
langgung jawab dari mensuskseskan
berbagai pihak dalam
kampanye .
penyelenggaraan
Tersusunnya rencana

kampanye kesehalan .
tindak lanjul pasca
Tersedianya sumber pelaksanaan kampanye
daya pelaksanaan
kesehatan.
kampanye kesehalan.

11. Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan,


pencatatan dan pelaporan serta sistem informasl.

A. Perencanaan

Merencanakan pengadaan software, hardware dan brainware


sistem informasi promosi kesehatan termasuk PHBS di
Kabupaten/Kota.
Mengintegrasikan pengelolaan sistem informasi promosi
kesehatan variabel lokal dalam sistem informasi PHBS Nasional
Menyiapkan petugas yang akan mengoperasionalkan software,
hardware dan brainware sistem informasi promosi kesehatan
termasuk PHBS di berbagai tatanan
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Menetapkan sistem/mekanisme pencatatan serta pelaporan


tentang promosi kesehatan dan PHBS di lima tatanan.
Menetapkan cara pengumpulan dan anal isis data PHBS di
berbagai tatanan untuk memperoleh gambaran pencapaian
tatanan ber PHBS guna menyusun rencana intervensi.
Merencanakan pelatihan penggunaan soft-ware PHBS bagi
petugas pelaksana.

B. Penggerakan dan Pelaksanaan

Membangun software, hardware dan brain ware sistem informasi


promosi kesehatan termasuk PHBS di Kabupaten/Kota .
Membuat kebijakan di Kabupaten/Kota dalam pengembangan
sistem/mekanisme pencatatan serta pelaporan tentang promosi
kesehatan dan PHBS di lima tatanan
Memberdayakan petugas untuk mengopersionalkan software,
hardware dan brain ware sistem informasi promosi kesehatan
dan PHBS di lima tatanan
Melakukan pertemuan integrasi pengelolaan sistem informasi
promosi kesehatan variabel lokal dalam sistem informasi
nasional
Melakukan input data dan pemutahiran data promosi kesehatan
dan PHBS di lima tatanan secara berkesinambungan.
Melakukan anal isis data PHBS di berbagai tatanan untuk
memperoleh gambaran pencapaian tatanan ber PHBS guna
menyusun rencana intervensi serta melaporkan ke provinsi.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Memantau dan menilai pengadaan software, hardware dan


brain ware sistem informasi promosi kesehatan termasuk PHBS
di Kabupaten/Kota .
Memantau dan menilai kemampuan petugas dalam
mengoperasionalkan software, hardware dan brainware sistem
informasi PHBS, untuk pendayagunaan data dan informasi
dalam perencanaan, pencatatan dan pelaporan PHBS di
berbagai tatanan.
Memantau dan menilai adanya permasalahan terhadap
penerapan sistem I mekanisme pencatatan serta pelaporan
tentang PHBS di lima tatanan.
Memantau dan menilai gambaran PHBS di berbagai tatanan
sebagai hasi/ dari analisa data PHBS (kuantitatif atau kualitatif).
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

Memantau dan menilai kondisi PHBS berbagai tatanan yang


perlu mendapat intervensi.
Memantau dan menilai intervensi promosi kesehatan untuk
mengantisipasi permasalahan PHBS yang ada di lima tatanan.

D. Indikator
.. . . . ! . .
Adanya rencana Terbangunnya software, Adanya software,

pengadaan software,
hardware dan brainware hardware dan brainware
hardware dan bra;nware sistem inlormasi promosi sistem inlormasi promosi
sistem inlormasi promosi kesehatan termasuk kesehatan I PHBS (yang
kesehatan/PHBS di PH BS (yang dapat dapat memuat variabel
Kab/Kota. memuat variabel nasional maupun lokal)
Adanya rencana untuk nasional maupun lokal) dl Kabupaten/Kota.
mengintegrasikan dl Kabupaten/Kota. Adanya petugas yang
pengelolaan sistem Dllakukannya upaya agar mampu mengopera
informasl promosi ada kebijakan dl sionalkan software,
kesehatan variabel lokal Kabupaten/Kota lentang hardware dan brainware
dalam sistem informasi pengembangan slstem informasi promosi
PHBS Nasional sistem/mekanisme kesehatan dan PHBS.
Adanya petugas yang pencatatan serta Adanya gambaran
akan pelaporan tentang cakupan PHBS di
mengoperasionalkan promosi kesehatan dan berbagai tatanan
software, hardware dan PHBS di berbagai
brainware sistem
tatanan
Inlormasl promosi
Terselenggaranya

kesehatanl PHBS.
pelatihan petugas yang
akan
Adanya
sistem/mekanisme mengoperasionalkan
pencatatan serta software, hardware dan
pelaporan promosi bra;nware sistem
kesehatanl PHBS. informasi promosl
kesehatan dan PHBS.
Adanya cara
pengumpulan dan Petugas terlatih
anallsls data PHBS di melakukan input data
berbagal tatanan dan pemutahiran data
sehingga diperoleh promosi kesehatanl
gambaran pencapaian PHBS di berbagai
PHBS. tatanan secara
berkesinambungan serta
melakukan analisis.
Hasil analisis data PHBS
di berbagai tatanan
kemudian dlpergunakan
sebagai dasar
pembuatan rencana
intervensi, juga sebagai
bahan yang dllaporkan
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN .

12. Melaksanakan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring


dan evaluasi promosi kesehatan Kabupatenl Kota

A . Perencanaan

Melakukan kajian laporan tahunan Puskesmas, Rumah Sa kit


serta Dinkes Kabupaten/Kota untuk mendapatkan informasi
tentang masalah kesehatan yang ada di wilayah
Kabupaten/Kota, beserta faktor-faktor penyebab dan
hambatannya.
Me,nyelenggarakan pertemuan untuk mendapatkan pemikiran
tent.ang upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Metibatkan berbagai pihalk dalam merencanakan kegi,atan
bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi
kesehatan, meliputi: penetapan tujuan, sasaran , waktu, dana,
pelaksanaan, proses serta beberapa informasi penting yang
perlu dibahas.
Menyusun materi/instrumen/check lisU atau panduan bimbingan,
supervisi , fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan
serta menyiapkan anggaran yang diperlukan.
Menyusun jadwal kegiatan bimbingan , supervisi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan ke
Puskesmas ,RS dan Desa.
Mempersiapkan petugas yang akan melakukan bimbingan,
supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan
ke Puskesmas, RS dan Oesa
Meminta dukungan provinsi dan pusat dalam kegiatan
bimbingan, supervisi, fasilitasi , monitoring dan evaluasi promosi
kesehatan di Kabupaten/Kota
Menetapkan bentuk pencatatan serta pelaporan kegiatan
bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi
kesehatan, sehingga dapat segera ditindak lanjuti.

B. Penggerakkan dan Pelaksanaan

Memobilisasi potensi dari lintas program, maupun lintas sektor


untuk melaksanakan kegiatan bimbingan, supervisi , fasilitasi,
monitoring dan evaluasi promosi kesehatan di Puskesmas,
Rumah Sakit dan di Desa secara terpadu.
Meminta dukungan provinsi dan pusat dalam kegiatan
PENGELOLAAN PROM OS I KESEHATAN

bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi


kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Melakukan kegiatan bimbingan, supervisi , fasilitasi, monitoring
dan evaluasi promosi kesehatan/PHBS ke Puskesmas, Rumah
Sakit maupun Desa sesuai rencana yang telah dibuat dengan
menggunakan panduan dan instrumen/chek list.
Membuat pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan bimbingan,
supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan,
sehingga dapat segera ditindak lanjuti.
Menyelenggarakan pertemuan dengan Lintas Program, Lintas
Sektor, Organisasi Profesi serta Para Pakar Promosi Kesehatan
untuk membahas temuan permasalahan hasil kegiatan
bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi yang
telah dilakukan, untuk dicari upaya mengatasinya dan
menyusun rencana kegiatan intervensinya.
Melakukan kegiatan intervensi sesuai dengan rencana yang
telah disusun.

C. Pengawasan, Pemantauan dan Penilaian

Memantau dan menilai proses serta sumber daya yang


digunakan untuk melakukan kegiatan bimbingan, supervisi ,
fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi kesehatan di
Puskesmas, Rumah Sa kit dan Desa.
Memantau dan menilai peranan serta potensi lintas program,
lintas sektor Organisasi Profesi serta para pakar promosi
kesehatan dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Memantau dan menilai dukungan sumber daya atau pemikiran
dari petugas provinsi dan pusat dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang ditemukan pada saat melakukan kegiatan
bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi promosi
kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Desa .
Memantau dan menilai pencatatan dan pelaporan hasil
pelaksanaan bimbingan, supervisi, fasilitasi, monitoring dan
evaluasi promosi kesehatan, beserta rencana kegiatan tindak
lanjutnya.
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

O. Indikator
u . ."'F-" r;"I""" 3i(;l::!r' iTit"'ill'T" . ~ Ulilill~1 m1.{;I!IJ

Adanya hasil kajlan laporan Terselenggaranya kegiatan Ditemukannya


tahunan Puskesmas, Rumah memobllisasi potensi dan rarmasalahan serta
Sakit serta Dinkes Kabupa lintas program, maupun ambatan yang

ten/1<ota tentang masalah


Iintas sektor untuk mempengaruhl pencapaian
kesehatan yang ada di wilayah mendukung kegiatan tujuan promosi kesehatan
Kabupatent Kota,beserta faklor bimbingan, supervisi , IPHBS di Puskesmas, RS
faklor penyebab dan fasilitasi, monitoring dan dan Desa.

hambatannya.
evaluasi promosi kesehatan Meningkatnya sumber daya
Adanya pemikiran upaya dl Puskesmas, Rumah Sakit sarta dukungan dan

mengatasi permasalahan
dan di Oesa. berbagai pihak dalam
tersebut. Mengoptimalkan dukungan melakukan kegiatan
Adanya peran berbagai pihak provinsi dan pusat dalam intervensl untuk

dalam kegiatan bimbingan,


kegiatan bimbingan, mengantisipasi

supervisl, fasilitasl, monitoring


supervlsi , fasilitasi, permasalahan yang ada.
dan evaluasi promosi monitonngdan evaluasi Adanya gambaran keglatan
kesehatan, promosi kesehatan yang promosi kesehatan yang
Adanya materV instrument dilakukan Dlnkes dllakukan dl Puskesmas,
check lisV atau panduan KabupatenlKota RSdan Desa.

bimbingan. supervisi, fasilitasi.


Oilakukannya kegiatan Adanya perhatian serta
monitoring dan evaluasi bimbingan. supervisi , dukungan dan pusal dan
promosi kesehatan. fasilitasi. monitoringdan provins! dalam mengatasl
Adanya anggaran yang evaluasi promosi permasalahan yang ada.
diper1ukan untuk melaksanakan kesehatanlPHBS ke

kegiatan bimbingan, supervisl,


Puskesmas, Rumah Sakit

fasililasi, monitoring dan


maupun desa sesuai

evaluasi promosi kesehalan.


rencanayang telah dibuat
Tersusunnya jadwal kegiatan dengan menggunakan
blmbingan,supervisi, fasilitasl, rranduan dan
monitoring dan evaluasl nstrumenlchek list.
ralaksanaan prornosi kesehatan Oilakukannya rancatatan

ePuskesmas, RSUD dan desa.


dan pelaporan asil kegiatan
Adanya petugas yang akan bimbingan, supervisi,
melakukan bimbingan,supervisi, fasililasi, monitoring dan
fasllilasi, monittHing dan evaluasi evaluasi promosi kesehatan,
pelaksanaan promosi kesehatan sehingga dapat segera
ke Puskesmas,RSUD dan desa ditindak lanjuti.
Adanya dukungan provinsi dan Terselenggaranya
pusat dalam kegiatan pertemuan dengan LP, LS.
bimbingan, supervisi, fasilitasi, Organisasi Protesi serta
monitoring dan evaluaSi promosi Para Pakar Promosi
kesehatan di KabupatentKota. Kesehatan untuk
mendapatkan sumbangan
Adanya bentuk pencatatan serta pemikiaran cara
pelaporan kegiatan bimbingan, mengatasinya
supervisi, fasHitasi, monitoring dan permasalahan yang ada
evaluasi promosi kesehatan untuk yang tertuang dalam
menyusun rencana tindak lanjut. rencana kegiatan intervensi.
Dilakukannya kegiatan
intervensi sesuai dengan
rencana yang telah disusun
Pengarah
dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes

(Kepala Pusat Promosi Kesehatan)

Dr. Bambang Hartono, M.Sc

(Kepala Pusat Data dan Informasi)

Penulis Utama
Dwiati Sekaringsih , SKM , M.Kes

Pembahas
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, M.CommH

dr. Ernanti Wahyurini, M.Sc

Ismoyowati, SKM, M.Kes

Drs. Sabatudung, MPH

Ora. Syahartini, MPH

Endang Sri Widyaningsih, SKM , M.Kes

Ora. Zuraida, SKM, MPH

Ora. Ruflina Rauf, M.Si

drg. Marlina Ginting, M.Kes

Theresia ~ rawati, SKM, M.Kes

Riesparia Magi Awang, SKM, M.Kes

Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes

Bayu Aji, SE, M.Sc (PH)

drg. James Johnson, MPH

,
PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN

BAB
PENUTUP
VIII
Promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS di lima tatanan
bukanlah merupakan proses yang mudah dan sederhana .
Keberhasilan promosi kesehatan terletak pada prakarsa, inovasi
dan kesungguhan para penyelenggara promosi kesehatan di
pusat, provinsi, Kabupaten/Kota dalam mengembangkan serta
mengoperasionalkan pedoman pengelolaan promosi kesehatan
sesuai dengan kewenangannya.

Dalam buku pedoman pengelolaan promosi kesehatan ini, telah


disajikan secara lengkap, walaupun bel'um terinci tentang
pengelolaan promosi kesehatan di pusat, provinsi serta kabupaten
kota di lima tatanan. Namun, kunci keberhasilan pengelolaan
promosi kesehatan terletak pada penerapan strategi, koordinasi,
integrasi, metode dan teknik serta ketersediaan sumber daya
yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan intervensi terhadap
berbagai permasalahan perilaku yang ada di masyarakat. Adanya
kesatuan gerak, kesamaan pengertian, efektivitas, kerjasama,
sinergi serta keselarasan kerja antara petugas kesehatan di pusat,
provinsi dan kabupaten/kota dalam pengelolaan promosi kesehatan
juga menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
promosi kesehatan yang telah ditetapkan.

Dengan adanya buku Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan


ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk menyusun program kerja
atau mengembangkan kegiatan promosi kesehatan yang lebih
komprehensif dan realistis dalam upaya pencapaian PHBS di lima
tatanan, sebagai respon terhadap Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 457/2008.

Anda mungkin juga menyukai